Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI

TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Dosen Pengampu :
Muzakar Isa, Dr. SE., M. si

KELOMPOK 4

1. DISKA DWI YUNANZA (B100210270)


2. TAHTA DAMAYANTI (B100210271)
3. ANE OLIVIA (B100210272)

PRODI/KELAS :
MANAJEMEN/J

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2021/2022
Abstrak

Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam usaha mencapai
kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. SDM Indonesia yang berupa jumlah penduduk yang
besar, lebih merupakan beban pembangunan dari pada sebagai modal pembangunan karena
belum dimanfaatkan secara optimal, karena kualitas yang masih rendah. KualitasSDM ini
tercermin dari tingkat pendidikan, tingkat produktivitas, dan tingkat kreativitas yang rendah.
Rendahnya kualitas SDM ini berimplikasi pada rendahnya nilai upah dan eksploitasi tenaga
kerja Indonesia (TKI) secara tidak manusiawi. Sayangnya dalam usaha memenuhi kebutuhan
industri, pembangunan SDM ini seringkali mengarah ke gejala dehumanisasi.
Keberhasilan perusahaan di tentukan oleh sumber daya manusia sehingga perusahaan
perlu untuk memenuhi kebutuhan karyawan dengan begitu karyawan dapat bekerja secara
produktif. Poduktivitas karyawan adalah kempuan karyawan dalam menyelesaikan tugas secara
efektif dan efesiensi. Produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya kompensasi, disiplin kerja dan motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kompensasi, disiplin kerja dan motivasi terhadap produktivitas karyawan.
Untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar dapat menjadi modal pembangunan
yang bernilai, dapat menjadi tenaga kerja yang andal, maka perlu dilakukan berbagai upaya
sistematis, terencana, terpadu, berkesinambungan, dan manusiawi. Usaha tersebut dapat
berupa pemberian kompensasi, dan pengarahan disiplin kerja, dan motivasi terhadap
produktivitas kerja karyawan.
PENDAHULUAN yang optimis yang berakar pada keyakinan
bahwa hari esok harus lebih baikdari hari ini
Keberhasilan perusahaan ditentukan serta harus didasarkan pada kemampuan dan
oleh sumber daya manusia, karena tanpa keterampilan sesuai kompetensi serta harus
adanya sumber daya manusia maka perusahaan didukung oleh disiplin kerja yang tinggi
tidak dapat meraih tujuan perusahaan. Sumber (Ruauw dkk., 2015).
daya manusia yang baik dan optimal akan
secara langsung berdampak kepada kesuksesan Kompensasi yang rendah dapat
perusahaan dalam meraih tujuan perusahaan. menurunkan produktivitas karyawan dan
Perusahaan yang sukses tidak sekedar kompensasi yang tinggi dapat meningkatkan
memberikan tugas kepada karyawan, tetapi produktivitas karyawan, pernyataan tersebut
juga memperhatikan apa yang dibutuhkan sangat jelas bahwa kompensasi merupakan
karyawan sehingga karyawan dapat dengan aset utama agar karyawan dapat bekerja
nyaman untuk bekerja. Sumber daya manusia secara produktif. Pemberian kompensasi
yang telah terpenuhi kebutuhanannya, secara yang efektif dapat membangkitkan
otomatis karyawanakan memberikan lebih dari kemampuan tersendiri dari karyawan
yang diharapkan oleh perusahaan sehingga masing-masing sehingga perusahaan dapat
produktivitas dari karyawan juga dinilai sangat melihat kemampuan para karyawannya.
baik oleh perusahaan. Kompensasi yang efektif juga dapat
Produktivitas merupakan kemampuan
membuat para karyawan merasa dihargai
karyawan dalam mencapai tugas tertentu sesuai atas kontribusi yang diberikan terhadap
standar, kelengkapan, biaya dan kecepatan perusahaan. Kompensasi yang rendah dapat
sehingga pemanfaatan sumber daya manusia menurunkan produktivitas karyawan serta
yang efisien dan efektif dalam sebuah organisasi berdampak terhadap perilaku karyawan dan
sangat penting untuk meningkatkan efektivitas disiplin karyawan dalam bekerja. Karyawan
dan efisiensi secara keseluruhan (Hanaysha, yang tidak disiplin dalam bekerja, seperti
2016). Produktivitas karyawan merupakan hal bekerja tidak tepat waktu, tidak mematuhi
yang penting dalam perusahaan, jika karyawan peraturan perusahaan dan moral karyawan
bekerja secara produktif maka perusahaan yang tidak baik. Disiplin pada dasarnya
dikatakan berhasil meraih tujuan dan jika adalah kemampauan untuk mengendalikan
karyawan tidak bekerja secara produktif maka diri agar tidak melakukan tindakan yang
perusahaan dikatakan tidak berhasil meraih tidak sesuai (Mangkunegara, 2015).
tujuan perusahaan. Produktivitas karyawan juga
Disiplin kerja merupakan kombinasi
sangat ditentukan oleh kompensasi, disiplin
dari penghargaan, kesetiaan, kepatuhan
kerja dan motivasi. Produktivitas pada
terhadap peraturan tertulis dan tidak tertulis
hakikatnya merupakan suatu akibat dari
persyaratanpersyaratan kerja yang harus
yang berlaku, kemampuan untuk
dipenuhi oleh karyawan. Seorang karyawan melaksanakannya dan menerima
dapat dikatakan produktif jika dalam waktu hukumannya (Ardana dalam Arsyad, 2014).
tertentu dapat menyelesaikan pekerjaan. Nwachukwu dalam Gabriel et al. (2015)
mengamati bahwa ketidakmampuan
Yang telah ditetapkan dan manajemen untuk. Menegakkan disiplin
ditugaskan kepadanya. Pada dasarnya dapat menjadi alasan ketidakpuasan
seorang karyawan harus memiliki sikap karyawan, rendahnya moral dan akibatnya
produktivitas rendah. Disiplin karyawan menurun. Pekerja yang tidak termotivasi kurang
dapat dilihat dari tanggung jawab, sikap, produktif, menunjukkan perilaku yang tidak
tingkah laku dan tindakan karyawan selama diinginkan seperti ketidakhadiran dan
mereka bekerja diperusahaan (Thoyib dalam kecerobohan yang menyebabkan rendahnya
Suwuh, 2015). Disiplin kerja dapat produktivitas (Weldeyohannes, 2015). Faktor-
mempengaruhi produktivitas karyawan serta faktor tersebut sangat jelas bahwa kompensasi,
sangat berperan penting untuk mencapai disiplin kerja dan motivasi sangat berkaitan
tujuan perusahaan. Karyawan yang bekerja dengan produktivitas karyawan. Perusahaan
secara disiplin seperti datang tepat waktu, yang memberikan kompensasi yang efektif,
mematuhi aturan perusahaan dan karyawan yang disiplin dalam bekerja dan
mempunyai moral yang baik dalam bekerja motivasi yang baik dan dapat membuat
dapat meningkatkan produktivitas karyawan. karyawan bekerja secara produktif.
Disiplin kerja dapat tumbuh dengan adanya
motivasi yang diberikan terhadap karyawan,
sehingga dapat mendorong karyawan
bekerja secara produktif guna mencapai
tujuan perusahaan.
Motivasi karyawan bergantung pada
kekuatan motifnya. Motif adalah kebutuhan,
keinginan dalam individu dan dapat
menentukan perilaku manusia. Oleh karena
itu, motivasi adalah keadaan bantin yang
memberi energi pada orang menyalurkan
dan menopang tingkah laku manuisa
(Maduka dan Okafor, 2014). Setiap
melakukan perkerjaan karyawan
membutuhkan motivasi dalam dirinya yang
dapat membangkitkan antusiasme dan
kegembiaraan dalam bekerja Syahrial
(2016). Motivasi dapat diberikan melalui
dorongan baik secara finansial maupun
nonfinansial yang diberikan oleh perusahaan
terhadap karyawan. Perusahaan yang kurang
memberikan motivasi terhadap karyawan Pengaruh Kompensasi
dapat menyebabkan kegagalan untuk Terhadap Produktivitas
mencapai tujuan perusahaan dan jika
perusahaan memberikan motivasi yang lebih Karyawan
terhadap karyawan maka secara otomatis Kompensasi adalah segala sesuatu
perusahaan berhasil mencapai tujuan yang diterima baik berupa fisik maupun non
perusahaan. Karyawan yang kurang fisik. Kompensasi juga berarti seluruh
memiliki motivasi tersendiri untuk bekerja imbalan yang diterima oleh seorang
dan tidak semangat dalam bekerja juga
pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari
mencerminkan produktivitas karyawan yang
pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dengan memberikan tingkat kompensasi
dalam bentuk uang atau barang, baik secara yang cukup kompetitif dibandingkan dengan
langsung maupun tidak langsung. Istilah ini perusahaan/organisasi lain.
amat sangat berhubungan dengan imbalan 3. Menjamin Adanya Keadilan dalam
finansial (financial reward) yang diberikan Perusahaan
kepada seseorang atas dasar hubungan Tujuan lainnya adalah menjamin
pekerjaan.  terpenuhinya keadilan dalam hubungan
antara manajemen dan karyawan. Ini juga
Pengaruh dari kompensasi yang
bertujuan sebagai balas jasa organisasi atas
diberikan oleh perusahaan kepada para
apa saja yang sudah dilakukan atau
karyawan tentu menimbulkan dampak
diabdikan seorang karyawan kepada
positif yang mampu memberikan
perusahaan. Jadi, keadilan dalam pemberian
keuntungan, baik untuk perusahaan maupun
upah, bonus, insentif, dll dalam perusahaan
karyawan. Berikut ini dampak positif yang
mutlak dipertimbangkan oleh perusahaan.
bisa perusahaan atau organisasi dapatkan:
4. Mengefisiensi Biaya
1. Membuat karyawan terpacu untuk Tujuan yang satu ini dimaksudkan, jika
selalu berprestasi dan bekerja dengan sebuah perusahaan merencanakan atau
giat.  mengadakan program kompensasi yang
rasional, maka akan membantu perusahaan
2. Dapat menjadi daya tarik juga bagi atau organisasi tersebut mendapatkan dan
para pencari kerja yang berkualitas.  mempertahankan sumber daya manusia pada
3. Citra perusahaan tampak lebih baik tingkat biaya yang layak. Dengan upah,
dibanding kompetitor.  insentif, bonus, dll yang kompetitif,
perusahaan akan memperoleh keseimbangan
4. Perusahaan bisa mendapatkan dari etos kerja karyawan yang meningkat. 
pekerja berkualitas.  5. Memenuhi Administrasi Legalitas
5. Memudahkan proses administrasi Dalam administrasi kompensasi yang
dan aspek hukum yang ada. seharusnya ada di setiap perusahaan juga
terdapat batasan legalitas yang diatur oleh
Tujuan Kompensasi dari Perusahaan pemerintah dalam sebuah undang-undang.
untuk Karyawan Jadi, pengadaan administrasi ini dalam
1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi sebuah perusahaan juga bertujuan untuk
yang Sudah Ada memenuhi administrasi legalitas.
Tujuan pertama adalah mempertahankan 6. Memicu Adanya Perubahan Perilaku dan
karyawan yang dianggap potensial dan Sikap yang Semakin Baik
berkualitas untuk bisa tetap bekerja. Hal Tujuan yang diharapkan perusahaan dari
tersebut juga berguna untuk mencegah adanya kompensasi yang layak dan adil
tingkat perputaran kerja karyawan yang kepada karyawan adalah karyawan dapat
tinggi.  memiliki sikap dan perilaku yang baik dan
2. Mendapatkan Karyawan yang Berkualitas dapat menguntungkan serta mempengaruhi
Salah satu cara agar sebuah perusahaan atau produktivitas kerja. Kerja yang baik,
organisasi mendapatkan karyawan atau kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab dan
calon pelamar yang berkualitas adalah perilaku-perilaku lainnya yang dapat
meningkat berkat dihargai melalui fasilitas Karyawan yang disiplin harus taat terhadap
yang efektif dari perusahaan/organisasi.  peraturan dalam perusahaan. Peraturan
maupun tata tertib harus dibuat agar tujuan
Pengaruh Disiplin Kerja suatu perusahaan dapat dicapai dengan baik.
Untuk itu dibutuhkan sikap kesetiaan dari
Terhadap Produktivitas karyawan terhadap komitmen yang telah
Karyawan ditetapkan pada perusahaan. Kesetiaan disini
Menurut Soegeng Prijodarminato diartikan patuh dan taat dalam melaksanakan
(1992) displin kerja merupakan sebuah perintah dari atasan dan peraturan tata tertib
kondisi yang tercipta serta terbentuk melalui yang telah ditetapkan. Serta ketaatan
proses serangkaian perilaku yang karyawan dalam menggunakan kelengkapan
menunjukkan berbagai nilai, seperti pakaian seragam yang telah ditentukan
ketaatan, kepatuhan, ketentraman, kesetiaan, organisasi atau perusahaan.
keteraturan, serta ketertiban. Selain itu, Jerry
Wyckoff dan Barbara C. Unel (1990) juga 3. Tanggung Jawab dalam Bertugas
mengartikan disiplin kerja sebagai sebuah Seorang karyawan harus memiliki tanggung
proses yang mengarah pada ketertiban serta jawab dalam bertugas. Salah satu wujud
pengendalian diri. sebagai tanggung jawab karyawan yakni
Pengaruh Disiplin Kerja penggunaan dan pemeliharaan peralatan
Grameds, didalam disiplin kerja juga ada yang sebaik-baiknya, sehingga dapat
indikator beserta aspek yang akan digunakan menunjang kegiatan kantor berjalan dengan
dalam menilai sikap disiplin kerja karyawan, lancar. Serta adanya kesanggupan dalam
untuk itu simak pembahasan indikator menghadapi pekerjaan yang menjadi
beserta aspek disiplin kerja dibawah ini, tanggung jawabnya sebagai seorang
yakni; karyawan yang dapat dihandalkan.
1. Tepat Waktu Selanjutnya ada indikator disiplin kerja yang
Tepat waktu disini diartikan bahwa anda dapat dipahami, antara lain:
dapat menilai karyawan dari bagaimana o Taat terhadap aturan waktu. Dilihat
disiplin dari waktu yang telah ditetapkan dari jam masuk kerja, jam pulang,
oleh perusahaan, meliputi kehadiran dan dan jam istirahat yang tepat waktu
kepatuhan karyawan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku di
dengan tepat waktu dan benar. Misalnya, perusahaan.
perusahaan menetapkan jam kerja pada o Taat terhadap peraturan perusahaan.
pukul 07.00 wib s/d 16.00 wib, maka Peraturan dasar tentang cara
sebagai karyawan harus hadir dan selesai berpakaian, dan bertingkah laku
sesuai jam kerja yang telah ditentukan. dalam pekerjaan.
Selain itu, jika perusahaan membetikan o Taat terhadap aturan perilaku dalam
tugas yang harus diselesaikan, maka pekerjaan. Ditunjukkan dengan cara-
karyawan harus menyerahkan tugas harus cara melakukan pekerjaan-pekerjaan
tepat waktu. sesuai dengan jabatan, tugas, dan
2. Taat Terhadap Peraturan dalam tanggung jawab serta cara
Perusahaan berhubungan dengan unit kerja
lainnya.
Taat terhadap peraturan lainnya di balas jasa akan memberikan kepuasan dan
perusahaan. Aturan tentang apa yang boleh kecintaan karyawan terhadap
dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan
para karyawan dalam perusahaan. karyawan semakin baik terhadap pekerjaan,
Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
Disiplin Kerja Balas jasa berperan penting untuk
menciptakan kedisiplinan karyawan.
Sikap disiplin kerja pada masing-
Artinya, semakin besar balas jasa maka
masing seseorang dapat dipengaruhi oleh
semakin baik kedisiplinan karyawan.
beberapa hal tentunya. Pada poin ini, sobat
Sebaliknya, apabila balas jasa kecil maka
Grameds akan dijelaskan mengenai faktor-
kedisiplinan karyawan menjadi rendah.
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
Karyawan sulit untuk berdisiplin baik
disiplin kerja karyawan. Dengan demikian,
selama kebutuhan-kebutuhan primernya
sobat Graneds dapat mencari jalan keluar
tidak terpenuhi dengan baik.
untuk meningkatkan disiplin kerja
4. Keadilan
karyawan. Berikut ini faktor-faktor yang
Keadilan ikut mendorong terwujudnya
dapat mempengaruhi disiplin kerja
kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat
karyawan, antara lain:
manusia yang selalu merasa dirinya penting
1. Tujuan dan kemampuan
dan minta diperlakukan sama dengan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi
manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan
tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang
dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas
akan dicapai harus jelas dan ditetapkan
jasa (pengakuan) atau hukuman, akan
secara ideal, serta cukup menantang bagi
merangsang terciptanya kedisiplinan
kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa
karyawan yang baik.
tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada
Seorang manajer yang cakap dalam
karyawan harus sesuai dengan kemampuan
memimpin selalu berusaha bersikap adil
karyawan bersangkutan, agar mereka
terhadap semua bawahannya. Dengan
bekerja dengan sungguh-sungguh dan
keadilan yang baik, akan menciptakan
disiplin dalam mengerjakannya.
kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan
2. Teladan pimpinan
harus diterapkan dengan baik pada setiap
Teladan pimpinan sangat berperan dalam
perusahaan agar kedisiplinan karyawan
menentukan kedisiplinan karyawan karena
perusahaan baik pula.
pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
5. Waskat
para bawahannya. Pimpinan harus memberi
Waskat (pengawasan melekat) adalah
contoh yang baik, seperti berdisiplin, jujur,
tindakan nyata dan paling efektif dalam
adil, serta sesuai kata dengan perbuatan.
mewujudkan kedisiplinan karyawan
Dengan teladan pimpinan yang baik,
perusahaan. Dengan waskat berarti atasan
kedisiplinan bawahan pun akan baik.
harus aktif dan langsung mengawasi
Sebaliknya, apabila teladan pimpinan kurang
perilaku, moral, sikap, semangat kerja, dan
baik (kurang disiplin) maka para bawahan
prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti
pun akan kurang disiplin.
atasan harus selalu hadir di tempat kerja
3. Balas jasa
untuk mengawasi dan memberikan petunjuk
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut
jika ada bawahannya yang mengalami
mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena
kesulitan dalam menyelesaikan akan mewujudkan lingkungan dan suasana
pekerjaannya. Waskat lebih efektif dalam kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi
merangsang kedisiplinan dan moral kerja kedisiplinan yang baik pada perusahaan.
karyawan. Karyawan merasa mendapat Jadi, kedisiplinan karyawan akan tercipta
perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan apabila hubungan kemanusiaan dalam
dan pengawasan dari atasannya. organisasi tersebut baik.
6. Sanksi hukuman Motivasi Kerja guna
Sanksi hukuman berperan penting dalam
memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan
Meningkatkan Produktivitas
sanksi hukuman yang semakin berat maka Karyawan
karyawan akan semakin takut melanggar
Motivasi kerja yaitu keadaan dimana
peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku
usaha dan kemauan keras seseorang
indisipliner karyawan akan berkurang.
diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil
7. Ketegasan
atau tujuan tertentu. Menurut (Sopiah, 2008)
Ketegasan pimpinan dalam melakukan
motivasi kerja merupakan salah satu faktor
tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan
pendorong sehingga karyawan mampu
karyawan perusahaan. Pimpinan harus
menghasilkan produktivitas dan kinerja yang
berani dan tegas, bertindak untuk
optimal sesuai dengan tujuan organisasi.
menghukum setiap karyawan yang
Terdapat 8 indikator motivasi kerja
indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman
berdasarkan definisi Motivasi Kerja menurut
yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani
Sondang P. Siagian (2008:138), diantaranya
bertindak tegas menerapkan hukuman bagi
yaitu:
karyawan yang indisipliner akan disegani
1. Daya Pendorong
dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan.
Hal ini semacam naluri yang mampu
Dengan demikian, pimpinan akan
mendorong para karyawan untuk bekerja
memelihara kedisiplinan karyawan
guna mencapai tujuan pribadi maupun
perusahaan.
organisasi. Namun tiap individu tentu sangat
berbeda cara kinerjanya karena tergantung
dari latar belakang ataupun kebudayaan para
8. Hubungan Kemanusiaan
individu masing-masing. Motivasi seperti ini
Hubungan kemanusiaan yang harmonis
biasaya datang dari sisi internal atau
diantara sesama karyawan ikut menciptakan
eksternal karyawan.
kedisiplinan yang baik pada suatu
2. Kemauan
perusahaan. Hubungan-hubungan baik
Hal ini merupakan suatu dorongan untuk
bersifat vertikal maupun horizontal yang
melakukan suatu pekerjaan yang mana
terdiri dari direct single relationship, direct
karena adanya stimulasi atau pengaruh dari
group relationship, dan cross
eksternal, seperti mendapat tawaran dari
relationship hendaknya berjalan harmonis.
orang lain atau lingkungan.
Manajer harus berusaha menciptakan
3. Rasa Sukarela
suasana hubungan kemanusiaan yang serasi
Yaitu ketika karyawan tersebut setuju
serta mengikat, vertikal maupun horizontal
dengan apa yang ditugaskan atau diminta
diantara semua karyawannya.
melakukan pekerjaan oleh orang lain tanpa
Terciptanya human relationship yang serasi
adanya rasa keterpaksaan atau bisa kita Yaitu suatu  kewajiban untuk melakukan
sebut ikhlas. pekerjaan atau berperilaku menurut cara
4. Membentuk Keahlian tententu.
Yaitu sebuah proses penciptaan, 7. Kewajiban
pembentukkan, mengubah kemahiran dan Kewajiban yaitu sesuatu yang dibebankan
kemampuan seorang karyawan dalam suatu kepadanya dan wajib untuk dilaksanakan
bidang ilmu tertentu, dan diselesaikan.
5. Membentuk Keterampilan 8. Tujuan
Yaitu kemampuan karyawan dalam Tujuan ini mengacu pada pernyataan
bertingkah laku yang kompleks dan mengenai keadaaan yang mana perusahaan
terorganisir sesuai keadaan guna mencapai bertujuan untuk mewujudkannya dan
tujuan tertentu, pernyataan mengenai organisasi sebagai
6. Tanggung Jawab kolektivitas berusaha untuk mewujudkannya
di waktu yang akan datang.

PENUTUP
Berdasarkan hasil Analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kompensasi merupakan seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas jasa
atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk uang atau barang, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Displin kerja merupakan sebuah kondisi yang tercipta
serta terbentuk melalui proses serangkaian perilaku yang menunjukkan berbagai nilai, seperti
ketaatan, kepatuhan, ketentraman, kesetiaan, keteraturan, serta ketertiban. Dan Motivasi kerja
yaitu keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-
hasil atau tujuan tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/73783-ID-pengaruh-kompensasi-terhadap-kinerja-
kar.pdf
https://www.online-pajak.com/tentang-pph21/pengertian-dan-jenis-
kompensasi#:~:text=Kompensasi%20adalah%20segala%20sesuatu%20yang,secara%20langsung
%20maupun%20tidak%20langsung.
https://www.gramedia.com/best-seller/disiplin-kerja/
https://www.kompasiana.com/nisrinahasna/615eb38224da924d2f2d7034/motivasi-kerja-guna-
meningkatkan-produktivitas-karyawan

Anda mungkin juga menyukai