Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA


PERUSAHAAN

Disusun Guna Memenuhi UTS Manajemen Administratif


Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Rosidah M.Si.

Disusun oleh :
S1 Akuntansi A23
Dwi Aprilia 22812144045

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2023
ABSTRAK

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi,
kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kinerja karyawan pada
perusahaan. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna meningkatkan
produktivitas sebuah perusahaan tentunya tidak dengan begitu saja dapat
diwujudkan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara lain yaitu
dengan memperdayakan karyawan secara efektif dan efisien guna meningkatkan
produktivitas kinerja karyawan pada sebuah perusahaan dimana dapat dilakukan
dengan memberikan motivasi baik motivasi positif maupun negative kepada
karyawan, menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan
tersebut atas prestasi kerja yang mereka capai, serta menciptakan lingkungan kerja
yang baik di sebuah perusahaan. Dengan cara tersebut diharapkan dapat menjamin
kepuasan karyawan dan memungkinkan karyawan mencapai tingkat produktivitas
yang diharapkan perusahaan.
Kata Kunci: Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Produktivitas
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu organisasi atau badan usaha yang diorganisir dan
dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa sesuai kebutuhan konsumen. Dalam
melaksanakan proses produksinya, sebuah perusahaan membutuhkan faktor-faktor
produksi yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor
tersebut adalah bahan baku, modal dan manusia. Terkhusus pada faktor manusia,
faktor ini memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses
produksi. Berdasarkan hal tersebut, sebuah perusahaan harus selalu memperhatikan
faktor manusia atau tenaga kerja yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki perusahaan,
tidak akan bisa mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan
tersebut tidak dioperasikan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Terciptanya lingkungan kerja yang kondusif tentunya tidak dengan begitu


saja dapat diwujudkan oleh perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
memperdayakan karyawan secara efektif dan efisien guna meningkatkan
produktivitas kinerja karyawan pada sebuah perusahaan adalah dengan pemberian
motivasi, kompensasi, dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan. Hal
tersebut diharapkan dapat membentuk pola hubungan baik antara para karyawan
dan perusahaan, para karyawan akan berpikir bahwa perusahaan tempat di mana
mereka bekerja dapat memahami serta mengetahui kebutuhan hidup yang menjadi
pemicu mengapa mereka bekerja.

Produktivitas kinerja karyawan merupakan suatu masalah yang harus


mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan, karena peningkatan
produktivitas kinerja itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus ada usaha
dan peran serta dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan. Salah satu cara
untuk dapat meningkatkan produktivitas kinerja karyawan adalah dengan cara
memberikan motivasi baik motivasi positif maupun motivasi negatif, menetapkan
metode kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan tersebut atas prestasi
kerja yang mereka capai, serta menciptakan lingkungan kerja yang baik di sebuah
perusahaan. Dengan cara tersebut diharapkan dapat menjamin kepuasan karyawan
dan memungkinkan karyawan mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan
perusahaan.

Menurut Samsudin (2010) motivasi adalah proses mempengaruhi atau


mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Hasibuan (2002) menyatakan bahwa
kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan. Sedarmayanti (2011) menyatakan bahwa lingkungan kerja
merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya
baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Sedangkan Nitisemito
(2008) mendefinisikan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang diembankan.

Berdasarkan sudut pandang perusahaan, pemberian motivasi adalah cara


yang efektif untuk membuat karyawan lebih giat dalam bekerja serta dengan adanya
lingkungan kerja yang baik yang mempunyai fasilitas yang memadai akan membuat
karyawan merasakan bahwa keberadaannya sangat di butuhkan oleh perusahaan.
Pemberian kompensasi adalah suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak
perusahaan kepada para karyawannya. Berdasarkan hal tersebut, pihak perusahaan
harus melakukan suatu penilaian yang teliti mengenai prestasi kerja yang dihasilkan
oleh tiap-tiap karyawan tersebut. Hal tersebut dilaksanakan oleh pihak perusahaan
karena perusahaan tersebut menghendaki adanya suatu prestasi kerja yang
maksimal dari biaya kompensasi yang mereka keluarkan.
Apabila dilihat dari sudut pandang karyawan, motivasi adalah tindakan
yang harus dilakukan agar karyawan bisa memperoleh jabatan serta upah yang
mereka inginkan. Kompensasi dipandang sebagai alat untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya secara ekonomis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lingkungan kerja adalah keadaan di mana karyawan merasa nyaman dengan
pekerjaannya. Tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar bagi kebanyakan orang
menjadi karyawan dalam suatu perusahaan adalah untuk mencari nafkah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan

Robbins (2002 ) menyatakan bahwa motivasi merupakan kegiatan untuk


melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan-tujuan organisasi, yang dikordinasikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi suatu kebutuhan individual. Menurut Maulidar dkk (2012) indikator-
indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi yaitu, gaji yang adil dan layak,
perasaan aman, kesempatan mengembangkan karir, adanya tunjangan, bonus yang
menarik. Sehingga dapat disimpulkan, jika karyawan bisa mendapatkan gaji yang
adil dan layak, perasaan aman selama bekerja, diberi kesempatan yang luas untuk
mengembangkan karirnya dan mendapatkan tunjangan serta bonus yang menarik
maka akan berdampak pada peningkatan produktivitas kinerja karyawan.

2.2 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan

Hasibuan (2002) mendifinisikan kompensasi sebagai semua pendapatan


yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Menurut Umar (2007)
indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kompensasi yaitu, gaji,
insentif, bonus, upah, premi. Sehingga dapat disimpulkan jika karyawan
memperoleh peningkatan gaji, insentif yang menarik, bonus atas prestasi yang
dilakukan karyawan maka akan berdampak pada peningkatan produktivitas kinerja
karyawan.

2.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja


Karyawan

Nitisemito (2000) menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan sesuatu


yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Menurut Sedarmayanti (2011)
indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur lingkungan kerja yang baik
yaitu, penerangan atau cahaya, suhu udara, suara bising, tata ruang, hubungan
karyawan. Sehingga dapat disimpulkan, jika lingkungan kantor tempat bekerja para
karyawan mendapatkan penerangan yang baik, suhu udara yang dingin, tidak ada
suara bising yang masuk ke ruang kerja (kedap suara), tata ruang yang nyaman dan
menyenangkan serta hubungan karyawan yang harmonis maka akan berdampak
pada peningkatan produktivitas produktivits kinerja karyawan.

2.4 Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap


Produktivitas Kinerja Karyawan

Sedarmayanti (2011) mendefinisikan produktivitas sebagai nilai output


dalam hubungan dengan suatu kesatuan input tertentu, peningkatan produktivitas
yang berarti jumlah sumber daya yang digunakan dengan jumlah barang dan jasa
yang diproduksi semakin meningkat dan membaik. Menurut Timpe (2000)
indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur produktivitas kinerja
karyawan yaitu, keahlian manajemen yang bertanggung jawab, kepemimpinan
yang luar biasa, kesederhanaan organisasional dan operasional, kepegawaian yang
efektif, tugas yang menantang. Sehingga dapat disimpulkan jika pimpinan
perusahaan mampu memenuhi semua kebutuhan yang dapat memotivasi karyawan
dalam bekerja, memberikan kompensasi yang layak dan menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan nyaman maka akan berdampak pada peningkatan
produktivitas produktivits kinerja karyawan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Produktivitas kinerja karyawan merupakan suatu hal yang penting yang


harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan, hal tersebut dikarenakan dengan dalam
peningkatan produktivitas kinerja sebuah perusahaan tidak akan terjadi dengan
sendirinya, tetapi harus ada usaha dan peran serta dari pihak perusahaan maupun
dari pihak karyawan. Peningkatan produktivitas kinerja karyawan dapat dilakukan
dengan cara memberikan motivasi baik motivasi positif maupun motivasi negative
kepada karyawan, menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada
karyawan tersebut atas prestasi kerja yang mereka capai, serta menciptakan
lingkungan kerja yang baik untuk karyawan. Diharapkan dengan melakukan hal
tersebut karyawan dapat merasa puas dan mencapai tingkat produktivitas kinerja
yang di inginkan perusahaan.

3.2 Saran

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kinerja karyawan perusahaan


dapat memberikan motivasi melalui berbagai program pelatihan baik di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan. Perusahaan dapat memberikan kompensasi
dengan meningkatkan gaji pegawai secara berkala dan terus menerus. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman upaya yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan menambah perlengkapan pendukung
pekerjaan karyawan.
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu, SP. 2002. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta
: PT Toko Gunung Agung.
Maulidar, Said Musnadi dan Mukhlis Yunus. 2012. Pengaruh Kepemimpinan dan
Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Dampaknya terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Aceh. Jurnal Ilmu Manajemen Pasca Sarjana
Universitas Syiah Kuala, Volume 1. Tahun I, Nomor 1, Agustus 2012, Hal
1 –20.
Nitisemito S.A.,. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nitisemito S.A.,. 2008. Manajemen Personalia, Edisi kedua. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Robbins S.P, & Judge. (2002). Perilaku Organisasi (Buku2). Jakarta: Salemba
Empat
Samsudin. 2010 . Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit Pustaka
Setia.
Sedarmayanti. 2011. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Banding:
Mandar Maju.
Timpe, A.D.,. 2000. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja, cetakan
kelima. Jakarta : PT Elex Media Komputindo,
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai