Anda di halaman 1dari 5

Productivity, Vol. 2 No.

1, 2021
e-ISSN. 2723-0112

Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja Karyawan


Hotel NDC Resort & SPA Manado
Moren Vindi Anthonie
Tinneke M. Tumbel
Sofia A.P Sambul

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Program Studi Administrasi Bisnis


Email: morenanthonie@gmail.com

Abstract. This study aims to determine the effect of incentives on employee performance at thet NDC
Resort&Spa Manado. This type of research with a sample of 50 respondents. The sample is taken by
saturated sample method. While the data analysis method used is the interview method and quisioner with
the results of a simple linier regression equation tets with the help of SPSS 25 program tools. Based on the
results of the study indicate that the incentive variable influences employee performance at the hotel NDC
Resort&Spa Manado. Based on the calculation of the value (R) of 0,886 and the coefficient of determination
(R2) of 0.807 this indicates that incentives provide an effect of 80.70% on employee work performance.

Keywords : Incentives, Work Performance

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh insentif terhadap Prestasi kerja karyawan yang
ada di hotel NDC Resort&Spa Manado. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kuantitatif,
dengan sampel sebanyak 50 responden. Sampel diambil dengan metode sampel jenuh. Sedangkan metode
analisis data yang digunakan adalah metode wawancara dan kuesioner dengan hasil persamaan regresi linier
sederhana dengan bantuan alat program SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel insentif
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan perhitungan nilai (R) sebesar 0,886 dan koefisien
determinasi (R2) Sebesar 0,807 hal ini menunjukkan bahwa insentif memberikan pengaruh 80,70% terhadap
prestasi kerja karyawan.

Kata kunci : Insentif, Prestasi Kerja

Pendahuluan dapat bekerja secara optimal. Salah satu bentuk


Manajemen sumberdaya manusia merupakan perhatian perusahaan adalah pemberian insentif,
suatu bidang ilmu manajemen yang mempelajari menurut
peranan dan hubungan manusia dalam suatu Mangkunegara (2007:89), Insentif adalah
organisasi. Pengembangan sumber daya manusia suatu penghargaan dalam bentuk uang yang
merupakan persoalan kompleks, dimana pihak diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada
manajemen perusahaan selalu dituntut untuk karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi
membuat suatu pola, menyusun konsep perihal yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-
sumber daya manusia yang sesuai dengan kondisi tujuan organisasi. Kebijakan pemberian insentif
dan kebutuhan perusahaan atau institusi yang sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan
bersangkutan. dengan hasil kerja karyawan, yang salah satunya
Menyadari pentingnya sumber daya manusia merupakan prestasi kerja karyawan tersebut.
bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, Pengertian pestasi kerja menurut
maka perusahaan harus memberikan perhatian Mangkunegara (2007:67) dalam buku Manajemen
khusus pada sumber daya manusia dan sudah Sumber Daya Manusia, sebagai berikut : “Prestasi
sewajarnya pemilik perusahaan memandang kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
manusia sebagai human capital, menurut yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Marwansyah (2010:34) human capital merupakan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
sumber daya terpenting bagi setiap organisasi dalam jawab yang diberikan kepadanya”.
perekonomian yang bersifat global dan berbasis Pemberian insentif yang sesuai dengan
pengetahuan/ keterampilan di seluruh dunia. prestasi kerja karyawan diharapkan dapat
Karyawan tidak hanya dipandang sebagai memuaskan karyawan. Jika kepuasan kerja telah
unsur yang memberi kontribusi kepada perusahaan, dirasakan oleh karyawan, maka karyawan tersebut
tetapi karyawan juga memerlukan dorongan agar akan bekerja lebih dari standar/target. Tentu saja
21
Productivity, Vol. 2 No. 1, 2021
e-ISSN. 2723-0112

hubungan ini akan menguntungkan bagi karyawan setiap usaha akan mempengaruhi jumlah insentif
dan perusahaan. Bagi perusahaan, keuntungan dapat yang akan diberikan kepada karyawan.
dilihat dari tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Dan bagi karyawan, keuntungan 4. Tingkat produktivitas
ini dapat dirasakan dengan terpenuhinya kebutuhan Dengan adanya produktivitas yang tinggi,
salah satunya melalui pemberian insentif. Melalui maka makin meningkat pula keuntungan
insentif dapat tercipta hubungan yang saling perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengurangi
menguntungkan antara karyawan dengan pemborosan biaya dan insentif yang diberikan
perusahaan. kepada karyawan meningkat pula.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Prestasi kerja adalah hasil kerja secara
mengetahui apakah insentif mempunyai pengaruh kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang
terhadap prestasi kerja karyawan. membuat pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
gambaran secara sistematis dan akurat mengenai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
fakta-fakta, sifat-sifat, hubungan antar fenomena Mangkunegara (2007:67).
yang sedang diselidiki serta mendapatkan makna Menurut Sutrisno (2011:149) Prestasi kerja
dan implikasi dari suatu masalah yang ingin adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh
dipecahkan. Dalam menyusun skripsi ini metode kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi
penelitian yang digunakan oleh penulis terhadap perannya terhadap pekerjaan itu.
menggunakan metode penelitian deskriptif Indikator pretasi kerja.
kuantitatif. Menurut Creswell (2010:352) penelitian Adapun unsur-unsur yang dinilai menurut Hasibuan
kuantitatif adalah cara untuk menguji sasaran teori adalah :
dengan mengkaji hubungan antar beberapa variabel. 1. Kesetiaan
Beberapa variabel ini bisa diukur, khususnya dalam Penilai mengukur kesetiaan pegawai terhadap
beberapa instrumen, sehingga data yang sudah pekerjaanya, jabatan dan organisasi. Kesetiaan ini
ditandai dengan nomor bisa dianalisis dengan dicerminkan oleh kesediaan pegawai menjaga dan
menggunakan prosedur statistik. membela organisasi di dalam maupun diluar
pekerjaan dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Tinjauan Pustaka 2. Prestasi Kerja
Insentif adalah suatu penghargaan dalam Penilai menilai hasil kerja yang baik kualitas
bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin maupun kuantitas yang dapat dihasilkan pegawai
organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja tersebut dari uraian pekerjaannya.
dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam 3. Kejujuran
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Mangkunegara Penilai menilai kejujuran dalam
(2007:89) melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian
Menurut Hasibuan (2013:118) menyatakan baik dirinya maupun terhadap orang lain.
pengertian insentif adalah tambahan balas jasa yang 4. Kedisiplinan
diberikan kepada karyawan tertentu yang Penilai menilai disiplin pegawai dalam
prestasinya di atas prestasi standar. mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian melakukan pekerjaanya sesuai dengan instruksi yang
Insentif, Tinggi rendahnya tingkat insentif yang diberikan kepadanya.
diberikan kepada karyawan sangat dipengaruhi oleh 5. Kreativitas
beberapa faktor, seperti : Penilai menilai kemampuan pegawai dalam
1. Kondisi dan kemampuan perusahaan mengembangkan kreativitasnya untuk
Bila keuangan perusahaan mencukupi maka menyelesaikan pekerjaanya, sehingga bekerja lebih
jumlah insentif yang diberikan akan lebih besar berdayaguna dan berhasil guna.
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mampu 6. Kerjasama
atau perusahaan kecil. Penilai menilai kemampuan dan kesediaan
2. Kemampuan, Kreatifitas serta prestasi dari pegawai untuk berpartisipasi dan bekerja sama
karyawan. dengan pegawai lainnya secara vertical atau
Karyawan yang berprestasi tinggi akan horizontal didalam Maupun diluar pekerjaan sehingg
menerima insentif yang lebih besar dibandingkan hasil pekerjaan akan semakin baik.
dengan karyawan yang tidak berprestasi. 7. Kepemimpinan
3. Keadaan ekonomi suatu negara Penilai menilai kemampuan untuk memimpin,
Dengan adanya peraturan pemerintah seperti berpengaruh mempunyai pribadi yang kuat,
kebijaksanaan yang diberikan kemudahan bagi dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang
lain ataui bawahannya untuk bekerja lebih baik.
22
Productivity, Vol. 2 No. 1, 2021
e-ISSN. 2723-0112

8. Kepribadian Metodologi Penelitian


Penilai menilai pegawai dari sikap perilaku, Penelitian yang digunakan adalah metode
kesopanan, memberi kesan yang menyenangkan, penelitian Kuantitatif, dengan Teknik Pengumpulan
memperhatikan sikap baik, serta berpenampilan Data di kumpulkan dengan dua macam cara yaitu :
simpatik dan wajar. wawancara dan kuesioner.
9. Prakarsa Teknik Analisis Data yang digunakan yaitu:
Penilai menilai kemampuan berpikir yang Analisis Regresi Linier Sederhana, adalah alat
orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya
menganalisa, menilai, menciptakan, memberikan pengaruh variabel Independent (X) terhadap
alasan, mendapatkan kesimpulan dan keputusan variabel Dependent (Y) dengan menggunakan
penyelesaian masalah yang dihadapinya. rumus sebagai berikut:
10. Kecakapan Y=a+bX
Penilai menilai kecakapan pegawai dalam Analisis Korelasi Sederhana (Brivariate
menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan
elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan hubungan anatar dua variabel dan untuk mengetahui
kebijakan dan didalam situasi manajemen. arah hubungan yang terjadi. Koefisien Korelasi
11. Tanggung Jawab sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan
Penilai menilai kesediaan pegawai dalam yang terjadi antara dua variabel. Analisis Korelasi
mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, Sederhana dengan metode Pearson atau sering
pekerjaan, hasil kerja, saran, dan prasarana yang disebut Product Moment Pearson. Nilai Korelasi (r)
digunakannya serta perilaku kerjanya. berkisar antara 1 sampai - 1, nilai semakin
Hubungan Insentif dengan Prestasi Kerja. mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua
Insentif yang diberikan kepada karyawan secara variabel semakin kuat.
benar akan tercipta suatu motivasi dalam bekerja
sehingga akan menimbulkan dampak baik bagi Hasil Penelitian
perusahaan dengan adanya kinerja yang baik dan Berdasarkan Uji validitas Semua pernyataan yang
berkualitas seorang karyawan. Insentif yang terdapat dalam variabel Insentif (X) dan variabel
bervariasi baik yang bersifat materiil maupun yang Prestasi Kerja (Y) dikatakan valid, dimana r hitung
non materiil sangat baik bagi perusahaan jika > r tabel (0,278). Sehingga semua pernyataan yang
diterapkan. Dimana insentif dapat memberikan terdapat dalam variabel Insentif (X) dan variabel
rangsangan untuk berprestasi lebih baik dan lebih Prestasi Kerja (Y) dapat digunakan dalam
tinggi pada perusahaan. Sebagaimana diungkapkan peneliitian.
oleh Mangkunegara (2007:89), Insentif kerja adalah Uji Reliabilitas
suatu penghargaan dalam bentuk uang yang No Variabel Cronbach’s Keterangan
diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada Alpha
karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi 1 Prestasi 0.770 Reliabel
yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan- Kerja
tujuan organisasi. 2 Insentif 0.644 Reliabel
Insentif mempunyai hubungan yang sangat Sumber : Data Hasil Penelitian SPSS 25
erat dengan prestasi kerja karyawan. Menurut
Mangkunegara (2007:67), prestasi kerja adalah hasil Bedasarkan hasil pada tabel di atas dapat dilihat
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh bahwa uji reliabilitas dalam perhitungan Chronbach
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya Alpha untuk varibel X atau Insentif mempunyai
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan nilai sebesar 0,644 dan varibbel Y atau Prestasi
kepadanya. Insentif yang diberikan secara tepat Kerja mempunyai niali sebesar 0,770. Hasil
dapat menjadi salah satu faktor utama yang dapat pengujian reliabilitas dari variabel X dan Y
mendorong karyawan untuk menimbulkan semangat menunjukan bahwa masing-masing variabel
yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan memiliki nilai > 0,06 sehingga dapat dikatakan
prestasinya untuk bekerja lebih baik dan giat, reliable.
sehingga mereka dapat menghasilkan kinerja yang
maksimal dan sesuai dengan harapan dimana pada Uji Korelasi Sederhana
akhirnya nanti dapat menciptakan keberhasilan Dapat diketahui bahwa nilai Signifikansi
perusahaan dalam mencapai tujuan, cita-cita serta untuk hubungan Insentif dengan Prestasi Kerja
sasaran yang telah ditentukan. adalah sebesar 0.000 artinya terdapat hubungan
antara Insentif dengan Prestasi kerja.

23
Productivity, Vol. 2 No. 1, 2021
e-ISSN. 2723-0112

Jika nilai Signifikansi < 0,05 , maka Prestasi Kerja pegawai di Dispenda Pekanbaru
berkorelasi. sebaliknya jika nilai Signifikansi > 0,05, sudah cukup baik, ditambah lagi dengan insentif
maka tidak berkorelasi. yang diberikan,ini menjadi pegawai termotivasi
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara untuk meningkatkan lagi prestasi kerjanya.
Insentif dengan Prestasi kerja dilihat dari nilai Jadi penelitian yang dilakukan oleh Agnes
pearson korelasinya sebesar 0.886 yang berarti Shita Dewi (2007) dan Shinta Rundengan dan
termasuk kategori korelasi sempurnah. Rivaldi (2010) mempunyai kemiripian yang
Dapat disimpulkan bahwa insentif berhubungan dilakukan oleh penulis dan mempunyai hasil yang
secara positif terhadap prestasi kerja dengan derajat positif , yaitu dengan penerapan Insentif merupakan
hubungan korelasi sempurnah. salah satu cara ynag dilakukan oleh Instansi
(Organisasi) untuk meningkatkan prestasi kerja.
Analisis Regresi Linear Sederhana Dengan keberadaan program penerapan
Diketahui persamaan regresi sederhana dalam Insentif di instansi atau organisasi akan menciptakan
penelitian ini yaitu sebagai berikut : hubungan kerja yang baik dengan pihak instansi atau
Y = 2,134 + 1,260X organisasi dalam meningkatkan posisi atau jabatan
Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana di atau pekerjaan para karyawan baik secara horizontal
atas maka di ketahui nilai konstanta yaitu 2,134 dan maupun vertikal, selain usia, pengalaman, agama
koefisiensi regresi X yaitu 1,260 sehingga setiap dan perbedaan jenis kelamin, disamping adanya
penambahan 1% pada variabel X maka terjadi perbedaan mempunyai persamaan seperti persamaan
kenaikan sebesar 1,260 pada variabel Y. Sehingga kebutuhan materi untuk makan, minum, kelanjutan
dapat di katakana bahwa variabel X berpengaruh keturunan dan aktualisasi diri. Faktor-faktor inilah
positif terhadap variabel Y. yang mendorong manusia untuk bekerja. Pentingnya
penerapan Insentif dalam organisasi dapat
Koefisien Determinasi ( R2 ) membantu karyawan dalam mengembangkan
Berdasarkan perhitungan nilai diperoleh nilai potensi yang dimilikinya serta untuk meningkatkan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0.807. hal ini prestasi kerja karyawan.
menunjukkan bahwa insentif memberikan pengaruh
sebesar 80.70% terhadap prestasi kerja. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian ini diperoleh
Pembahasan beberapa kesimpulan yang secara ringkas disajikan
Menurut penelitian terdahulu memiliki sebagai berikut :
kesamaan dalam penelitian ini, antara lain adalah 1. Berdasarkan uji t hasil penelitian ini
skripsi Agnes Shita Dewi (2007) dengan judul menunjukkan bahwa variabel insentif
Hubungan Insentif Terhadap Prestasi Kerja mempengaruhi prestasi kerja karyawan pada
Karyawan Pada PT.Telkom. dari hasil penelitiannya Hotel NDC Resort&Spa Manado.
di dapat bahwa Pemberian Upah insentif yang 2. Berdasarkan hasil koefisien korelasi r = 0.886
dirasakan karyawan PT.Telkom secara umum sudah menjelaskan bahwa Insentif dan Prestasi Kerja
dilaksanakan dengan cukup baik. Hal tersebut dapat mempunyai hubungan yang sempurnah.
dilihat dari nilai rata-rata sebesar 3.34 yang Sedangkan hasil perhitungan melalui analisis
termasuk dalam kategori cukup baik. regresi yaitu persamaan Y = 2.134 + 1.260X,
Dan menurut penelitian dari Shinta interpretasi persamaan tersebut artinya apabila
Rundengan , dengan judu”Pengaruh Mutasi Insentif dinaikkan 1 skala akan menyebabkan
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor peningkatan variabel Y sebesar 1.260 skala.
Pelayanan Pajak Pratama Manado.” Dari hasil 3. Berdasarkan perhitungan nilai tersebut diatas
penelitian di dapat bahwa berdasarkan hasil diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
koefisien korelasi r = 0,7066 menjelaskan bahwa sebesar 0.807. Hal ini menunjuikkan bahwa
Mutasi dan Prestasi Kerja mempunyai hubungan insentif memberikan pengaruh sebesar 80.70%
yang erat . sedangkan hasil perhitungan melalui terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel
analisis regresi yaitu persamaan Y = 8,3069 + NDC Resort&Spa Manado.
0,7378X, Interpretasi persamaan tersebut artinya
apabila Mutasi dinaikkan 1 skala akan menyebabkan Referensi
peningkatan variabel Y sebesar 0,7378 skala. Creswell, J.W. (2010). Research Design Pendekatan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
oleh Rivaldi (2010), dengan judul Pengaruh Insentif Yogyakarta : BPFE
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dispenda
Kota Pekanbaru. Dari hasil penelitian di dapat
24
Productivity, Vol. 2 No. 1, 2021
e-ISSN. 2723-0112

Dewi, S.A., dan Garniwa, I. 2007. Hubungan


Insentif Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Pada PT.Telkom. Kuningan. JOM Fisip 4 (2)
: 25-23.
Hasibuan, M.S.P. 2013. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Revis Jakarta PT.
Bumi Aksara.
Mangkunegara, A. A. P. (2009). Sumber daya
Manusia Perusahaan, Cetakan ketujuh.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marwansyah. (2010:34). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung : Alfabeta
Rundengan, S., Pio, R. J., dan Pangkey, M. 2014.
Pengaruh Mutasi Terhadap Prestasi Kerja
Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Manado. Jurnal Administrasi Bisnis
3 (1): 1-11.
Rivaldi. 2010. Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi
Kerja Pegawai pada Dispenda Kota Pekan
Baru. Jurnal Ilmu Administrasi 8 (1) : 24-33.
Sailun, B. 2014. English for Hotel (theory and
language prtices). Pekanbaru, UR Press
Pekanbaru.
Sutrisno, E. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Kencana Prenada Media Group,
Jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai