PENDAHULUAN
NO KETERANGAN 2013
Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol
1 33.731.385
(pasteur, pasir koja, kopo, M.toha, Buah batu)
2 Jumlah wisatawan melalui gerbang tol 76.765.364
3 Jumlah wisatawan melalui bandara, stasiun, terminal 7.073.615
4 Wisatawan mancanegara 176.432
5 Wisatawan nusantara 5.388.292
Sumber: BPS Kota Bandung (2013)
Parahu, Ciwidey, Kawah Putih, Situ Lembang, Kolam Renang Air Panas
Cimanggu dll menjadi objek wisata menarik dan populer. Wisata ke berbagai
tempat dan bangunan bersejarah seperti Landamark Jalan Braga, Gedung Sate,
mengunjungi museum-museum untuk berfoto Bandoeng Tempoe Doeloe juga
menjadi pilihan menarik. Banyaknya factory outlet, distro, dan hasil kerajinan
masyarakat dengan kualitas terbaik seperti industri sepatu Cibaduyut dan kuliner
unik menjadikan wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan kota
Bandung. Terbukti pada tahun 2011 kota Bandung mengalami peningkatan
jumlah kunjungan kembali.
Tabel 1.2
Jumlah Pengunjung dan Tenaga Kerja Objek Wisata
Taman Rekreasi / Museum di Kota Bandung Tahun 2011
Kota Bandung merupakan salah satu daerah Jawa Barat yang memiliki ragam
atraksi wisata, diantaranya wisata budaya, wisata rohani, wisata religi, wisata
kuliner, wisata belanja, wisata sejarah, pagelaran seni dan wisata tirta. Wisata tirta
merupakan salah satu bagian dari usaha pariwisata, menurut R.S Damardjati
(2001:101), wisata air adalah pemanfaatan dari segi pariwisata atas kawasan air
sehingga pengembangnya secara lengkap dan profesional dapat menjadikan
sebagai obyek dan tujuan wisata yang menarik.
Maka dapat ditarik kesimpulan, wisata tirta adalah kawasan perairan yang dapat
digunakan baik untuk rekreasi maupun untuk kegiatan olahraga air yang
dilengkapi dengan fasilitas antara lain : menyelam, berselancar, memancing,
berenang, dan mendayung. Berikut disajikan jumlah wisata tirta di Kota Bandung
pada tahun 2006-2009 pada Tabel 1.3
Tabel 1.3
Warta Tirta di Kota Bandung Periode Tahun 2006-2009
Berdasarkan Tabel 1.3 jumlah wisata tirta di Kota Bandung pada tahun 2006-
2008 mengalami peningkatan sebesar 14% dan pada tahun 2008-2009 tidak terjadi
peningkatan. Semakin banyaknya permintaan dan kebutuhan akan jasa warta tirta
maka jumlah wisata tirta akan terus meningkat di Kota Bandung. Kota Bandung
memiliki sarana wisata tirta yang tersebar di beberapa tempat, diantaranya Abadi,
Abadi Asri, Ajra Eka Catur Pratama (Kedaton), Batununggal Perkasa, Bikasoga,
Budi Asri, Bumi Sangkuriang, Cipaku, Eldorado, Graha Wita Santika, Karang
Setra Waterland, Lynn Tembe, Metropolitan Horizon, Puri Pakuan, Sampoerna,
Villa Permata, Wijaya Karya, Pandiga, Sabuga, Graha Tirta Siliwangi, Kolam
Renang Muslimah, Al-masoem, Bandung Giri Gahana, Bandung Indah
Waterpark, Yulie’s group dll. Semakin banyaknya wisata tirta di kota Bandung,
maka semakin meningkat persaingan untuk mendapatkan wisatawan. Situasi ini
dapat terlihat dari jumlah wisatawan yang mengunjungi wisata tirta di Kota
Bandung dalam tabel 1.4
Tabel 1.4
Market Share Warta Tirta di Kota Bandung
Tahun Pengunjung
2010 545.245
2011 546.640
2012 548.493
2013 691.170
Sumber : Karang Setra Waterland
Berdasarkan tabel 1.5 Karang Setra Waterland mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Meningkatnya wisatawan merupakan keberhasilan kinerja karyawan
khususnya departement marketing yang berhasil menciptakan kondisi lingkungan
kerja dinamis dengan rasa memiliki antar karyawan yang tinggi. Karyawan
Karang Setra Waterland seluruhnya berjumlah 65 orang terdiri dari General
Manager, Manager Administrasi yang membawahi 4 departement yaitu :
Personalia, Logistik, Keuangan dan Kepala Satpam dengan total 28 karyawan,
dan Manager Operasional membawahi departement : Marketing, Housekeeping,
Kolam Renang dan Plaza dengan total 37 karyawan. Berdasarkan hasil
wawancara, karyawan Karang Setra Waterland rata-rata memiliki masa kerja
lebih dari 6 tahun. Pemberian insentif pada karyawan diberikan satu tahun sekali,
berupa barang elektronik dan bonus yang jumlahnya sama dengan gaji yang
mereka terima. Evaluasi kinerja dilakukan setiap sebulan sekali oleh pimpinan.
Sebagai perusahaan yang berjalan kurang lebih 56 tahun, Karang Setra
Waterland mengharapkan karyawannya mampu menjalankan tugas-tugas dengan
motivasi kerja yang tinggi, agar tercapai tujuan perusahaan. Salah satu cara yang
ditempuh yaitu dengan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja adalah
sebuah mekanisme untuk memastikan orang-orang pada tiap tingkatan
mengerjakan tugas-tugas menurut cara-cara yang diinginkan oleh para atasan
khususnya manajer mereka. Dengan melakukan penilaian tersebut manajer dapat
berusaha memperbaiki tingkat prestasi bawahan mereka, dengan memberikan
teguran pada karyawan yang bekerja tidak sesuai standar yang diharapkan sampai
melakukan pemutusan hubungan kerja. Penilaian prestasi kerja juga memberikan
keuntungan bagi karyawan, dengan mendapatkan feedback secara cepat dan tepat
salah satunya berupa insentif. Insentif merupakan sesuatu yang merangsang minat
untuk bekerja. Pemberian insentif merupakan salah satu cara yang dirancang
atasan agar dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Bila perusahaan ingin
berhasil memotivasi karyawan maka perlu menyusun, merencanakan, dan
mengatur pemberian insentif kepada karyawan sesuai dengan fungsi, tugas,
tanggung jawab dan prestasi kerja dari masing-masing karyawan yang disesuaikan
juga dengan kemampuan perusahaan. Program-program pemberian insentif
dilakukan agar :
1. Menarik karyawan yang tepat dalam perusahaan
2. Memotivasi agar mencapai prestasi kerja yang tinggi
3. Menciptakan masa kerja yang panjang.
Sistem pemberian insentif yang dilakukan Karang Setra Waterland ditujukan
bagi karyawan dengan minimal masa kerja 5 tahun, kemudian atasan
memperhatikan indikator lainnya seperti kedisplinan, inovatif, problem solving.
Insentif juga diberikan apabila karyawan mampu mendapat kunjungan wisatawan
yang naik setiap tahunnya. Dengan pemberian insentif karyawan merasa lebih
termotivasi bekerja sehingga bertahan dengan masa kerja yang cukup lama.
Manajer kemudian melakukan penilaian prestasi kerja untuk mengetahui level
kinerja bawahannya. Karyawan yang memiliki level kinerja yang tinggi
merupakan karyawan yang produktivitas kerjanya tinggi, begitupun sebaliknya.
Besar insentif yang diterima karyawan harus dapat memenuhi kebutuhan hidup
dan layak sesuai tanggungjawab karyawaan atas pekerjaannya.
B . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Penilaian Prestasi Kerja Karyawan di Karang Setra Waterland
Bandung.
2. Bagaimana Pemberian Insentif Karyawan di Karang Setra Waterland
Bandung.
3. Bagaimana Motivasi Kerja Karyawan di Karang Setra Waterland Bandung.
4. Bagaimana Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Karang Setra Waterland Bandung.
5. Bagaimana Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Karang Setra Waterland Bandung
6. Bagaimana Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pemberian Insentif
terhadap Motivasi Kerja Karyawan Karang Setra Waterland.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengidentifikasi penilaian prestasi kerja karyawan Karang Setra
Waterland Bandung.
2. Untuk mengidentifikasi pemberian reward karyawan Karang Setra Waterland
Bandung.
3. Untuk mengganalisis tingkat motivasi kerja karyawan Karang Setra
Waterland Bandung.
4. Untuk mengidentifikasi pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap motivasi
kerja karyawan Karang Setra Waterland Bandung.
5. Untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja
karyawan Karang Setra Waterland Bandung.
6. Untuk mengidentifikasi pengaruh penilaian prestasi kerja dan pemberian
insentif terhadap motivasi kerja karyawan Karang Setra Waterland Bandung.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara akademis penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan memberikan
acuan, informasi kepada semua pihak yang akan melakukan penelitian lebih
lanjut. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam aspek teoritis
(keilmuan) pada bidang manajemen sehingga hasil penelitian dapat dijadikan
kajian lebih lanjut mengenai pemberian motivasi dan implikasi terhadap
prestasi kerja karyawan.
2. Secara praktis penelitian ini menjadi masukan bagi karyawan di departement
operasional Karang Setra Waterland Bandung sebagai referensi bahan
menentukan sistem penilaian prestasi kerja karyawan dan pemberian Insentif.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek
praktis (guna laksana) bagi Karang Setra Waterland Bandung dan semua
pihak yang membutuhkan informasi, untuk dijadikan sebagai bahan masukan
bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan motivasi serta implikasinya pada
prestasi kerja karyawan.