Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Sosial Humaniora Terapan

Volume 3 Issue 2 Article 1

6-25-2021

PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA


DALAM LOKA KABUPATEN SUMBAWA

Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/jsht

Recommended Citation
(2021) "PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPATEN
SUMBAWA," Jurnal Sosial Humaniora Terapan: Vol. 3: Iss. 2, Article 1.
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1

This Article is brought to you for free and open access by UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in
Jurnal Sosial Humaniora Terapan by an authorized editor of UI Scholars Hub.
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA
DALAM LOKA KABUPATEN SUMBAWA
Rahmi Setiawati1) , Melzana Dadara Bethari2)
1,2)
Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Corresponding Author’s Email: rahmisetyawati@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini membahas Perencanaan Pengembangan Objek Wisata di Istana Dalam Loka yang merupakan
salah satu objek wisata unggulan di Kab. Sumbawa. Penulis melakuakan penelitian dengan observasi di
Bappeda serta observasi langsung di Istana Dalam Loka dan juga mengambil perspektif dari beberapa Dinas
terkait terhadap perencanaan pengembangan Istana Dalam Loka. Setiap daerah memiliki regulasi masing-
masing terhadap perencanaan pengembangan untuk Objek Wisata di masing-masing daerahnya. Bappeda
beserta Pemerintah Kab. Sumbawa sudah cukup baik untuk merencanakan pengembangan Istana Dalam Loka
dengan memanfaatkan beberapa metode untuk uji komponen Objek wisata. Dalam pengembangan ada beberapa
faktor pendukung dan penghambat yang bisa menjadi pertimbangan untuk perencanaan yang lebih baik. Istana
Dalam Loka termasuk Cagar Budaya daerah kabupaten Sumbawa yang saat ini masih dijaga kelestariannya dan
keasliaanya. Istana Dalam Loka memiliki Daya tarik wisata yang sangat cukup untuk terus dikembangkan. Hasil
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi menunjukan sudah cukup baik dalam merencanakan pengembangan
Objek Wisata di Istana Dalam Loka, meskipun ada beberapa hal perencanaan pengembangan yang belum
diterapkan. Secara menyeluruh tujuan dari pengembangan Objek Wisata itu sendiri agar potensi wisata bisa
terus dilestarikan.
Kata Kunci : Perencanaan, Pengembangan, Objek Wisata, Istana Dalam Loka, Bappeda Kabupaten Sumbawa

ABSTRACT
This study discusses the Planning of Tourism Object Development at Istana Dalam Loka which is one of the
leading tourist attractions in Kab. Sumbawa. The author conducted research by observing at Bappeda as well
as direct observations at the Dalam Loka Palace and also taking perspectives from several related agencies on
the planning for the development of the Dalam Loka Palace. Each region has its own regulations regarding
development planning for tourism objects in their respective regions. Bappeda and the District Government.
Sumbawa has been good enough to plan the development of the Istana Dalam Loka by utilizing several methods
for testing the tourist attraction component. In development there are several supporting and inhibiting factors
that can be considered for better planning. The Istana Dalam Loka is part of the Sumbawa Regency Cultural
Heritage which is currently still being preserved and its authenticity. Istana Dalam Loka has a very good tourist
attraction to continue to be developed. The results of this study are expected to show that they are good enough
in planning the development of tourism objects at Istana Dalam Loka, although there are several development
plans that have not been implemented. Overall, the purpose of developing the tourism object itself is so that
tourism potential can continue to be preserved.
Keywords: Planning, Development, Tourism Objects, Istana Dalam Loka, Sumbawa Regency Bappeda

47

Published by UI Scholars Hub, 2023 1


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENDAHULUAN dengan kebutuhan dari Objek wisata nya itu sendiri.
Pariwisata di Indonesia merupakan salah Aspek daya tarik di tiap Objek wisata bisa terus
satu sektor yang bisa membantu perekonomian berkembang pada dasarnya karena tempat tersebut
Negara. Pentingnya industri pariwisata Indonesia memang memiliki daya tarik, yang mampu
untuk terus meningkatkan kontribusinya mendorong wisatawan untuk terus datang
pada produk domestik bruto (PDB) karena hal mengunjunginya. Seiring dengan Undang-Undang
tersebut akan memicu lebih banyak pendapatan No.10 Pasal 5 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
devisa (karena setiap turis asing menghabiskan rata- yang menyebutkan Daya Tarik Wisata bahwa “Daya
rata antara 1.100 dollar AS sampai 1.200 dollar AS Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
per kunjungan) berdasarkan Indonesia Investment. keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
Selain itu pariwisata juga menyediakan kesempatan keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil
kerja untuk masyarakat Indonesia (berdasarkan data buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
terakhir dari Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan.”
tingkat pengangguran di negara ini mencapai 5,81% Pariwisata merupakan salah satu sektor
di Februari 2015. Maka dari itu pentingnya industri yang menjadi pilar penting untuk pembangunan
pariwisata ini patut terus dikembangkan untuk Indonesia. Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu
menjaga dan melestarikan potensi pariwisata di daerah dari sepuluh kabupaten/kota yang berada di
seluruh daerah Indonesia. wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Daya tarik
Dari keberagaman dan kekayaan negeri wisata yang dimiliki Kabupaten Sumbawa memiliki
yang dimiliki Indonesia, Pariwisata di Indonesia segudang keunikan, keindahan, dan nilai yang
perlu terus didukung untuk perkembangannya berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
kedepan. Pemerintah turut ikut turun tangan dan hasil buatan manusia.
mengenai pengembangan pariwisata di tiap-tiap Kabupaten Sumbawa merupakan
daerah yang memang memiliki keunikan ataupun kabupaten terluas di Pulau Sumbawa yang menjadi
keunggulan wisata. Di kondisi Pandemi COVID-19 salah satu simbol pariwisata di Nusa Tenggara
ini pariwisata juga sangat berdampak sehingga Barat, karena memiliki banyak jenis potensi wisata
banyak terjadi penurunan dari berbagai komponen. yang masih perlu dikembangkan. Dalam rangka
Pengembangan pariwisata terus dilakukan memenuhi kebutuhan masyarakat lokal akan
ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk pariwisata dan menjadikan pariwisata sebagai sektor
meningkatkan kualitas pariwisata di era pandemic ekonomi alternatif yang penting di masa depan,
seperti ini beriringan dengan Berita Kontan.co.id berbagai aset pariwisata yang ada saat ini masih
yang menyebutkan pernyataan dari Menteri perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas.
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Sandiaga Sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa sampai
Salahuddin Uno, pihaknya akan menjalankan arahan saat ini terbilang masih sangat kurang dibeberapa
dari Presiden Bapak Joko Widodo mengenai kebutuhan pariwisata, sehingga untuk saat ini
pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif kontribusi dari sumber daya manusianya maupun
dengan tiga cara yaitu, inovasi, adaptasi dan pembangunan pariwisata belum signifikan. Dilihat
kolaborasi. dari permasalahan dan potensi yang luas maka perlu
Kolaborasi merupakan salah satu upaya adanya beberapa rancangan pengembangan
yang diusung oleh Bapak Sandiaga, berkolaborasi pariwisata di Kabupten Sumbawa.
dengan berbagai instansi salah satunya pemerintah Potensi Objek Wisata yang cukup terkenal
daerah yang memiliki kewenangan terhadap di Sumbawa. Wisata Alam yang paling terkenal di
daerahnya langsung. Pemerintah daerah salah Sumbawa Pulau Moyo dan Air Terjun Mata Jitu,
satunya ialah Badan Perencanaan Pembangunan menjadi objek wisata yang paling popular karena
Penelitian dan Pengembangan Daerah koordinator sudah banyak tokoh terkenal yang mengunjungi
dari Dinas – dinas terkait yang berada di daerahnya. Pulau Moyo seperti Lady Diana, David Becham,
Bappeda merupakan pusat koordinator salah satunya Maria Sharapova, Mick Jagger, dan beberapa tokoh
untuk pengembangan termasuk pengembangan terkenal lainnya. Wisata Budaya yang ada di
ataupun pembangunan pariwisata. Maka dari itu Kabupaten Sumbawa ada Desa Poto sebagai Desa
Peran Bappeda cukup penting untuk wisata pengrajin kain khas Sumbawa yaitu Kre
keberlangsungan pengembangan Pariwisata. Alang. Untuk wisata yang memiliki cerita atau
Keberlangsungan Pariwisata yang terus peninggalan sejarah ada beberapa situs yang terletak
berkembang memang perlu terus dipantau untuk di Kabupaten Sumbawa yaitu Situs Ai Renung dan
terus memelihara kelestarian Objek Wisata nya itu Situs Raboran yang sampai saat ini masih banyak
sendiri. Pengembangan di suatu Objek wisata bisa benda pusaka atau sarkofagus sebagai peninggalan
dilakukan dalam berbagai aspek menyesuaikan zaman dahulu kala. Tak tertinggal Istana Dalam

48

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 2
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Loka sebagai salah satu objek wisata yang menjadi Koen Meyers (2009), Pariwisata merupakan
saksi sejarah kesultanan Sumbawa. aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara
Istana Dalam Loka terletak di tengah kota waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan
atau di pusat kota Sumbawa Besar yang terletak di dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari
lokasi yang sangat strategis dan merupakan salah nafkah, melainkan hanya untuk memenuhi rasa
satu keunggulan yang dimiliki Istana Dalam Loka. ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur
Lokasi Istana sendiri memiliki sejarah Kesultanan dan tujuan-tujuan lainnya.
Sumbawa sehingga menyimpan banyak sejarah dan Kegiatan wisata atau berwisata merupakan
budaya Sumbawa yang sampai saat ini terus dijaga suatu aktivitas yang dilakukan individu atau
ketat kelestariaannya, karena Istana Dalam Loka kelompok dengan berpergian atau berpindah tempat
termasuk dalam Cagar Budaya yang masih dijaga dari tempat tinggalnya menuju suatu tempat dan
keasliaannya. akan kembali lagi ke tempat tinggalnya. Tujuan dari
Berada di pusat kota sangat tepat untuk berpergian disini juga memiliki beragam alasan.
menjadikan Istana Dalam Loka sebagai Ikon Seiringan dengan pengertian pariwisata menurut A.J
Pariwisata Sumbawa. Daya tarik yang dimiliki Burkat dalam Damanik (2006),parwisata adalah
Istana Dalam Loka memang sangat tinggi, perpindahan orang untuk sementara dan dalam
dinobatkan sebagai Istana kayu atau Rumah jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat
Panggung terbesar di Dunia merupakan klaim dari dimana mereka biasa hidup dan bekerja dan juga
berbagai Arsitektur yang mengunjungi Istana Dalam kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu
Loka termasuk media Good News From Indonesia tempat tujuan.
juga mengklaim hal tersebut dari salah satu artikel Berwisata sendiri memiliki banyak alasan
nya yang berjudul “Rumah Panggung terbesar di atau tujuan selain itu bisa juga bergantung terhadap
Dunia ada di Sumbawa”. potensi wisata yang ingin dituju Menurut (Janianto
Saat ini pemerintah daerah Kabupaten Damanik dan Helmut F.Weber, 2006:11) Potensi
Sumbawa masih belum melakukan pembebasan wisata adalah semua obyek (alam, budaya, buatan)
tanah masyarakat sekitar kawasan Istana Dalam yang memerlukan banyak penanganan agar dapat
Loka, ini merupakan salah satu penghambat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan.
pengembangan wisata budaya. Dengan banyaknya Beberapa jenis pariwisata :
rumah dan toko di sekitarnya serta bangunan 1. Pleasure Tourism (Pariwisata untuk menikmati
properti lainnya. Istana Dalam Loka belum mampu perjalanan)
dibebaskan atau diambil alih oleh pemerintah daerah 2. Recreation Tourism (Pariwisata untuk
Kabupaten Sumbawa. Sehinnga menyebabkan berekreasi)
Istana Dalam Loka tidak pernah didaftarkan di 3. Culture Tourism (Parwisata untuk budaya)
register cagar budaya Nasional. 4. Sport Tourism (Pariwisata untuk Olahraga)
Selain itu Istana Dalam Loka juga tidak 5. Business Tourism (Pariwisata untuk urusan
terdaftar sebagai Kawasan Strategis Pariwiasta bisnis atau pekerjaan)
Nasional (KSPN). Objek wisata yang terdaftar 6. Conventional Tourism (Pariwisata ubtuk
sebagai KSPN adalah Kepulauan Moyo dan berkonvensi).
Tambora yang merupakan tingkat prioritas Di Indonesia Pariwisata sendiri dikenal
Kabupaten Sumbawa. Hal tersebut mengakibatkan sejak zaman kerjaan-kerajaan yang sudah menguasai
Istana Dalam Loka yang dikenal sebagai salah satu wilayah nusantara, meskipun memang tujuannya
Objek wisata terbaik di Kabupaten Sumbawa kurang untuk menguasai suatu wilayah namun di dalamnya
mendapat perhatian dari pemerintah daerah bahkan tetap ada pertukaran budaya antar wilayah.
melemah daya tariknya. Pariwisata adalah sektor yang tidak bisa berdiri
sendiri karena banyak sektor yang terlibat
TINJAUAN PUSTAKA didalamnya, selain sektor yang terlibat banyak pihak
yang harus ikut mendukung pula untuk kemajuan
Pariwisata industri pariwisata. Menurut Deddy Prasetya 2014,
Istilah Pariwisata berdasarkan yang Pariwisata adalah suatu aktivitas yang kompleks,
tercantum dalam Undang-undang No. 10 Tahun yang dapat dipandang sebagai suatu system yang
2009 Pasal 1 Tentang Kepariwisataan, menyebutkan besar, yang mempunyai berbagai komponen seperti
bahwa “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan ekonomi, politik, social, budaya, dan seterusnya.
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan Selanjutnya, dalam kelompok swasta adalah asosiasi
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, usaha pariwisata dan para pengusaha, sedangkan
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah”. Menurut kelompok pemerintah adalah berbagai wilayah

49

Published by UI Scholars Hub, 2023 3


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
administrasi, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, fasilitas accessibility yaitu sarana dan prasarana
kabupaten, kecamatan, dan seterusnya. sehingga memungkinkan wisatawan mengunjungi
Terkait pengembangan, Menurut Yoeti suatu daerah atau kawasan wisata, terjadinya
(2008, h.273) dalam Jurnal Safira, Mardiyono, fasilitas adminities yaitu sarana kepariwisataan yang
Riyanto pengembangan adalah usaha atau cara dapat memberikan kenyamanan pelayanan kepada
untuk memajukan serta mengembangkan sesuatu masyarakat”.
yang sudah ada. Pengembangan pariwisata pada Menurut Godfrey & Clarke (2000) dalam
suatu daerah tujuan wisata selalu akan Jurnal Marceilla Hidayat “Goals and Objectives”
diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat yang realistis adalah inti untuk pengembangan
bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. pariwisata yang sukses. Tourism Action Steps
Pengembangan pariwisata harus sesuai dengan menyangkut siapa, apa, dimana dan bagaimana yang
perencanaan yang matang sehingga bermanfaat baik menjelaskan bagaimana caranya goals and
bagi masyarakat, baik juga dari segi ekonomi, sosial objectives akan dilaksanakan. Selain itu proses
dan juga budaya. membentuk strategi pariwisata terdiri dari tiga
langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi Peluang dan Hambatan
Perencanaan Pengembangan Parwisata (Berdasarkan evakuasi penawaran dan
Pengembangan pariwisata merupakan salah permintaan).
satu upaya yang dilakukan untuk menggali dan 2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran pembangunan
memanfaatkan potensi wisata yang ada ditiap (Mengatasi masalah yang membutuhkan
daerah. Sebelum melakukan pengembangan perhatian dalam jangka pendek, menengah dan
tentunya harus memiliki strategi dan perencanaan panjang).
yang matang agar pengembangan pariwisata bisa 3. Tentukan serangkaian langkah tindakan
tepat dan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan pada (Dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
masing-masing kawasan atau Objek wisata. dalam kerangka waktu tertentu).
Menurut A. Yoeti (2005) dalam perencanaan
strategis suatu daerah tujuan wisata dilakukan
Objek Wisata
analisis lingkungan dan analisis sumber daya.
Tentunya dari analisis yang dilakukan memiliki Pariwisata sangat berhubungan erat dengan
tujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui beberapa sektor salah satunya Objek wisata, atau
potensi yang dimiliki dan juga kelemahan organisasi yang disebut Daerah tujun wisata. Seperti yang
atau lembaga yang bertanggung jawab atas disebutkan dalam Undang-undang No. 10 Tahun
pengembangan pariwisata di kawasan atau daerah 2009 Pasal 1 Nomer 6 “Daerah tujuan pariwisata
tujuan wisata. yang selanjutnya disebut Objek Pariwisata adalah
Pengembangan pariwisata bisa dilakukan kawasan geografis yang berada dalam satu atau
dengan banyak cara bisa dilakukan perbaikan atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya
penambahan dari segi fisik maupun non fisik. terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas
Semua pengembangan daerah wisata dilakukan pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang
untuk membantu kesejahteraan dan meningkatkan saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kesadaran masyarakat sekitar daerah tersebut untuk kepariwisataan.” Dalam satu Objek Wisata banyak
lebih peduli terhadap kegiatan pariwisata dan bisa peran yang terlibat termasuk kegiatan, fasilitas, daya
lebih mengeksplore potensi-potensi wisata yang ada tarik, aksesibilitas dan juga masyarakat sekitar.
disekitar. Disetiap pengembangan pariwisata ada Menurut Selfi (2018) Objek wisata dan
beberapa komponen yang bersinergi atau saling daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas
berkaitan seperti contohnya Pihak pemerintah yang yang berhubungan, yang dapat menarik wisatawan
bertanggungjawab atas pengembangan bisa bekerja atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau
sama dengan para pihak swasta atau investor untuk tempat tertentu.
membangun kawasan wisata dan juga masyarakat Daya tarik yang dimiliki Objek wisata
yang berada di sekitar kawasan wisata tersebut. tentu memiliki keunikan masing-masing. Berkaitan
Menurut Yoeti dalam buku “pengantar ilmu dengan daya tarik, Pitana dan Cecep Rukendi
pariwisata” (1996:303) Keberhasilan pengembangan (2009:348) mengklasifikasikan pariwisata menurut
ditentukan oleh tiga faktor sebagaimana dikemukan daya tariknya dapat dibedakan menjadi 3 bagian,
oleh : “Ada tiga faktor yang menentukan yaitu:
keberhasilan pengembangan kepariwisataan yaitu 1. Daya Tarik Alam, daya tarik alam yaitu
tersedianya objek dan daya tarik wisata, adanya perjalanan yang dilakukan dengan mengunjungi

50

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 4
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tempat-tempat wisata yang memiliki tempat wisata pertama sehingga memiliki persepsi yang sama
yang memang masih alami. Wisata alam antara lain dalam mem- bangun Objek pariwisata.
lautan, pantai, pegunungan, lembah, air terjun, 2. Pengembangan manajemen yang meliputi
danau, air terjun, sawah, sungai, hutan dan tempat penataan dan perencanaan peta jalan pembangunan
wisata yang masih alami. Objek pariwisata.
2. Daya Tarik Budaya, daya tarik budaya yaitu 3. Pengembangan bisnis untuk mendorong
berwisata dengan mengunjungi tempat-tempat unik kemampuan wirausaha sehingga masyarakat lokal
dan budaya yang khas, seperti Istana Dalam Loka, mendapat manfaat dari aktivitas pariwisata.
Tanah Toraja, Desa Sade Lombok, Keraton 4. Penguatan organisasi atau kelembagaan sehingga
Kesepuhan Cirebon, Keraton Yogyakarta dan objek setiap pemangku kepent- ingan mempunya rasa
wisata budaya lainnya. memiliki dan tanggung jawab terhadap Objek wisata
3. Daya Tarik Minat Khusus, daya tarik minat tersebut
khusus ini yaitu wisata yang dilakukan dengan The World Tourism Organization (2004)
mengunjungi objek wisata yang sesuai dengan minat mendefinisikan DMO sebagai “Organisasi yang
seperti wisata olah raga, wisata rohani, wisata bertanggung jawab atas pengelolaan dan / atau
kuliner, wisata belanja. pemasaran Objek dan umumnya termasuk dalam
salah satu kategori berikut"
1. Badan atau Organisasi Pariwisata Nasional,
(DMO) : Destination Management Organization bertanggung jawab atas pengelolaan dan
Destination Management Organization pemasaran pariwisata di tingkat nasional.
Menurut Prakoso Bhairawa dkk dalam SNATI 2. DMO regional, provinsi atau negara bagian,
(2009), ialah sistem pengelolaan pariwisata terpadu yang bertanggung jawab untuk mengelola dan /
yang memiliki kelengkapan sebagai sebuah sistem. atau pemasaran pariwisata di wilayah geografis
Destination Management Organization (DMO) yang ditentukan untuk tujuan itu, terkadang
dalam pengelolaan pariwisata berbasis teknologi tidak selalu merupakan wilayah administratif,
informasi, merupakan paradigma baru industri atau pemerintah lokal seperti kabupaten,
pariwisata terpadu. DMO memiliki fungsi sebagai negara bagian, atau provinsi.
economic driver, community marketer, industry 3. DMO lokal, bertanggung jawab atas
coordinator, quasi-public representative, dan pengelolaan dan / atau pemasaran pariwisata
builder of community pride. Pengembangan DMO berdasarkan wilayah geografis atau kota / kota
sebagai bentuk baru dalam pengelolaan pariwisata yang lebih kecil.
daerah menjadi penting bagi pemanfaat Information
and Communication Technology (ICT) untuk METODE PENELITIAN
pariwisata. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
Dalam publikasi Pembentukan dan metode penelitian Kualitatif. Metode Kualitatif ialah
Pengembangan Destination Management mengumpulkan, mengamati, mendeskripsikan dan
Organization (DMO) yang Kementerian Pariwisata menjabarkan data-data yang sesuai dengan kondisi
dan Ekonomi Kreatif Indonesia disebutkan dalam di lapangan yang akan diuraikan dan dirangkum
jurnal Rizal Kurniasah (2010) DMO didefinisikan dengan kata-kata atau penulisan.
sebagai: Tata kelola Objek pariwisata yang Menurut Saryono (2010), Penelitian
terstruktur dan sinergis yang mencakup fungsi kualitatif merupakan penelitian yang digunakan
koordinasi, perencanaan, implementasi, dan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan,
pengendalian organisasi Objek secara inovatif dan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
sistemik melalui pemanfaatan jejaring, informasi pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur
dan teknologi, yang terpimpin secara terpadu atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
dengan peran serta masyarakat, pelaku/asosiasi, Beberapa metode-metode yang digunakan penulis
industri, akademisi dan pemerintah yang memiliki saat melakukan penyusunan penulisan yang
tujuan, proses dan kepentingan bersama dalam digunakan untuk pengumpulan data-data yang
rangka meningkatkan kualitas pengelolaan, volume diperlukan untuk penelitian, antara lain :
kunjungan wisata, wisatawan serta manfaat bagi 1) Wawancara
masyarakat lokal. Menurut Sugiyono (2017) wawancara
Menurut Frans Terdapat empat tahap dalam digunakan sebagai teknik pengumpulan data
pengembangan DMO yaitu: apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
1. Gerakan peningkatan kesadaran kolektif dari responden yang lebih mendalam. Penulis
berbagai pemangku kepent- ingan pada tahap memilih wawancara sebagai salah satu metode
untuk pengumpulan data penelitian, Karena

51

Published by UI Scholars Hub, 2023 5


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
memiliki informasi langsung dari para dilakukan oleh Sumbawa. Ada beberapa
stakeholder yang memang memiliki Sumber data dan bacaan yang dijadikan
kewenangan terkait dengan pengembangan referensi oleh penulis untuk bahan penyusunan
wisata. Penulis melakukan wawancara kepada penelitian.
Bapak Wahyu selaku Kepala Sub Bidang
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup HASIL PENELITIAN
yang berkaitan dengan bidang Pariwisata di Perencanaan dalam pengembangan Objek
Bappeda, selain itu Pak Irfan selaku Sekretaris wisata perlu dilakukan dalam industri yang selalu
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata dan memiliki perubahan, sehingga perencanaan
Pak Hasan selaku Kepala Bidang Kebudayaan. dilakukan untuk terus mengikuti perkembangan
2) Observasi zaman industri pariwisata. Pariwisata juga
Menurut Sugiyono (2017) observasi dilakukan mencakup dan melibatkan banyak pihak maka
dengan melihat langsung apa yang ada di dibutuhkan perencanaan yang terlebih dahulu untuk
lapangan untuk menentukan faktor pendukung pengembangan Objek wisata yang maksimal dan
ke tahap selanjutnya yaitu teknik pengumpulan menyeluruh. Sebelum melakukan pengembangan
data dengan wawancara Wawancara. Penulis dalam industri pariwista perlu dilakukan
melakukan observasi dengan mengunjungi perencanaan juga untuk meminimalisir efek yang
Objek Wisata yang dipilih untuk penelitian kurang menguntungkan, perencanaan juga dilakukan
yaitu Istana Dalam Loka dan Penulis untuk menimbang dan merumuskan hal-hal apa saja
mengamati upaya perencanaan pengembangan yang memang perlu dikembangkan dan yang tidak
yang di lakukan Bappeda dengan beberapa perlu. Sehingga pengembangan bisa tepat sasaran
Dinas terkait. Melalui metode observasi ini yang diinginkan baik dari segi ekonomi, sosial
penulis berharap bisa meningkatkan dan budaya, lingkungan, dan sumber daya.
mengembangkan kemampuan pengamatannya Pengembangan pariwisata yang tidak
dalam objek yang dituju. memiliki perencanaan, bisa menimbulkan masalah
Observasi yang dilakukan selama 3 bulan baru dari segi sosisal budaya hingga sumber daya.
lamanya, terhitung dari 18 Januari – 16 April Melihat kondisi objek juga merupakan salah satu
2021 di Badan Perencanaan Pembangunan awal perencanaan yang perlu dipertibangkan yang
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab. berkaitan dengan pengembangan pariwisata,
Sumbawa yang beralamat di Jl. Garuda sehingga tujuan dari pengembangan pariwisata itu
No.79A, Lempeh, Kec. Sumbawa, Kabupaten sendiri bisa berdampak menyeluruh. Maka dari itu
Sumbawa, Nusa Tenggara Bar. 84316. Telepon pentingnya perencanaan untuk melihat dan
: (0371) 23657. Mengunjungi Istana Dalam menimbang apa saja yang akan terkena dampak dari
Loka dan melihat permasalahan yang ada di pengembangannya itu sendiri. Karenanya penting
Istana Dalam Loka, apa-apa saja yang masih utnuk melakukan perencanaan dalam
bisa dikembangkan, melihat beberapa fasilitas pengembangan pariwisata sebagai suatu industri
yang kurang, selain di Istana Dalam Loka, agar perkembangan industri pariwisata sesuai
penulis juga observasi langsung di Bappeda dengan apa yang telah dirumuskan dan berhasil
kab. Sumbwa, perencanaan pengembangan mencapai sasaran yang dikehendaki.
yang dilakukan untuk beberapa Objek wisata
di Sumbawa, Mengunjungi beberapa Objek Kondisi Objek wisata Istana Dalam Loka
wisata yang akan dikembangkan. Sumbawa
3) Studi Pustaka atau Studi Literatur Pengembangan Objek wisata ditiap daerah
Menurut Sugiyono (2017) studi Pustaka memilik kebijakan dan tahapan yang tentunya
adalah kajian teoritis, referensi serta literatur berbeda, namun pengembangan Objek wisata itu
ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, sendiri tentu memiliki tujuan dan sasaran yang
nilai dan norma yang berembang pada situasi sesuai dengan Undang-undang No. 10 Tahun 2009
sosial yang diteliti. Penulis membaca beberapa Tentang Pembangunan Kepariwisataan Pasal 6
data mengenai Perencanaan Pengembangan “Pembangunan kepariwisataan dilakukan
Pariwisata yang memang dimiliki oleh berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam
Bappeda dan bersumber juga dari Bappeda. Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan
Data yang dimiliki mengenai rencana rencana pembangunan kepariwisataan dengan
pengembangan pariwisata bersumber dari skala memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan
Nasional, Provinsi hingga Kabupaten sehingga kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia
ada pembanding untuk melihat keselarasan untuk berwisata.
rencana pengembangan pariwisata yang

52

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 6
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Istana Dalam Loka saat ini menjadi salah Selain penjelasan dan sejarah beberapa istana, ada
satu objek wisata di Kabupaten Sumbawa yang silsilah Kesultanan Sumbawa yang sangat lengkap.
cukup diunggulkan. Istana Dalam Loka terletak Aktivitas yang bisa dilakukan saat
ditengah kota memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke Istana Dalam Loka cukup variatif,
ingin berkunjung. Saat ini Dinas Pendidikan dan para pengunjung bisa tur mengelilingi lingkungan
Kebudayaan Kabupaten Sumbawa menjadi salah dan dalam Istana Dalam Loka. Penjaga yang berada
satu pihak yang bertanggung jawab atas di depan pintu masuk ke dalam Istana Dalam Loka
pengembangan, pemugaran, dan seluruh kegiatan yang akan menjelaskan beberapa ruangan di dalam
yang berkaitan dengan Istana Dalam Loka. Untuk Istana, selain itu Penjaga juga menjelaskan silsilah
pusat koordinator atau yang mengkoordinir keluarga Kesultanan Sumbawa. Terdapat spot foto
beberapa dinas yang terkait dengan Perencanaan yang menjadi ikon saat mengunjungi Istana Dalam
pengembangan maupun pembanguna berpusat di Loka, spot foto ini paling sering dijadikan
Bappeda Kab. Sumbawa. background para pengunjung saat berkunjung ke
Kondisi Objek wisata Istana Dalam Loka Istana Dalam Loka.
saat ini memiliki keindahan pemandangan yang Berfoto menggunakan kain khas Sumbawa
sudah cukup baik karena pemandangan Istana kayu yaitu Kre Alang belum tersedia di Istana Dalam
yang cukup besar sangat jarang ada di objek wisata Loka. Sampai saat ini belum terlalu banyak kegiatan
lainnya. Untuk penataan beberapa fasilitas wisata yang bisa dilakukan para pengunjung. Banyak
seperti toilet sudah cukup baik karena memang tidak masukan untuk kegiatan yang bisa dilakukan oleh
merusak pemandangan, toilet letaknya ada di wisatawan yang berkunjung salah satunya
belakang namun belum ada papan petunjuk yang mengadakan latihan kesenian dilingkungan Istana
menunjukan adanya toilet. Kebersihan di sekitar Dalam Loka tidak harus di dalamnya bisa dilakukan
Istana Dalam Loka juga sudah cukup baik tidak kegiatan seni di halaman Istana sehingga saat
terlihat sampah berserakan hanya ada daun-daun wisatawan berkunjung bisa mengikuti kegiatan seni
kering dari pohon-pohon di sekitar Istana. Untuk tersebut atau membuat jadwal pertunjukan seni di
gazebo atau tempat untuk duduk juga belum tersedia halaman Istana dengan konsep yang matang
di Istana Dalam Loka, namun saat naik tangga sehingga bisa menjadi daya tarik baru tersendiri.
sebelum pintu masuk ada tempat untuk duduk yang Pertunjukan seni bisa dilakukan disekitar taman dan
lebih sering menjadi tempat duduk untuk para dibuat panggung yang tidak terlalu tinggi sehingga
penjaga Istana Dalam Loka. para penonton bisa melihat pertunjukan seni lebih
Saat ini belum ada ikon di pintu utama saat leluasa.
masuk menuju Istana Dalam Loka maupun saat naik Para pengunjung yang mengunjungi Istana
tangga untuk masuk ke dalam Istana. Untuk area Dalam Loka bisa mengunjungi warung makan yang
parkir juga belum tersedia para wisatawan yang tidak begitu luas dan memang letaknya sangat dekat
berkunjung ke Istana Dalam Loka yang dari Istana Dalam Loka, warung makan ini cukup
menggunakan kendaraan pribadi masih banyak yang terkenal dengan Mie Ayam Khas Sumbawa, namun
parkir di dalam area Istana seperti contoh foto warung makan ini belum cukup kompatibel untuk
dibawah ini. dikunjungi dengan jumlah orang yang banyak dan
Disekitar Istana Dalam Loka juga banyak bukan jenis restoran yang sering dikunjungi
arena pejalan kaki yang sudah dihias diukir dengan rombongan wisatawan. Cita rasa Mie Ayam khas
cantik namun mengalami kerusakan akibat banyak Sumbawa ini sangat cocok dinikmati setelah
mobil yang parkir ketika kegiatan atau event-event berkeliling Istana rasanya gurih, kaldu ayamnya pun
besar di laksanakan. Fasilitas seperti penutup cukup terasa dan segar dari jeruk nipis.
saluran got juga banyak yang sudah terbuka dan Sovenir atau cinderamata khas Istana
berlubang. Dalam Loka sampai saat ini belum tersedia dan
Pada saat berjalan masuk menuju Istana memang di sekitar Istana Dalam Loka pun belum
Dalam Loka tidak ada loket tiket dan memang tidak ada toko oleh-oleh yang memang menjual souvenir
dipungut biaya untuk masuk ke dalam Istana Dalam khas Sumbawa secara lengkap. Oleh-oleh khas
Loka. Untuk pendataan para pengunjung, terdapat Sumbawa bisa didapatkan atau bisa dibeli secara
buku tamu yang bisa diisi oleh para pengunjung, terpisah seperti membeli madu khas Sumbawa di
buku tamu disini masih menggunakan sistem data Toko A dan untuk membeli kain khas Sumbawa
offline masih diisi secara manual. Wisatawan saat yaitu Kre Alang di Toko B. Cinderamata seperti
masuk ke dalam Istana Dalam Loka akan melihat miniatur Istana Dalam Loka atau gantungan kunci
beberapa penjelasan mengenai sejarah Istana Dalam dengan tema Istana Dalam Loka belum bisa
Loka dan beberapa istana yang ada di Sumbawa. ditemukan oleh penulis selama melakukan
observasi.

53

Published by UI Scholars Hub, 2023 7


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Melihat kondisi objek wisata Istana Dalam maka pengembangannya akan ada di sekitar
Loka masih banyak perencanaan pengembangan lingkungan istana.”
yang bisa dilakukan. Merencanakan pengembangan Namun dari perencanaan Bappeda
Objek wisata di Istana Dalam Loka, Bappeda Kab.Sumbawa, Dinas Pariwisata dan juga Dinas
menjadi pusat koordinator untuk melibatkan Kebudayaan Kab. Sumbawa sudah mengusulkan
beberapa Dinas yang terkait yaitu Dinas Pendidikan untuk menjadi kawasan wisata sejarah budaya,
& Kebudayaan, Dinas Pemuda Olahraga & bersamaan dengan Istana Bala Puti dan Istana Bala
Pariwisata, Dinas Pembangunan Umum dan Kuning yang memang kawasannya berdekatan.
beberapa Dinas laiinya. Istana Bala Puti dan Istana Bala Kuning juga
Pada tahap awal, Istana Dalam Loka merupakan cagar budaya yang memiliki hubungan
sebagai salah satu Objek wisata yang ingin langsung dengan kesultana Sumbawa. Istana Bala
dikembangkan masuk ke dalam Rencana tata ruang Puti saat ini diserahkan oleh kesultanan Sumbawa
wilayah. Sebelum melakukan pengembangan Objek kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk
wisata, Arena yang ingin dikembangkan akan di uji pemungsiaan wisma daerah. Untuk Istana Bala
dengan tata ruang sesuai atau tidaknya. Setelah Kuning saat ini masih menjadi tempat tinggal Sultan
sesuai dengan tata ruang lalu tahapan yang beserta kelurganya, selaiin menjadi tempat tinggal
selanjutnya pembuatan dokumen perencanaan Istana Bala Kuning juga menjad tempat
RPJMD, lalu Rencana Strategis Dinas, Perencanaan penyimpanan barang-barang pusaka Kesultanan
kerja tahunan. Dari perencanaan kerja tahunan baru Sumbawa berupa senjata, Parea Kamutar, Pakaiaan
terlihat apa-apa saja pengembangan atau tugas yang kebesaran dan beberapa pusaka lain yang masih
dilakukan oleh Dinas-Dinas yang terkait dengan dijaga hingga saat ini.
pengembangan. Selain perencanaan untuk menjadikan satu
Pada Istana Dalam Loka perencanaan kesatuan kawasan wisata budaya, Perencanaan
untuk pengembangannya dilakukan dari segi untuk memperlengkap isi Istana juga menjadi salah
aktivitas dan pengembangan di lingkungan sekitar satu rencana pengembangan Istana Dalam Loka
Istana Dalam Loka. Saat ini Bappeda merencanakan yang sampai saat in belum terwujud. Pemerintah
pengembangan Objek wisata dari segi kebijakan dan Kabupaten Sumbawa sudah memiliki rencana untuk
anggaran. Selain itu Bappeda juga mendatangkan menduplikat semua barang-barang yang ada di
peneliti-peneliti dari Universitas untuk dalam Istana pada masa Sultan masih tinggal di
pengembangan Istana Dalam Loka dari aspek Istana Dalam Loka, untuk di letakkan sesuai dengan
penelitiaan, setelah penelitian dilakukan dilanjutkan tata ruang bangunan pada zaman Sultan masih
dengan tahap perencanaan untuk pengembangan dan tinggal di Istana Dalam Loka. Selain penduplikatan
rencana kerja tahunan untuk tiap Dinas yang barang-barang, Bappeda dan Dinas Pariwisata
berkaitan dengan pengembangan yang akan mengusulkan untuk mengadakan kegiatan menjadi
dilakukan. Sultan atau Raja sehari semalam. Kegiatan ini
Rencana pengembangan Objek wisata di diusulkan ke Dinas Kebudayaan untuk diadakan
Istana Dalam Loka saat ini belum ada untuk dengan tujuaan untuk menambah pengalaman baru
pengembangan dalam skala besar karena Istana bagi para wisatawan yang berkunjung. Penulis
Dalam Loka termasuk dalam Cagar Budaya yang melakukan wawancara dengan Bapak Muhammad
bentuk bangunan aslinya masih dilindungi. Penulis Irfan S.P M.M. selaku Sekretaris Dinas Pemuda,
melakukan wawancara dengan Bapak H. Olahraga dan Pariwisata Kab.Sumbawa. Pak Irfan
Hasanuddin S.Pd selaku kepala Bidang Kebudayaan menyatakan :
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Sumbawa. “Penyediaan baju adat sudah diusulkan
Pak Hasan menyatakan : untuk ada di Istana Dalam Loka, perencanaan sudah
“Untuk pengembangan fisik, Istana Dalam dibuat sampai detail kemudian usul untuk membuat
Loka sendiri jika berbicara bangunannya karena ini kegiatan Menjadi Raja semalam hingga atraksi
cagar budaya, maka ia tidak bisa untuk kesenian dengan memberikan tarif permalam atau
dikembangkan hanya bisa untuk pemungsian, kalo persesi sudah ditetapkan namun semua itu masih
secara bangunan fisik bangunan induk tidak bisa dikaji karena Istana Dalam Loka ini menjadi satu
dikembangkan hanya bisa diperbaiki sesuai aturan kesatuan dengan Masjid Agung yang berlokasi tepat
tata pemugaran, kesesuaiaan ataupun keasliaan tata berada di samping Istana sehingga jika terlalu
letak, keasliaan bahan, keaslian pengerjaan atau dieksploitasi bisa terjadi kegiatan-kegiatan yang
tehnik, keaslian tempat, keaslian warna, dan diluar keagamaan agak kacau juga nantinya.”
keaslian sejarah. Enam faktor yang harus dipelihara
maka dia tetap asli berkelanjutan, itu enam faktor
yang harus dipertahankan jika ingin dikembangkan

54

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 8
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Faktor Peluang dan Penghambat dalam Loka sering dijadikan lokasi untuk Event ataupun
Pengembangan Objek wisata Istana Dalam Loka kegiatan yang berkaitan dengan pelestariaan
Sumbawa . Berdasarkan penjabaran diatas Istana
Peluang dalam pengembangan Objek wisata Dalam Loka memiliki peluang untuk terus
Istana Dalam Loka dikembangkan dari segi lingkungan, fasilitas, dan
Dalam suatu proses untuk pengembangan aktivitas / kegiatan.
pariwisata maupun Objek wisata tidak terlepas dari
suatu potensi yang dimiliki untuk dikembangkan 2. Istana Dalam Loka memiliki beberapa
dan juga kendala yang ada ditiap proses keunikan
perencanaan untuk pengembangan. Peluang untuk Berdasarkan wawancara yang dilakukan
pengembangan merupakan satu titik awal untuk Penulis, wawancara dengan Bapak H. Hasanuddin
terus melakukan inovasi maupun pembaruaan ditiap S.Pd selaku kepala Bidang Kebudayaan Dinas
Objek wisata yang ingin dikembangkan. Peluang Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Sumbawa. Pak
juga merupakan satu harapan yang diinginkan oleh Hasan menyatakan :
pihak-pihak terkait untuk terus membangun “Banyak jurnalis lokal maupun
pariwisata kearah yang lebih baik. Berdasarkan mancanegara yang sudah meliput Istana Dalam
wawancara yang dilakukan Penulis, wawancara Loka dan menyatakan bahwa Istana Dalam Loka
dengan Bapak Wahyu Indrajaya S.T selaku kepala adalah Istana kayu terbesar di dunia. Hal ini
sub-bidang Sumber Daya dan Lingkungan Hidup di didukung oleh beberapa peneliti yang telah
Bappeda Kab.Sumbawa. Pak Wahyu menyatakan : mengukur Istana Dalam Loka dan memang betul
“Sumbawa ini kan secara geografis sendiri adanya Istana kayu terbesar di dunia saat ini Istana
sudah cukup strategis ya bagus karena berada di Dalam Loka.”
tengah-tengah daerah pariwisata yang sudah cukup Berdasarkan hasil pencarian penulis mengenai
maju seperti di sebelah barat ada Pulau Lombok dan Istana kayu terbesar menurut UNESCO, saat ini
Pulau Bali lalu ke sisi timur ada Pulau Komodo dan ialah Padmanabhapuram Palace yang terletak di
di sisi utara ada Sulawesi Selatan dengan Tana India dan setelah melihat struktur bangunannya
Toraja nya, Wakatobi nya, keindahan Bunaken, jadi memang Istana ini tidak dibangun sepenuhnya
posisi ini secara geografis sangat strategis kalo kita dengan bahan kayu, ada beberapa bangunan yang
bisa memanfaatkannya”. Letak Geografis Sumbawa menggunakan semen. Saat ini memang Istana
salah satu peluang yang sangat bisa dimanfaatkan Dalam Loka belum terdengar atau bahkan belum
untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten terdaftar sebagai Istana Kayu yang bangunannya
Sumbawa. Untuk beberapa faktor peluang yang dibangun sepenuhnya dengan bahan dasar kayu dan
dimiliki Istana Dalam Loka yang bisa dijadikan sampai sekarang masih bisa dijamin keaslian
acuan untuk pengembangan, yaitu: bangunannya walaupun sudah ada beberapa kayu
yang diganti dan bangunan juga sudah mengalami
1. Istana Dalam Loka merupakan salah satu cagar beberapa kali pemugaran dengan cara tradisional.
budaya Indonesia Selain diklaim sebagai istana kayu terbesar di
dunia, Istana Dalam Loka memiliki beberapa
Salah satu bentuk sumberdaya kebudayaan keunikan lainnya karena memang Istana ini
adalah cagar budaya. Cagar budaya juga merupakan dibangun dimasa kejayaan kesultanan Islam di
aset suatu negara yang dianggap memiliki nilai Sumbawa pada zaman itu. Sehingga banyak aspek
penting bagi para ilmuaan sejarah, kebudayaan dan pembangunan yang bermakna ajaran agama Islam
juga bisa dijadikan potensi daya tarik wisata. Cagar seperti Istana yang dibangun dengan bahan kayu ini
budaya yang menyimpan banyak sejarah Kabupaten memiliki filosofi “adat berenti ko syara, syara
Sumbawa ini memiliki daya tarik wisata sendiri barenti ko kitabullah”, yang berarti semua aturan
untuk dikunjungi karena selain bisa mengenal adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi
sejarah kesultanan Sumbawa para wisatawan yang kehidupan tau Samawa (masyarakat Sumbawa)
berkunjung juga bisa mengenal budaya – budaya harus bersemangatkan pada syariat Islam. Istana ini
Sumbawa. Dengan adanya daya tarik dari sisi juga memiliki tiang penyangga sebanyak 99 tiang,
budaya maupun sejarah seharusnya ini sudah bisa yang bila diartikan mempunyai kesamaan dengan
dijadikan peluang besar untuk pengembangan Istana sifat Allah SWT (Asma'ul Husna). Istana Dalam
Dalam Loka. Sebelum menjadi Cagar budaya, Istana Loka juga dibangun menghadap arah selatan,
Dalam Loka saat pertama kali dibangun merupakan berdasarkan hukum mata angin, selatan dipercaya
tempat tinggal para sultan atau raja yang memimpin dapat memberikan suasana sejuk, tentram, nyaman,
dan juga menjadi pusat pemerintahan saat Kejayaan dan damai. Arah selatan pun juga memiliki makna
kesultanan Sumbawa pada zaman itu. Istana Dalam menatap ke masa lalu yang jika diartikan pemimpin

55

Published by UI Scholars Hub, 2023 9


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
harus memiliki kebijaksanaan dan kearifan dalam 1. Zonasi / Lahan yang kurang luas
menyikap masa lalu yang dibawa ke masa kini. Bangunan induk Istana Dalam Loka
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Burhan memiliki luas 904 m2 , saat ini linkungan
selaku penjaga Istana Dalam Loka, Beliau sekitar istana masih berdampingan dengan
menjelaskan bahwa rumah warga, pertokoan, akses jalan raya dan
“Tangga untuk naik ke dalam istana juga bangunan lainnya. Sehingga untuk
tidak berada di tengah-tengah bangunan melainkan pengembangan lingkungan lebih luas masih
di pinggir, ini melambangkan jari telunjuk saat sangat sulit untuk dijangkau karena belum ada
tahiyat akhir pada gerakan sholat” pembebasan lahan sekitar Istana Dalam Loka.
Pada tahun 2019 sudah ada rencana untuk
3. Istana Dalam Loka bisa dijadikan ikon pariwisata pembebasan lahan disekitar Istana Dalam Loka
Kab.Sumbawa. yang dibantu oleh pemerintah provinsi Nusa
Saat ini Istana Dalam Loka terletak di pusat Tenggara Barat, namun tak lama dari
kota dan memiliki akses paling mudah untuk perencanaan tersebut ada musibah yang terjadi
menjadi ikon pariwisata di Sumbawa. Istana dalam di daerah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya
loka merupakan salah satu Objek wisata yang sudah yaitu Gempa Bumi yang cukup besar sehingga
cukup baik untuk dikunjungi. Meskipun segi memerlukan anggaran. Untuk tahun 2020 –
aktivitas belum terlalu banyak kegiatan yang bisa 2021 untuk pengembangan tidak bisa
dilakukan saat berkunjung, namun sejarah dan dilanjutkan juga karena adanya pandemi
budaya Istana Dalam Loka sudah cukup untuk COVID-19 yang menjadi prioritas untuk
menjadi daya tarik wisata dan banyak area yang bisa anggaran dan fokus untuk pemulihan.
dijadikan tempat untuk berfoto ada beberapa titik 2. Komponen Objek Wisata
tempat yang sangat cocok untuk mengabadikan Aktivitas yang bisa dilakukan di Istana
momen, dari spot foto yang ciri khas bisa Dalam Loka saat ini belum terlalu banyak,
menjadikan Istana Dalam Loka sebagai ikon karena memang saat ini 3 faktor utama yang
pariwisata Sumbawa. Seiring dengan promosi ada di Objek wisata di Istana Dalam Loka
mengenai sejarah dan budaya Istana Dalam Loka, belum cukup terpenuhi, something to see,
maka perlu pengembangan lebih di Istana Dalam something to do, dan something to buy.
Loka dari segi perbaikan fasilitas perluasan Zonasi, Aktivitas di Istana saat ini hanya berkeliling
perbaikan jalanan sekitar, dan pengembangan Istana dan berfoto. Pengunjung bisa melihat
lainnya. Sebab potensi yang dimiliki Istana Dalam kemegahan Istana Kayu yang cukup besar
Loka sudah cukup layak untuk terus dikembangkan. bangunannya. Untuk transportasi di Kabupaten
Sumbawa sampa saat ini belum memiliki
Penghambat dalam pengembangan Objek wisata banyak pilihan karena minim transportasi
Istana Dalam Loka umum. Untuk menuju ke Istana Dalam Loka
Pada proses perencanaan pengembangan bisa dengan Angkutan Umum yang melalui
Objek wisata, Seringkali adanya beberapa jalur Istana Dalam Loka, selain itu bisa juga
penghambat yang dihadapi. Penghmbat atau kendala menggunakan Ojek pangkalan. Jika ingin
dalam proses pengembangan Istana Dalam Loka menggunakan Kendaraan pribadi saat ini
dari tahun ke tahun masih sama karena memang belum tersedia tempat parkir. Untuk aktivitas
beberapa penyelesaiaan kendala yang akan dan daya tarik saat ini belum ada yang begitu
disebutkan memiliki proses yang cukup panjang. menonjol. Sehingga untuk melakukan
Berdasarkan wawancara yang dilakukan Penulis, pengembangan Objek wisata juga cukup
wawancara dengan Bapak Wahyu Indrajaya S.T terhambat karena ada beberapa objek wisata
selaku kepala sub-bidang Sumber Daya dan yang lebih di unggulkan.
Lingkungan Hidup di Bappeda Kab.Sumbawa. Pak Pengembangan di Istana Dalam Loka
Wahyu menyatakan : juga banyak fasilitas yang sudah disediakan
“ Salah satu penghambat terbesar kita namun pemeliharaannya sampai saat ini belum
dalam pengembangan pariwisata, daya tarik wisata maksimal, seperti tembok sekitar Istana sudah
kita yang memang masih pr besar kita untuk di cat ulang dan pagar-pagar juga, setelah
memperke nalkan ke dunia luar agar lebih beberapa lama ada saja coretan-coretan dari
dikenal” manusia tidak bertanggung jawab hal ini tentu
Adapun beberapa penghambat dalam menjadi sebuah kendala untuk melakukan
pengembangan Objek wisata Istana Dalam Loka pengembangan selanjutnya.
sebagai berikut : 3. Sumber Daya Manusia (SDM)

56

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 10
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat ini mayoritas masyarakat Sumbawa informasi terkait pentingnya pariwisata di suatu
belum terlalu sadar akan pentingnya daerah yang punya potensi besar untuk berkembang
membangun pariwisata, Berdasarkan masih sangat kurang. Potensi Istana Dalam Loka
wawancara yang dilakukan Penulis, untuk dikembangkan sangat besar, masyarakat juga
wawancara dengan Bapak Wahyu Indrajaya mengakui namun dari pengamatan penulis untuk
S.T selaku kepala sub-bidang Sumber Daya apresiasi daya tarik wisata nya sendiri masih sangat
dan Lingkungan Hidup di Bappeda minim. Sehingga belum banyak masyrakat
Kab.Sumbawa. Pak Wahyu menyatakan : Indonesia maupun mancanegara yang mengetahui
“Culture masyarakat kita, dari dulu ya potensi daya tarik Istana Dalam Loka maupun
meskipun di Sumbawa ini banyak potensi wisata – wisata lain di Sumbawa.
emas, pertambangan , perak dan sebagainya Gerakan untuk mengembangkan Istana
dari dulu masyarakat Sumbawa adalah petani Dalam Loka datang dari Badan Pelestarian Cagar
dan peternak kan sejarahnya Sumbawa disitu. Budaya Bali (BPCB) yang menaungi cagar budaya
Jadi mayoritas punya sawah, sapi, kambing untuk Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
dan lainnya. Jadi memang sebenarnya dari segi Tenggara Timur dengan usulan dan dukungan dari
culture kita memang harus ada transformasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Melakukan
mengikuti zaman, harus dimulai dari anak- beberapa penggantian kayu yang sudah lapuk dan
anak muda jika berharap dengan masyarakat beberapa pemugaran lainnya yang tetap dengan
yang sudah lekat dengan culture agraris itu sesuai prosedur dan juga perbaikan di lingkungan
agak sulit untuk bertransformasi ke culture sekitar Istana Dalam Loka, namun balik lagi
industry kan wisata ini kita sudah berbicara sekelompok masyarakat yang tidak bertanggung
industry, ekonomi kreatif dan sebagainya.” jawab mencoret-coret, parkir di dalam lingkungan
Istana Dalam Loka yang seharusnya bukan untuk
Memang sampai saat ini belum banyak lahan parkir sehingga batu-batuan yang disusun
gerakan dari masyarakat Sumbawa sendiri untuk ditata rapih banyak yang mengalami kerusakan.
membangun pariwisata lebih maju karena mungkin

Tabel 1. Analisa SWOT Faktor Peluang dan Penghambat dalam Pengembangan Objek
Wisata di Istana Dalam Loka
Faktor Strength Weakness Opportunity Threats
NO Pengembangan
Peluang
1. Cagar Budaya Menjadi saksi Untuk Cagar Budaya Banyakny Cagar
sejarah Pengembangan ialah sumber Budaya di daerah
Kesultanan Istana Dalam kekayaan lain yang tersebara
Sumbawa sejak Loka budaya untuk di Indonesia yang
tahun 1885 diperlukan Daerah dan lebih dikenal
waktu Negara nya. masyarakat luas.
pengkajiaan
yang cukup
panjang karena
Istana termasuk
Cagar Budaya.
2. Daya Tarik Memiliki daya Istana Dalam Istana Dalam Masyarakat
tarik tersendiri Loka belum Loka dapat Indonesia banyak
seperti memiliki terdaftar di menjadi daya yang belum
99 tiang yang, bila register cagar tarik tersendiri mengetahui Daya
diartikan budaya bagi para tarik Istana Dalam
mempunyai Nasional. wisatawan lokal Loka .
kesamaan dengan maupun asing
sifat Allah SWT karena
(Asma'ul Husna). termasuk cagar
Dan beberapa budaya.
keunikan lainnya.
3. Ikon Berada di tengah Masih banyak Wisatawan Objek wisata seperti

57

Published by UI Scholars Hub, 2023 11


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pariwisata kota dan bisa komponen akan lebih Pulau Moyo lebih
Sumbawa menjadi pusat yang belum mudah dikenal masyarakat
wisata budaya terpenuhi untuk mengenali luas.
sekaligus sejarah dijadikan ikon budaya
di Sumbawa. pariwisata. Sumbawa
dengan Ikon
pariwisata
Istana Dalam
Loka .
Penghambat
4. Zonasi Istana Zonasi tidak luas Sulit untuk Wisatawan Sulitnya melakukan
Dalam Loka sehingga membuat yang pembebasan lahan di
pengembangan pengembangan berkunjung sekitar Istana Dalam
bisa lebih fokus. di sekitar Istana tidak sulit untuk Loka karena
karena tidak menjelajahi memerlukan
banyak ruang. seluruh area anggaran yang
Istana. cukup besar.
5. Faktor utama Daya Tarik Istana Akses dan Wisatawan Banyaknya wisata
Objek Wisata Dalam Loka yaitu fasilitas di yang budaya di daerah
pusat sejarah Istana Dalam berkunjung lain yang sudah
kesultanan Loka masih tetap ada memenuhi
Sumbawa. banyak meskipun komponen 4A.
memiliki jumlahnya tidak
kekurangan stabil.
salah satunya :
tidak ada lahan
parkir untuk
wisatawan
yang ingin
berkunjung.
6. Sumber Daya Lembaga Adat Perlunya peran Sebelum masa Daerah dengan
Manusia Sumbawa kerap masyarakat pandemi, Tour masyarakat yang
(SDM) mengadakan sekitar Istana and Travel di sudah sadar
latihan-latihan Dalam Loka Sumbawa pentingnya
kesenian di untuk menjadikan pariwisata sudah
lingkungan Istana membantu Istana Dalam banyak.
untuk terus pengembangan Loka Objek
membangun Istana Dalam wajib untuk
keberlangsungan Loka. dikunjungi.
budaya Sumbawa.

Interpretasi Data Menurut Godfrey & Clarke “Goals and


Konsep Perencanaan pengembangan di Objectives” yang realistis adalah inti untuk
Istana Dalam Loka sudah sejalan dengan teori yang pengembangan pariwisata yang sukses. Tourism
dikemukakan oleh A. Yoeti (2005) dalam Action Steps menyangkut siapa, apa, dimana dan
perencanaan strategis suatu daerah tujuan wisata bagaimana yang menjelaskan bagaimana caranya
perlu dilakukan analisis lingkungan dan analisis goals and objectives akan dilaksanakan. Bappeda
sumber daya, Bappeda melakukan analisis atau kabupaten Sumbawa membuat Rencana Induk
penelitian yang diundang dari universitas atau Pengembangan Pariwisata Daerah untuk membuat
mengundang ahli untuk melihat objek wisata yang gambaran lebih detail mengenai tujuaan dan
ingin dikembangkan selain itu Bappeda juga keadaan yang sebenar-benarnya disetiap Objek
melakukan uji tata ruang terlebih dahulu sebelum wisata. Bappeda juga menggunakan Metode Multi-
melakukan perencanaan pengembangan. Criteria Decision Making (MCDM) untuk
memperhitungkan beberapa Indikator ditiap Objek

58

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 12
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
wisata termasuk Istana Dalam Loka. Hasil dari cukup baik namun masih perlu pengembangan
analis menggunakan metode MCDM ini diharapkan seperti penambahan kata sambutan atau papan
bisa menentukan Objek wisata prioritas yang akan selamat datang saat di gerbang depan atau pintu
dikembangkan. masuk menuju Istana Dalam Loka.
Pengembangan dengan system pengelolaan 2. Perencanaan Pengembangan Objek wisata
Destination Management Organization Menurut didahului dengan uji kelayakan struktur tata
Prakoso Bhairawa dkk dalam SNATI (2009), ialah ruang, setelah uji kelayakan dilanjutkan dengan
sistem pengelolaan pariwisata terpadu yang pembuatan RPJMD yang didalamnya terdapat
memiliki kelengkapan sebagai sebuah sistem. DMO destinasi-Objek wisata yang ingin dikembangkan
pengelolaan pariwisata berbasis teknologi informasi, termasuk Istana Dalam Loka, menentukan apa
untuk saat ini Kabupaten Sumbawa belum saja yang ingin dikembangkan, lalu pengerjaan
menerapkan hal ini dikarenakan masih minimnya rencana strategis dinas-dinas, renstra dinas ini
ahli teknologi pada tahun 2018 Sumbawa memang nanti terlihat mana saja Dinas-dinas di kabupaten
mempunyai website resmi dan applikasi teknologi yang terlibat untuk pengembangan Objek wisata,
untuk Objek – Objek wisata yang ada di Sumbawa, setelah itu penyusunan Rencana kerja tahunan.
namun saat ini sudah tidak berjalan lagi karena 3. Perencanaan pengembangan di Istana Dalam
keterbatasan SDM. Loka yaitu membuat duplikat barang – barang
Saat ini Bappeda belum menerapkan yang ada di Istana Dalam Loka pada zaman
system DMO untuk pengembangan maupun Sultan masih tinggal disana, Mendatangkan para
pemasaran wisata yang ada di Sumbawa. Tata kelola peneliti ataupun arkeolog untuk melihat kondisi
Objek pariwisata yang terstruktur dan sinergis yang Istana agar pengembangan tidak merusak
mencakup fungsi koordinasi, perencanaan, bangunan inti Istana Dalam Loka, Pembebasan
implementasi, dan pengendalian organisasi Objek lahan sekitar Istana Dalam Loka sehingga bisa
secara inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan pengembangan lebih luas lagi dan bisa
jejaring belum dilaksanakan di Pemerintahan menambah beberapa fasilitas penting seperti
Kabupaten Sumbawa, untuk pemanfaatan teknologi lahan parkir, arena untuk pertunjukan kegiatan
pun belum maksimal sampai saat ini. Bappeda kerap seni, lahan untuk Event besar skala internasional.
melakukan kerjasama dengan akademisi dibidang 4. Perencanaan pengembangan Istana Dalam Loka
teknologi salah satunya dengan Universitasa juga masih banyak proses yang dikaji
Teknologi Sumbawa untuk kemajuan Sumbawa dikarenakan lokasi Istana sendiri tempat berada
namun belum ada yang diterpakan ke bidang disamping Masjid Agung Sumbawa sehingga
Pariwisata. Pencatatan kedatangan wisatawan jika pengembangan yang dilakukan terlalu
maupun pemasaran Objek wisata khususnya di mengeksploitasi atau menyimpang dari unsur
Istana Dalam Loka sampai saat ini masih agama itulah yang perlu dipertimbangkan dan
menggunakan system manula atau pencatatan. Hasil direncanakan matang-matang.
pengembangan Istana Dalam Loka pada tahun-tahun 5. Beberapa faktor pendukung yang bisa menjadi
sebelumnya juga masih menggunakan hardcopy atau acuan untuk pengembangan Objek wisata Istana
masih dalam bentuk kertas belum ada salinan Dalam Loka yaitu Istana Dalam Loka termasuk
softcopy, dan saat ini banyak hardcopy atau data- Cagar Budaya yang menyimpan Sejarah dan
data mengenai Istana Dalam Loka yang sudah lapuk Kebudayaan masyrakat Sumbawa terutam sejarh
dan mengalami kerusakan. mengenai Kejayaan kesultanan Sumbawa pada
zaman dahulu kala. Banyak ornament-ornamen
KESIMPULAN yang unik dan memiliki arti saat pembangunan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, Istana Dalam Loka zama dahulu kala seperti
penelitian mengenai Perencanaan Pengembangan Istana Dalam Loka adalah Istana yang
Destinas Wisata di Istana Dalam Loka Oleh menyerupai Rumah tingkat adat Sumbawa,
Bappeda Kab.Sumbawa, penulis dapat Istana ini memiliki 99 tiang yang bermakna 99
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : sifat Allah SWT (Asma'ul Husna).
6. Faktor penghambat untuk saat ini dalam
1. Kondisi objek wisata Istana Dalam Loka saat ini pengembangan Objek wisata di Istana Dalam
masih belum cukup untuk menjadi objek wisata Loka, yang pertama yaitu Objek wisata di
unggulan karena dari segi aktivitas atau kegiatan Sumbawa termasuk Istana Dalam Loka belum
yang bisa dilakukan oleh wisatawan terbilang cukup dikenal dan diketahui daya tarik wisata
masih kurang bervariasi atau tidak banyak nya oleh masyarakat Indonesia maupun
kegiatan. Untuk pemandangan dan keindahan mancanegara bahkan untuk membedakan
yang bisa dilihat oleh para pengunjung dirasa Sumbawa dan Sumba saja masih banyak

59

Published by UI Scholars Hub, 2023 13


Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Vol. 3 [2023], Iss. 2, Art. 1
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
masyarakat yang belum membedakan. Zonasi di 4. Menyediakan fasilitas seperti lahan parkir atau
Istana Dalam Loka tidak luas dan sangat dekan adanya tukang parkir atau menarifkan biaya
dengan perumahanwarga sekitar, Masjid Agung, parkir sehingga adanya pemasukan untuk
pertokoan hingga akses jalan raya. Jadi untuk pengembangan Istana Dalam Loka, karena
pengembangan area atau pengembangan memang masuk ke Istana Dalam Loka saat ini
lingkungan sekitar istana itu cukup sulit dan tidak berbayar atau memberikan uang
tidak banyak pergerakan. seikhlasnya kepada penjaga hanya sebatas itu.
7. Berdasarkan hasil analisa SWOT pada faktor 5. Menyediakan tempat duduk di lingkungan istana
peluang dan penghambat Istana Dalam Loka agar wisatawan yang berkujung tidak duduk di
masih banyaknya kesempatan untuk sembarang tempat yang bisa menganggu
pengembangan Istana Dalam Loka lebih luas wisatawan lain. Selain tempat duduk, perlu juga
lagi karena memang memiliki potensi yang untuk pelayakan toilet seperti memberikan
cukup untuk menjadi Objek wisata pilihan saat lampu, tersedia air bersih dan menjaga
berkunjung ke Sumbawa. Meskipun banyak kebersihan toilet.
kekurangan dan ancaman dari tiap-tiap 6. Mengedukasi masyarakat mengenai vandalism,
komponen dari hasil analisa perlunya focus bahwa vandalism ini sangat tidak baik dan
untuk pengembangan di beberapa komponen merusak keindahan. Karena tidak hanya Istana
seperti melengkapi beberapa fasilitas kebutuhan Dalam Loka saja yang banyak coret-coretan di
wisatawan atau pengunjung Istana Dalam Loka, beberapa Objek wisata lain sangat banyak
agar Istana Dalam Loka bisa menjadi Objek coretan dan kerusakan yang ada. Padahal
wsata yang layak untuk dikunjungi. pemerintah sudah membangun dan melakukan
pengecatan, namun aksi coret-coret ini terus
Saran terulang. Disediakan saja penjaga atau cctv
Saran rencana pengembangan dari penulis untuk mengawasi hal ini agar bisa
terkait pengembangan Istana Dalam Loka di masa ditindaklanjuti.
pandemi seperti ini. Istana Dalam Loka wajib 7. Pemanfaatan teknologi dan media social untuk
mengikuti perilaku masyarakat berwisata saat ini sarana pemasaran. Membuat video mengenai
karena di era pandemi seperti ini masyarakat ingin Istana Dalam Loka atau mengadakan virtual
tetap berwisata, namun adanya jaminan kesehatan, event untuk berkeliling Istana Dalam Loka
keselmatan dan keamanan saat berada di lingkungan sekaligus mengenalkan sejarah dan budaya
wisata. Selain dari aspek saat pandemic ada Sumbawa.
beberapa saran pengembangan dari penulis, yaitu: 8. Promosi melalui berbagai social media juga
perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
1. Penerapan CHSE (Clean, Health, Safety and masyarakat luas mengenai destinasi-Objek
Envoirment), ini bahkan sudah penulis wisata di Sumbawa. Setidaknya agar banyak
sampaikan langsung saat menjalani magang di masyarakat dalam negeri maupun luar negeri
Bappeda. Dengan menerapkan CHSE akan yang mengetahui destinasi-Objek wisata di
membangun kepercayaan para calaon wisatawan Sumbawa.
yang ingin berwisata bahwa sudah adanya
penerapan protokol kesehatan yang telah DAFTAR PUSTAKA
bersetifikasi. Sehingga para calon wisatawan
memiliki pilihan atau menjadikan Istana Dalam Buditiawan, K. (2020). Strategi Pengembangan
Loka sebagi opsi untuk dikunjungi. Objek Pariwisata Kabupaten Jember. Jurnal
2. Istana Dalam Loka, bisa merancang aktivitas Kebijakan Pembangunan, 15(1), 37-50.
baru seperti wisatawan bisa belajar tarian Clarke J & Godfrey K. (2000), The Tourism
Sumbawa di lingkungan Istana, atau menjadikan Development Handbook : A Practical
Istana Dalam Loka sebagai tempat latihan Approach To Planning and Marketing.
kesenian Sumbawa dengan jangka waktu Continuum, London
seminggu sekali tidak harus di dalam Istana bisa Cooper, et.al. (1995). Tourism, Principles and
latihan di depan Istana yang masih masuk Practice. Prentige Hall: Harlow
lingkungan Istana atau disekitar taman Istana Damanik, J & Weber, Helmut F. (2006).
Dalam Loka. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta :
3. Mendekorasi gerbang depan atau membuat PUSBAR UGM & ANDI YOGYAKARTA
papan sambutan untuk para pengunjung yang Hidayat, M. (2011). Strategi perencanaan dan
mengunjungi Istana Dalam Loka sehingga darai pengembangan objek wisata (studi kasus
tampak depan sudah terlihat cantik. pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa

60

https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol3/iss2/1 14
et al.: PERENCANAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI ISTANA DALAM LOKA KABUPA
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 3 No 2, Januari-Juni 2021
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Barat). THE Journal:Tourism and Hospitality timur (studi kasus: pantai lombang). Jurnal
Essentials Journal, 1(1), 33-44. Politik Muda, 3(3), 412-421.
Kurniansah, R. (2010). Destination Management Sari, D. K., & Susilowati, I. (2011). Pengembangan
Organization (DMO). Mataram : pariwisata obyek wisata pantai sigandu
Academia.Meyers, Koen. (2009). Pengertian kabupaten batang (Doctoral dissertation,
Pariwisata, Jakarta: Unesco Office. UNIVERSITAS DIPONEGORO).
Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Nomor 10 Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, PT.
tahun 2009 tentang Pariwisata. Alfabeta, Bandung.
Pitana, I Gde dan Cecep Rukendi,. 2009. Pengantar Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Primadany, S. R. (2013). Analisis strategi Taufiqurrahman, T. (2020). Peran Pemerintah
pengembangan pariwisata daerah (studi pada Daerah Kabupaten Sumbawa Dalam
dinas kebudayaan dan pariwisata daerah Pelestarian Dan Pengembangan Cagar
kabupaten nganjuk). Jurnal Administrasi Budaya Istana Dalam Loka Sebagai Potensi
Publik, 1(4), 135-143. Pariwisata Daerah (Doctoral dissertation,
Putera, P. B., Mulatsih, S., & Rahayu, S. (2009). University of Muhammadiyah Malang).
Destination Management Organization Yoeti, O., A. (1996) Anatomi Pariwisata. Bandung,
(DMO): Paradigma Baru Pengelolaan Angkasa.
Pariwisata Daerah Berbasis Teknologi Yoeti, O., A.(2005). Perencanaan Strategi
Informasi. In Seminar Nasional Aplikasi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata Jakarta:
Teknologi Informasi (SNATI). PT. Pradnya Paramita.
Rani, D. P. M. (2014). Pengembangan potensi Yoeti, O. A. (2008) Perencanaaan dan
pariwisata kabupaten sumenep, madura, jawa Pengembangan Pariwisata. Jakarta, Pradaya
Pratama.

61

Published by UI Scholars Hub, 2023 15

Anda mungkin juga menyukai