Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA

OLEH PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH


(Studi pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Mojokero)

Febrianti Dwi Cahya Nurhadi, Mardiyono, Stefanus Pani Rengu


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: febricahya17@gmail.com

Abstract: The Strategy of Tourism Development by the District Region Towards its increasing
local revenues (Study at Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Mojokerto). The development of the tourism sector is one of the efforts that can increasing local
revenues in Mojokerto Regency. This study sought to find out and analyze the condition of tourism,
Strategies of tourism development in the area of increasing local revenues by Dinas Pemuda,
Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, and what factors that support and hinder the development
of the tourism sector in Mojokerto Regency. But the tourism sector still has come constraints so
that the necessary existence of a tourism development strategies by local governments against the
increasing local revenues. To find/know the strategie of tourism development by local governments
against the increasing local revenues then in this research, researchers used a type of qualitative
research methods with a descriptive approach. Based on the results of the study found that there
are three strategies undertaken by the Department of Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
Pariwisata of tourism in the region to increasing local revenues, among others, the development of
tourism; tourism promotion, and development of business tourism. Homewer, in the
implementation of the strategy, there are enabling and inhibiting factors of appearing both
internally and externally.

Keywords: Strategy, Tourism Development, Increasing Local Revenue (PAD)

Abstrak: Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap


Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya
yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Penelitian ini berusaha mengetahui dan
menganalisis kondisi pariwisata, Strategi pengembangan sektor pariwisata dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah yang dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata,
dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan sektor pariwisata di
Kabupaten Mojokerto. Namun sektor pariwisata masih memiliki beberapa kendala sehingga
diperlukan adanya strategi pengembangan pariwisata oleh pemerintah daerah terhadap pendapatan
asli daerah. Untuk mengetahui strategi pengembangan pariwisata oleh pemerintah daerah terhadap
pendapatan asli daerah maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat
tiga strategi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Mojokerto dalam pengembangan pariwisata di daerah terhadap pendapatan asli daerah antara lain,
pengembangan obyek wisata, promosi wisata, dan pembinaan usaha pariwisata. Namun di dalam
penerapan strategi tersebut terdapat faktor pendukung dan penghambat yang muncul baik secara
internal maupun eksternal.

Kata kunci: strategi, pengembangan pariwisata, Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendahuluan Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Sesuai dengan adanya peraturan otonomi Daerah, disebutkan bahwa pemerintah daerah
daerah sebagaimana yang tertuang dalam berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang urusan pemerintahan menurut asas yang berlaku
kemudian diubah menjadi Undang-Undang dan tugas pembantuan. Pemberian wewenang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 325


pemerintah pusat kepada daerah diarahkan untuk pengunjung objek wisata di Kabupaten
mempercepat terjadinya perubahan guna Mojokerto.
mencapai kesejahteraan masyarakat melalui
kualitas pelayanan yang juga melibatkan peran Tabel 1. Data Jumlah Pengunjung Obyek Wisata
serta masyarakat. Tahun 2008-2013
Dengan otonomi daerah, setiap daerah No Obyek Wisata Jumlah
dapat menggali potensi yang bisa dikembangkan, Pengunjung
sehingga perkembangan masing-masing daerah 1 Pemandian Ubalan 19.802
dapat meningkat pesat. Terdapat berbagai sektor 2 Air Terjun Coban 386.063
yang dapat dikembangkan, diantaranya adalah: Canggu
sektor perdagangan, sektor jasa, sektor pertanian, 3 Pemandian Air Panas 3.170.037
sektor pariwisata dan lain-lain. Peneliti lebih Pacet
tertarik dari salah satu sektor tersebut yaitu 4 Wana Wisata Pacet 11.601.376
sektor pariwisata, karena Kabupaten Mojokerto 5 Air Terjun Dlundung 1.087.374
memiliki potensi sektor pariwisata yang besar 6 Makam Religi Troloyo 10.503.893
untuk dikembangkan. 7 Museum Trowulan 90.356
“Sebelum membahas secara mendalam, 8 Siti Inggil 28.817
Pariwisata adalah salah satu dari industri 9 Petirtaan Jolotundo 434.635
baru, yang mampu menyediakan per-
10 Eko Wisata Tanjungan 21.287
tumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal
Sumber: Hasil Olahan Data Peneliti sumber dari
kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain
Pariwisata Kabupaten Mojokerto
di dalam negara penerima wisatawan”
Pengembangan pariwisata dan kebudayaan
(Wahab, 2003: h. 05)
di Kabupaten Mojokerto mempunyai arti yang
Sektor pariwisata sangat dimungkinkan
sangat penting dan strategis, karena sektor ini
karena ketersediaan berbagai potensi pariwisata
merupakan salah satu sektor yang nantinya
yang ada serta dukungan pemerintah daerah
diharapkan mampu mendukung perkembangan
dalam bentuk regulasi. Menurut salah satu
pembangunan daerah dengan cara usaha
koordinator pariwisata Kabupaten Mojokerto
ekonomi daerah multisektor, serta pemberdayaan
bahwa sifat dari pariwisata itu sendiri yaitu
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
dinamis, dimana suatu saat akan muncul titik
bahwa sektor ini telah mampu meningkatkan
puncak kejenuhan atau kebosanan bagi
kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan
wisatawan untuk menikmati kondisi yang sudah
pekerjaan dan memberikan kontribusi yang besar
ada, dan itu sangat berpengaruh pada tingkat
bagi pendapatan daerah.
kunjungan wisatawan ke suatu objek wisata yang
Dari beberapa objek diatas yang telah
pastinya berdampak langsung pada Pendapatan
dijelaskan, oleh karena itu perlu dilakukan
Asli Daerah dari sektor pariwisata.
penelitian untuk pengembangan pariwisata di
Kabupaten mempunyai beberapa tempat
Kabupaten Mojokerto untuk dijadikan salah satu
obyek wisata dimana yang obyek wisata tersebut
potensi yang ada dapat meningkatkan pe-
sebagai capaian pendapatan asli daerah (PAD)
rekonomian daerah tersebut. Kabupaten
dari sektor pariwisata seperti Pemandian Ubalan,
Mojokerto ini mempunyai banyak lokasi objek
Air Terjun Coban Canggu, Pemandian Air Panas
wisata yang berhubungan dengan wisata alam
Padusan Pacet, Wana Wisata Padusan Pacet Air
dan wisata budaya yang telah dikembangkan.
Terjun Dlundung, Makam Religi Troloyo,
Sehingga dengan adanya pembangunan sarana
Museum Trowulan, Siti Inggil, Petirtaan
dan prasarana di tempat tersebut sangat
Jolotundo, Eko Wisata Tanjungan dan sebagai
dibutuhkan agar dapat meningkatkan Pendapatan
salah satu sumbangsih perekonomian daerah.
Asli Daerah (PAD). Atas dasar permasalahan
Dari tabel 1, memperlihatkan bahwa data
diatas, peneliti melakukan penelitian mengenai
jumlah pengunjung obyek wisata merupakan
strategi pengembangan, dengan judul
salah satu bukti dari potensi perekonomian di
“STRATEGI PENGEMBANGAN
Kabupaten Mojokerto sebagai kekayaan potensi
PARIWISATA OLEH PEMERINTAH
pariwisata yang berbasis wisata alam dan wisata
DAERAH TERHADAP PENDAPATAN
budaya. Sektor pariwisata inilah yang dapat
ASLI DAERAH (PAD)” (Studi pada Dinas
meningkatkan perekonomian daerah yang
Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
meliputi pendapatan asli daerah (PAD). Dalam
di Kabupaten Mojokerto)
potensi daerah tersebut dari tahun ke tahun
mengalami perubahan mengenai data jumlah

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 326


Tinjauan Pustaka 3) Sarana Penunjang Pariwisata (Supporting
1. Teori Pembangunan Tourism Superstructures) seperti pasar
Istilah pembangunan secara etimologik seni, kuliner, oleh-oleh dan cindera mata
berasal dari kata bangun yang diberi awalan kerajinan khas daerah.
“pem-” dan akhiran “-an”. Kata bangun dalam b. Pengembangan Pariwisata
Suryono (2004, h. 26) menyebutkan bahwa Menurut Joyosuharto (1995),
bangun mempunyai beberapa makna: pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi
a. Sadar atau siuman (aspek fisiologis) yaitu: (1) menggalakkan ekonomi, (2)
b. Bangkit atau berdiri sendiri (aspek perilaku) memelihara kepribadian bangsa&kelestarian
c. Dalam arti kata kerja membuat, mendirikan, fungsi dan mutu lingkungan hidup, (3) memupuk
atau membina (gabungan dari aspek fisiologi, rasa cinta tanah air dan bangsa.
aspek perilaku, dan aspek bentuk).
Pada dasarnya pembangunan merupakan 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pendayagunaan potensi masyarakat semaksimal Di dalam undang-undang nomor 33 tahun
mungkin dengan jalan partisipasi aktif menurut 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
tingkat kemampuan dan keterampilan yang Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dimiliki. Bahwa pembangunan merupakan suatu dimaksudkan dalam sumber Pendapatan Asli
proses perubahan yang terstruktur atau terencana Daerah terdiri dari:
yang dilakukan secara terus menerus di segala a. Pajak Daerah
aspek dengan tujuan untuk memperbaiki b. Retribusi Daerah
kehidupan yang modernisasi dan lebih baik. c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan
2. Strategi Pengembangan Pariwisata d. Lain-lain PAD yang sah.
a. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sesuai dengan yang dijelaskan diatas bahwa
Pariwisata sumber pendapatan daerah itu bagian dari
Menurut Yoeti (1996, h. 170), wisatawan sumbangsih sukarela dari semua penghasil
adalah orang yang melakukan perjalanan seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil
sementara waktu ke tempat atau daerah yang pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
sama sekali masih asing baginya. Oleh karena itu dan lain-lain PAD yang sah. Sehingga dapat
sebelum seorang wisatawa melakukan perjalanan diketahui dalam pengembangan sektor pariwisata
wisatanya, terlebih dahulu kita menyediakan di daerah Kabupaten Mojokerto merupakan
prasarana dan sarana pariwisata seperti berikut: bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
1. Fasilitas transportasi
2. Fasilitas akomodasi, Metode Penelitian
3. Fasilitas Catering Service Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
4. Obyek dan atraksi wisata deskriptif kualitatif. Fokus dari penelitian ini
5. Aktivitas rekreasi yaitu
6. Fasilitas pembelanjaan 1. Kondisi pariwisata di Kabupaten
7. Tempat atau toko Mojokerto.
Semua ini merupakan prasarana dan sarana 2. Strategi yang dilakukan Pemerintah
kepariwisataan yang harus diadakan sebelum kita Daerah Kabupaten Mojokerto untuk men-
mempromosikan suatu daerah tujuan wisata. gembangkan sektor pariwisata di daerah.
Sedangkan mengenai prasarana (infrastruktur) a- a. Pengembangan Obyek Wisata
dalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan b. Promosi Wisata
proses perekonomian berjalan dengan lancar c. Pembinaan Usaha Pariwisata
sedemikan rupa. Dalam melaksanakan fungsi dan 3. Faktor pendukung dan penghambat apa
peranannya dalam pengembangan pariwisata di saja dalam pengembangan sektor pa-
daerah, pemerintah daerah harus melakukan riwisata di daerah Kabupaten Mojokerto.
berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan a. Untuk mengetahui faktor pendukung
prasarana pariwisata. Sarana pariwisata terbagi b. Untuk mengetahui faktor penghambat
menjadi tiga bagian penting, yaitu:
1) Sarana Pokok Pariwisata (Main Tourism Situs penelitian ini adalah pada Instansi
Superstructures) adalah: Hotel, Villa, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
Restoran. Pariwisata (DISPORABUDPAR) dan Dinas
2) Sarana Pelengkap Pariwisata Pendapatan Kabupaten Mojokerto. Kabupaten
(Suplementing Tourism Superstructures) Mojokerto mempunyai banyak tempat
adalah: wisata budaya dan wisata alam. pariwisata, Peneliti berminat melakukan
pengambilan data dimana lokasi atau tempat dari

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 327


obyek yang diteliti, agar dapat menangkap b. Potensi Alamiah, Obyek wisata yang
keadaan atau fenomena yang sebenarnya. merupakan potensi yang besar yang dapat
Pariwisata di Kabupaten Mojokerto mempunyai dikembangkan antara lain, Pemandian
potensi yang besar untuk dapat dikembangkan. Ubalan, Pemandian Air Panas, Wana
Secara tempat, waktu, dan biaya relatif lebih Wisata Padusan Pacet, Air Terjun Coban
terjangkau, sehingga memudahkan untuk Canggu, Air Terjun Dlundung, Dan Eko
mendapatkan data. Peneliti melihat bahwa situs Wisata Tanjungan. Obyek wisata tersebut
tersebut menyimpan data-data yang diperlukan memiliki potensi yang besar untuk dapat
dalam penelitian dan proses analisis data. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Dalam rangka mendapatkan data sesusai (PAD).
dengan fokus penelitian, maka peneliti Potensi pariwisata yang dikelola Pe-
melakukan kegiatan wawancara, observasi dan merintah Daerah atau Dinas Pemuda, Olahraga,
dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
dilapangan dianalisa menggunakan metode Mojokerto ini mempunyai daya tarik wisata
analisa interaktif dari Miles Hubberman, yaitu masing-masing untuk dapat meningkatkan
peneliti dituntut untuk melakukan kegiatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pariwisata.
dan penarikan kesimpulan.
2. Strategi yang dilakukan Dinas Pemuda,
Pembahasan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
1. Bagaimana Kondisi Pariwisata di Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Mojokerto a. Pengembangan Obyek Wisata
Dari data-data diatas bisa diketahui Dari data-data diatas yang didapatkan
Pemerintah Daerah atau Dinas Pemuda, peneliti bahwa strategi yang dilakukan dalam
Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata mengembangkan pariwisata yang dilakukan oleh
Kabupaten Mojokerto dalam upaya pemerintah daerah atau Dinas Pemuda, Olahraga,
mengembangkan potensi obyek wisata yang Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto akan menyediakan sarana dan
Mojokerto bisa dikatakan cukup baik. Karena 10 prasarana agar tidak kalah dengan wisata yang
obyek wisata dikelola oleh Dinas Pemuda, lainnya. Dalam mengembangkan pariwisata ini
Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata didukung adanya, yaitu:
Kabupaten Mojokerto masing-masing telah di- a) Meningkatkan sarana dan prasarana
lakukan secara ber-tahap mengenai obyek wisata agar tidak kalah dengan
pengembangan wisata budaya dan wisata alam wisata lainnya
agar lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan b) Adanya pembenahan-pembenahan objek-
obyek wisata lainnya. Sepuluh (10) obyek wisata objek wisata (wisata alam dan wisata
yang menjadi potensi wisata daerah di budaya)
Kabupaten Mojokerto terdiri dari Pemandian c) Meningkatkan promosi wisata dengan
Ubalan, Air Terjun Coban Canggu, Pemandian membentuk badan promosi daerah ini
Air Panas, Wana Wisata Padusan Pacet, Air adanya peran stakeholder, seperti
Terjun Dlundung, Museum Trowulan, Makam persatuan hotel, travel, dan usaha jasa
Troloyo, Siti Inggil, Petirtaan Jolotundo, dan Eko (Restoran atau Rumah Makan)
Wisata Tanjungan. b. Promosi Wisata
Berdasarkan yang dikatakan Nyoman S. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah
Pendit didalam bukunya ilmu pariwisata (2004, daerah khususnya bidang kepariwisataan dalam
h.117) menyebutkan bahwa potensi wisata mengembangkan pariwisata bahwa dalam
adalah segala sesuatu yang dapat dikembangkan promosi wisata ini menggunakan menerima
menjadi daya tarik wisata. Potensi wisata dapat undangan-undangan dari beberapa daerah yang
di bagi menjadi dua (2) yaitu: mempunyai obyek wisata yang menarik,
a. Potensi Budaya, Potensi yang melakukan dengan adanya kegiatan gus yuk &
dimaksudkan adalah adanya wisata raka raki, dan tidak kalah pentingnya
budaya yang masih kental dengan adat menggunakan media pemasaran melalui media
istiadat yang dimiliki oleh Kabupaten cetak (brosur, baliho, buku saku, kalender)
Mojokerto seperti Museum Trowulan, maupun elektronik (internet, radio, televisi).
Makam Religi Troloyo, Siti Inggil dan c. Pembinaan Usaha Pariwisata
Petirtaan Jolotundo. Dengan diadakan Strategi yang dilakukan oleh pemerintah
upacara pada jatuh bulan suro biasanya daerah dalam mengembangkan pariwisata
dikenal dengan suro’an. dibutuhkan dengan adanya kerjasama dengan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 328


badan atau organisasi yang terkait dalam Sedangkan mengenai prasarana (infrastruktur) a-
meningkatkan pengunjung/wisatawan. Dari data dalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan
yang didapatkan oleh peneliti bahwa dalam proses perekonomian berjalan dengan lancar
mengembangkan pariwisata ini harus didukung sedemikan rupa, sehingga dapat memudahkan
dengan sarana dan prasarana yang ada dan baik. manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Menurut Yoeti (1996,h.170), wisatawan Dari data-data diatas dapat diketahui
adalah orang yang melakukan perjalanan mengenai peran Dinas Pemuda, Olahraga,
sementara waktu ke tempat atau daerah yang Kebudayaan dan Pariwisata khususnya bidang
sama sekali masih asing baginya. Oleh karena itu kepariwisataan Kabupaten Mojokerto dalam
sebelum seorang wisatawan melakukan perjala- pengembangan pariwisata ini ditunjang dari
nan wisatanya, terlebih dahulu kita menyediakan peningkatan daya tarik wisata dengan adanya
prasarana dan sarana pariwisata seperti berikut: sarana dan prasarana wisata yang ada di
1. Fasilitas transportasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto seperti berikut:
Kabupaten Mojokerto telah menyediakan a) Penginapan (Hotel) dan Villa yang ada di
alat transportasi seperti angkutan umum, Kabupaten Mojokerto sebanyak 26
ojek dan kuda. penginapan dan dari 26 penginapan itu
2. Fasilitas akomodasi, Pemerintah Daerah ada 2 penginapan yang mempunyai
Kabupaten Mojokerto telah menyediakan kriteria berbintang ini dapat menunjang
penginapan maupun hotel untuk dapat datangnya wisatawan lokal maupun
memberikan kenyaman wisatawan/pe- mancanegara.
ngunjung dalam melakukan perjalanan b) Restaurant (Rumah Makan), Warung
wisatanya. Lesehan (Pemancingan), dan Warung
3. Fasilitas Catering Service yang dapat Makan yang tersedia berjumlah 23 unit
memberi pelayanan mengenai makanan dan 6 yang telah mengusulkan
dan minuman sesuai dengan selera rekomendasi kepada yang terkait.
masing-masing. c) Fasilitas Transportasi di Kabupaten
4. Obyek dan atraksi wisata yang dimiliki Mojokerto sudah tersedia adanya
oleh daerah Kabupaten Mojokerto angkutan umum (angkutan pedesaan,
mempunyai wisata budaya dan wisata tukang ojek, becak), serta kuda yang
alam yang dapat memberikan sumbangsih dapat melayani pengunjung untuk
kepada daerah yaitu Pendapatan Asli mendapat kenyamanan dalam melakukan
Daerah (PAD). kegiatan berwisata.
5. Aktivitas rekreasi, bahwa masyarakat d) Toko souvenir, Daerah Kabupaten
menuntut agar memberikan kebebasan Mojokerto masih kurangnya dengan
dalam melakukan kegiatan yang telah adanya penjualan souvenir atau yang
berada di masing-masing obyek wisata. menjual oleh-oleh khas daerah ini belum
Masing-masing obyek wisata yang terjadi pemerataan.
dimiliki memiliki tempat yang cukup luas e) Public utilities, dimana merupakan salah
sehingga dapat memberikan tempat dalam satu peran penting didalam kesuksesan
melakukan aktivitasnya sesuai apa yang pengembangan dengan didukungnya
diharapkan oleh masyarakat. jaringan berkomunikasi cukup baik, listrik
6. Fasilitas pembelanjaan, Pemerintah dan air bersih sudah tersedia.
Daerah juga mempunyai jasa usaha Dapat disimpulkan sesuai dengan data
dengan menyediakan souvenir yang dapat diatas bahwa adanya sadar wisata ini dapat
dibeli oleh masyarakat yang berada di membantu dalam pengembangan pariwisata yang
daerah sekitar obyek wisata. dapat memberikan sumbangsih kepada daerah
7. Tempat atau toko dimana dia dapat sesuai dengan hasil yang didapatkan. Dalam
membeli atau reparasi kamera dan usaha ini telah dilakukan dengan adanya
mencuci serta mencetak film hasil kerjasama dengan masyarakat yang dapat
pemotretannya. Di sekitar obyek wisata menyediakan penginapan, rumah makan, hotel
juga menyediakan tempat untuk dan souvenir. Strategi pengembangan pariwisata
membantu para wisatawan mencetak hasil ini harus didukung adanya sarana dan prasarana
dari pemotretannya yang dapat digunakan yang baik dalam meningkatkan peningkatan
sebagai kenang-kenangan di obyek wisata Pendapatan Asli Daerah (PAD).
ynag dikunjunginya. Menurut Muluk (2009, h.143) bahwa
Semua ini merupakan prasarana dan sarana Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan
kepariwisataan yang harus diadakan sebelum kita pendapatan yang harus ditentukan dan
mempromosikan suatu daerah tujuan wisata. dikumpulkan secara lokal. Sektor pariwisata ini

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 329


merupakan bagian dari Pendapatan Asli Daerah 1) Lokasi Geografis Obyek Wisata Dengan
(PAD) Kabupaten Mojokerto yang telah lokasi yang berada di pegunungan seperti
memberikan sumbangsih dalam perubahan itu ditakutkan akan menghabiskan
pembangunan yang lebih baik. Dari sinilah banyaknya biaya angkut dan lain-lain jika
sektor pariwisata dibutuhkan pengembangan menuju ke kawasan obyek wisata
untuk dapat meningkatkan terhadap Pendapatan tersebut. Selain yang diatas bahwa lokasi
Asli Daerah (PAD). Dapat diketahui sektor obyek wisata alam ini mengalami
pariwisata dapat memberikan sumbangsih permasalahan dengan alam dengan
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang takutnya terjadi bencana alam seperti
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) longsor.
rata-rata sebesar 2,85 persen dalam tiga tahun 2) Status Kepemilikan Lahan dengan yang
terakhir ini. Adanya persentase tersebut bahwa Lain (PT. Perhutani dan Desa)
pariwisata di daerah Kabupaten Mojokerto dapat Jika, ingin melakukan program-program
dikembangkan karena dilihat dari potensi yang dalam pengembangan obyek wisata maka
dimiliki oleh daerah itu sangat besar dan luas harus melibatkan Perhutani dan Desa
yang telah memiliki wisata budaya dan wisata dalam menjalankan programnya.
alam yang mempunyai daya tarik masing- 3) Kurangnya Kerjasama dengan Pihak
masing dengan keindahan alam yang dimiliki. Ketiga, Belum adanya pihak ketiga yang
menawarkan kerjasama dengan
3. Faktor Pendukung dan Penghambat pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan
dalam Strategi Pengembangan Sektor Pemerintah Daerah dalam
Pariwisata di Kabupaten Mojokerto mengembangkan pariwisata di daerah.
a. Faktor Pendukung Hal ini menjadi kendala karena jika
1) Potensi Pariwisata di Kabupaten adanya kerjasama akan membantu dalam
Mojokerto yang dimiliki seperti Wisata masalah dana.
Budaya dan Wisata Alam yang 3) Dana yang terbatas sehingga tidak
merupakan capaian Pendapatan Asli maksimal Dari hasil penelitian bahwa
Daerah (PAD) dari sektor pariwisata ada dana merupakan salah satu faktor yang
10 Obyek wisata seperti Pemandian mempengaruhi keberhasilannya dalam
Ubalan, Air Terjun Coban Canggu, melakukan program-programnya yang
Pemandian Air Panas, Wana Wisata telah ditentukan.
Padusan Pacet, Air TerjunDlundung,
Makam Religi Troloyo, Museum Kesimpulan
Trowulan, Siti Inggil, Petirtaan Jolotundo, Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
dan Eko Wisata Tanjungan. kesimpulan sebagai berikut:
2) Obyek wisata yang sudah terkenal dan 1. Kabupaten Mojokerto sebenarnya
dikenal oleh masyarakat luas mempunyai obyek wisata yang berpotensi
Bahwa Kabupaten Mojokerto untuk menarik minat para wisatawan dari dalam
melihat potensi wisata budaya dan wisata maupun dari luar daerah Kabupaten
alam karena masing-masing memiliki Mojokerto, terdapat 10 obyek wisata
obyek wisata yang memiliki daya tarik daerah yang juga dikelola Pemerintah
tersendiri serta keindahan panorama alam Daerah khususnya dibawah pengawasan
yang indah dan mendukung berwisata. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan
3) Peran Pemerintah dan Masyarakat dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto
Sekitar, terjun langsung ke lapangan sebagai pengelola pariwisata tersebut.
tempat wisata yang bekerja sama dengan 2. Sepuluh (10) Obyek wisata tersebut
masyarakat sekitar dengan kerjasama masing-masing mempunyai daya tarik
dengan pengelolaan dalam tersendiri, akan tetapi Pemerintah Daerah
mengembangkan pariwisata yang ada di Kabupaten Mojokerto masih kurang
Kabupaten Mojokerto. optimal dalam mengembangkan potensi
4) Mudahnya Koordinasi antar Pihak yang yang dimiliki tiap-tiap obyek tersebut.
Terkait 3. Belum adanya aturan hukum atau
Adanya hubungan baik antara pihak peraturan daerah (PERDA) yang
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan mengatur khusus tentang strategi
dan Pariwisata dengan masing-masing pengembangan sektor pariwisata di
koordinasi penjaga sepuluh (10) obyek daerah Kabupaten Mojokerto.
wisata di Kabupaten Mojokerto.
b. Faktor Penghambat

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 330


4. Strategi yang dilakukan oleh Dinas Saran
Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Dari penjelasan yang diuraikan diatas, saran
Pariwisata meliputi: yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut:
a. Pengembangan Obyek Wisata 1. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan
Berupa program-program atau dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto
rencana pengembangan potensi- sebaiknya lebih cepat didalam
potensi-potensi di masing-masing mengembangkan potensi pariwisata yang
obyek wisata yang dikembangkan dikelola sama daerah.
lagi agar wisatawan atau pengunjung 2. Sarana dan prasarana juga harus
semakin banyak dan semakin diperhatikan dan diperbaiki dengan baik
menarik patut dikunjungi. agar pengunjung yang datang
b. Promosi Wisata mendapatkan kenyamanan dan ingin
Meningkatkan adanya event atau kembali lagi.
acara yang berupa adanya gus yuk 3. Pemerintah Daerah atau Dinas Pemuda,
dan raka-raki, membuat acara seperti Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
festival-festival. juga harus lebih mempromosikan wisata-
c. Pembinaan Usaha Pariwisata wisata yang dimiliki seperti wisata
Meningkatkan adanya kelompok budaya dan wisata alam, dengan cara
sadar wisata (masyarakat) daerah media cetak dan elektronik.
Kabupaten Mojokerto dan 4. Terus berupaya mencari dan menjalin
membutuhkan adanya kerjasama suatu kerjasama dengan pihak ketiga
dengan pihak yang bersangkutan dengan cara terus melakukan promosi
dengan pariwisata. pariwisata Kabupaten Mojokerto.
5. Upaya dalam meningkatkan Pendapatan 5. Tetap mendengar keluh kesah
Asli Daerah (PAD) Dinas Pemuda, permasalahan yang terjadi dilapangan
Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata lokasi obyek wisata dari para koordinasi
optimis untuk bisa menjalankan program- lapangan.
program yang sudah dibuat untuk
mengembangkan obyek wisata di
Kabupaten Mojokerto.

Daftar Pustaka
Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Nazir, Mohammad. 1991. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rangkuti, Freddy. 1997. Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis
Untuk Menghadapi Abad ke-21. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
S. Pendit, Nyoman. 2003. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryono. 2010. Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan. Malang: Universitas Brawijaya (UB
Press).
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Yoeti, A.Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Offset Angkasa.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 325-331 | 331

Anda mungkin juga menyukai