ABSTRACK
Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong
pemerataan pembangunan nasional. Provinsi Banten merupakan wilayah yang memiliki
potensi pariwisata yang beraneka ragam dan sangat prospektif untuk dikembangkan
diantaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Kabupaten
Pandeglang..
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk memantapkan infrastruktur di kawasan pusat-pusat
pertumbuhan yaitu pemberdayaan perekonomian masyarakat di lingkungan kawasan ekonomi
khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung, dan (2) Menganalisis dampak KEK pariwisata
Tanjung Lesung untuk pemberdayaan perekonomian untuk masyarakat.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini berdasarkan analisa data
lapangan yaitu (1) Infrastruktur perekonomian sangat penting dalam pemberdayaan
perekonomian masyarakat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung
untuk meningkatkan layanan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan
prinsip pembangunan berkelanjutan dan (2)Pengembangan pemberdayaan perekonomian
msyarakat untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung berdasarkan
konsep Pengembangan Ekonomi Lokal melalui ecotourism maupun community based
development.
1
2 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 1 - 13
daerah dapat memberikan manfaat yang Daya Tarik Wisata (ODTW) yang tersebar
sebesar-besarnya bagi peningkatan di seluruh wilayah Provinsi Banten. Terdiri
kesejahteraan masyarakat. Dengan dari 84 Obyek Wisata Alam, 34 Obyek
demikian pariwisata akan mampu memberi Wisata Sejarah dan Budaya, 24 Obyek
andil besar dalam penghapusan kemiskinan Wisata Buatan, 9 Obyek Wisata Living
di berbagai daerah yang miskin potensi Culture dan 48 Obyek Wisata Atraksi
ekonomi selain potensi alam dan budaya Kesenian. Sebanyak 71 ODTW (34,8%)
bagi kepentingan pariwisata. merupakan kawasan wisata yang telah
Pariwisata pada masa kini telah berkembang baik dalam skala nasional
menjadi kebutuhan dasar kehidupan maupun internasional. Sementara itu sekitar
masyarakat modern. Pada beberapa 100 ODTW (49,0%) merupakan Obyek
kelompok masyarakat tertentu kegiatan Wisata yang potensial untuk dikembangkan.
melakukan perjalanan wisata bahkan telah Pola pengembangan pariwisata Provinsi
dikaitkan dengan hak azasi manusia Banten meliputi 18 kawasan, diantaranya
khususnya melalui pemberian waktu libur Pantai Barat, Kawasan Wisata Pantai
yang lebih panjang dan skema paid Selatan, Kawasan Wisata Pantai Utara,
holidays. Kawasan Wisata Ziarah, Kawasan Wisata
Pengembangan Pariwisata Provinsi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)
Banten diidentifikasikan atas 204 Obyek serta Pulau dan Anak Gunung Krakatau,
dan lain-lain.
Gambar 4
Peta Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi Banten
Sumber : Data diolah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 201
8 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 1 - 13
produk ekowisata disebut sebagai jasa (sustainable). Dua sasaran yang ingin
pelayanan dalam rangka menciptakan dicapai yaitu sasaran kapasitas masyarakat
kepuasan (demand) experiential of dan sasaran kesejahteraan. Sasaran pertama
phenomenal bagi wisatawan yang yaitu kapasitas masyarakat dapat dicapai
berkunjung ke tempat-tempat wisata. melalui upaya pemberdayaan
Implikasi pertama (supply), sebagai (empowerment) agar anggota masyarakat
faktor prasyarat yang harus tersedia agar dapat ikut dalam proses produksi atau
atribut pelayanan dapat terwujud, Seperti institusi penunjang dalam proses produksi,
faktor sarana-prasaranan, faktor obyek dan kesetaraan (equity) dengan tidak
daya tarik wisata alam, serta faktor membedakan status dan keahlian,
kenyamanan, syahadat (2006). Sedangkan keamanan (security), keberlanjutan
implikasi yang kedua, menunjukan bahwa (sustainability) dan kerjasama
kepuasan wisatawan menjadi prioritas (cooperation), kesemuanya berjalan secara
dalam penyajian jasa layanan ekowisata, simultan.
diindikasikan sebagai experiential of Perwujudan konsep Community
phenomenal, yang oleh fennell (2002) Based Development di KEK Pariwisata
disebut kebutuhan psikologis pengunjung. Tanjung Lesung secara konkrit adalah
Konsep ekowisata diatas coba dengan mengembangkan agroindustri
dituangkan dalam rencana pengembangan berkelanjutan melalui pentahapan yang
wilayah di KEK Pariwisata Tanjung jelas sesuai komoditas yang telah
Lesung, dimana impelmentasinya dibudidayakan dengan memberdayakan
konsepnya adalah dengan mengembangkan masyarakat dan dukungan kebijakan dari
objek wisata alam (pesisir, cagar alam dan pemerintah daerah.
kepulauan) skala internasional secara lestari Kedua konsep tersebut, baik
dengan melibatkan masyarakat sebagai ecotourism maupun community based
shareholder utama sehingga dapat menjadi development memiliki sinergisitas pada
penopang untuk perekonomian yang unsur perlunya partisipasi masyarakat
berkelanjutan khususnya peningkatan dalam pengembangan wilayah.
ekonomi wilayah belakang. Pengembangan pariwisata dengan konsep
Adapun konsep Community Based ecotourism dijabarkan melalui bentuk
Development adalah sebuah konsep wisata teknologi dan kuliner khas, wisata
pembangunan ekonomi yang merangkum budaya, wisata cagar alam dan petualangan,
nilai – nilai sosial yang bersifat people wisata konvensi dan pesisir, wisata agro dan
centered, participatory, empowering and ziarah. Sedangkan pengembangan
sustainable. Secara umum community agroindustri dengan konsep community
based development (CBD) dapat based development dijabarkan melalui
didefinisikan sebagai kegiatan kegiatan budidaya komoditas unggulan,
pengembangan masyarakat yang diarahkan pengolahan, pemasaran, agrowisata dimana
untuk memperbesar akses masyarakat untuk sinergisitas antara pariwisata dan
mencapai kondisi sosial ekonomi budaya agroindustri tersebut adalah terletak pada
yang lebih baik apabila dibandingkan pengembangan agrowisata.
dengan sebelum adanya kegiatan
pembangunan. Sehingga masyarakat di C. KESIMPULAN DAN
tempat tersebut diharapkan menjadi lebih REKOMENDASI
mandiri dengan kualitas kehidupan dan
kesejahteraan yang lebih baik. Kesimpulan yang dapat diambil
Program Community Based dalam penelitian ini berdasarkan analisa
Development memiliki tiga karakter utama data lapangan yaitu :
yaitu berbasis masyarakat (community 1. Infrastruktur perekonomian sangat
based), berbasis sumber daya setempat penting dalam pemberdayaan
(local resource based) dan berkelanjutan perekonomian masyarakat di
Hadi Sutjipto, Analisis Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung 11
Tabel 2
Daya Dukung Infrastruktur KEK Pariwisata Tanjung Lesung
No Instansi Dukungan yang Diharapkan
1 Dinas Bina Marga Dan Tata Dukungan pengembangan infrastruktur jalan, dan fasilitas
Ruang, Dinas Sumberdaya Air akomodasi serta sanitasi di KEK Pariwisata Tanjung lesung
dan Pemukiman
Tabel 6
Model Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat KEK Pariwisata Tanjung Lesung
No Bidang Arah Pengembangan
1 Pendidikan 1. PendirianSekolah Pariwisata (Setingkat Diploma III/Akadem i
Pariwisata)
2. Peningkatan kualitas SMK Pariwisata di Kabupaten
Pandeglang
3. Peningkatan Keterampilan Masyarakat (Kerajinan
Tangan/Cendera Mata/Oleh-Oleh)
4. Pengembangan dan pembinaan Sanggar Budaya
5. Penyuluhan Sadar Wisata secara berkala
6. Pelatihan Pemandu Wisata dan bahasa asing
2 Ekonomi 1. Pengadaan Tanah Rest Area sebagai pusat informasi dan pusat
kerajinan tangan dan oleh-oleh
2. PNPM Mandiri Desa Wisata (Desa Citereup)
3. Peningkatan kualitas pasar Citereup
4. Pembangunan sub terminal Panimbang
5. Peningkatan status jalan desa menjadi jalan kabupaten
3 Pemberdayaan 1. Pembuatan Usaha Ekonomi Desa (Kecamatan panimbang,
Masyarakat Sobang, Cigelis, Sukaresmi)
2. Pemberdayaan Teknologi Tepat Guna (Kec. Panimbang,
Sobang, Cigelis, Sukaresmi)
3. Intensifikasi Usaha Hutan (Desa Tanjung Jaya, Citereup)
4. Optimalisasi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran Ikan ( Desa
Citereup, Mekarsari,Panimbang Jaya, Sidamukti)
5. Sosialisasi/Diseminasi KEK Tanjung Lesung kepada Tokoh
Masyarakat dan Tokoh Agama
6. Terbentuknya Kampung-Kampung Wisata (Kp. Cikadu)