PENDAHULUAN
seluruh Indonesia sejak dari dahulu hingga saat ini. Selain itu memiliki potensial
kekayaan alamnya yang sangat banyak tempat wisata terdapat pula peninggalan
bersejarah dan menjadi daya tarik pengunjung wisatawan asing maupun dalam
negeri. Indonesia dengan kekayaan alamnya yang sangat besar menjadikan sektor
pariwisata di Indonesia.
sekitar.
1
2
sumber daya alam yang memadai dan harus dikelola dengan manajemen yang
pemerataan pariwisata di setiap daerah. Hal ini diperkuat juga oleh Instruksi
setiap potensi pariwisata yang ada di daerahnya sehingga dapat ikut menyokong
adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan nilai budaya, histori,
wisata alam yang lengkap serta letak geografis yang strategis, menjadikan
Yogyakarta dan jumlah wisatawan ini selalu meningkat tiap tahunnya. Dalam 4
atau 2.516.425 orang seperti ditunjukan pada Tabel 1.1. Dengan berkembangnya
kesejahteraan umum. Hal ini sesuai dengan visi Pemerintah Daerah DIY sendiri
yang tercantum dalam Peraturan Daerah DIY No 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Provinsi DIY memiliki beragam objek wisata dan potensi kekayaan alam
dan budaya yang tersebar di kelima kabupaten, yaitu Sleman, Bantul, Kota,
Gunungkidul, dan Kulon Progo. Memiliki total Pendapatan Asli Daerah (PAD)
DIY sebesar Rp1.711.618.168.817,330 pada tahun 2017 (lihat Tabel 1.2) dan dari
24,7% dari total Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah DIY yaitu
menjadi sektor yang sangat strategis untuk dijadikan sebagai lokomotif penggerak
perekonomian daerah.
Tabel 1.2 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) DIY tahun 2015 s/d 2017
PAD Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Pajak Daerah 1.347.894.743.697,77 1.377.156.182.800,00 1.477.730.737.774,00
Hasil Retribusi Daerah 43.088.502.025,00 36.998.728.297,00 39.887.949.765,00
Hasil Pengelolaan Kekayaan 52.604.081.931,77 57.398.373.585,00 70.940.478.183,14
Daerah Yang Dipisahkan
memiliki banyak sekali objek wisata. Secara umum objek wisata di kabupaten
Kulon Progo yang tercatat di Dinas Pariwisata DIY sebanyak 16 objek wisata dan
tersebar ke dalam 12 kecamatan. Jenis objek wisata yang ada di Kulon Progo
didominasi oleh wisata alam mulai dari pantai, goa, desa wisata hingga panorama
wisatawan, Kabupaten Kulon Progo masih sangat tertinggal jauh dari keempat
Kabupaten lainnya yang ada Provinsi DIY seperti ditunjukan pada Tabel 1.3.
Pendapatan Kabupaten Kulon Progo dari sektor pariwisata pada tahun 2017 hanya
Tabel 1.3 Jumlah PAD Provinsi DIY dari sektor pariwisata tahun 2017
Wilayah Jumlah Penerimaan (Rp)
Kota 186.241.789.463
Sleman 180.915.056.183
Bantul 17.774.915.394
Kulon Progo 5.323.777.984
Gunungkidul 32.758.748.570
Pemda DIY 132.323.220
Total Rp 423.146.610.814
Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2017 (Diolah)
disebabkan karena fasilitas dan jasa akomodasi di Kulon Progo masih sangat
hiburan lainnya masih sangat kurang seperti ditunjukan pada Tabel 1.4. Padahal
secara potensi dan keindahan alamnya Kulon Progo tidak kalah dengan
6
Kabupaten lainnya. Hal lain yang menyebabkan pariwisata Kulon Progo belum
pariwisata tersebut dapat dikelola dengan sistem yang lebih modern, seperti
Tabel 1.4 Jumlah fasilitas dan sarana pendukung di tiap Kabupaten DIY tahun 2017
No Jenis Sleman Bantul Kulon Progo Gunungkidul Kota
1 Pramuwisata 124 73 32 870 120
2 Gedung 5 9 9 51 19
Pertemuan
4 Desa Wisata 38 39 10 17 17
5 Restoran 253 187 3 185 220
7 Biro Wisata 36 66 5 21 190
8. Agen Wisata 269 40 12 2 16
Jumlah 725 414 71 1.146 582
Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2017 (Diolah)
untuk datang ke Kabupaten Kulon Progo, terhitung hingga akhir tahun 2017
jumlah pengunjung Pantai Glagah sebanyak 478.121 (Tabel 1.5) orang dan
jumlah pengunjung terbanyak berikutnya diikuti oleh Pantai Congot, Desa Wisata
Kalibiru, Waduk Sermo, Desa Wisata Banjaroyo, Desa Wisata Jarimulyo, dst.
Dari seluruh objek wisata tersebut yang salah satu objek wisata yang sedang
Tabel 1.5 Daftar objek wisata dan pengunjung di Kabupaten Kulon Progo 2017
No Objek Wisata Jumlah Pengunjung
1 Desa Wisata Banjaroyo 217.219
2 Desa Wisata Nglinggo 60.127
3 Desa Wisata Kalibiru 322.071
4 Desa Wisata Purwosari 11.823
5 Desa Wisata Banjarsari 45.043
6 Desa Wisata Sermo 18.985
7 Desa Wisata Sidoharjo 16.563
8 Desa Wisata Sidorejo 5.578
9 Desa Wisata Jarimulyo 95.555
10 Desa Wisata Purwoharjo 11.976
11 Waduk Sermo 123.538
12 Pantai Glagah 478.121
13 Pantai Trisik 12.465
14 Pantai Congot 352.017
15 Goa Kiskendo 11.456
16 Suroloyo 18.359
Total 1.800.896
Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2017 (Diolah)
merupakan salah satu dari dua kawasan Pantai di Yogyakarta yang memiliki
wisata hutan mangrove, di mana salah satunya berada di Pantai Baros, Kretek,
Bantul. Kawasan wisata hutan mangrove ini mulai dibuka sejak tahun 2016.
Dengan adannya hutan mangrove sebagai wisata baru di Pantai Congot, membuat
8
jumlah kunjungan wisatawan meningkat tiap tahunnya, seperti dapat dilihat pada
Gambar 1.2 jumlah wisatawan dari tahun 2012 hingga 2017 selalu meningkat dan
puncaknya pada tahun 2017 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Congot
2018
2017
2016
2015
2014
Tahun
2013
2012
2011
2010
2009
37,544 78,011 156,001 173,663 257,605 352,017
Jumlah kunjungan per tahun
Gamba
r 1.2 Grafik jumlah kungjungan wisatawan Pantai Congot per tahun (Dinas
Pariwisata DIY 2017)
suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan
manfaat hutan bakau. Kelengkapan wisata serta nilai pengalaman dan edukasi
inilah merupakan nilai lebih yang membedakan Pantai Congot dengan objek
wisata lainnya.
9
Pantai Congot yang relatif belum optimal. Pengelolaan yang masih bersifat
swadaya oleh warga sekitar ini sangat terbatas, sehingga perlu adanya campur
tangan dari pemerintah daerah untuk semakin menggali manfaat ekonomi dari
Sehubungan dengan maksud latar belakang dari penelitian ini, maka penelitian ini
memiliki batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara
2. Tidak disediakannya data aliran arus kas sehingga peneliti tidak dapat
pernah dilakukan oleh para peneliti baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.
Berikut ini adalah uraian singkat beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian ini.
Ekonomi Total dari Kawasan Hutan Mangrove Benoa dalam penelitian ini
kunjugan di Trans Baviaans, selain itu dari Willingnes to Pay (WTP) per
abadi, dengan asumsi tingkat suku bunga (free risk rate) 12,18% yang
yang digunakan untuk menilai objek wisata yaitu Travel Cost Method (TCM).
dengan pada sumber data (lokasi dan waktu penelitian) dan variabel penelitian
berikut.
2018.
14
2. Variabel Dependen
3. Variabel Independen
Penelitian ini terdiri dari 5 bab yang dijelaskan dalam sistematika penulisan
berikut ini. Bab I Pendahuluan adalah bagian pertama dari penulisan penelitian
terdahulu dan kerangka penelitian yang relevan dan sesuai dengan ide dan proses
metode pengumpulan data, definisi umum dan metode analisis data. Bab IV
ekonomi dari objek wisata Pantai Congot. Bab V Kesimpulan dan Saran
merupakan bagian akhir dan penutup dari penulisan penelitian ini, dimana bab ini
15
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pariwisata
jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan
(UU Pemerintah No.10 tahun 2009 Pasal 3). Pengembangan pariwisata perlu
ditata sedemikian rupa baik dengan cara memelihara yang sudah berkembang atau
menciptakan yang baru sehingga memajukan suatu tempat atau daerah yang
pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata meliputi objek dan daya tarik
wisata, prasarana wisata dan sarana wisata (Suwantoro 2004). Objek wisata
tujuan wisata. Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan
manusia yang dibutuhkan oleh wisatawan dalam berwisata seperti jalan, listrik,
16
17
air, dan lain sebagainya. Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan
wisata sebagai yang bertujuan untuk melayani kebutuhan wisatawan seperti hotel,
alat transportasi, restoran, kamar mandi, mushola, dan sarana pendukung lainnya.
Ketiga unsur tersebut menjadi penopang utama sebuah kawasan wisata untuk
oleh pemerintah daerah atau pusat mengalokasikan dana dan energinya untuk
Valuasi ekonomi adalah suatu metode untuk mencari nilai kuantitatif dari
pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan suatu sumber daya alam dan
lingkungan atas manfaat yang dihasilkan. Valuasi ekonomi biasa digunakan untuk
pantai, hutan, gunung, dan kawasan wisata lainnya. Tujuan dari valuasi ekonomi
adalah untuk mengukur seberapa efektifkah pengelolaan barang dan jasa terhadap
manfaat yang dihasilkan oleh ekosistem yang ada di kawasan wisata tersebut.
utuh tentang nilai dari sumber daya alam dan lingkungan untuk membantu proses
harga yang tepat (pricing strategy), biaya tiket masuk suatu kawasan misalnya
prioritas pembangunan terkait dengan seberapa pentingnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sumber daya dan lingkungan. Ketiga adalah yang berhubungan
dengan perencanaan pada tingkat makro seperti memasukan aspek deplesi dan
degradasi dari sumber daya alam dan lingkungan dalam konteks perencanaan
Suparmoko (2014, 20) pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bergantung pada situasi, kondisi dan jenis aset sumberdaya lingkungan yang
TEKNIK VALUASI
dan jasa yang dihasilkan tidak dapat diperjualbelikan secara langsung sehingga
harga pasarnya tidak dapat diukur melalui mekanisme pasar. Travel Cost Method
merupakan salah satu metode valuasi ekonomi untuk menilai kawasan yang
tergolong non-market. Metode ini menurut Fauzi (2010, 180) biasa digunakan
untuk menilai komponen non-guna dari tempat rekreasi dan komponen yang
Travel Cost Method menganggap bahwa biaya atau pengeluaran untuk menempuh
perjalanan serta waktu yang dikorbankan para wisatawan untuk menuju objek
nilai yang diberikan individu terhadap lingkungan tercermin dari biaya yang
untuk mengkonsumsi jasa lingkungan wisata ini dapat berupa biaya transportasi,
cindera mata atau wahana wisata), dan biaya korban waktu yang dikeluarkan.
Asumsi mendasar dari model TCM adalah bahwa perjalanan dan tempat wisata
bersifat komplementari lemah, sehingga nilai tempat wisata dapat diukur dari
Secara umum menurut Fauzi (2014, 182) ada tiga pendekatan TCM yang
sebagai berikut.
dikeluarkan.
tempat wisata.
yang diperoleh dari fungsi spesifik. Fungsi tersebut dibangun dengan hipotesis
keterangan:
Vij: Jumlah kunjungan oleh individu i ketempat j
Cij: Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi lokasi j
Tij: Biaya waktu yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi lokasi j
Qij: Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan tempat yang di kunjungi
Sij: karakteristik substitusi yang mungkin ada di tempat lain
Mi: Pendapatan dari individu i
Menurut Haab dan McConnel (2002 dalam Fauzi 2010, 216), agar hasil penilaian
terhadap sumber daya alam melalui TCM tidak bias, fungsi permintaan harus
1. Biaya perjalanan dan biaya waktu digunakan sebagai proxy atas harga
dari rekreasi.
maupun disutilitas.
Surplus konsumen adalah tambahan nilai yang diterima individu untuk konsumsi
barang melebihi dari yang dibayarkan atau nilai yang bersedia dibayar oleh
yang sedang berlaku (Nicholson 2002, 119). TCM dibangun atas dasar teori
sesorang dalam menilai suatu tempat wisata seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2.
22
segitiga yang terbentuk di bawah kurva permintaan dan di atas garis yang
adalah biaya perjalanan maksimum yang membuat jumlah kunjungan menjadi nol.
Pendugaan besaran surplus konsumen ini dapat dilakukan jika hubungan antara
jumlah kunjungan dan besaran biaya diketahui. Hubungan ini disebut sebagai
V =f (TC , X)
Jika TC adalah travel cost pada saat mengunjungi objek wisata dan V adalah
dilakukan individu,dan β 1 adalah koefisien dari variabel travel cost. Dari hasil
perhitungan ini akan didapatkan rata-rata surplus konsumen untuk setiap individu,
tertentu, biasanya dalam kurun satu tahun seperti ditunjukan persamaan berikut:
TCS=CS x N
pernah dilakukan oleh para peneliti baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.
Berikut ini adalah uraian singkat beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian ini.
juta.
24
akibat nilai warisan (bequest value) dan nilai keberadaan (existence value)
tahun. Nilai ekonomi total dari Kawasan Hutan Mangrove Benoa dalam
Afrika Selatan. Dari data primer yang diambil yaitu 288 respoden
Willingnes to Pay (WTP) per individu adalah sebesar US$ 201 per
kunjungan.
abadi, dengan asumsi tingkat suku bunga (free risk rate) 12,18% yang
yang digunakan untuk menilai objek wisata yaitu Travel Cost Method (TCM).
dengan pada sumber data (lokasi dan waktu penelitian) dan variabel penelitian
berikut.
2018.
2. Variabel Dependen
3. Variabel Independen
2.6 Hipotesis
METODE PENELITIAN
Objek penelitian Pantai Congot terletak di Dusun Pasir Mendit, Jangkaran, Kec,
Temon, Kab. Kulon Progo, Provinsi DIY yang dilaksanakan dari awal Februari
2019 hingga akhir Agustus 2019. Data yang dikumpulkan berasal dari informasi
yang diambil langsung dari para wisatawan, pengunjung dan juga para pengelola
sebagai berikut.
1. Valuasi ekonomi adalah proses dalam mengestimasi nilai dari suatu jasa
untuk konsumsi barang karena membayar dengan harga yang lebih rendah
28
29
Penelitian mengenai valuasi ekonomi dari suatu objek wisata alam memerlukan
dalam penelitian valuasi ekonomi Pantai Congot antara lain sebagai berikut.
12 bulan terakhir terhitung dari Juli 2018 sampai dengan Agustus 2019.
sebagai berikut.
bentuk angka 0.
dalam angka 0.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
dengan tidak membedakan antara pengunjung yang datang dari luar kota
tanggal 1 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2019 di Pantai Congot
sampel penelitian yang dianggap mewakili populasi dari jumlah wisatawan yang
N
n=
1+ Ne2
352.017
n= 2
=99.99
(1+352.017 x 0.1 )
Congot selama satu tahun, yaitu sebanyak 352.017 wisatawan dan dengan taraf
jumlah responden sebanyak 99,99 orang yang dibulatkan menjadi 100 orang
diberikan pada salah satu orang yang mewakili setiap kelompok wisatawan,
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data
primer merupakan data yang langsung diperoleh dari wisatawan yang berkunjung
pengelola wisata Pantai Congot. Data sekunder yang digunakan berupa jumlah
wisatawan yang berkunjung dalam satu tahun terakhir yang diperoleh dari buku
kepariwisataan DIY yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata DIY tahun 2018.
Data primer yang diperoleh dari responden akan diolah dengan software
32
Microsoft Excel dan Stata 13. Metode analisis parameter dalam model permintaan
travel cost
metode travel cost seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 2 sebelumnya. Metode
regresi yang memiliki jumlah variabel independen lebih dari satu disebut sebagai
regresi linear berganda dan alat analisis parameternya menggunakan metode OLS
dan di dalam model regresi ini, ada beberapa syarat harus dipenuhi sehingga hasil
regresi dapat dikatakan valid. Adapaun model regresi dari fungsi perrmintaan
sebagai berikut.
Uji t-statistik adalah metode pengujian statistik yang bertujuan untuk mengukur
a. jika t-hitung < t-tabel (α, n-k), maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. jika t-hitung > t-tabel (α, n-k), maka H0 ditolak dan Ha diterima
a. jika t-hitung < t-tabel (-1/2α, n-k), maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. jika t-hitung > t-tabel (-1/2α, n-k), maka H0 diterima dan Ha ditolak
Keterangan:
α = tingkat probabilitas
n = jumlah observasi
k = jumlah variabel independen serta konstantanya
Uji F-statistik adalah metode pengujian statistik yang bertujuan untuk mengukur
sama.
Dari perhitungan yang dihasilkan, apabila F-statistik > F-tabel maka H0 ditolak dan Ha
signifikan terhadap variabel dependen), dan sebaliknya apabila F -statistik < F-tabel,
(R). Sebagai contoh apabila diketahui nilai R = 0,9, maka R 2 = 0,81. Hasil R2 ini
varians dari variabel dependennya adalah 81% dan sisanya terdapat 29% (100% -
Nilai R2 selalu bernilai positif sehingga besaranya berkisar antara 0 dan 1 (0 < R 2
< 1). Apabila R2 = 1, maka terjadi suatu kecocokan hubungan sempurna antara
variabel dependen dan independen, dan bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan
3.5.5.1 Uji normalitas. Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan
untuk mengetahui dan menilai apakah persebaran data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau tidak. Salah satu cara dalam uji normalitas adalah
dengan Chi square (χ2) tabel. Apabila nilai JB hitung < χ2 tabel maka artinya data telah
terdistribusi normal, dan sebaliknya apabila JB hitung > χ2 tabel maka data tidak
yang harus dipenuhi dalam regresi linier. Uji ini bertujuan untuk mengetahui
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Salah satu metode uji liniearitas adalah dengan menggunakan Ramsey
reset test. Metode Ramsey reset test dibangun dengan hipotesis awal bahwa fungsi
yang benar adalah linear. Kemudian nilai F hitung dari Ramsey reset test
dibandingkan dengan F . Apabila nilai F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak dan
tabel
36
sebaliknya apabila F-hitung < F-tabel maka H0 diterima sehingga spesifikasi model lolos
dilakukan untuk melihat dan memastikan apakah di dalam sebuah model regresi
multikoerelasi tersebut dengan cara melihat nilai tolerance dan variance inflating
1. Nilai tolerance
Apabila nilai tolerance > 0,1 maka artinya tidak terjadi multikolineraitas
didalam model regresi, dan sebaliknya apabila nilai tolerance < 0,1 maka
Apabila VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolineraitas didalam
model regresi, dan sebaliknya apabila nilai VIF < 10 maka artinya telah
dari uji asumsi klasik yang dilakukan pada regresi linear. Tujuan dari uji ini untuk
menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan
pada model regresi linear. Heteroskedastisitas merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan model regresi linear tidak efisien dan akurat. Ada beberapa metode
metode uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara mregresikan antara variabel
variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
Nilai ekonomi wisata Pantai Congot dapat dihitung dengan menggunakan rumus
surplus konsumen seperti yang telah dijelaskan pada Bab 2 sebelumnya, yakni:
2
V
CS=
−2 β 1
rata-rata individu dalam satu tahun (Juli 2018 s.d Agustus 2019) dan β 1 adalah
koefisien travel cost. Hasil dari persamaan ini menunjukkan rata-rata surplus
konsumen di Pantai Congot. Untuk mengestimasi nilai ekonomi wisata nilai rata-
rata surplus konsumen (CS) dikalikan dengan jumlah total wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Congot dalam satu tahun terakhir (Juli 2018 s.d Agustus
Agustus 2019. Jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang yang
dianggap mewakili seluruh populasi pengunjung Pantai Congot dalam satu tahun.
tahun dengan rata-rata kunjungan ke Pantai Congot sebanyak 1.63 kali. Mayoritas
38
39
3 4
8% 1%
1
47%
2
44%
1 2 3 4
Gambar 4.1 Persentase jumlah kunjungan responden Pantai Congot
responden rata-rata hanya 2.02 (skala 2 pendapatan). Dari Gambar 4.2 juga dapat
pendapatan sebesar < Rp1.000.000 (skala 1). Hanya 23% saja yang memiliki
4
7%
3 1
16% 28%
2
49%
1 2 3 4
Gambar 4.2 Persentase pendapatan responden Pantai Congot
40
latar belakang pendidikan responden yang rendah juga. Dari 100 responden yang
ditunjukan pula pada Gambar 4.2 bahwa lebih dari 50% responden Pantai Congot
merupakan lulusan SMA sederajat (60%). Bahkan terdapat 20% responden yang
SD
S1 2%
13% SMP
18%
D3
7%
SMA
60%
dari biaya perjalanan (pulang-pergi) dan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan
wisata berlangsung seperti biaya retribusi, biaya parkir, biaya konsumsi dan juga
biaya-biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan wisata di Pantai Congot. Selain
itu, dari 100 responden yang ada sebanyak 78% menganggap kualitas lingkungan
41
Pantai Congot berkualitas baik (ditunjukan dengan angka 1) dan sebanyak 62%
responden tidak memiliki tempat wisata lain sebagai pengganti wisata Pantai
Congot (ditunjukan dengan angka 1). Sejumlah 22% responden memiliki persepsi
angka 0) dan sebanyak 38% memiliki wisata subtitusi sejenis dengan Pantai
Congot (ditunjukkan dengan angka 0). Besarnya Persentase dummy subtitusi dan
YA TIDAK
38% 22%
TIDAK
62%
YA
78%
Gambar 4.4. Persentase dummy subtitusi dan dummy persepsi kualitas lingkungan
Pengujian statistika dilakukan untuk menilai dan melihat apakah data yang sudah
yang sudah dibangun atau justru sebaliknya menolak hipotesi awal. Pengujian
statistika ini meliputi uji f-statistik, uji t-statistik dan uji koefisien determinasi.
Tujuan dari uji t-statistik ini adalah untuk mengetahui besarnya signifikansi
42
pendidikan, usia, waktu tempuh, dummy subtitusi dan dummy persepsi kualitas)
Congot. Penentuan t-tabel adalah dengan menggunakan rumus n-k yaitu 100-7 =
93. Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 0.05 (pengujian satu arah),
sehingga didapatkan nilai t-tabel sebesar 1.661. Hasil uji t-statistik tersebut
besar daripada t-tabel 1.661) dan probabilitas sebesar 0.000 (lebih kecil
2. Variabel travel cost memiliki koefisien t-statistik sebesar -5.51 (lebih besar
daripada t-tabel 1.661) dan probabilitas sebesar 0.000 (lebih kecil daripada
besar daripada t-tabel 1.661) dan probabilitas sebesar 0.019 (lebih kecil
daripada t-tabel 1.661) dan probabilitas sebesar 0.405 (lebih besar daripada
besar daripada t-tabel 1.661) dan probabilitas sebesar 0.000 (lebih kecil
3.48 (lebih besar daripada t-tabel 1.661) dan probabilitas sebesar 0.001
dari uji F-statistik adalah untuk menguji tingkat signifikansi dari seluruh variabel
sebesar 0.0000. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi dibawah 0.05,
variabel independen mampu menjelaskan varians dari variabel dependen. Dari uji
regresi didapatkan nilai R2 sebesar 0.5631 Ini artinya variasi jumlah kunjungan
model sebesar 56.31% dan 43.69% variasi jumlah kunjungan individu dijelaskan
oleh variabel lain di luar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
analisis regresi liniear berganda yang berbasis OLS (Ordinary Least Squared).
Dalam uji ekonometrika terdiri dari empat tahapan yang harus dipenuhi yang
dinamakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut adalah uji linearitas, uji
tersebut telah dipenuhi maka nilai estimasi yang diperoleh dari hasi regresi
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model penelitian yang dibangun
memiliki hubungan yang linier atau tidak. Syarat sebuah model dikatakan linear
apabila nilai probabilitasnya lebih besar daripada tingkat kesalahan yang diterima
mana dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0524 yang
berarti lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0.05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa model yang diestimasi adalah merupakan model linear dan tidak ada
diharapkan telah memenuhi distribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas ini
signifikansi di atas 5% (α > 0.05), maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Dari hasil uji normalitas yang dilakukan, data penelitian memiliki nilai
probabilitas sebesar 0.9647 (P > 5%) yang artinya data penelitian ini telah
terdistribusi secara normal. Hasil perhitungan seperti ditunjukan pada Tabel 4.5.
46
data dikatakan bebas gejala heterokedastisitas apabila nilai Prob > Chi2 lebih dari
0.05.
didapatkan nilai probabilitas sebesar 0.1581 (lebih besar daripada α = 0.05). Jadi
dalam sebuah model regresi ada hubungan yang linear atau hubungan yang kuat
antara satu variabel independen dengan variabel independen lain. Dari hasil
Inflation Factor (VIF) setiap variabel independen bernilai kurang dari 10 seperti
menggunakan program aplikasi Stata 13. Olah data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least
lulusan SD dan SMP dan hanya sebesar 20% saja pengunjung yang
Congot.
satuan.
variabel dependen. Dari keenam variabel independen yang ada (EDU, TC, INC,
AGE, DS, DQ) hanya satu variabel saja yang tidak berpengaruh terhadap jumlah
bahwa Pantai Congot dapat dinikmati oleh seluruh golongan usia baik muda
maupun tua.. Salah satu temuan yang menarik lainnya dari hasil regresi adalah
bahwa Pantai Congot justru digemari oleh para wisatawan dengan latar belakang
pendidikan yang rendah. Semakin tinggi usia wisatawan seperti lulusan S1 atau
S2 justru tidak mau berkunjung ke Pantai Congot. Ini juga dibuktikan dari 100
responden yang ada, rata-rata hanya lulusan SMA sederajat. Keengganan untuk
berkunjung dari para wisatawan dengan tingkat pendidikan tinggi ini mungkin
disebabkan kualitas wisata yang dimiliki Pantai Congot tidak sebaguss, selengkap
Nilai ekonomi kawasan wisata Pantai Congot dapat dihitung dengan mencari
dihitung dengan cara membagi kuadrat rata-rata jumlah kunjungan inidividu (V2)
51
dalam satu tahun dengan koefisien variabel travel cost dikali dengan dua, seperti
berikut:
V2
Surplus Konsumen=
2 x βTC
1.63 2
Surplus Konsumen=
2 x 0,0023859
Surplus Konsumen=566.791
wisata sebesar Rp196.000 .244 .624 atau dibulatkan menjadi Rp 196 miliar,
sehingga dengan demikian nilai ekonomi kawasan wisata Pantai Congot dengan
Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan ,saran dan juga keterbatasan yang
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan tujuan dan hipotesis yang
1. Nilai ekonomi Pantai Congot yang dihitung dengan travel cost method
196.000 .000.000 .
52
53
Sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam travel cost method, penelitian ini
dummy kualitas.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang
dapat peneliti berikan untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan antara lain
sebagai berikut.
1. Pihak pengelola Pantai Congot yang terkait baik itu Pemda Kabupaten
untuk anak-anak dan juga spot-spot tertentu yang dapat dijadikan sebagai
Daftar Pustaka
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
No Responden :
…………………………..
Tanggal :
…………………………..
Kuesioner ini digunakan untuk penelitian Valuasi Ekonomi Kawasan Wisata Pantai
Congot oleh Gilang Yudha Samudro, mahasiswa Magister Ekonomika Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
/Saudara/i untuk menjawab hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan wisata di bawah
ini. Saya akan menjaga kerahasiaan pendapat Bapak/Ibu /Saudara/i. Terimakasih atas
Kesediaannya.
Masukkan jawaban Anda dengan cara memberi tanda (̔) (mencentang) pada kotak
pilihan yang disediakan, namun jika tidak ada jawaban yang sesuai pada kotak pilihan
Anda dapat menuliskan jawaban Anda pada ... kotak pilihan lainnya.
INDENTITAS RESPONDEN
PENGUNJUNG OBJEK WISATA PANTAI CONGOT
Nama : ...................................................................................................................
..........
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (*coret salah satu)
Usia : ...................................................................................................................
..........
Wisatawan : □ Domestik □ Mancanegara
Alamat : ...................................................................................................................
..........
BAGIAN I
INFORMASI PRIBADI
Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan data diri
sendiri.
1. Apakah Anda sudah berkeluarga?
□ Ya □ Tidak
2. Apa status pendidikan terakhir Anda?
□ SD/MI atau sederajat □ SMP/MTS atau sederajat
□ SMA atau sederajat □ Akademi (D1/D3)
□ Perguruan TInggi (S1) □ Pasca Sarjana (S2/S3)
57
BAGIAN II
BIAYA PERJALANAN
Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan biaya
perjalanan Anda.
BAGIAN III
INFORMASI TENTANG KUNJUNGAN
Pada bagian ini Anda akan diminta menjawab pertanyaan seputar Pantai Congot.
1. Apa motivasi Anda berkunjung ke Pantai Congot?
□ Rekreasi □ Perjalanan dinas
□ Study tour dari sekolah/universitas □ Penelitian
□ Belajar alam □ Olahraga
59
2. Apakah hanya Pantai Congot saja tujuan Anda datang ke kabupaten Kulon
Progo?
□ Ya □ Tidak
Jika Tidak, tempat atau objek wisata mana yang telah dan / atau akan
Anda kunjungi pada perjalanan hari ini?
Telah dikunjungi:
1) .............................................................................................................................
...
2) .............................................................................................................................
...
3. Adakah tempat wisata alternatif lain yang sejenis dengan wisata Pantai Congot
yang menjadi alternatif wisata alam Anda selain di Pantai Congot?
□ Ya □ Tidak
Jika Ya, objek wisata manakah itu?........................................................
4. Apakah Anda sudah pernah datang ke Pantai Congot ini sebelumnya?
□ Ya □ Tidak
9. Secara umum bagaimana menurut Anda kualitas wisata Pantai Congot ini secara
kesluruhan?
□ Baik □ Tidak Baik
61
10. Apakah Anda berencana akan datang berkunjung ke Pantai Congot lagi?
□ Ya □ Tidak
Jika Tidak, apa alasannya?
□ Tidak menarik
□ Tidak terawat
□ Fasilitas kurang baik
□ Lainnya ............................................
Terima kasih banyak atas waktu yang Anda luangkan untuk mengisi kuesioner ini.
Semoga sukses dan berkah selalu untuk Anda.
62
LAMPIRAN 2
40 16 192 2 40 0 1 2
41 12 246 2 45 0 0 2
42 15 328 2 34 1 1 1
43 16 352 3 53 0 0 1
44 12 300 3 46 0 1 2
45 12 458 4 25 1 1 1
46 12 116 1 22 1 1 2
47 9 79 2 35 1 1 2
48 12 435 2 32 1 1 1
49 12 458 2 31 0 0 1
50 12 196 1 25 1 1 2
51 9 90 1 18 1 1 2
52 12 348 1 30 1 0 1
53 6 79 2 51 0 1 4
54 12 300 2 61 1 1 1
55 16 330 3 34 0 1 1
56 12 299 2 25 1 1 2
57 12 150 1 28 0 1 2
58 9 87 4 56 0 1 3
59 12 140 1 32 1 1 1
60 9 458 1 41 0 0 1
61 12 181 2 31 1 1 2
62 12 320 3 22 0 1 2
63 16 80 3 43 1 0 1
64 12 378 2 27 1 1 2
65 15 440 4 54 0 1 1
66 12 280 2 63 1 0 1
67 12 326 3 45 1 0 1
68 12 390 2 39 1 0 2
69 15 440 4 30 1 1 1
70 9 352 2 26 1 1 2
71 12 364 1 28 0 1 1
72 12 282 1 20 0 1 1
73 15 250 2 35 0 1 2
74 12 300 2 43 1 1 1
75 12 284 2 55 0 1 3
76 15 320 1 23 0 0 1
77 12 315 2 27 0 1 2
78 12 317 1 52 1 1 1
79 12 211 2 48 0 1 1
80 12 228 2 39 0 1 2
81 9 440 1 29 1 1 1
82 12 318 3 27 1 1 2
83 12 90 4 45 1 1 2
64
84 12 325 3 29 1 1 1
85 12 180 2 25 1 1 2
86 9 328 2 19 1 0 1
87 15 139 4 47 0 1 3
88 12 300 2 27 1 1 1
89 12 157 1 28 1 1 2
90 9 367 2 19 1 0 1
91 16 258 2 30 0 1 2
92 12 95 1 20 1 1 2
93 12 135 2 36 1 1 1
94 9 365 1 20 1 1 2
95 9 350 2 31 1 0 1
96 12 167 3 34 1 1 2
97 12 80 2 35 1 1 2
98 12 131 1 31 1 1 2
99 12 96 1 18 1 1 2
100 12 293 2 43 1 1 2
65
LAMPIRAN 3
V 1.63 .6765181 1 4
EDU 12.07 2.257446 6 16
TC 245.49 115.7328 67 458
INC 2.02 .8525659 1 4
AGE 36.12 11.70019 18 63
DS .62 .4878317 0 1
DQ .78 .4163332 0 1
66
. estat ovtest
. sfrancia res
. sktest res
chi2(1) = 1.99
Prob > chi2 = 0.1581