PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata menjadi perangkat yang
masyarakat yang bertempat tinggal di kota maupun yang ada di desa. Secara luas
kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan
perekonomian negara.
yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang yang berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya, dengan tujuan tidak untuk berkerja melainkan
untuk menikmati keindahan alam, menghilangkan penat dari segala kesibukan dan
1
2
yang saling berkaitan yang terdiri dari wisatawan, tujuan wisata, perjalanan
industri pariwisata dan lain sebagainya (Devy dan Soemanto, 2007). Pariwisata
terdiri dari tiga komponen yaitu wisatawan, elemen geografi dan industry
daerah transit dari rute/perjalanan dan daerah tujuan wisatawan untuk berlibur.
pariwisata menyediakan jasa, daya tarik dan sarana pariwisata (Ardika, 2007:29).
2004 yang memberikan kewenangan lebih luas pada Pemerintah Daerah untuk
mengelola wilayahnya, memberi tanggung jawab serta adanya tuntutan yang lebih
besar untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang
kewenangan yang lebih luas untuk memperhatikan lebih jauh tentang bagaimana
Provinsi Bali dikenal sebagai pulau andalan destinasi yang mampu menarik
wisata yang terdapat di Provinsi Bali. Pulau Bali dikembangkan menjadi destinasi
pariwisata yang berbasis budaya serta didukung keindahan alam, selain itu
keramahan dari masyarakat Pulau Bali menjadi salah satu alasan wisatawan
menjadi senang dan tidak bosan untuk berkunjung. Dari sektor pariwisata Provinsi
Bali sudah mulai mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,
Bali dari tahun 2014 hingga 2018, yaitu: tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan
domestik yaitu sebesar 6.394.307 orang dan jumlah kunjungan wisatawan asing
domestik yaitu sebesar 7.147.100 orang dan jumlah kunjungan wisatawan asing
yaitu sebesar 8.643.680 orang dan jumlah kunjungan wisatawan asing sebesar
domestik yaitu sebesar 8.735.633 orang dan jumlah kunjungan wisatawan asing
sebesar 5.697.739 orang, dan pada tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan
domestik yaitu sebesar 9.757.991 orang dan jumlah kunjungan wisatawan asing
sebesar 6.070.473 orang. Sehingga berdasarkan data yang telah dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hingga tahun 2018 jumlah kunjungan
setiap tahunnya.
4
Dari delapan kabupaten dan satu kota madya di Provinsi Bali terdapat satu
Kabupaten yang terus berusaha mengembangkan daya tarik wisata alam yang
sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bali memiliki sektor pariwisata yang
merupakan salah satu sektor yang strategis dan potensial untuk dikembangkan,
mengingat potensi Daya Tarik Wisata (DTW) yang dimiliki Kabupaten Tabanan
sangat beragam. Daya Tarik Wisata tersebut antara lain: Ulun Danu Beratan,
Tanah Lot, Air Panas Penatahan, Alas Kedaton, Jati Luwih, Bedugul, Taman
Kedaton. Daya Tarik Wisata (DTW) juga disebut sebagai objek wisata adalah
potensi yang dimiliki suatu daerah dan menjadi faktor pendorong berkunjungnya
wisatawan kedalam suatu daerah tujuan wisata Suwantoro (2004:6). Alas Kedaton
terletak di Jl. Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Berupa kawasan suci hutan lindung yang memiliki luas sekitar 12 hektar. Alas
Kedaton memiliki suasana alam yang asri dengan di penuhi sekumpulan kera
yang berjumlah sekitar 2.000 ekor. Kera-kera di Alas Kedaton sudah sangat jinak
dan sudah familiar dengan keberadaan manusia. Kera-kera tersebut tidak akan
Selain terdapat ribuan kera, Alas Kedaton juga dipenuhi ribuan burung kalong
yang berfungsi sebagai media pemujaan yang sakral bagi masyarakat dan
5
tradisi Ngerebeg, pelaksanaan upacara ini diikuti oleh seluruh pengempon pura
pada penanggalan kalender Hindu Bali, bertepatan pada hari Anggara (selasa)
Wuku Wedangsia. Tradisi ini diwarnai dengan sorak-sorai peserta baik itu anak-
anak, remaja bahkan orang tuapun terdengar saat pemangku memercikkan tirta
(air suci), kera-kera penghuni di Alas Kedaton ikut bersorak seakan ikut ambil
bagian dari proses berlengsungnya tradisi Ngerebeg ini. Tradisi Ngerebeg di Pura
Kahyangan Alas Kedaton bertujuan untuk mengucapkan rasa suka cita, dan
melepas hawa nafsu. Disamping tradisi tersebut Pura Kahyangan Alas Kedaton
juga memiliki ciri khas atau keunikan lingkungannya yang tentunya akan
memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan seperti: Pura Kahyangan Alas
Kedaton memiliki empat pintu masuk di setiap penjuru mata angin, dalam
pohon. Utama Mandala atau bagian pura yang utama berada di posisi tengah tidak
Menurut I Wayan Semadi selaku manajer pengelola Daya Tarik Wisata Alas
namun kini minat wisatawan untuk berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alas
Tarik Wisata Alas Kedaton dari tahun 2016-2019, yaitu: pada tahun 2016 jumlah
total kunjungan wisatawan sebesar 100.35 orang yang terdiri dari wisatawan
domestik sebesar 48.571 orang dan wisatawan mancanegara sebesar 51.779 orang,
tahun 2017 jumlah total kunjungan wisatawan sebesar 95.396 orang yang terdiri
sebesar 56.179 orang. Tahun 2018 jumlah total kunjungan wisatawan sebesar
95.142 orang, terdiri dari wisatawan domestik sebesar 38.421 orang dan
wisatawan mancanegara sebesar 56.142 orang. Kemudian pada tahun 2019 jumlah
total kunjungan wisatawan sebesar 92.123 orang, terdiri dari wisatawan domestik
kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata Alas Kedaton dari tahun 2016-2019
tarik wisata yang ada. Mulai dari promosi yang tidak berjalan dengan baik, akses
jalan menuju Alas Kedaton yang sangat rusak, kebersihan yang kurang dijaga,
banyak ditemukannya sampah plastik di tempat parkir dan di area dalam Alas
Kedaton, dan kurangnya taman di lingkungan Alas Kedaton, sehingga hal tersebut
Pramuwisata atau Tour Guide lokal Alas Kedaton yang seluruhnya berjenis
wisatawan juga menjadi salah satu alasan minat wisatawan untuk berkunjung
7
mengalami penurunan, tidak semua tour guide local di Daya Tarik Wisata (DTW)
khususnya adalah bahasa inggris dan bahasa mandarin, hal ini akan menyebabkan
khususnya wisatawan asing dan tentunya juga akan berdampak pada kepuasan
wisatawan di suatu Objek dan Daya Tarik Wisata, yaitu: ciri khas lingkungan,
fasilitas atau sarana pendukung, pelayanan, keragaman budaya lokal, dan sosial
ekonomi masyarakat. Ciri khas lingkungan dapat diartikan sebagai keunikan yang
dimiliki oleh Daya Tarik Wisata (DTW), tidak ada bisa yang menyamainya, dan
tidak mungkin ada di tempat lain yang mampu menarik perhatian banyak orang
(Idea,2010:115). Area tengah Alas Kedaton yang terdapat Pura Kahyangan Alas
Kedaton memiliki ciri khas atau keunikan lingkungannya yang tentunya akan
memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan seperti: Pura Kahyangan Alas
Kedaton memiliki empat pintu masuk di setiap penjuru mata angin, dalam
pohon, dan Utama Mandala atau bagian pura yang utama berada di posisi tengah
Keberagaman budaya lokal yang dimiliki oleh suatu Daya Tarik Wisata
(DTW) juga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.
Menurut Mulya (2006:18) budaya dapat diartikan sebagai suatu konsep yang
8
agama yang diperoleh sekelompok orang dari generasi ke generasi melalui usaha
dan tindakan individu atau kelompok. Adanya keramahan dari masyarakat lokal
yang bertempat tinggal disekitar Daya Tarik Wisata sehingga akan menciptakan
kenyamanan dan rasa aman bagi wisatawan. Semua hal tersebut mencangkup
masyarakatnya.
kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesbilitas suatu Daya Tarik Wisata
(DTW) selain itu adanya ketersediaan dan kelayakan fasilitas atau sarana
Wisata itu sendiri (Akrom, 2014). Ketersediaan fasilitas dan sarana di Daya Tarik
Wisata juga perlu didukung dengan adanya pelayanan yang baik dari pihak
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kualitas dari Daya Tarik
Wisata (DTW) sehingga dapat mencapai pangsa pasar yang tinggi, yang sangat
wisatawan di Daya Tarik Wisata Alas Kedaton, perlu dilakukan analisis lebih
9
2. Tidak semua pramuwisata atau tour guide lokal di Daya Tarik Wisata Alas
3. Akses jalan menuju Alas Kedaton yang sangat rusak, kebersihan yang
area dalam Alas Kedaton juga menjadi perhatian khusus dari pihak
pengelola.
Tabanan.
10
maka ditemukan beberapa masalah di dalam penelitian ini. Oleh karena itu,
penelitian ini akan difokuskan pada masalah yang terkait dengan faktor-faktor
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari
1. Manfaat Teoritis
Kabupaten Tabanan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis