Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rani Puspita Anggraeni

NPM : 2126021012
Mata Kuliah : Teori Politik
Materi : Teori Modernisme

1. Pengertian Modernisme
Modernisme bukanlah istilah yang berasal dari kata dalam bahasa masyarakat
muslim. Istilah tersebut dimunculkan oleh kalangan akademisi Barat dalam konteks sejarah
keagamaan dalam masyarakat mereka sendiri. Istilah ini dibawa oleh skolastik Barat
berkaitan dengan sejarah yang ketat di masyarakat umum mereka sendiri. Sejak awal,
inovasi dicirikan sebagai organisasi ketat yang menguraikan prinsip ketat Kristen untuk
menyesuaikannya dengan peningkatan pemikiran masa kini.
Kata modernisasi berasal dari kata current yang berarti baru atau sekarang. Selain
itu, inovasi ditandai dengan pembentukan kembali contoh/model kehidupan, cara hidup
dan kebiasaan saat ini. Istilah lain yang secara praktis strukturnya mirip dengan inovasi
adalah modernisasi, yaitu perkembangan untuk mendesain ulang gaya hidup lama untuk
mendorong struktur atau model kehidupan baru atau pemanfaatan model baru. Istilah
inovasi konvensional juga dicirikan oleh periode terakhir sejarah dunia yang dipisahkan
oleh keyakinan logis, keyakinan, sekularisme, dan kemajuan.
Menurut Ahmad Hassan, inovasi adalah aliran ide yang ketat yang menguraikan
Islam melalui cara yang masuk akal untuk menyesuaikannya dengan kesempatan. Oleh
karena itu, Islam harus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia
mutakhir.
Untuk lebih mudah memahami istilah inovasi, ia memiliki beberapa elemen yang
mencolok, khususnya:
1) Pendewaan proporsi dimana proporsi dipandang sebagai kekuatan yang
dapat mengarahkan manusia pada kebahagiaan hidup.
2) Ilmu pengetahuan dan inovasi. Dia mencoba untuk membentengi dirinya
dengan kapasitas batinnya untuk mengisolasi dirinya dari ajaran yang ketat
3) Antroposentrisme di mana batas manusia sangat tinggi sehingga menjadikan
dirinya titik fokus alam semesta dan proporsi segalanya.
Perspektif Katolik Roma yang mutakhir tentang kongregasi adalah perkembangan
yang dicatat baru-baru ini dari abad kesembilan belas dan pertengahan dua puluh yang
mempertimbangkan kembali agama Katolik adat yang mengajarkan sekitar keputusan abad
kesembilan belas tentang hipotesis filosofis, catatan, dan mental yang meminta kesempatan
untuk hati mereka. dipengaruhi oleh para peneliti tentang Kitab Suci, bukan Katolik. Para
Reformator menguji para jurnalis baik Lama maupun Baru Konfirmasi yang dibentuk pada
saat mereka berdomisili dan ada perkembangan agama tentang Kitab Suci. Tampilan
mutakhir juga mencerminkan tanggapan terhadap sentralisasi ahli kapel di Roma
Zaman modern bukannya tanpa kekhawatiran, namun isu tersebut muncul karena
intisari dan intisari zaman sekarang bukanlah keanehannya seolah-olah nanti tahap ini akan
ada tidak ada tahap signifikan lebih lanjut. Selain itu, kata-kata canggih menunjukkan
penilaian tertentu yang secara umum akan positif meskipun menurut sudut pandang intinya,
peristiwa saat ini hanya adil dalam penghargaan.
2. Munculnya Modernisme
Kontak dengan perkembangan Islam dan pengungkapan kembali ide Yunani dan
Romawi ini semuanya muncul di Eropa Barat. Peningkatan kapasitas nalar dalam perspektif
kehidupan dan ilmu pengetahuan memperoleh bantuan yang kokoh bagi kemajuan,
mengingat pemikiran yang dominan saat itu berasal dari agama Katolik yang berkuasa di
Eropa. ada perselisihan antara orang-orang yang memupuk jiwa baru dan gereja keputusan.
Jemaat tidak membutuhkan individu untuk memimpin penelitian tentang alam dan
kehidupan dan mengharuskan semua individu untuk mengakui semua pelajaran dikurangi
ulasan tambahan, sementara individu yang bergerak untuk menyelidiki kehidupan dan alam
semesta dengan menggunakan proporsi dan cobaan tidak mengabaikan pelajaran katolik
melainkan tidak puas hanya mengakui hal-hal yang diperbolehkan. Selain itu, kata-kata
canggih menunjukkan penilaian tertentu yang secara umum akan positif meskipun menurut
substansinya, zaman sekarang hanya adil dalam penilaian.

3. Hakikat Modernisme
Meskipun pada dasarnya waktu sekarang adalah pemberitahuan off track dari
periode mutakhir, harus diakui, namun memutuskan dari perwujudan pusatnya, waktu
sekarang lebih tepat digambarkan sebagai "Zaman Khusus" (Usia Khusus), di Alasan bahwa
pada kebangkitan waktu itu ada pekerjaan utama dalam teknisisme dan struktur sosial yang
terkait dengan teknisisme. Jenis hubungan antara sudut-sudut inovatif disinggung sebagai
kekuatan luar biasa utama bagi umat manusia untuk memasuki periode ini, khususnya
kerusuhan modern (mekanis) di Inggris, kekacauan Prancis (masalah sosial pemerintahan)
di Prancis. Dalam pernyataan ini ditegaskan bahwa dalam cara kemajuan yang diberikan
(karena ternyata dibawa ke dunia di barat) hari ini ada komponen budaya Barat di mana
inovasi dikandung – lengkap dengan pengalaman Barat di iklim yang ketat dan budaya
Kristen. Dengan demikian, tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa modernisasi
dan westernisasi sama dengan tiga keping uang logam, meskipun sebenarnya ada kualitas
inovasi yang tidak bias, termasuk sains.

4. Respon terhadap Modernisme


Dunia mutakhir telah membawa manusia pada peningkatan potensinya menuju
peningkatan, dibalik kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi, dunia mutakhir memang
memiliki potensi yang dapat memusnahkan keluhuran manusia, umat manusia telah unggul
dalam hal menata ekonomi, mengoordinasikan desain politik, dan membangun peradaban
tingkat tinggi untuk dirinya sendiri. namun, kita juga melihat bahwa umat manusia dirusak
oleh konsekuensi dari penciptaannya. Sejak manusia memasuki masa lanjut, yaitu sejak
manusia memiliki pilihan untuk mengembangkan potensi objektifnya, tanpa ragu mereka
telah membebaskan diri dari belenggu penalaran legendaris yang konyol dan belenggu
pemikiran normal yang mengikat erat peluang manusia, bagaimanapun juga itu akan terjadi.
Sepertinya di dunia yang canggih ini, orang tidak bisa lepas dari berbagai macam belenggu.
khusus mencintai diri sendiri.
Dengan asumsi kita melihat kembali tulisan tentang modernisasi yang telah
berkembang begitu umum, kita juga dapat melihat bahwa hipotesis modernisasi telah
mengalami analisis diri, ada yang mengatakan bahwa klien hipotesis telah mengalami
penurunan sesuai dengan kecenderungan mereka. Modernisasi, misalnya, telah direduksi
menjadi siklus bisnis, sekularisasi, pertahanan segmen, monetarisasi, atau dalam iklim
otoritas publik, birokratisasi penuh individu sebagai interpretasi modernisasi, selain itu, para
ahli dari berbagai bidang tertentu melakukan penguraian. Misalnya, analis keuangan
mengatakan bahwa indikasi modernisasi adalah kenaikan gaji per kapita, spesialis politik
menggarisbawahi bagian dari dukungan, antropolog menganggapnya sebagai kursus
pemisahan dan penggabungan utama, sementara terapis menguraikannya sebagai
karakteristik karakter individu, begitu banyak hipotesis yang dengan cerdiknya terpaksa
menjadi pemanfaatan. bagian dari kerjasama modernisasi.
DAFTAR.PUSTAKA

Ahmed,i Akber S.i i Postmodernism and Islam: Predicamenti and Promise,i i london:
Routledge, 1992.
Barton,i i Gregi i Barton. Gagasani i Islam Liberali i di Indonesia, Jakarta:i i Paramadina
dan Pustakai Antara, Th. 1999.
Denny JA, “MeremiiPostmodernisme”, dalam Jawa Pos, 29 Oktober 1992. Esposito,i i John
L. The Oxfordi i Enciklopedya of the moderni i Islamic, Newi i York:
Oxford University Press,1995.
Hidayat,iiQomaruddin. TragediiiRaja Midas, Jakarta:iiParamadina, 1998.
Hassan,i i Ahmad. The Doctrinei i of Ijma’i i in Islam. Islamabad: Researchi i Institute,
1976.
Al-Jabiri,i i Muhammad Abed. Posti i tradisionalisme Islamii(Penterj. Ahmadi i Baso)
,Yogyakarta:LKIS, Th.2000.
“Modernism”,.artikel dalamiiThe EncyclopaediaiiAmericana, Vol. 19, Internationalii
Edition, 1979.

Anda mungkin juga menyukai