Anda di halaman 1dari 150

v

Judul : Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Kembali Berkunjung


ABSTRAK
Industri pariwisata merupakan salah satu sektor pemasukan bagi negara dari
non migas. Walaupun keadaan negara masih mengalami gejolak sosial politik dan
kondisi perekonomian belum stabil, industri pariwisata Indonesia masih tetap
bergairah dan mampu mencetak prestasi, terbukti industri pariwisata Indonesia
menyumbangkan devisa negara yang cukup besar di bidang non migas. Ini terlihat
dengan ditempatkannya kembali sektor pariwisata pada departemen sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang
menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali dan Untuk mengetahui apakah faktor yang paling dominan
behubungan dengan pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah
Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Obyek penelitian ini adalah obyek wisata Tanah Lot. Penarikan sempel
dilakukan dengan menggunakan metode Purposive sampling. Purposive sempling
adalah teknik penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian
ini digunakan 21 indikator variable dan model kali 5 hingga 10 sehingga menjadi
antara 105- 210. Namun demikian berdasarkan pertimbangan keperaktisan dan
biaya, jumlah sampel yang digunakan adalah 130 responden.
Hasil analisis faktor penelitian ini menggunakan 21 variabel, yang menjadi
pertimbangan kembali berkunjung ke obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali, memiliki 21 variabel tersebut menjadi 4 faktor.
Keseluruhan variabel tersebut tersebar ke dalam 4 faktor yaitu faktor I (keidahan
obyek wisata), faktor II ( biaya sarana), faktor III ( promosi obyek wisata), faktor
IV ( sarana transportasi) dengan total varian 79,079 persen.
Ke Obyek Wisata
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Industri pariwisata merupakan salah satu sektor pemasukan bagi negara dari
non migas. Walaupun keadaan negara masih mengalami gejolak sosial politik dan
kondisi perekonomian belum stabil, industri pariwisata Indonesia masih tetap
bergairah dan mampu mencetak prestasi, terbukti industri pariwisata Indonesia
menyumbangkan devisa negara yang cukup besar di bidang non migas. Ini terlihat
dengan ditempatkannya kembali sektor pariwisata pada departemen sebelumnya.
Kepercayaan pemerintah di sektor pariwisata bisa diharapkan menjadi unggulan
untuk meraih devisa,menciptakan lapangan kerja dan lapangan usaha serta usaha
pemerintah hasil pembangunan yang dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat.
Bali memang surga wisata, banyak sekali tempat indah nan eksotis di Pulau
Dewata ini. Tanah Lot salah satunya. Sebagai objek wisata, Tanah Lot memang
kesohor. Bahkan bisa dibilang, ia merupakan salah satu ikon kepariwisataan Bali di
samping Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Ubud. Sebagai ikon, tak heran Tanah Lot begitu
diminati oleh para wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.Kenapa
wisatawan berkunjung ke Obyek ini karena Objek wisata Tanah Lot sebuah objek
wisata di Bali yang menawrkan keindahan alam untuk melihat matahari terbenam /
sunset.Objek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten
2
Tabanan, ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang
terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang
pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara
Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas
tebing. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah
Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam
(sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat
keindahan matahari tenggelam. Dan keindahan panoramanya membuat wisatawan
terkagum- kagum akan keindahan Obyek wisata Tanah Lot ini, di sini juga bisa
dijadikan foto praweding.Dan terdapat aktraksi budaya yang membuat wisatawan
terpukau akan tarian budaya bali tersebut dan gamelan tradisional membuat
wisatawan tersebut betah berada di obyek wisata Tanah Lot.
Pengembangan pariwisata nusantara sebenarnya sangat potensial dapat
memberikan kontribusi terhadap pembagunan pariwisata Bali, mengingat wisatawan
nusantara lebih loyal dalam menbelanjakan uangnya. Wisatawan nusantara seringkali
kurang diperhitungkan dalam pengembangan kepariwisataan. Saat ini potensi
wisatawan nusantara baik kualitas maupun kuantitas, masih sulit diketahui dengan
pasti. Hal ini disebabkan sulitnya menghitung jumlah wisatawan nusantara yang
berkunjung karena mereka mempunyai karakteristik yang berbeda, baik dari segi
keuangan,akomodasi yang digunakan, tujuan wisata dan sebagainya.
3
Pergerakan wisatawan nusantara dari satu daerah ke daerah lain dapat memicu
perkembangan perekonomian daerah,yang pada akhirnya akan berpengaruh pula pada
prekonomian nasional.Pertumbuhan wisatawan di Indonesia terus meningkat dari
tahun ke tahun, dengan tingkat perubahan yang beraneka ragam.Pada tahun 1997
2001 pertumbuhan wisatawan nusantara mencapai 66,2%. Kondisi ini menunjukkan
bahwa pasar wisatawan nusantara bukan lagi merupakan pangsa pasar sekunder,
tetapi merupakan potensi pasar terbesar bagi pariwisata Indonesia.
Dengan demikian, potensi pasar wisatawan nusantara perlu
dioptimalkan.Pengetahuan mengenai potensi pasar wisatawan nusantara perlu
diidentifikasi dan di analisis dengan tepat. Karakteristik wisatawan nusantara yang
khas temasuk pola perjalanan, dan pengeluarannya, menjadi pertimbangan
pertimbangan dalam penyusunan arahan kebijakan dan program pengembangan
kepariwisataan nusantara. Penggarapan potensi pasar wisatawan nusantara ini
diharapkan dapat mempercepat usaha pemulihan kepariwisataan Bali khususnya dan
Indonesia umumnya, sambil menunggu pasar wisatawan mancanegara kembali
pulih.Berkembangnya pasar wisatawan nusantara di Bali lebih lanjut diharapkan juga
dapat memajukan pariwisata nusantara secara nasional dan berdampak positif pada
daerah lainya di Bali. Kotler dan Keller (2007:177) menyatakan bahwa kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelahmembandingkan
kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.
4
Ema Trisiana Dewi (2002) Dalam Tesisnya Strategi Pemasaran Pariwisata di
Kabupaten Magenta mengatakan dengan bergulirnya otonomi daerah sejak bulan
januari 2010, yang berdasarkan pada peraturan pemerintah No. 25 Tahun 2000 maka
sektor pariwisata dapat digunakan sebagai wahana untuk memupuk partisipasi
masyarakat dalam mensukseskan pembangunan di setiap daerah otonomi,maka
pembangunan kepariwisataan juga diarahkan sebagai alat penunjang pembangunan
pada segala bidang,yaitu bila dilihat dari aspek ekonomi,pariwisata bisa
menyumbangkan tambahan pemasukan negara sebagai sumber devisa. Bila dilihat
dari aspek sosial, maka pariwisata dapat menciptakan dan memperluas lapangan
pekerjaan sedangkan dari aspek kebudayaan, maka pariwisata bisa dijadikan sarana
untuk memperkenalkan budaya bangsa,baik kepada wisatawan asing maupun
wisatawan domestik.
Untuk menggalakkan pembangunan ekonomi dengan suatu pertumbuhan yang
berimbang, peranan sektor pariwisata diharapkan dapat memegang peranan yang
menentukan dan dapat dijadiakan sebagai katalisator untuk pengembangan
pembangunan sektor sektor lain secara bertahap. Pertumbuhan yang berimbang
bagi perekonomian dapat terjadi sebagai akibat majunya pertumbuhan industri
pariwisata yang dikembangkan dengan baik. Tidak hanya perusahaan-perusahaan
yang dapat menyediakan kamar untuk menginap (Hotel), makanan dan minuman (bar
dan restoran),industri kerajinan,tenaga terampil,tetapi diperlukan prasaran ekonomi
seperti infrastruktur yang dapat menunjang perkembangan pariwisata itu sendiri.
5
Pelaksanaan otonomi daerah yang bertujuan untuk menjalankan otonomi daerah
seperti yang telah dituangkan dalam peraturan pemerintah dimana pembangunannya
diarahkan lebih kepada pemberdayaan daerah untuk mengurus sendiri daerahnya
masing masing dan guna meningkatkan pendapatan untuk menunjang kemajuan
pembangunan daerahnya.Tanah Lot Kabupaten Tabanan memiliki potensi tempat
tujuan wisata untuk dijadikan sarana kunjungan wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara.Beberapa hal yang bisa dijadikan objek wisata di Tanah Lot
Kabupaten Tabanan adalah:
1) Budaya daerah yang sampai saat ini masih diletarikan dan
dikembangkan,misalnya upacara adat tradisional, kesenian tradisional dan
beberapa peninggalan sejarah kerajaan.
2) Di daerah ini memiliki banyak wisata alam yang terbesar di hamper 8
kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan dan hutan wisatanya cukup luas
seperti di lereng-lereng Bedugul disekitar Danau Beratan.
3) Di samping obyek wisata alam yang dipunyai,Tanah Lot, Kabupaten Tabanan
terkenal dengan hasil industri kerajinan kulit,bamboo dan gamelan juga hasil
pertanian.
Dengan potensi yang dimiliki oleh Tanah Lot Di Kabupaten Tabanan
ini,maka untuk meningkatkan pendapatan asli Daerah dari sektor pariwisata
yang berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi masyarakat, Pemerintah
Daerah telah melakukan berbagai upaya antara lain yaitu dengan promosi
6
kepariwisataan baik didalam negeri maupun diluar negeri.Usaha yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata Daerah dalam mengelola pariwisata dan
penerapan menejemen pariwisata khususnya dalam menetapkan strategi
pemasaran pariwisata yang masih teradisional mengakibatkan pengelola
pariwisata di Kabupaten Tabanan belum optimal. Analisis kepuasan
wisatawan dan bagaimana untuk meningkatkan tingkat kepuasan sangat
penting untuk tujuan pariwisata, terutama untuk resor yang telah mencapai
tahapan matang dan karenanya harus memastikan retensi pelanggan untuk
tetap kompetitif.
Tabel 1.1 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK KE BALI TAHUN 2006-2009
(ORANG)
NO BULAN TAHUN
2006 2007 2008 2009
1 JANUARI 202.857 181.266 225.955 264.915
2 FEBRUARI 161.413 144.425 190.792 204.419
3 MARET 171.795 161.009 221.181 225.203
4 APRIL 192.182 165.509 206.631 247.100
5 MEI 188.152 183.736 226.339 289.635
6 JUNI 204.284 214.957 256.448 304.213
7 JULI 245.909 244.032 329.362 340.610
8 AGUSTUS 218.117 217.822 259.511 280.972
9 SEPTEMBER 196.157 181.846 205.304 352.257
10 OKTOBER 238.721 299.724 306.112 330.337
11 NOVEMBER 234.308 204.579 203.416 285.526
12 DESEMBER 220.882 285.739 267.742 365.948
TOTAL 2.474.787 2.484.644 2.898.794 3.521.135
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali
7
Berdasarkan tabel 1.1 perkembangan kunjungan wisatawan domestik
ke Bali menunjuk peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2009 mengalami
peningkatan total jumlah pengunjung tahun 2006 mencapai 2.474.787 orang
dan total tahun 2009 mencapai 3.521.135 orang.Dari tabel ini mengidikasikan
kunjungan wisatawan ke Obyek wisata Tanah Lot akan terus meningkat
pertahunnya.
Tabel 1.2 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA YANG LANGSUNG KE BALI SETIAP BULAN
TAHUN 2006-2009 (ORANG)
NO BULAN TAHUN
2006 2007 2008 2009
1 JANUARI 79.721 109.504 139.872 164.643
2 FEBRUARI 73.430 118.275 155.153 139.370
3 MARET 84.109 119.163 153.929 161.169
4 APRIL 103.886 125.140 147.515 179.879
5 MEI 101.776 128.693 159.877 181.983
6 JUNI 109.651 145.174 170.994 190.617
7 JULI 121.988 164.618 183.122 224.636
8 AGUSTUS 118.104 166.633 187.584 222.441
9 SEPTEMBER 118.331 152.532 181.033 208.185
10 OKTOBER 112.629 146.150 180.944 210.935
11 NOVEMBER 113.844 141.768 142.014 163.531
12 DESEMBER 122.848 147.204 166.855 182.556
TOTAL 1.260.317 1.664.854 1.968.892 2.229.945
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Berdasarkan tabel 1.2 Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Bali
setiap bulan menunjuk peningkatan yang sangat drastis dari tahun 2006
sampai tahun 2009 mengalami peningkatan total jumlah pengunjung tahun
2006 mencapai 1.260.317 orang dan total tahun 2009 mencapai 2.229.945
8
orang.Dari tabel ini mengidikasikan kunjungan wisatawan Mancanegara ke
obyek wisata Tanah Lot akan terus meningkat pertahunnya.
Tabel 1.3 KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBYEK WISATA TANAH LOT 2006-2009 (ORANG)
BULAN TAHUN
2006 2007 2008 2009
JANUARI 93.119 117.090 46.242 189.806
PEBRUARI 46.729 73.539 104.715 87.400
MARET 52.044 67.471 119.244 122.688
APRIL 82.401 80.471 95.294 122.688
MEI 92.437 115.211 142.518 173.991
JUNI 111.660 143.309 174.679 208.475
JULI 116.536 147.580 172.664 204.192
AGUSTUS 86.534 115.011 138.027 133.106
SEPTEMBER 68.159 87.584 89.704 154.189
OKTOBER 98.936 131.506 153.902 142.855
NOVEMBER 77.043 88.846 101.367 119.121
DESEMBER 101.467 129.616 136.452 201.014
JUMLAH 1.027.287 1.297.677 1.574.808 1.854.020
Sumber: Rapat Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot 2006 2009
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa jumlah kunjungan
wisatawan yang berkunjung ke Obyek wisata Tanah Lot terus mengalami
peningkatan dari tahun 2006 hingga tahun 2009 dimana sampai sekarang
jumlah wisatawan berkunjung mencapai 1.854.020 wisatawan pada tahun
2009.Hal ini mengidikasikan kunjungan wisatawan ke Obyek wisata Tanah
Lot akan terus meningkat pertahunnya.
9
Masalah manajemen dari peningkatan pertahunnya trend yang di
tunjukkan dari hasil laporan rapat badan pengelola Obyek Wisata Tanah Lot
dari tahun 2006 s/d 2009 menyatakan meningkat dari tahun ke tahun. Yang
menjadi permasalahan disini kunjungan yang kian meningkat mengakibatkan
timbul masalah-masalah baru dari sudut pandang volume harus bisa
menyaring wisatawan. Hingga saat ini dimana bulan-bulan yang ramai
pengunjung (high-season) mengakibatkan objek wisata tanah lot kadang
mengalami kelebihan beban (overload), sehingga kekurangan tempat parkir,
dan proses jalur menuju objek wisata tanah lot kadang terhambat akibat
kemacetan. Hal ini dapat mengakibatkan wisata merasa tidak puas berkunjung
ke objek wisata tanah lot, mengingat bahwa fluktuasi pada bulan-bulan yang
masih rendah (low-season), sehingga diperlukan strategi bauran pemasaran
yang spesifik untuk terjadinya pemerataan kunjungan dengan cara melakukan
event-event atau pagelaran seni untuk menarik wisatawan agar mau
berkunjung pada saat low-season, sehingga kepuasan wisatawan dapat
terpelihara secara stabil. Apalagi Objek Wisata Tanah Lot mendapatkan
penghargaan sebagai objek wisata terbaik di Indonesia.
Berbagai kegiatan dan bauran pemasaran yang merupakan inti dari
system pemasaran jasa menurut Yasid (2001:19-22) terbagi atas empat elemen
: produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place). Dalam
sejumlah penyesuaian, keempat elemen ini juga penting dalam pemasaran jasa.
10
Akan tetapi, dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol
dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan pemuasan konsumen
jasa. Elemen-elemen tersebut adalah : Orang (people), Fasilitas fisik (phusical
evidence), Proses (process). Menurut Kotler (1997:92) bahwa bauran
pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju dalam
bidang manajemennya sangatlah perlu apabila dalam suatu obyek wisata harus
mengunakan variabel bauran pemasaran seperti Produk, Harga, Promosi,
Tempat, Orang, Bukti fisik, Proses untuk menunjang laju peningkatan
kunjungan pariwisata. Bauran pemasaran ini merupakan merupakan indikator
yang dapat dikendalikan dalam menghadapi tingkat persaingan, maka dalam
penerapannya dengan lingkungan maupun perubahan-perubahan yang terjadi
di pasar. Berdasarkan Pengalaman dunia pariwisata di Kabupaten Tabanan,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul Faktor
faktor yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah
Lot Kabupaten Tabanan-Bali.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini:
1) Apakah ada faktor - faktor yang menjadi pertimbangan kembali
berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali?
11
2) Apakah ada faktor yang paling dominan behubungan dengan
pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot
Kabupaten Tabanan Bali?
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui faktor- faktor yang menjadi pertimbangan kembali
berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi
Bali.
2) Untuk mengetahui apakah faktor yang paling dominan behubungan
dengan pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
1.3 Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
kepariwisataan.
2) Kegunaan Praktis
Penelitian ini bermanfaat untuk memberi masukan kepada para
pengelola kepariwisataan - kepariwisataan di Kabupaten Tabanan.
12
1.4 Sistematika Penyajian
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah dilaksanakannya
penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori dan konsep-konsep yang relevan
yang menjadi dasar dalam pembahasan masalah yang dibahas dalam skripsi
ini, yaitu konsep pemasaran, pengertian pariwisata, jenis-jenis pariwisata,
manfaat pariwisata, obyek dan atraksi wisata, pemasaran pariwisata, bauran
pemasaran pariwisata, prilaku konsumen, pengelompokan perjalanan wisata,
pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian. Metode penelitian ini
terdiri dari lokasi penelitian, objek penelitian, sampel penelitian, identifikasi
variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian,Struktur
organisasi, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
13
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang simpulan yang diambil dari pembahasan serta
mengemukakan beberapa saran yang berguna.
14
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konsep Pemasaran
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 6) pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan perangkat proses untuk menciptakan,mengkomunikasikan dan
penyerahkan nilai kepada pelanggan dan para pemilik saham. Kotler (2003:8)
mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Definisi di atas berdasarkan pada konsep inti : kebutuhan (needs), keinginan
(wants), dan permintaan (demands), produk (barang, jasa, gagasan), nilai, biaya, dan
kepuasan, penukaran, dan transaksi, hubungan dan jaringan, pasar, serta pemasar dan
prospek. Seperti dalam pengertian tourism marketing yang diartikan sebagai seluruh
kegiatan untuk mempertemukan permintaan (demand) dan penawaran (supply),
sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimal
dengan resiko seminimal mungkin.
Pemasaran merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya.
Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan
15
kepada konsumen. Disamping itu, pemasaran juga merupakan suatu proses
mempersepsikan, memahami dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih
secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbale
balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa perusahaan, keinginan dan
kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan pada pesaing.
Kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut bauran
pemasaran (marketing mix). Elemen-elemen bauran terdiri dari semua variabel yang
bias dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan konsumen dan akan dipakai
untuk memuaskan konsumen sasaran.
2.1.2 Pengetian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu industri yang sangat kompleks. Industri pariwisata sub
sektornya sangat beraneka ragam dan masing-masing sub sektor merupakan industri
dalam arti sempurna seperti industri penginapan, industri angkutan dan lain
sebagainya. Kata pariwisata secara atimologi berasal dari bahasa Sansekerta
(Purwodarminto dalamRonsumbre, (2004:43), terdiri dari kata pari yang berarti
lengkap, banyak, berputar-putar, dan kata wisata yang berarti perjalanan, berpergian.
Pengertian pariwisata menurut Yoeti (2003:4) diartikan sebagai : suatu
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu
tempat ke tempat lain yang dimaksudkan bukan untuk berusaha atau mencuri nafkah
16
dia tempat yang akan dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan
itu guna bertamasya dan berekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut Spillane (2005:7), pariwisata secara luas diartikan sebagai berikut :
perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan
perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau kesesuaian
dalam lingkungan hidup dalam dimensi social, budaya, alam dan ilmu. Suatu
perjalanan dianggap sebagai perjalanan pariwisata apabila memenuhi tiga kriteria
(Spillane, 2005:8):
1).Harus bersifat sementara.
2). Harus bersifat sukarela (valuniary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
3).Tidak bekerja yang simpati yang menghasilkan upah atau bayaran.
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 (1990:24), pariwisata adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata serta usaha-usaha yang terkait
dibidang tersebut, sedangkan wisata diartikan sebagai kegiatan perjalanan atau
sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati objek atau daya tarik wisata.
2.1.3 Jenis-jenis Pariwisata
Dari pengertian pariwisata yang telah dikemukakan di atas, maka jenis-jenis
pariwisata dapat dibedakan berdasarkan tujuan dan motivasi, maupun dari kriteria
lain, misalnya bentuk perjalanan yang dilakukan, lama perjalanan yang dilakukan
serta pengaruh-pengaruh ekonomi akibat perjalanan pariwisata tersebut. Berdasarkan
17
tujuan dan motivasi perjalanan, jenis-jenis pariwisata dikelompokkan (Spillane,
2005:13) menjadi :
1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan orang-orang untuk berlibur, memenuhi kehendak
ingin tahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru,
menikmati keindahan alam bahkan untuk menikmati hiburan di kota-kota besar
ataupun keramaian pusat wisatawan.
2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang dalam memanfaatkan hari-hari
liburnya untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani,
menyegarkan keletihan dan kelelahannya.
3) Pariwisata untuk kebudayaan (culture tourism)
Jenis pariwisata ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi, serta keinginan
untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari monumen
bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu, pusat-pusat kesenian, atau untuk
ikut serta dalam festival-festival seni musik, teater dan tarian rakyat lainnya.
4) Pariwisata untuk olahraga (sport tourism)
Jenis pariwisata ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut :
- Big Sport Event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar, misalnya kejuaraan
dunia dan lain-lain.
18
- Sporting Tourism of The Practitioners, yaitu peristiwa olahraga bagi mereka
yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri.
5) Pariwisata untuk urusan dagang (business tourism)
Jenis pariwisata ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan yang
berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, tidak memberikan pilihan daerah tujuan
maupun pilihan waktu perjalanan kepada pelakunya.
6) Pariwisata untuk berkonvensi (convention tourism)
Jenis pariwisata ini makin lama menjadi semakin penting sebab konvensi nasional
maupun internasional jumlahnya semakin meningkat. Pada umumnya sering
dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan peserta, dan biasanya tinggal beberapa di kota
atau negara penyelenggara.
Industri pariwisata merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian
perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang
lainnya (Yoeti, 2003:2). Industri pariwisata timbul karena adanya perkembangan
dari kegiatan kepariwisataan. Menurut Dirjen Pariwisata melalui Direktorat Bina
Wisata (1994:4) menjelaskan, usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek
dan daya tarik, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang
pariwisata.
Macam perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata antara lain,
travel agent, perusahaan pengangkutan, akomodasi perhotelan, bar dan atau
19
restoran, souvenir shop dan handycraft serta perusahaan-perusahaan lain yang
berkaitan dengan aktivitas wisatawan misalnya : Kantor Pos, Bank, Kantor
Telepon, Agen mencetak Film, dan lain-lain. Macam perusahaan di atas, antara
satu dengan yang lain sering saling melengkapi sedemikian rupa sehingga
merupakan industri tersendiri yang hasil produknya dibeli oleh wisatawan dalam
paket wisata.
2.1.4 Manfaat Pariwisata
Ditinjau dari segi manfaat, pariwisata mengandung aspek pengertian meliputi
aspek ekonomi, social maupun kebudayaan. Jika dilihat dari aspek ekonomi,
pariwisata bisa menyumbangkan tambahan pemasukan negara sebagai sumber devisa,
serta bisa merangsang tumbuh dan berkembangnya perusahaan dalam negeri untuk
memproduksi lebih banyak barang kerajinan yang dibutuhkan oleh para wisatawan.
Jika dilihat dari aspek social, maka pariwisata dapat menciptakan dan memperluas
lapangan pekerjaan. Dilihat dari aspek kebudayaan, maka pariwisata bisa dijadikan
sarana untuk memperkenalkan budaya bangsa, baik kepada wisatawan asing maupun
wisatawan domestic (Sadilah, 1985:18).
Adapun manfaat yang ditimbulkan oleh perkembangan industri pariwisata
(Spillane, 2005:22) adalah sebagai berikut :
1) Membuka Kesempatan Kerja
Industri pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang menyangkut mata
rantai yang sangat panjang. Kegiatan pariwisata dapat menggerakkan banyak
20
sekali kegiatan dan usaha dalam masyarakat, mulai dari kegiatan perhotelan,
restoran, pengangkutan, jasa hiburan, jasa telekomunikasi, jasa pemandu wisata
sampai pada kegiatan industri kerajinan kecil. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut
di atas maka akan menumbuh dan mengembangkan lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar objek wisata.
2) Manambah Pendapatan Masyarakat Daerah
Di daerah pariwisata, masyarakat dapat menambah penghasilannya karena
adanya kegiatan pariwisata dengan membuat, mengembangkan serta menjual
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Barang dan jasa yang dapat
diusahakan oleh masyarakat antara lain restoran, perhotelan, biro perjalanan, jasa
hiburan seperti kesenian daerah, pramuwisata, barang-barang souvenir dan lain-
lain.
3) Menambah Devisa Negara
Dewasa ini kebutuhan devisa negara masih sangat diperlukan dalam
rangka meningkatkan dan mempertahankan laju pembangunan nasional. Dengan
semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia maka secara
langsung hal ini akan dapat meningkatkan penerimaan devisa sebesar jumlah
yang dibelanjakan seluruh wisatawan asing tersebut, yang diperoleh guna
pembiayaan pembangunan.
21
4) Merangsang Pertumbuhan Kebudayaan Asli
Dengan adanya pariwisata, kebudayaan yang sudah ada di Indonesia kan
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Wisatawan asing banyak yang ingin
melihat dan mengetahui kebudayaan asli Indonesia yang beraneka ragam dan
tidak ada duanya, sehingga kebudayaan asli itu akan dapat dijaga, dikembangkan
dan dilestarikan keasliannya untuk mendukung perkembangan industri pariwisata.
Dengan demikian kebudayaan asli tersebut akan dapat dan berkembang dengan
subur dan terjaga kelestariannya.
5) Menunjang Gerak Pembangunan di Daerah
Kegiatan pariwisata akan mendorong timbul dan berkembangnya
pembangunan sarana dan prasarana baru, misalnya pembangunan jalan,
perhotelan, restoran, tempat ibadah, gedung hiburan dan lain-lain. Dengan adanya
kegiatan tersebut maka pembangunan di daerah wisata ini akan selalu
berkembang seiring dengan kemajuan kegiatan kepariwisataan di daerah itu.
2.1.5 Objek dan Atraksi Wisata
Objek dan atraksi wisata berkaitan dengan pengertian produk dari industri
pariwisata. Namun demikian ada perbedaan yang prinsip antara pengertian produk
industri pariwisata dengan objek dan atraksi wisata. Produk industri pariwisata
merupakan keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan atau dinikmati
wisatawan selama mengadakan kunjungan wisata, sehingga dapat diketahui bahwa
objek-objek dan atraksi wisata sudah merupakan bagian dari industri pariwisata.
22
Sesuatu yang dikatakan objek wisata, apabila untuk melihat objek tersebut
tidak dipersiapkan terlebih dahulu dan kita menikmati secara langsung, misalnya
pemandangan alam, gunung, sungai, monument, danau, dan lain-lain. Atraksi wisata
adalah sesuatu yang harus dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dan
dinikmati, misalnya : tarian, kesenian, tradisional, nyanyian, upacara adapt dan lain-
lain (Yoeti, 2004:32).
Objek dan atraksi wisata menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990
(1990:42) intinya menjadi 3 (tiga) macam yang terdiri dari :
1) Objek dan daya tarik wisata alam yaitu benda-benda yang tersedia dan terdapat di
alam semesta (natural) meliputi : iklim, bentuk tanah dan pemandangan, hutan
belukar, flora dan fauna serta pusat-pusat kesehatan. Pusat kesehatan misalnya :
sumber-sumber air tertentu, dimana sumber air tersebut dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit kulit dan lain-lain.
2) Objek dan daya tarik wisata budaya yaitu hasil ciptaan manusia (man made
supply), meliputi benda-benda bersejarah, kebudayaan dan tempat ibadah tertentu.
Termasuk kelompok ini misalnya : monument, candi, museum, acara tradisional,
pameran serta rumah peribadatan.
3) Objek dan daya tarik wisata minat khusus yaitu Ngaben di Bali, upacara
pemakaman mayat di tanah, upacara Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta,
upacara Waisak di Candi Mendut dan Borobudur, kegiatan olahraga layer dan ski,
mendaki gunung, menyusuri sungai dan lain sebagainya.
23
2.1.6 Pemasaran Pariwisata
Menurut Yoeti (2003:40), pemasaran pariwisata adalah untuk mencari
keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) sedemikian rupa
sehingga kedua belah pihak mencapai kepuasan bagi wisatawan dan keuntungan bagi
perusahaan atau daerah tujuan wisata.
Untuk membahas lebih luas mengenai pemasaran pariwisata maka pada
bagian ini berturut-turut kan dibahas mengenai pengertian, tujuan, konsep dan strategi
pemasaran pariwisata serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Disamping itu akan
dibahas juga mengenai pemasaran pariwisata dan panduan pemasaran pariwisata.
Krippendof dalam bukunya Marketing et Tourism memberikan batasan
pengertian pemasaran pariwisata (Wahab, 2007:37) sebagai berikut : Penyesuaian
yang sistematis dan koordinasi mengenai kebijakan dari badan-badan usaha wisata
maupun kebijakan dalam sektor pariwisata pada tingkat pemerintah, local, regional
dan internasional guna mencapai suatu titik kepuasan optimal bagi kebutuhan-
kebutuhan kelompok pelanggan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, sekaligus
untuk mencapai tingkat keuntungan yang memadai.
Pemasaran pariwisata memiliki orientasi pada tingkat kepuasan konsumen,
sehingga beberapa hal harus diperhatikan dalam pemasaran pariwisata adalah
(Wahab, 2007:45) :
1) Pemasaran pariwisata tidak hanya suatu penyesuaian kebijakan yang sistematis
dan terkoordinasi. Langkah awal dalam suatu kebijaksanaan pemasaran adalah
24
informasi mengenai kebutuhan, keinginan, selera dan harapan wisatawan, yang
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pemasaran pariwisata.
2) Informasi pemasaran wisata harus dapat digunakan untuk :
- mengidentifikasi pasar-pasar wisata yang utama.
- kapan kesempatan pemasaran produk-produk wisata.
- bagaimana membangun suatu system komunikasi dengan pasar, serta
- bagaimana memantapkan dan meningkatkan perluasan pasar-pasar wisata.
Interaksi antara produk dan pasar wisata sangat diperlukan agar pasar-pasar
wisata dapat memperoleh informasi tentang produk yang ditawarkan, sehingga
kebutuhan wisatawan dapat dipenuhi. Batasan lain dari pemasaran pariwisata
kemudian muncul, sebagai penyempurnaan batasan sebelumnya. Batasan tersebut
(Wahab, 2007:46) adalaj sebagai berikut : Proses manajemen dimana organisasi
pariwisata atau badan-badan usaha wisata dapat mengidentifikasi wisata pilihannya
baik yang actual maupun yang potensial, dapat berkomunikasi dengan mereka untuk
meyakinkan dan mempengaruhi kehendak, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan hal
yang tidak disukai baik pada tingkat local, regional, serta merumuskan dan
menyesuaikan produk wisata mereka dengan tepat, dengan maksud untuk mencapai
kepuasan optimal wisatawan, sehingga dengan demikian mereka dapat meraih
sasaran-sasarannya.
Perubahan-perubahan teknologi, sosiologi,ekonomi dan bahkan politik
dewasa ini telah memaksa organisasi pariwisata untuk menciptakan dan
25
mempertahankan kepuasan konsumen yaitu wisatawan sebagai tujuan akhir dari
kebijakan pemasaran. Dengan konsep seperti itu, organisasi pariwisata harus mampu
menetapkan suatu system komunikasi yang efektif dan konsisten dengan para
wisatawan riil maupun potensial di pasar-pasar wisata, dan berusaha mengetahui
keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan hal-hal yang tidak disukai wisatawan,
supaya kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi.
2.1.7 Bauran Pemasaran Pariwisata
Bauran pemasaran jasa menurut Yazid (2001:19-22) terbagi atas empat
elemen : Produk (product), harga (price), dan promosi (promotion), Tempat (plece).
Dalam sejumlah penyesuaian, keempat elemen ini juga penting dalam pemasaran
jasa. Akan tetapi, dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol
dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan dan pemuasan konsumen
jasa. Elemen-elemen tersebut adalah :
1) Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagian
penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yang
termasuk dalam elemen ini adalah personil perusahaan, konsumen, dan
konsumen lain dalam lingkungan jasa.
2) Fasilitas fisik (physical evidence) adalah lingkungan fisik dimana jasa
disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi,
dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau
komunikasi jasa tersebut. Bukti fisak jasa mencakup semua hal yang
26
berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format
laporan dan peralatan. Dalam sejumlah kasus bukti ini mencakup
fasilitas fisik dimana jasa ditawarkan, seperti fasilitas kantor cabang
sebuah bank.
3) Proses (process) adalah semua prosedur actual, mekanisme dan aliran
aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan system
penyajian atau operasi jasa. Yang termasuk dalam elemen proses
seperti aliran aktivitas, standardisir, tingkat keterlibatan konsumen.
Bauran pemesaran jasa menurut Payne (2001:32-33) adalah sebagai berikut :
1) Produk ; produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Merupakan bentuk
penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa
saja (baik yang berujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk.Memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
2) Harga ; harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syarat yang berhubungan
dengan penjualannya. Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan
taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga
27
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen
untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau oleh wisatawan.
3) Promosi ; promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Iklan merupakan salah
satu bentuk promosi, karena ikian merupakan suatu usaha untuk
mempengaruhi konsumen untuk menggunakan suatu produk maupun jasa
dalam bentuk tulisan, gambar maupun suara.
4) Tempat ; fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka
menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.
5) Fasilitas fisik ; meliputi konsumen yang lebih menuntut dan memerlukan
tingakt jasa yang lebih tinggi.
6) Orang ; orang merupakan unsure yang penting dalam produksi maupun
penyampaian banyak jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian
diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan
nilai tambahan dan memperoleh keuntungan kompetitif.
7) Proses ; proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasaan
dimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk
keputusan-keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan
persoalan-persoalan keleluasaan karyawan.
28
Bauran pemasaran yang diperluas seperti dintunjukkan dalam gambar berikut :
Objek utama dari pemasaran adalah mengidentifikasikan kebutuhan dan
keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Desain jasa mencakup sejak dari desain proses jasa sampai dengan
bagaimana jasa disampaikan. Panyajian actual akan menentukan dalam penetapan
strategi pemasaran wisata guna mencapai sasaran-sasaran tertentu yang ditetapkan.
Sasaran tersebut meningkatkan jumlah arus wisatawan. Sehingga penerimaan Negara
dan daerah terus meningkat. Sasaran yang dicapai harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pasar-pasar wisata, yaitu wisatawan serta kemampuan dan fasilitas wisata.
Kotler (2003:394-195) menyatakan, bahwa dalam pengembangan strategi
pemasaran terdiri dari tiga hal. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur,
perilaku pasar sasaran, posisi produk yang direncanakan, serta penjualan, pangsa
pasar, dan laba yang diinginkan dalam lima tahun pertama. Bagian kedua strategi
pemasaran menggambarkan harga, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran yang
direncanakan untuk produk tersebut dalam tahun pertama. Bagian ketiga dari rencana
strategi pemasaran menjelaskan penjualan jangka panjang dan sasaran laba serta
strategi pemasaran selanjutnya.
Pariwisata yang produknya merupakan produk jasa mempunyai strategi
pemasaran dengan tingkat kompleksitas yang tinggi. Hal ini sebagai mana
dikemukakan Greenroos (dalam Kotler, 2003:555) bahwa pemasaran jasa tidak hanya
membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif.
29
Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan yang dilakukan perusahaan untuk
melatih dan memotivasi karyawan agar melayani pelanggan dengan baik. Pemasaran
interaktif menggambarkan keahlian karyawan dalam melayani klien. Klien menilai
kualitas jasa tidak hanya dari kualitas teknik tetapi juga dari kualitas fungsionalnya.
Pada professional dan penyedia jasa lainnya harus memberikan sentuhan tinggi dan
juga Teknik tinggi.
Agar perusahaan jasa dapat mengendalikan variasi permintaannya, maka perlu
ditentukan factor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Sumber informasi yang
bisa dipergunakan untuk kebutuhan itu adalah data penjualan histories, publikasi
umum dan survey pelanggan. Bila dikaitkan dengan situasi kapasitas terhadap
permintaan, ada beberapa macam pendekatan pemasaran yang bisa diterapkan untuk
mengelola permintaan (Tjiptono, 2001:140), yaitu :
a. Tidak melakukan apapun
Dalam pendekatan ini, perusahaan membiarkan tingkat permintaan seperti apa
adanya, tanpa melakukan situasi kapasitas terhadap permintaan, ada tiga
kemungkinan yang bisa terjadi :
1. Situasi kapasitas yang tidak memadai (permintaan berlebih)
2. Kapasitas memadai/kapasitas dimanfaatkan secara penuh
3. Kapasitas berlebihan/sebagian kapasitas terbuang percuma
30
b. Mengurangi permintaan
Pendekatan ini dilaksanakan dengan cara mengurangi permintaan pada
periode permintaan puncak. Dalam kondisi permintaan jauh melampaui
kapasitas, penetapan harga yang lebih mahal dapat meningkatkan secara
cermat elastisitas harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besar
pengaruh perubahan harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besar
pengaruh perubahan harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besar
pengaruh perubahan harga terhadap perubahan volume pelanggan atas jasa
perusahaan.
Selain itu perusahaan perlu mendorong pemanfaatan jasa pada waktu atau
kesempatan lain. Cara yang ditempuh adalah menerapkan differential pricing
atau menggunakan insentif harga, misalnya memberikan harga khusus untuk
hari-hari libur tertentu. Cara lain adalah dengan melakukan demurketing pada
periode sibuk, misalnya menggunakan iklan yang mendorong agar konsumen
berbelanja lebih awal sehingga tidak perlu berdesak-desakan pada saat-saat
menjelang Lebaran. Iklan tersebut bisa juga disertai dengan potongan harga
khusus yang menarik.
c. Meningkatkan permintaan
Peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan pada saat terjadi
kapasitas berlebihan. Harga dapat diturunkan secara selektif agar semua biaya
relevan (relevant cost) tertutupi. Disamping itu perusahaan juga perlu
31
memanfaatkan distribusi dan komunikasi (lokasi dan timing penyampaian
jasa), serta menciptakan variasi jasa (yang memberikan nilai tambah) agar
dapat menaikkan tingkat penggunaan jasa pelanggan. Kapasitas berlebihan
sering menjadi masalah utama pada fasilitas jasa yang sifatnya sangat
dipengaruhi oleh factor musiman. Misalnya saja pemakaian telepon, taman
hiburan, jasa angkutan umum dalam kota dan luar kota, dan lain-lain.
Permintaan pada masa-masa sepi, dimana kapasitasnya menjadi berlebihan,
dapat pula ditingkatkan dengan cara penetapan harga diferensial.
d. Menyimpan permintaan dengan system reservasi dan janji
Pendekatan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan sampai tersedia
kapasitas yang memadai. Cara yang ditempuh adalah membuat suatu system
reservasi tau janji (appointment), dimana pelanggan dijanjikan akan dilayani
pada waktu tertentu. Dengan demikian pelanggan tidak perlu mengantri lama.
Dalam praktek, untuk mengantisipasi agar tidak teerjadi kerugian akibat
reservasi yang tidak dipergunakan, tidak jarang suatu perusahaan menerima
reservasi melampaui tempat yang tersedia. Namun cara ini mengandung
resiko, yaitu apabila semua reservasi akan dipergunakan pada saat bersamaan.
Untuk itu perusahaan perlu mengembalikan uang pelanggan memberikan
ganti rugi, dan atau mencarika pengganti jasa untuk pelanggan yang telah
memesan tetapi tidak terlayani. Dalam system reservasi maupun janji,
perusahaan perlu mempertimbangkan system prioritas bagi segmen-segmen
32
pasar utama (yang paling diinginkan), sedangkan pelanggan lainnya diarahkan
untuk mengubah/mengalihkan waktu konsumsinya ke periode tidak sibuk atau
ke periode puncak yang akan datang.
Pendekatan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan dengan cara
mengembangkan system antrian formal. Perusahaan perlu menjaga
kenyamanan selama pelanggan menanti gilirannya dilayani. Disamping itu
dibutuhkan pula upaya memprediksi secara akurat periode dan lamanya
menunggu.
e. Mengembangkan jasa atau pelayanan komplementer selama waktu sibuk
Jasa komplementer disediakan untuk memberikan alternative kepada para
pelanggan yang sedang menunggu. Jasa komplementer dapat memberikan
beberapa manfaat. Pertama, kegelisahan pelanggan yang sedang menunggu
dapat berkurang karena waktu menunggu dapat diisi dengan aktivitas lain.
Kedua, perusahaan bisa memperoleh penghasilan tambahan. Kegiatan
permintaan agregar terhadap jasa perusahaan bisa menjadi leih seragam atau
merata.
2.1.8 Prilaku Konsumen
2.1.8.1 Pengertian Prilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah suatu studi tentang individu, kelompok,
atau organisasi, dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, mendapatkan,
menggunakan, dan membuang produk, jasa, pengalaman, atau gagasan untuk
33
memenuhi kebutuhan dan dampak dari proses itu pada konsumen dan masyarakat
(Hawkins, Mothersbaugh, dan Best, 2007). Perilaku konsumen melibatkan
berbagai aktifitas, baik yang sifatnya mental,emosi, dan fisik.Berfikir merupakan
satu aktifitas mental, misalnya pengolahan informasi yang melibatkan memori
otak ketika seseorang menerima suatu stimuli pemasaran. Aktifitas emosi
menyangkut evaluasi terhadap suatu produk atau jasa sehingga menimbulkan
perasaan senang atau tidak senang terhadap produk atau jasa tersebut. Aktifitas
fisik misalnya kegiatan memilih atau memutuskan satu produk yang akan dibeli
diantara beberapa produk yang tersedia di pasar. Bagi pemasar, memahami semua
aktifitas itu sangat membantu dalam merumuskan strategi pemasaran.
Bagi konsumen, alasan utama mempelajari prilaku konsumen terkait
deangan perannya yang signifikan dalam kehidupan sehari- hari yang
berhubungan dengan berbagai keputusan pembelian dan konsumsi. Secara
langsung maupun tak langsung, sebagian waktu kita dihabiskan untuk berbagai
aktifitas yang berhubungan dengan belanja, pasar, penjual, dan aktifitas lainnya
yang terkait.hampir setiap hari konsumen memutuskan sesuatu yang berkaitan
dengan aktifitas yang meliputi apa yang di beli, mengapa membeli, bagaimana
membeli, dan apa pengaruh promosi yang dilakukan perusahaan.mempelajari
prilaku konsumen memungkinkan seseorang untuk memiliki pemahaman tentang
dirinya sendiri sebagai konsumen sehingga melalui pemahaman tersebut, mereka
bisa menjadi konsumen yang lebih baik. Artinya bahwa mereka hendaknya
34
menjadi konsumen yang rasional, memiliki prilaku pembelian yang
bertanggungjawab, memahami etika bisnis, dan menjadi lebih bijaksana dalam
menyingkapi berbagai trik pemasaran.
Jika para pemasar memahami perilaku konsumennya, maka mereka
akan bereaksi terhadap berbagai isyarat pemasaran dan isyarat lingkungan
sehingga berdasarkan hasil prediksi itu mereka bisa mempertajam strategi
pemasaran yang sesuai. Pemahaman prilaku konsumen juga sangat bermanfaat
untuk merancang strategi retensi pelanggan dan kepuasan pelanggan.Strategi
retensi dan kepuasan pelanggan merupakan dua hal yang memperoleh perhatian
makin besar dari para pemasar mengingat makin banyaknya pesaing dalam satu
kategori produk yaitu obyek wisata dimana di Indonesia khususnya dibali
banyak terdapat obyek wisata yang mengundang perhatian para wisatawan
bukan saja di Tanah Lot tapi di obyek-obyek wisata yang lain juga sering
diminati para wisatawan mancanegara dan domestik. Untuk mempertahankan
obyek wisata Tanah Lot ini supaya selalu diminati oleh wisatawan digunakan
beberapa cara dengan mengetahui perilaku konsumen agar mereka mau kembali
mengunjungi obyek wisata tersebut.
2.1.9 Pengelompokan perjalanan wisata
Menurut Deparpostel (1997:34), perjalanan wisata dapat dikelompokkan
dalam beberapa jenis perjalanan, meliputi :
35
1) Tujuannya, misalnya ziarah atau keagamaan, kunjungan keluarga, konvensi,
pesiar, dan lain-lain.
2) Pengaturan perjalanan, seperti perorangan atau rombongan.
3) Negara asal wisatawan, yakni wisatawan nusantara (Wisnu) dan wisatawan
mancanegara (Wisman).
Wisatawan asing adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata,
memasuki Negara lain yang bukan merupakan Negara dimana ia bisa tinggal,
wisatawan asing bagi suatu Negara dapat ditandai dari status kewarganegaraannya,
dokumen perjalanan yang dimilikinya, dan dapat pula dari jenis mata uang yang
dibelanjakannya karena pada umumnya golongan wisatawan ini hamper selalu
menukarkan uangnya terlebih dahulu pada bank atau money changer sebelum
berbelanja (Ronsumbre, 2004:44).
Biro pusat statistic Jakarta untuk studi Penelitian Pengeluaran, dan
Perdagangan Wisatawan Mancanegara, 1991 (dalam Ronsumbre, 2004:44)
mendefinisikan wisatawan mancanegara adalah setiap orang yang bukan penduduk
Indonesia yang melakukan perjalanan atau persinggahan sementara ke wilayah
geografis Indonesia untuk keperluan apapun kecuali mencari penghasilan atau
nafkah. Maksud kunjungan tersebut antara lain untuk berlibur, bisnis, menghadiri
pertemuan dan mengunjungi teman/kerabat.
Menurut Konferensi Roma 1963 oleh United Nation Conference an
International Tourism dalam Ronsumbre (2004:45), mendefinisikan wisatawan
36
adalah orang yang mengunjungi suatu Negara bukan dimana ia bermukim, bagi setiap
keperluan yang bukan untuk mendapatkan penghasilan, atau disebut pengunjung atau
visitor. Visitor terdiri dari dua kelompok traveler (orang yang melakukan perjalanan),
yaitu :
a. Tourist (wisatawan) adalah pengunjung sementara yang tinggal di
suatu Negara lebih dari 24 jam, yang melakukan kunjungan dapat
digolongkan untuk : berlibur (rekreasi, kesehatan, studi, keagamaan,
olahraga), bisnis, keluarga, seminar atau konferensi.
b. Excursionist (pelancong) adalah pengunjung sementara yang melawat
kurang dari 24 jam di daerah tujuan kunjungannya dan tidak
menginap, termasuk penumpang kapal pesiar.
Wisatawan Nusantara adalah wisatawan dalam negeri, atau wisatawan
domestic yang berkunjung ke suatu objek wisata dalam negeri.
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian terdahulu dijadikan sebagai bahan perbandingan dan dapat
memperjelas konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka perlu
dikemukakan hasil-hasil yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan
dilakukan sekarang.
1) Hasil penelitian Sucahyo (2006) dari Universitas merdeka Malang yang
berjudul Analisis Pengaruh Kebijakan Harga, Promosi Dan Fasilitas
Pendukung Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Hotel Grand Palace Malang,
37
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari kebijakan harga, promosi,
dan pendukung fisik secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan pada
Hotel Grand Palace Malang dan mengetahui dan menganalisis variabel bauran
pemasaran jasa yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada
Hotel Grand Palace Malang.
Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis
dengan uji F dan uji t didapatkan hasil hasil uji F di peroleh F hitung sebesar
58,923 > dari F tabel 2,89 yang berarti bahwa variabel kebijakan harga (X
1
),
Promosi (X
2
), dan Bukti fisik (X
3
) secara simultan/bersama-sama mempunyai
pengaruh signifikan (bermakna) terhadap Kepuasan pelanggan (Y), hasil
koefisien regresi setelah uji t diketahui variabel kebijakan harga (X
1
)
mempunyai nilai yang paling besar jika dibandingkan dengan koefisien
regresi variabel lainnya. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
variabel kebijakan harga adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap
kepuasan pelanggan pada Hotel Grand Palace teruji secara statistik.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2002), tentang Strategi Pemasaran
Pariwisata di Kabupaten Magetan. Penelitian ini mengambil objek di beberapa
objek wisata yang potensial di daerah Magetan seperti, Sarangan, Telaga
Wurung, Tirta Mas, dan Taman Manunggal,Tawamanggu.
38
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
Pendapatan Asli Daerah, Produk, Harga, Promosi, Distribusi, Orang, Bukti
Fisik, dan Proses. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dan
regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan asli
daerah dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang meliputi Produk, Harga,
Promosi, Distribusi, Orang, Bukti Fisik, dan Proses. Faktor yang dominant
mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah adalah Promosi.
3) Penelitian yang dilakukan oleh Satya Harpawan, Ridho (2007). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian konsumen sentra keramik Dinoyo
Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi (B1) 0,505,
thitung = 5,374, dan taraf signifikansi adalah 0,000, nilai B2 = 0,410; thitung
= 3,627 dengan taraf signifikasi 0,000, nilai B3 = 0,452; thitung = 3,267
dengan taraf signifikasi 0,002, nilai B4 = 0,237; thitung = 2,535 dengan
taraf signifikasi 0,013. Selain itu, bauran pemasaran juga berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen sentra keramik
Dinoyo Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung 242,288; dan taraf
signifikansinya 0,000.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bauran
pemasaran, keputusan pembelian.
39
4) Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Iqbal (2007)pengaruh persepsi
Nilai,Harapan dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada
penyediaan jasa internet di jabodetabek.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi nilai,Harapan dan kepercayaan terhadap kepuasan
konsumen pada penyediaan jasa internet (PJI) di Jabodetabek.Data yang
digunakan adalah data perimer dengan konsumen pengguna PJI sebagai
responden.Metode penelitian adalah survey terhadap pengguna PJI di
Jabodetabek. Responden yang dipilih adalah responden yang menggunakan
jasa PJI dengan pilihan dan keputusan sendiri dengan pemakaian rutin. Data
yang diolah dan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak LISREL
8.51. dari hasil penelitian variable persepsi nilai dan kepercayaan
mempengaruhi kepuasan akan PJI secara langsung dan segnifikan,sedangkan
untuk fariabel harapaan mempunyai pengaruh yang negative terhadap
kepuasan konsumen.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Mohamad Iqbal,
penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa variabel yang dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan.perbedaannya, dalam penelitian ini
menggunakan Bauran Pemasaran sebagai variabel bebas dan teknik analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda serta obyek dan waktu
penelitian yang berbeda.
40
5) Penelitian yang dilakukan oleh Hotniar siringorigo (2004) yang berjudul
Peran Bauran Pemasaran terhadap Perilaku Pembelian
Konsumen.Penelitian ini bertujuan mengetahui peran bauran pemasaran
terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa strategi bauran pemasaran yang diteliti dapat mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Hotniar Siringoringo,
penelitian ini menggunakan bauran pemasaran sebagai variabel bebas.
Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan Kepuasan Pelanggan
sebagai variabel terikat, dan teknis analisis yang digunakan yaitu analisis
regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
6) Penelitian yang dilakukan oleh Sriram,Praadeep dan Ramya (2005) yang
berjudulEffects of Brand Preference, Product attributes,and Marketing Mix
Variables in Technology Product Markets. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh brand preference, Product,attributes,dan Marketing
Mix di pasar teknologi. Model sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model nested logit. Analisis yang digunakan adalah kalman filter. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa ferefrensi merek, atribut produk dan bauran
pemasaaran berpengaruh dalam pengambilan keputusan di pasar teknologi.
41
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Sriram, Pradeep dan
Ramya, penelitian ini melakukan variabel bauran pemasaran. Perbedaannya,
dalam penelitian ini adalah menggunakan kepuasan pelanggan sebagai
variabel terikat, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier
berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
7) penelitian yang dilakukan oleh Anna dan Josep (2007) yang berjudul
Owneship Structure, Customer Statisfaction and Brand Equity. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara struktur kepemilikan dan
kepuasan pelanggan sebagai pendorong utama loyalitas konsumen. Analisis
yang digunakan adalah analisis empiris dengan sample 69 perusahaan dari 11
negara. Hasil dari pemelitian ini menunjukan bahwa kepuasan pelanggan
mempunyai pengaruh langsung positif terhadap loyalitas konsumen.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Anna dan
Josep, penelitian ini menggunakan kepuasan pelanggan sebagai salah satu
variable dalam penelitian. Perbedaanya, dalam penelitiannya ini menggunkan
bauran pemasaran sebagai variable bebas dan kepuasan pelanggan sebagai
variable terikat, serta teknik analisis yang digunakan yaitu analisis linier
berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
42
8) Penelitian yang dilakukan oleh Clara (2008) yang berjudul The Effect of
Competition on the Contracting Use of Customer Satisfaction. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh persaingan terhadap kepuasan pelanggan
dalam kontrak kompensasi CEO. Sample diperoleh dari American Customer
Satisfaction Index (ACSI). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh peningkatan permintaan pasar
terhadap produk dan biaya.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Clara,
penelitian ini menggunakan kepuasan pelanggan sebagai salah satu variable
dalam penelitian. Perbedaanya, dalam penelitian ini menggunakan bauran
pemasaran variable bebas, dan teknik analisis yang digunakan yaitu analisis
regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
9) penelitian yang dilakukan oleh Sriram, Sridhar, Jayashankar (2009) yang
berjudul Managing Outsourceal Software Projects : An Analysis of project
Performance and Custumer Satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk
memahami kinerja proyek dan kepuasan pelanggan dalam proyek software
outsourcing. Data pengamatan meliputi 822 nasabah. Hasil dari penelitian ini
adalah ketika kemampuan proyek yang tinggi akan berpengaruh pada kinerja
dan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
43
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Sriram, Sridhar,
Jayashankar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variable yang dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Perbedaannya, dalam penelitian ini
menggunakan bauran pemasaran sebagai variable bebas, dan teknik analisis
yang akan digunakan yaitu analisis berganda, serta obyek san waktu
penelitian yang berbeda.
10) penelitian yang dilakukan oleh Miguel (2003) yang berjudul Do Changes in
Custumer Satisfation Lead to Canges in Sales Performance in Food
Retailing?. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan antara persepsi atribut
toko dan kepuasan pelanggan, dan antara kepuasan pelanggan dan kinerja
penjualan. Sampel mengggunakan 250 supermarket dan memakai analisis
statistic. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kepuasan
pelanggan dengan kinerja penjualan di sektor ritel makanan.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Miguel,
penelitian ini memiliki kepuasan pelanggan sebagai salah satu variabel dalam
penelitian. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan bauran
pemasaran sebagai variabel bebas, dan teknik analisis yang digunakan yaitu
analisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
44
11) penelitian yang dilakukan oleh Dennis, Richard dan Philip (2003) yang
berjudul Modeling Dynamic Effects of the Marketing Mix on Market Share.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari bauran
pemasaran pada pangsa pasar. Penelitian tersebut menggunakan analisis
Hierarchical Bayes dengan menggunakan sampel 50 perusahaan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran harga (price)
berpengaruh terhadap intensitas kupon merek di pangsa pasar..
berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Dennis, Richard dan
Philip, penelitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran. Perbedaannya,
dalam penelitian ini adalah teknis analisis yang digunakan yaitu analisis regresi
linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
12) penelitian yang dilakukan oleh Elten Briggs (2006) yang berjudul Managing
Outsourceal Software Projects : An Examination Into The Nature Of
Satisfaction Formation In A Continually Delivered Business Service Context .
Penyedia layanan yang memahami persepsi eksternal dan menemukan cara
untuk mengatur mereka akan memiliki pelanggan yang lebih puas dengan
mereka hasil keseluruhan. Ketika perusahaan memiliki beberapa kenalan di
luar, penyedia layanan dapat fokus internal pada peningkatan persepsi nilai
dan ekuitas. Akhirnya, penyedia CDBS harus memantau kepuasan sosial dan
ekonomi secara terpisah. Perbedaan hasil setiap drive jenis kepuasan. Untuk
45
benar-benar memaksimalkan kepuasan sosial, sumber daya termasuk personel
batas harus mencakup 28 dialokasikan, yang mungkin merupakan biaya
tambahan bagi penyedia layanan. Ketika menghadapi seperti trade-off,
bagaimanapun, manajer tidak harus mengorbankan kepuasan ekonomi untuk
demi kepuasan sosial.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Elten Briggs
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variable yang dapat mempengaruhi
kepuasan pelanggan. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan
bauran pemasaran sebagai variable bebas, dan teknik analisis yang akan
digunakan yaitu analisis berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang
berbeda.
13) penelitian yang dilakukan oleh Lancaster, Geoff (1995) yang berjudul
Marketing and engineering revisited. Penelitian ini bertujuan untuk
hubungan dengan strategi pemasaran dan untuk mengetahui persaing
pemimpin pasar.Dengan Bauran pemasaran yaiu Promosi, tempat, Harga,
produk.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Lancaster,
Geoff, penelitian ini memiliki kepuasan pelanggan sebagai salah satu variabel
dalam penelitian. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan bauran
46
pemasaran sebagai variabel bebas, dan teknik analisis yang digunakan yaitu
analisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang
berbeda.
14) Penelitian yang dilakukan oleh Ginanda Paramita (2006) yang berjudul
Pengaruh Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadaap Kepuasan Pelanggan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Modern (Studi Kasus Pada Carefour di
Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh aplikasi bauran pemasaran eceran terhadap kepuasan
pelanggan toko moderen. Data yang digunakan oleh penulis adalah data
primer, dengan pelangan Carrefour Depok sebagai responden dan diolah
dengan menggunakan SPSS 17.0. Dalam penelitian ini, metode analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda. Dari perhitungan
menggunakan regresi linier berganda, dapat dilihat bahwa tidak semua
variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Dari
delapan variabel, terdapat dua variabel yang tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan, yaitu variabel store location dan desaign exterior.
Sedangkan sisanya yaitu variabel product characteristic, retail
communication, in store ambience, retail price consideration, dan visual
merchandising berpengaruh positif dan customer service berpengaruh negatif
terhadap kepuasan pelanggan.
47
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Ginanda
Paramita, penelitian ini memiliki kepuasan pelanggan sebagai salah satu
variabel dalam penelitian. Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan
bauran pemasaran sebagai variabel bebas, dan teknik analisis yang digunakan
yaitu analisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang
berbeda.
15) Penelitian yang dilakukan oleh Suhayati Dwiyana (2007) yang berjudul
Analisis Kepuasan Pelanggan Atas Bauran Pemasaran Pada Supermarket
Millenium di Natar Lamtung Selatan .Penelitian ini untuk mengetahui
kinerja dan tingkat kepentingan atas strategi bauran pemasaran yang
dilaksanakan oleh supermarket Millenium. Hipotesis dari penelitian ini adalah
penerapan bauran pemasaran oleh supermarket Millenium belum memenuhi
tingkat kepuasan pelanggan. Metode penelitian ini menggunakan metode
survei menggunakan kuesioner untuk mewawancarai responden. Sampel
dipilih secara purposif terhadap pelanggan yang merupakan anggota MMC
(Millennium Member Card) yang datang ke supermarket dari Senin sampai
Minggu, sehinga diharapkan sampel ini dapat mewakili seluruh pelanggan
supermarket Millenium..
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan Hotniar Siringoringo,
48
penelitian ini menggunakan bauran pemasaran sebagai variabel bebas.
Perbedaannya, dalam penelitian ini menggunakan Kepuasan Pelanggan
sebagai variabel terikat, dan teknis analisis yang digunakan yaitu analisis
regresi linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
16) Penelitian yang dilakukan oleh Supada Sirikudta, Paiboon Archarungroj
(2010) yang berjudul Development Of Sustainable Tourism Industry Along
Chaophraya River. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Price:Pariasi
harga yang dipilih adalah faktor penarikan untuk obyek wisata di sepanjang
chaophraya. Jadi operator Tour harga mampu dan mengatur kelompok pada
Co-Op untuk harga standar.
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki persamaan dan ada hubungannya dengan obyek wisata tanah lot itu
apabila toris luar negeri itu dikenakan tarif masuk obyek wisata lebih mahal
di banding dengan tarif yang lebih mahal di banding dengan tarif orang lokal
yang ingin berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot. dengan penelitian yang
dilakukan Supada Sirikudta, Paiboon Archarungroj, penelitian ini melakukan
variabel bauran pemasaran. Perbedaannya, dalam penelitian ini adalah
menggunakan kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat, teknik analisis
yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda, serta obyek dan waktu
penelitian yang berbeda.
49
17) Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Nurlistiya (2009) yang berjudul
Analisis Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen pada Nav Karaoke Cabang Depok. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara Ada pengaruh nyata secara bersama-sama
kualitas pelayanan yaitu keandalan (reliability), ketanggapan
(responsivenes), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud
(tangible) terhadap kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang Depok
.Secara masing-masing ketanggapan (responsivenes) terdapat pengaruh
secara nyata terhadap kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang
Depok , sedangkan keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati
(emphaty), dan berwujud (tangible) tidak terdapat pengaruh secara nyata
terhadap kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang Depok. Dari
kelima kualitas pelayanan yang paling dominan berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen pada NAV karaoke cabang Depok adalah
responsiveness (ketanggapan).
Berdasarkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki sedikit persamaan dengan penelitian yang dilakukan Wahyu
Nurlistiya, penelitian ini menggunakan kepuasan pelanggan sebagai salah
satu variable dalam penelitian. Perbedaanya, dalam penelitiannya ini
menggunkan bauran pemasaran sebagai variable bebas dan kepuasan
50
pelanggan sebagai variable terikat, serta teknik analisis yang digunakan yaitu
analisis linier berganda, serta obyek dan waktu penelitian yang berbeda.
2.3 Rumusan Hipotesis
Adapun hipotesis yang dikemukakan terhadap permasalahan ini adalah sebagai
beriku:.
1) Diduga ada faktor- faktor yang menjadi pertimbangan kembali
berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi
Bali.
2) Diduga ada faktor yang paling dominan behubungan dengan
pertimbangan kembali berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
51
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan
yang meliputi objek wisata Tanah Lot. Secara geografis dan administratif
pemerintahan, objek wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan. Luas areal objek wisata kurang lebih 87,3 ha. Sebelah Utara
Tanah Lot yaitu Dusun Batugiang ( 900 m dari pantai) sebelah timur Tanah Lot
Tukad Payung sebelah selatan Samudra Indonesia sebelah barat Tukad Yeh Kutikan.
Alasan mengambil objek penelitian daerah ini karena merupakan salah satu daerah
yang memiliki potensi dalam kepariwisataan yang saat ini pengelolaannya belum
dilakukan secara optimal selain potensi lainnya, yang apabila dikembangkan akan
memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (OTODA), memicu setiap daerah untuk lebih mandiri dalam mendapatkan
sumber-sumber biaya untuk membelanjai kepentingan wilayahnya sendiri.
3.2 Obyek penelitian
Adapuun yang menjadi obyek penelitian disini adalah bidang pemasaran
khususnya mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap pengunjung obyek wisata
Tanah Lot.
52
3.3 Identifikasi Variabel
Tabel 7 Jenis Konstruksi Penelitian dan Jumlah Indikator
NO VARIABEL INDIKATOR SIMBOL
1 Produk a. Kepikatan dan keindahan objek wisata Tanah Lot X1.1
b. Kecukupan sarana pendukung objek wisata X1.2
c. Efektifitas dan efisiensi sarana transportasi X1.3
2 Harga a. Jangkauan biaya masuk objek wisata X2.1
b. Jangkauan biaya untuk menggunakan sarana di objek wisata X2.2
c. Jangkauan produk lain yang ada di sekitar objek wisata X2.3
3 Promosi a. Pengenaan promosi sehubungan dengan keunggulan yang dimiliki oleh objek wisata Tanah Lot X3.1
b. Frekuensi Promosi objek wisata X3.2
c. Temapt dan bentuk promosi X3.3
4 Tempat a. Kemudahan wisatawan untuk menjangkau objek wisata Tanah Lot X4.1
b. Kemudahan mencari tempat untuk menggunakan fasilitas pendukung X4.2
c. Keamanan tempat objk wisata dari gangguan kejahatan X4.3
5 Fasilitas fisik a. Keramahan para pemandu wisata di objek wisata Tanah Lot X5.1
b. Kualitas pekerja di objek wisata Tanah Lot X5.2
c. Inisiatif para pekerja di objek wisata untuk membantu para wisatawan yang mempunyai
masalah
X5.3
6 Orang a. Kemampuan pekerja di objek wisata memberikan informasi kepada wisatawan X6.1
b. Keunggulan para penduduk sekitar dalam bidang pariwisata dibandingkan dengan penduduk di
luar daerah pariwisata
X6.2
c. Kemampuan penduduk sekitar memberikan informasi kepada para wisatawan merupakan nilai
tambah bagi objek wisata dan penduduk
X6.3
7 Proses a. Kemudahan prosedur untuk memasuki kawasan objek wisata X7.1
b. Sistem pengamanan para wisatawan X7.2
c. Kemudahan system informasi X7.3
Sumber: Yasid, 2001
53
3.4 Definisi Operasional Variabel
Berikut indikator indikator yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung
ke Obyek wisata Tanah Lot sebagai berikut:
X
1
Produk
Produk merupakan jasa yang ditawarkan kepada wisatawan yang datang ke
objek wisata Tanah Lot Tabanan Bali. Produk dapat diukur dengan indikator-
indikator sebagai berikut :
a. Kepikatan dan keindahan objek wisata Tanah Lot (X1.1)
b. Kecukupan sarana pendukung objek wisata (X1.2)
c. Efektifitas dan efisiensi sarana transportasi (X1.3)
Dari indikator-idikator Prodak dijelaskan tentang bentuk penawaran
organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan
dan keinginan pelanggan.dari ke tiga indikator tersebut itu mencakup
keindahan,fasilitas sarana yang ditawarkan dan tranportasi yang digunakan apakah
layak atau tidak berada di Obyek wisata Tanah Lot.
X
2
Harga
Harga dalam variabel ini adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh para
wisatawan untuk berkunjung dan selama berkunjung di objek wisata Tanah Lot.
Harga dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :
a. Jangkauan biaya masuk objek wisata (X2.1)
54
b. Jangkauan biaya untuk menggunakan sarana di objek wisata (X2.2)
c. Jangkauan produk lain yang ada di sekitar objek wisata (X2.3)
Dari indikator-indikator Harga dijelaskan tentang harga yang ditawarkan dari
tiket masuk Obyek wisata dan harga sarana yang ditawarkan di dalam Obyek wisata
maupun di di sekitar Obyek wisata Tanah Lot apakah harga ini layak ditawarkan oleh
wisatawan yang berkunjung ke Obyek wisata Tanah Lot.
X
3
Promosi
Promosi merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menarik para
wisatawan dating ke objek wisata Tanah Lot. Promosi dapat diukur dengan indicator-
indikator sebagai berikut :
a. Pengenaan promosi sehubungan dengan keunggulan yang dimiliki oleh objek
wisata Tanah Lot (X3.1)
b. Frekuensi Promosi objek wisata (X3.2)
c. Tempat dan bentuk promosi (X3.3)
Dari indikator- indikator Promosi di sini dijelaskan tentang promosi yang
ditawarkan tentang keunggulan yang dimiliki Obyek wisata Tanah Lot dari Obyek-
obyek wisata yang lainnya dan banyaknya alat promosi yang digunakan apakah sudah
bisa memberi informasi yang baik dan mudah dijangkau oleh wisatawan
Mancanegara/ Domestik melalui media2 informasi seperti Internet,koran,majalah dan
brosur-brosurdan kerja sama terhadap trevel-trevel yang ada di Indonesia.
X
4
Tempat
55
Tempat merupakan letak dari objek wisata dari jangkauan para wisatawan.
Tempat dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :
a. Kemudahan wisatawan untuk menjangkau objek wisata Tanah Lot (X4.1)
b. Kemudahan mencari tempat untuk menggunakan fasilitas pendukung (X4.2)
c. Keamanan tempat objk wisata dari gangguan kejahatan (X4.3)
Dari Indikator-indikator Tempat disini dijelaskan kemudahan wisatawan
mencari Obyek wisata ini karena tempatnya yang strategis yang mudah dilalui
wisatawan dan keamanan tempat bisa dipastikan aman.
X
5
Fasilitas Fisik
Layanan pelanggan berkaitan dengan pemenuhan keinginan dan tuntutan para
wisatawan akan jasa-jasa pariwisata dan fasilitas pendukung lainnya. Layanan
pelanggan dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :
a. Keramahan para pemandu wisata di objek wisata Tanah Lot (X5.1)
b. Kualitas pekerja di objek wisata Tanah Lot (X5.2)
c. Inisiatif para pekerja di objek wisata untuk membantu para wisatawan yang
mempunyai masalah (X5.3)
Dari Indikator-indikator Fasilitas Fisik disini dapat dijelaskan tentang
keramahan para pemandu dan kualitas pekerja bisa dibilang baik dari segi bahasa
dapat menguasai bahasa asing dan inisiatif para pekerja untuk membantu
parawisatawan yang mengalami kebingungan waktu berada di Obyek wisata Tanah
Lot.
56
X
6
Orang
Orang adalah orang-orang yang terlibat dalam proses pelayanan jasa
pariwisata. Orang dapat diukur dengan indicator-indikator sebagai berikut :
a. Kemampuan pekerja di objek wisata memberikan informasi kepada
wisatawan (X6.1)
b. Keunggulan para penduduk sekitar dalam bidang pariwisata dibandingkan
dengan penduduk di luar daerah pariwisata (X6.2)
c. Kemampuan penduduk sekitar memberikan informasi kepada para wisatawan
merupakan nilai tambah bagi objek wisata dan penduduk (X6.3)
Dari Indikator- indicator Orang disini dapat dijelaskan tentang kemampuat
pekerja maupun warga sekitar/ penduduk Obyek wisata Tanah Lot dalam
memberikan informasi tentang Obyek wisata Tanah Lot.
X
7
Proses
Proses merupakan prosedur, mekanisme, dan kebiasaan yang dilakukan
kepada para wisatawan jika ingin dating ke objek wisata. Proses dapat diukur dengan
indicator-indikator sebagai berikut :
a. Kemudahan prosedur untuk memasuki kawasan objek wisata (X7.1)
b. Sistem pengamanan para wisatawan (X7.2)
c. Kemudahan system informasi (X7.3)
Dari Indikator-indikator Proses disini dapat dijelaskan tentang kemudahan
prosedur dalam memasuki Obyek wisata dan keamanan yang didukung oleh pecalang
57
dan polisi yang menjaga keamanan Obyek wisata Tanah Lot memberikan
kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.
3.5 Jenis dan Sumber Data
3.5.1 Jenis Data
1). Data kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari
perusahaan seperti skor jawaban responden, jumlah tenaga kerja pada Obyek
Wisata Tanah Lot.
2). Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka seperti gambaran umum
Obyek Wisata Tanah Lot, sejarah berdirinya Obyek Wisata Tanah Lot, struktur
organisasi.
3.5.2 Sumber Data
1). Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer
yang dikumpulkan dalam penelitian ini seperti data yang didapatkan dengan
observasi dan kuesioner yang disebarkan kepada responden yaitu Pengunjung
Obyek Wisata Tanah Lot.
58
2). Data skunder
Data skunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh peneliti,
tetapi telah dikumpulkan oleh pihak lain yang ada hubungannya dengan penelitian
ini, seperti jumlah pekerja, sejarah perusahaan dan struktur organisasi.
3.6 Metode Penentuan Sampel
3.6.1 Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103) Populasi adalah kelompok elemen yang
lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian yang menjadi
objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Para Wisatawan baik
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang berkunjung ke Objek
Wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dengan jumlah populasi
201.014 orang pada tahun 2009.
3.6.2 Sampel
Karena jumlah populasinya tidak terbatas dan tidak pasti maka untuk
memudahkan mendapatkan jumlah sample digunakan metode penarikan sample yaitu
Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009:122) Purposive sempling adalah
teknik penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini yang
menjadi pertimbangan adalah responden yang pernah berkunjung ke Obyek Wisata
Tanah Lot. Pertimbangan lain adalah responden minimal berumur 17 tahun dan
pernah menempuh pendidikan kecuali responden / pengunjung yang buta huruf tidak
59
diperkenankan untuk mengisi kuisioner ini. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut
mereka mengerti dan mampu menjawab pertanyaan dalam kuisioner sesui dengan
pengalaman yang diperoleh. Dalam penentuan jumlah sempel mengunakan pedoman
yang dirumuskan oleh Ferdinant (2002) yaitu dalam penelitian ini digunakan 21
indikator variable dan model kali 5 hingga 10 sehingga menjadi antara 105- 210.
Namun demikian berdasarkan pertimbangan keperaktisan dan biaya, jumlah sampel
yang digunakan adalah 130 responden.
3.7 Metode Pengumpulan Data
1) Observasi
Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung obyek wisata
Tanah Lot,yaitu mengenai penerapan bauran pemasaran.
2) Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung
dengan pengurus,Marketing dan bagian operasional pada obyek wisata Tanah
Lot.
3) Kuisioner
Yaitu cara pengumpulan data dengan daftar pertanyaan yang terstruktur dan
disebarkan kepada responden untuk dimintakan jawaban mengenai indicator-
indikator yang berkaitan dengan bauran pemasaran.
60
3.8 Sekala Pengukuran
Terdapat 5 skala yang dapat digunakan untuk mengukur hasil
penelitian antara lain: skala likert, skala gutman, rating scale, semantic
deverensial, dan skala thurstone. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan
skala likert untuk mengukur skala hasil perhitungan rata rata tertimbang dimana
responden memilih jawaban yang paling tepat dari lima jawaban yang telah
disediakan (Sugiyono,2003 : 86), skala likert yang digunakan adalah dalam
katagori sebagai brikut:
Sangat setuju : 4
Setuju : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat tidak stuju : 1
Pengaruh skala Likert tersebut mempunyai beberapa kelebihan, seperti
kemudahan dalam menyusun pertanyaan, member skor, skor yang lebih tinggi
mudah dibandingkan dengan skor yang lebih rendah, luwes, lebih flaksibel,dan
mempunyai fasilitas tinggi dalam mengurutkan berdasarkan intensitas sikap
tertentu.
3.9 Uji Instrumen
Uji validitas dan reabilitas dilakukan untuk menguji instrumen penelitian
dimana instrumen yang dipakai dalam penelitian akan dapat berfungsi baik apabila
instrumen tersebut valid dan reliabel. Insturmen yang baik akan mampu
mengumpulkan data yang benar- benar menggambarkan fenomena yang ada.
61
a) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2007 : 107) valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini
berarti mengukur sejauh mana ketepatan pertanyaan yang di dugunakan
dalam kuisioner untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Lebih lanjut
Sugiyono (2007 : 115) berpendapat bahwa validitas dapat dilakukan dengan
mengkorelasasikan antara skor faktor dengan skor total dan bila korelasi
tiap faktor tersebut positif 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan
Construct yang kuat. Menurut Husain Umar (2004:127) validitas dalam
penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian
tentang ini atau arti sebenarnya yang diukur.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau diandalkan . Reliabilitas menunjukkan apakah suatu
pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan
pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Pengujian reliabilitas atau
keandalan instrument dilakukan dengan menggunakan koefesien Alpha
Cronbach.
Umar ( 2003:207) menyatakan nilai suatu instrument dikatakan
reliabel bila nilai Alpha Cronbach 0,6 ,dengan rumus sebagai berikut :
62
2
2
1
b
b
k
r t t
k

' `
= -


- !
'

.(3)
Diminta : r
tt
= Reliabilitas Instrumen
K = Banyak butir pertanyaan
t
2
= variansi total
b
2
= jumlah varians butir
Pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini juga dilakukan
dengan menggunakan computer dengan paket program SPSS for windows.
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan variabel yang dapat digunakan
untuk penelitian selanjutnya.
3.10 Analisis Data
3.10.1 Analisis faktor
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan
kemudian menentukan sampai sebarapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh
setiap dimensi (Ghozali, 2006:267). Analisis factor adalah sebuah teknik yang
digunakan untuk mencari faktor- faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau
korelasi antara berbagai indikator independen yang diobservasi. Pendekatan analisis
faktor yang digunakan adalah exploratory factor analysis dengan bantuan program
SPSS 15.0. Pendekatan ini digunakan apabila faktor yang terbentuk telah ditetapkan
63
terlebih daluhu. Secara umum, analisis faktor terdiri dari beberapa tahap antara lain
sebagai berikut:
a). Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah perlu dilakukan perumusan secara jelas dari
analisis faktor tersebut dan variabel-variabel yang akan disertakan harus
diterapkan berdasarkan penelitian, teori dan pendapat peneliti. Variabel-
variabel dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model
analisis faktor sebagai berikut.
X
i
= A
i1
F
1
+ A
i2
F
2
+.+.+ A
im
F
m
+ V
i
U
i
.(1)
Keterangan :
Xi = variabel ke i yang terstandarisasi
Aij = koefisien regresi berganda yang distandarisasi dari variabel (i)
pada common faktor j
F = Faktor umum
Vi = koefisien standar regresi dari variabel i pada faktor khusus
Ui = unique faktor untuk variabel (i)
m = jumlah dari faktor - faktor umum
Faktor-faktor umum (F) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
variabel-variabel yang dapat diamati dengan formula sebagai berikut.
F
i
= W
i1
X + W
i2
X
2
+ W
i3
X
3
+ ..+ W
ik
X
k
.(2)
Keterangan:
64
F = estimasi faktor ke-i
Wi = bobot atau koefisien nilai faktor ke-i
K = jumlah variabel
b). Membuat matrik korelasi
Semua data yang masuk akan diolah sehingga menghasilkan matrik
korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabel-
variabel tertentu yang tidak memiliki hubungan dengan variabel-variabel
yang lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisa. Pada tahap ini diketahui
variabel-variabel yang menimbulkan multikolinearitas yaitu dua variabel
dengan koefisien korelasi tinggi dan variabel tersebut dijadikan satu atau
dipilih salah satu untuk dianalisa lebih lanjut (barietts test of spehericity).
Kemudian digunakan uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) untuk mengetahui
kecukupan sampelnya. Analisis faktor dikatakan layak apabila besaran
KMO minimal 0,5.
c). Menentukan jumlah faktor
Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil langkah
diatas, untuk menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili
data. Untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima secara empirik
dapat dilakukan berdasarkan eigenvalue setiap faktor yang muncul.
65
Semakin besarnya eigenvalue setiap faktor semakin respentatif faktor
tersebut untuk mewakili sekelompok variabel. Faktor yang dipilih adalah
faktor yang mempunyai eigenvalue lebih besar atau sama dengan 1.
Demikian juga didasarkan pada percentage of variance suatu faktor dapat
menjadi pertimbangan konsumen apabila memilih nilai lebih besar dari 5
persen, dan apabila didasarkan pada cumulative of variance ketentuannya
adalah nilai minimum sebesar 60 persen, maka faktor tersebut dapat
digunakan dalam model.
d). Rotasi faktor
Hasil penyederhanaan faktor dalam matrik memperlihatkan hubungan
antara faktor variabel individual, tetapi dalam faktor-faktor tersebut
terdapat banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit untuk
diinterpretasikan. Ada tiga pendekatan yang dapat dipakai untuk
melakukan rotasi, yaitu quartimax, varimax, dan equimax. Dari tiga
pendekatan tersebut akan dipilih salah satu metode rotasi yang paling
mudah diinterpretasikan.
e). Interpretasi faktor
Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabel
variabel yang mempunyai faktor loading tinggi di dalam faktor tersebut.
Untuk interpretasi hasil penelitian ini, besarnya loading faktor yang dipakai
adalah minimum sama dengan nilai rata-rata faktor loading ditambah
66
dengan standar deviasi yang ada pada masing-masing faktor. Variabel yang
mempunyai faktor loading kurang dari nilai minimum tersebut di atas,
dikeluarkan dari model.
f). Menentukan ketepatan model
Tahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui mampu tidaknya
model yang menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji
dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihat
jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang
diproduksi. Apabila nilai presentase residual semakin tinggi, berarti
semakin jelek kemampuan model dalam menjelaskan fenomena yang ada.
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Wisata Tanah Lot
4.1.1 Sejarah Singkat Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali
Menurut Government Tourist Offiace (2003:8), berdasarkan surat Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Tabanan No. 31 tahun 1988, Tanah Lot merupakan salah
satu dari 21 objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan. Merujuk pada booklet
Tabanan Tourist Information yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten
Tabanan, potensi pokok yang bisa diandalkan Tanah Lot sebagai objek wisata budaya
dan pemandangan sebagai site attraction. Selanjutnya dalam booklet tersebut
diinformasikan bahwa Pura Tanah Lot didirikan pada abad XV Masehi oleh Pedanda
Saksi Bawu Rauh atau Danghyang Nirartha yang berasal dari kerajaan Majapahit,
terletak di tengah laut. Di sekitar pura ini terdapat juga beberapa pura kecil dan besar,
pura besar yang setara dengan Pura Tanah Lot adalah Pura Pekendungan. Dibagian
sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi umat Hindu.
Bila air laut surut para pengunjung dapat langsung ke pelataran pura untuk
bersembahyang. Di Tanah Lot dapat menyaksikan timbul dan tenggelamnya
matahari, dan menyajikan pemandangan yang sangat indah.
68
Secara geografis dan administratif pemerintahan, objek wisata Tanah Lot
terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Luas areal objek
wisata kurang lebih 87,3 ha dengan batas-batasnya sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dusun Batugiang ( 900 m dari pantai)
Sebelah Timur : Tukad Payung
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Tukad Yeh Kutikan
Untuk mencapai objek wisata melalui jalan darat dapat ditempuh dari
beberapa tempat dengan jarak yang berbeda, yaitu :
- Dari Denpasar 30 Km
- Dari Tabanan 17 Km
- Dari Kediri 14 Km
Dari Tabanan maupun Kediri objek wisata ini cukup mudah dicapai baik
dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Fasilitas-fasilitas
penunjang yang sudah ada di objek wisata Tanah Lot berupa restoran, penginapan,
warung makan, dan kios kesenian,dan juga ada konter konter seperti Quiksilver,
Crocs dimana para pedagang umumnya berasal dari Desa Pandak Gede dan Beraban.
Selain fasilitas-fasilitas usaha tersebut, di objek wisata Tanah Lot terdapat
fasilitas pendukung lainnya, seperti :
1). Balai Peninjauan. Dimaksudkan sebagai tempat untuk menikmati
pemandangan alam, berupa balai batok yang diletakkan pada tempat yang
69
strategis. Penempatan balai peninjauan disebarkan di sepanjang pantai (dari
batas sempadan pantai) dihubungkan satu sama yang lain dengan jalan
setapak yang diatur hubungannya satu sama yang lain.
2).Tempat Pertunjukkan. Merupakan area terbuka yang dimanfaatkan untuk
aktivitas budaya/kesenian setempat,sekaligus merupakan fasilitas pariwisata
yang mempunyai daya tarik selain pemandangan alam. Area pertunjukkan ini
meliputi : Open stage, ruang berhias putra-putri, kamar mandi dan toilet,
tempat perangkat gamelan dan tempat duduk yang berkapasitas 200 orang.
Objek wisata Tanah Lot juga dilengkapi dengan fasilitas umum yang dapat
membantu para wisatawan untuk melakukan keperluan mereka selama berada di
objek wisata Tanah Lot, seperti :
1) Air Bersih. Sumber air bersih yang digunakan di objek wisata Tanah Lot
adalah berasal dari PDAM Kabupaten Tabanan. Jaringan air bersih telah
beroperasi semenjak tahun 1990, sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan air
bagi masyarakat maupun perusahaan disekitarnya adalah bersumber dari
sumur-sumur, baik sumur gali maupun sumur bor. Bagi pengusaha yang ingin
memanfaatkan air tanah untuk keperluan perusahaannya maka mereka
diwajibkan untuk mengurus perijinan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
eksploitasi air tanah yang berlebihan yang menyebabkan air laut masuk ke
dalam daratan.
70
2) Telepon. Sarana komunikasi di objek wisata Tanah Lot saat ini cukup
memadai, saluran telepon sudah mulai memasuki kawasan ini. Beberapa
warung telepon tersedia di tempat ini, tujuannya adalah untuk membantu
pengunjung untuk berkomunikasi di objek wisata Tanah Lot.
3) Drainase. Karena objek wisata Tanah Lot memiliki topografi morfhologi
berbukit-bukit menurun ke selatan, sehingga tidak menyulitkan untuk
pembuangan air hujan. Pembuangan air ini dilakukan melalui sungai-sungai
kecil yang berada di sekitar tempat objek wisata tersebut.
4) Pengelolaan sampah. Upaya pengelolaan sampah di objek wisata Tanah Lot
dilakukan sebagai berikut :
- Pada setiap rumah tangga dikelola sendiri dengan cara dibakar atau
ditimbun pada lobang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
- Sampah ditangani oleh hotel.
- Sampan di objek wisata Tanah Lot ditangani oleh pengelola dengan cara
penyebaran tong-tong sampah.
Tanah Lot merupakan bagian dari Desa Beraban, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan. Untuk itu sudah selayaknya potensi yang dimiliki Desa Beraban
dapat pula diupayakan sebagai penunjang pengembangan kepariwisataan di objek
wisata Tanah Lot. Potensi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Beraban diharapkan
dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Salah satu potensinya adalah seni dan
budaya. Desa Beraban sudah sejak dahulu telah dikenal di wilayan Kabupaten
71
Tabanan sebagai daerah yang memiliki kesenian daerah yang cukup bermutu seperti :
tari arja, tari barong, gong gebyar, dan lain-lain. Pengembangan potensi yang ada
tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan objek wisata yang relevan
dengan budaya setempat.
4.1.2 Struktur Organisasi Badan Operasional Obyek Wisata Tanah Lot
Struktur organisasi timbul karena adanya suatu proses pengorganisasian dan
sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan tugas-tugas, perintah dan tanggung
jawab. Oleh karena itu struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak diperlukan
agar tidak terjadi penyimpangan wewenang dan tanggung jawab, dan karyawan pun
dapat bekerja sesuai dengan fungsinya sehingga organisasi dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Berikut ini struktur organisasi Badan Operasional Obyek Wisata
Tanah Lot dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dan Oprasional Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali
Sumber: Badan Operasional Obyek Wisata Tanah Lot
Tim Pengembangan
MANAGER
Tim Evaluasi
Ass. Umum &
Managerial
Dept.
Ticket
Dept.
Pasar
Dept.
Parkir
Dept. Adm &
Keuangan
Sekretaris
Data &
Kepegawaian
Keuangan/
Accounting
Staff
Office Boy
Staff
Parkir
Staff
Pasar
Staff
Ticket
Dept.
Keamanan
Security
Check
Checker Pecalang Life
Guard
Jaga
Malam
Dept.
Humas
Dept. Kebersihan
& Pertamanan
Life
Guard
Life
Guard
Staff
Engineering/
Maintanance
Staff
Kebersihan &
Pertamanan
72
73
Dari Gambar 4.1 adapun penyesuaian tugas, tanggung jawab dan prosedur kerja
adalah sebagai berikut:
1). Manajer Operasional
(1). Bertanggungjawab terhadap Operasi perusahaan kepada Badan Pengelola
Obyek Wisata Tanah Lot.
(2). Menjalankan kebijakan- kebijakan / mandat dan tugas-tugas yang dibebankan
oleh Badan Pengelola.
(3). Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja kerja perusahaan kepada
Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot dan Tim Evaluasi.
(4). Menangani Operasional secara umum terhadap permasalahan- permasalahan
yang ada di intern perusahaan.
(5). Mengambil keputusan Operasional dalam hubungannya dengan kelangsungan
dan kelancaran kinerja kerja perusahaan.
(6). Melaksanakan penelitian secara umum terhadap peningkatan dan penurunan
produktifitas perusahaan.
(7). Menentukan kebijakan/ keputusan program kerja jangka pendek, menengah,
dan program jangka panjang.
(8). Menentikan keputusan financial.
(9). Melaksanakan hubungan external dalam expansi perusahaan.
74
(10).Melaksanakan Pengawasan external terhadap system organisasi dan
pengendalian intern terhadap alokasi- alokasi pendapatan dan biaya- biaya
operasional serta analisa budget/ anggaran.
2). Asisten Manajer
(1). Asisten bertanggung Jawab kepada Manager.
(2). Asisten Manager melaksanakan fungsi spesifik:
Perencanaan, Pelaksanaan dan pengawasan Internal dalam bidang keuangan,
akuntansi dan kepegawaian atas disposisi Manager.
(3). Melaksanakan system input dan analisis data yang dipergunakan olaeh
Manager dalam perencanaan dan kebijakan perusahaan dan perencanaan
program kerja.
(4). Atas disposisi Manager melaksanakan dan mengkoordinir serta
mengkoordinasikan masing- masing departemen dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawab msing-masing departemen.
(5). Membuat laporan pertanggungjawaban perusahaan.
(6). Melaksanakan tugas- tugas yang didelegasikan oleh pimpinan.
3). Sekretaris
(1). Mengatur agenda Manager.
(2). Sebagai operator telepon masuk dan keluar.
(3). Mengagendakan Surat masuk dan keluar.
(4). Menangani koresponden perusahaan.
75
(5). Reporting kegiatan perusahaan.
(6). Menangani Agenda Umum perusahaan.
(7). Tugas- tugas langsung dari Top Management.
4). Departemen Administrasi dan Finansial
(1). Bertanggungjawab pada Manager melalui Asisten mengenai:
Keuangan:
(1). Mencatat transaksi akuntansi per-hari ; perealisasian bubget perusahaan.
(2). Menyiapkan formulir penjualan ticket retribusi.
(3). Mencatat inventory ticket retribusi.
(4). Membuat laporan penjualan harian, bulanan, tahunan.
(5). Membuat laporan keuangan; jurnal, laba rugi, neraca, laaporan realisasi
budget dan jurnal pembalik.
(6). Perencanaan budget dan pengawasan budget serta analisis ratio keuangan.
(7). Membuat PO, dan pengadaan.
(8). Bertanggungjawab dengan segala jenis laporan kebijakan keuangan.
Kepegawaian:
(1). Mengadministrasikan absensi pegawai.
(2). Menyiapkan formulir absensi.
(3). Menyiapkan dan mengagendakan kontrak kerja karyawan.
(4). Mengatur schedule dalam permohonan ijin, dispensasi, sakit kepala setiap
kariawan.
76
(5). Membuat rekapan atas penilaian kinerja kariawan dari masing-masing
departemen.
(6). Menangani bidang Promosi dan Pendidikan karyawan (program).
5). General Kasir
(1). Mencatat teransaksi Kas dan melaporkan per-hari ke bagian administrasi.
(2). Mencatat dan memnukukan serta pengawasan arus kas.
(3). Mencatat dan menerima uang kas berupa pendapatan operasional.
(4). Mencatat dan mengeluarkan uang kas untuk keperluan operasional.
(5). Print out daftar gaji dan slip gaji, serta merealisasikan pada karyawan.
(6). Membuat Laporan Rekonsiliasi bulanan serta tahunan.
6). Supervisor
(1). Bertanggungjawab pada Manager melalui Asisten.
Tugas Secara Umum:
(1). Melaksanakan pengawasan secara umum terhadap operasional departemen
yang dipinpin.
(2). Melaksanakan pengawasan dan penilaian/ evaluasi kepada kariawan yang
dipinpin.
(3). Menyusun rencana kerja departemen dan jadwal kerja kariawan.
(4). Mencatat dan mengakumulasikan permasalahan- prmasalahan didepartemen
yang dipinpin, untuk dibahas dan disampaikan pada rapat-rapat evaluasi dan
rapat koordinasi.
77
(5). Melaporkan hasil kerja kariawan kepada pinpinan secara rutin.
(6). Penyelesaian permasalahan teknis bilamana tidak mampu ditangani oleh
karyawan.
(7). Melaksanakan koordinasi antar departemen untuk memperlancar kendala-
kendala operasional yang ada.
(8). Melaksanakan mandate atasan.
(9). Membuat rencana Strategi (RENSTRA) Kerja untuk setiap tahunnya.
Tugas Supervisor secara spesifik:
Supervisor Tiket:
(1). Mencatat dan membukukan persediaan tiket serta memeriksa fisik tiket
dangan buku catatan.
(2). Bertanggungjawab terhadap laporan penjulan tiket (penghitungan jumlah
tiket yang terjual).
(3). Pengawasan secara khusus terhadap system pemungutan tiket.
(4). Pengaawasan tata pelayanan kepadaa tamu/ wisatawan.
Supervisor Pasar:
(1). Melaksanakan pengawasan secara khusus terhadap mobilisasi pedagang
sertaperaturan dan penertiban pedagang.
(2). Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan pembukuan petugas pungut
retribusi.
78
(3). Melaksanakan administrasi penggunaan dan pengalihan warung/ kios di
tanah Pemda.
(4). Pembinaan kepada para pedagang.
Supervisor Keamana:
(1). Bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan
perusahaan baik pada siang maupun malam hari.
Supervisor Humas
(1). Menjaga dan melaksanakan HIP, secara intern dan ekstern.
(2). Ikut menjaga lingkungan di Kawasan Obyek Wisata Tanah Lot dalam
hubungannya dengan kesucian Kawasan Obyek Wisata Tanah Lot.
(3). Menangani event request.
(4). Pengwasan terhadap petunjuk- petunjuk arah.
(5). Melakukan Koresponden dengan network stake holder perusahaan.
Supervisor Kebersihan
(1). Penataan dan pengawasan terhadap kebersihan lingkungan alam di Kawasan
Obyek Wisata Tanah Lot dalam hubungannya dengan penataan dan
pengaturan serta penertiban keindahan alam.
(2). Menangani tentang pertamanan serta prasarana kerja.
Supervisor Parkir:
(1). Pengawasan akomodasi kendaraan, penataan dan pengarahan maupun
penentuan system yang baku terhadap situasi/ kondisi bilamana peningkatan/
79
penurunan kunjungan untuk memberikan rasa aman/nyaman dalam
penempatan parker.
(2). Pengawasan terhadap rambu- rambu parker.
(3). Menjaga keamana,ketertiban & kebersihan parker.
Spesifikasi Kerja Staff Badan Operasional
1). Staff Tiket:
(1). Datang ke kantor minimal 30 menit sebelum melakukan tugas.
(2).Melakukan pengecekan tiket bersama leader supaya antara form
dengan fisik tiket yang dibawa sama.
(3).Melakukan penghitungan jumlah kas bon yang dibawa supaya sesuai
dengan catatan yang ada.
(4).Supaya lebih cepat proses pergantian shift, tiket sebaiknya diseting
terlebih dahulu dikantor.
(5).Ditempat kerja yaitu di Tallgate:
a. Bagi shift pagi sudah menempati posisi pada pukul 07.00 13.00
Wita.
b. Bagi shift siang sudah menempati posisi pada pukul 13.00 19.00
Wita.
2). Staff Humas:
8 jam kerja terdiri dari dua shift, yaitu:
(1). Shift pagi: 07.00 s/d 15.00 Wita
80
(2).shift sore: 11.00 s/d 19.00 Wita
(3).Memberikan informasi baik External maupun Internal.
(4).Mencari informasi untuk mendukung perkembangan Obyek.
(5).Menangani complain.
(6).Menangani kecelakaan.
3). Staff Checking Tiket:
(1).Selalu bersikap ramah dalam menjalankan tugas.
(1).Melakukan pengecekan tiket masuk dan mencocokan agar sesuai
dengan jumlah orang yang masuk.
(3).Melakukan pengecekan No.Seri Tiket agar sesuai dengan No. Seri
Tiket yang dijual yang ada dalam daftar tiket.
(4).Melakukan komunikasi (mengecek ulang) dengan petugas tiket
bilamana terjadi kejanggalan.
(5).Melakukan pencatatan terhadap jumlah wisatawan yang memasuki
Obyek Wisata Tanah Lot.
(6).Melaksanakan tugas-tugas dari supervisor.
4). Staff Jaga Malam:
(1).Menjaga keamanan Kawasan Obyek Wisata Tanah Lot dari ancaman
dan gngguan keamanan,baik fisik maupun non fisik khususnya pada
malam hari.
(2).Melaksanakan tugas-tugas dari supervisor.
81
5). Staff Pecalang:
(1). Mengatur/ mengarahkan pengunjung yang masuk di Obyek Wisata
Tanah Lot.
(2).Menjaga ketertiban/ keamanan Obyek Wisata Tanah Lot, baik secara
fisik maupun non fisik.
(3).Mengawasi/ memantau ketertiban pedagang yang ada dikawasan
Obyek Wisata Tanah Lot.
(4).Melaksanakan tugas-tugas dari supervisor.
6). Staff Pasar:
(1). Melakukan pemungutan retribusi pasar bagi para Distributor dan
pedagang dadakan.
(2). Melakukan pemungutan retribusi pasar bagi para pedagang di masing-
masing blok.
(3). Mengawasi/ memantau pedagang dan Distributor yang masuk ke
Obyek Wisata Tanah Lot.
(4). Melaksanakan Tugas-Tugas dari supervisor.
7). Staff Parkir:
(1). Melakukan pengaturan kendaraan yang masuk ke Areal parker Obyek
Wisata Tanah Lot.
(2). Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap semua kendaraan
yang ada di Areal parkirObyek Wisata Tanah Lot.
82
(3). Menjaga dan memelihara rambu-rambu parker yang ada di Areal
parker Obyek Wisata Tanah Lot.
(4). Melaksanakan tugas- tugas dari Supervisor.
8). Staff Tukang Sapu:
(1). Melakukan pembersihan di kawasan pantai, Pelaba Pura Tanah Lot,
Pelaba Pura Penataran,Pura Enjung Galuh, Pelaba Pura batu Bolong,
Monumen Tri Antaka, Sluruh Jalan Setapak, Jalan Utama dari Gapura
Utama Pura Tanah Lot sampai batas akhir trotoar,Kawasan parker
Obyek Wisata Tanah Lot dan Kawasan Pura Pekendungan.
9). Staff Cleaning service:
(1). Membaersikan secara menyeluruh semua kawasan Obyek Bangunan
Suci,Kantor, Tallgate, Checking Tiket, Wantilan serta seluruh Saka
empat yang ada dikawasan Obyek Wisata Tanah Lot.
10). Staff Pertamanan:
(1). Menjaga keindahaan dengan menata taman dan melakukan
pemotongan rumput serta penanaman tanaman hias lainnya, yang
meliputi kawasan:
- Pelaba Pura yang ada di seputaran Obyek Wisata Tanah Lot.
- Jalan Utama menuju Obyek Wisata
- Ke Pura-pura Tri Kahyangan yang ada di desa Pakraman Beraban.
- Pura Pnti dan Puara Dangin Bingin.
83
- Areal Parkir Obyek Wisata Tanah Lot.
11). Staff Petugas WC:
(1). Membersihkan, memelihara dan menjaga fasilitas WC/ Toilet yang
dimiliki oleh Manajemen Badan Operasional Obyek wisata Tanah Lot.
(2).Pengawasan terhadap keamanan dan kenyamanan pengunjung dalam
penggunaan fasilitas WC/ Toilet.
(3).Menjaga dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana
kebersihan dan fasilitas WC/Toilet.
12). Staff Office Boy:
(1). Membantu operasional pada administrasi
(2).Menyiapkan segala kebutuhan administrasi
(3).Bertanggungjawab terhadap Staff Administrasi
(4). Menyiapkan konsumsi bagi tamu perusahaan/ manajemen
13). Staff Web Operator:
(1). Melakukan Koresponden melalui e-mail.
(2). Mengecek setiap masukan, complain ataupun informasi bagi
manajemen melalui situs Web.
(3). Bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana situs Web.
84
14). Staff Engineering:
(1). Membersihkan, Memelihara dan menjaga fasilitas engine/mesin,
sarana prasarana elektronik dan computer yang dimiliki oleh
Manajemen Operasional Obyek Wisata Tanah Lot.
(2).Pengawasan terhadap kinerja sarana dan prasarana elektronik, mesin
dan computer yang ada.
(3).Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan semua sarana dan prasarana
elektronik, mesin dan computer yang ada.
15). Staff Life Guard:
(1). Mengawasi semua tamu yang sedang berada di kawasan pantai.
(2). Memberi informasi bilamana tamu berada di daerah terlarang.
(3). Bertanggungjawab terhadap keamanan kawasan pantai Obyek Wisata
Tanah Lot.
(4). Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana Life
Guard.
16). Staff Security Check:
(1). Memeriksa semua kendaraan yang masuk kawasan parker Obyek
Wisata Tanah Lot.
(2). Memeriksa Barang-barang bawaan tamu (personil dann tas) yang
dibawa masuk ke kawasan Obyek Wisata Tanah Lot.
(3). Mengawasi setiap gerak tamu yang mungkin mencurigakan.
85
(4). Melaksanakan tugas-tugas dari Supervisor.
4.2 Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali maka dapat diketahui gambaran tentang karakteristik
responden. Uraian tentang karakteristik responden menyangkut, Negara Asal
Wisatawan, jenis kelamin,Usia, Pendidikan Terakhir, Jenis Wisatawan, Tujuan, dan
Pertanyaan Umum menyangkut Rata- rata waktu berkunjung, jumlah belanja dan
frekuensi kunjungan.
4.2.1 Negara Asal Wisatawan
Negara Asal wisatawan ini untuk mengetahui jumlah responden Negara mana
yang banyak berkunjung ke Obyek Wisata Tanah Lot.Dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali berdasarkan Negara Asal .
No. Negara Asal
Wisatawan
Jumlah Komulatif
(%) Orang Persentase
1 Indonesia 82 63,1 63,1
2 Australia 12 9,2 72,3
3 Jepang 11 8,5 80,8
4 Temor Leste 7 5,4 86,2
5 Malaysia 5 3,8 90
6 Cina 3 2,3 92,3
7 Inggris 2 1,5 93,8
8 Italia 2 1,5 95,3
9 Korea Selatan 2 1,5 96,8
10 USA 1 0,8 97,6
11 Portugal 1 0,8 98,4
12 New Zeland 1 0,8 99,2
13 Brazil 1 0,8 100,00
Jumlah 130 100,00
86
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
Berasal dari Indonesia sebanyak 63,1 persen dan Australia berada di peringkat 2
sebayak 9,2 persen, sedangkan jepang berada di posisi ke-3 sebayak 8,5 persen.
4.2.2 Jenis Kelamin Responden
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
Orang Persentase
1 Laki-laki 74 56,9
2 Perempuan 56 43,1
Jumlah 130 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.2 jumlah responden laki-laki lebih banyak dari pada
perempuan, yaitu sebanyak 56,9 persen dari seluruh responden, sedangkan jumlah
responden perempuan adalah sebanyak 43,1 persen dari seluruh responden.
4.2.3 Pendidikan Trakhir Responden
Jumlah responden berdasarkan pendidikan trakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali berdasarkan Pendidikan Trakhir
No. Pendidikan Trakhir Jumlah Komulatif (%)
Orang Persentase
1 SMA 74 56,9 56,9
2 Perguruan Tinggi 48 36,9 93,8
3 Lainnya 5 3,8 97,6
4 SD 2 1,5 99,2
5 SMP 1 0,8 100
Jumlah 130 100
Sumber: data primer diolah, 2011
87
Berdasarkan Tabel 4.3 jumlah sebagian besar responden yang berpendidikan
trakhir SMA yaitu sebanyak 56,9 persen, sedangkan jumlah responden yang paling
rendah berpendidikan trakhir SMP adalah sebanyak 0,8 persen.
4.2.4 Tujuan Responden
Jumlah responden berdasarkan Tujuan responden berkunjung ke Obyek Wisata
Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 4.4..
Tabel 4.4 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali Berdasarkan Tujuan.
No. Tujuan Wisatawan Jumlah
Orang Persentase
1 Penelitian 1 0,8
2 Studi Banding 1 0,8
3 Perayaan 2 1,5
4 Liburan 124 95,3
5 Kunjungan Khusus 2 1,5
Jumlah 130 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.4 jumlah sebagian besar responden Tujuan wisatawan
untuk Libur yaitu sebanyak 95,3 persen, sedangkan jumlah responden yang paling
rendah Tujuan Wisatawan untuk Penelitian dan Studi Banding adalah sebanyak 0,8
persen.
4.2.5 Rata- Rata Lama Berkunjung Responden
Jumlah responden yang menjawab pertanyaan umum berdasarkan Rata- Rata Waktu
Bapak/ Ibu/Saudara Di Obyek Wisata Tanah Lot responden berkunjung ke Obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 4.5
88
Tabel 4.5 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Bali Berdasarkan Rata- Rata Lama Bapak/ Ibu/ saudara
Di Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
No. Rata- Rata Lama
Berkunjung
Jumlah
Orang Persentase
1 1 Jam 53 40,8
2 2 Jam 17 13,1
3 3 Jam 35 26,9
4 4 Jam 16 12,3
5 > 5 Jam 9 6,9
Jumlah 130 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.5 jumlah sebagian besar responden yang menjawab
pertanyaan umum rata- rata lama berkunjung wisatawan ke Obyek Wisata Tanah Lot
yaitu 1 jam sebanyak 40,8 persen, sedangkan jumlah yang paling rendah responden
yang menjawab pertanyaan umum rata- rata waktu berkunjung wisatawan ke Obyek
Wisata Tanah Lot yaitu >5 jam sebanyak 6,9 persen
4.2.6 Jumlah Belanja Responden
Jumlah responden yang menjawab pertanyaan umum berdasarkan jumlah belanja Di
Obyek Wisata Tanah Lotresponden berkunjung ke Obyek Wisata Tanah Lot
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.6 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Bali Berdasarkan Jumlah Belanja Di Obyek Wisata Tanah
Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
No. Jumlah Belanja
Wisatawan
Jumlah
Orang Persentase
1 < Rp.500.000,- 77 59,2
2 Rp.1.000.000,- 28 21,5
3 >Rp.1.500.000,- 25 19,2
Jumlah 130 100
Sumber: data primer diolah, 2011
89
Berdasarkan Tabel 4.6 jumlah sebagian besar responden yang menjawab
pertanyaan umum jumlah belanja wisatawan ke Obyek Wisata Tanah Lot yaitu
<Rp.500.000,- sebanyak 59,2 persen, sedangkan jumlah yang paling rendah
responden yang menjawab pertanyaan umum jumlah belanja wisatawan ke Obyek
Wisata Tanah Lot yaitu >Rp.1.500.000,- sebanyak 19,2 persen.
4.2.7 Frekuensi Berkunjung Responden
Jumlah responden yang menjawab pertanyaan umum berdasarkan frekuensi
berkunjung Di Obyek Wisata Tanah Lotresponden berkunjung ke Obyek Wisata
Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.7 Wisatawan Yang Mengunjungi Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten
Tabanan Bali Berdasarkan frekuensi kunjungan Di Obyek Wisata
Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
No. Frekuensi
Kunjungan
Jumlah
Orang Persentase
1 Dua Kali Setahun 31 23,8
2 Satu Tahun Sekali 45 34,6
3 Dua Tahun Sekali 34 26,1
4 Tiga Tahun Sekali 20 15,4
Jumlah 130 100
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.7 jumlah sebagian besar responden yang menjawab
pertanyaan umum jumlah belanja wisatawan ke Obyek Wisata Tanah Lot yaitu satu
tahun sekali sebanyak 34,6 persen, sedangkan jumlah yang paling rendah responden
yang menjawab pertanyaan umum rata- rata waktu berkunjung wisatawan ke Obyek
Wisata Tanah Lot yaitu tiga tahun sekali sebanyak 15,4 persen.
90
4.3 Uji Instrumen
4.3.1 Uji validitas
Validitas instrumen penelitian dinyatakan valid jika memiliki koefisien
korelasi Pearson Product Moment (r) > 0,3. Dari 21 butir pernyataan (indikator)
yang telah disebar kepada 130 responden, semua variabel tersebut valid karena
nilai variabel tersebut diatas 0,3. Indikatorindikator yang telah valid dapat
disebar kepada responden berikutnya. Adapun hasil uji validitas instrumen dapat
dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Instrumen
Faktor Variabel Koefisien Korelasi Keterangan
Produk
V1 0,917 Valid
V2 0,888 Valid
V3 0,919 Valid
Harga
V4 0,860 Valid
V5 0,877 Valid
V6 0,946 Valid
Promosi
V7 0,910 Valid
V8 0,874 Valid
V9 0,894 Valid
Tempat
V10 0,923 Valid
V11 0,887 Valid
V12 0,909 Valid
Fasilitas Fisik
V13 0,904 Valid
V14 0,892 Valid
V15 0,868 Valid
Orang
V16 0,881 Valid
V17 0,956 Valid
V18 0,904 Valid
Proses
V19 0,926 Valid
V20 0,872 Valid
V21 0,939 Valid
Sumber : Lampiran 4
91
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil uji validitas dari 21 variabel yang
diteliti menghasilkan korelasi yang terkecil adalah 0,860 dan korelasi terbesar
adalah 0,956 yang berarti memiliki validitas sangat tinggi. Dengan demikian,
hasil uji validitas yang dilakukan dengan kuisioner dalam penelitian ini adalah
valid sehingga dapat dilaksanakan ke analisa selanjutnya.
4.3.2 Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian instrumen penelitian, pengujian
tersebut digunakan untuk mengetahui ketepatan jawaban kuesioner pada periode
berbeda. Instrumen dikatakan reliable apabila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan respond (tanggapan) yang
relative sama untuk waktu yang berbeda. Teknik yang digunakan untuk menguji
reliabilitas butir pernyataan dalam studi ini adalah metode uji reliabilitas koefisien
variant alpha (Sugiyono, 2007:110) dengan program SPSS. Standar nilai
reliabilitas instrumen memiliki nilai r > 0,6. Nilai Cronbachs alpha based on
standardized items yang dihasilkan sebesar 0,988 > 0,6, (lampiran 5) sehingga
indikatorindikator tersebut reliable dan dapat disebar kepada responden.
4.3.3 Deskripsi Variabel
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner ini disebarkan kepada pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Bali. Kuesioner ini terdiri atas berbagai pernyataan yang dibuat
92
berdasarkan masing-masing faktor. Untuk mengetahui penilaian pegawai
mengenai faktor kepemimpinan, konflik, diklat, komunikasi dan lingkungan
kerja apakah sangat baik atau tidak menurut Umar (2003 : 143) digunakan rata-
rata skor yang dibagi menjadi 4 klasifikasi dengan kriteria sebagai berikut.
1,00-1,49 = sangat tidak baik (termasuk skor 1)
1,50-2,49 = tidak baik (termasuk skor 2)
2,50-3,49 = baik (termasuk skor 3)
3,50-4,00 = sangat baik (termasuk skor 4)
1) Produk
Produk merupakan salah satu dari 7P. Produk diukur berdasarkan persepsi
responden terhadap indikator Produk yang sesuai dengan definisi operasional
variabel. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Indikator Variabel Produk
No Pernyataan Jawaban
SS S Jumlah
Persentas
e
TS STS Rata-
rata Org % Org % Org % Org %
1 Saya sangat terpikat oleh
keindahan obyek wisata
Tanah Lot
47 36,2 62 47,7 83,9 2 1,5 19 14,6 3,05
2 Sarana yang ditawarkan
cukup mendukung para
wisatawan untuk datang ke
obyek wisata Tanah Lot
58 44,6 51 39,2 83,8 11 8,5 10 7,7 3,21
3 Sarana transportasi untuk
menuju obyek wisata sangat
evektif dan efisien
36 27,7 73 56,2 83,9 5 3,8 16 12,3 2,99
Total Rata-rata 3,08
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dijelaskan tentang variabel produk seperti di
bawah ini.
93
(1) Keterpikatan dengan Obyek Wisata Tanah Lot dari hasil persepsi sangat stuju
dan stuju sudah memperoleh hasil sebesar 83,9 persen dan rata- rata dari hasil
persepsi sudah menunjukkan 3,05 persen . Maka dapat dikatakan bahwa
keterpikatan dengan Obyek Wisata Tanah Lot cukup baik.
(2) Sarana yang ditawarkan cukup mendukung para wisatawan untuk datang ke
Obyek Wisata Tanah Lot diperoleh hasil persepsi sangat stuju dan stuju sudah
memperoleh hasil sebesar 83,8 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah
menunjukkan 3,21 persen. Maka dapat dikatakan bahwa sarana yang
ditawarkan cukup baik mendukung para wisatawan.
(3) Sarana transportasi untuk menuju Obyek Wisata sangat evektif dan efisien
diperoleh hasil persepsi sangat stuju dan stuju sudah memperoleh hasil
sebesar 83,9 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 2,99
persen. Maka dapat dikatakan bahwa sarana transportasi menuju Obyek
Wisata sangat evektif dan efisien terlihat cukup baik.
Produk yang ditawarkan oleh Obyek Wisata Tanah Lot secara
keseluruhan terbilang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah rata-rata
Produk yang ditawarkan oleh Obyek Wisata Tanah Lot yang menunjukkan
hasil 3,08
94
2) Harga
Harga merupakan salah satu dari 7P. Harga diukur berdasarkan biaya yang
dikeluarkan oleh wisatawan terhadap indikator Harga yang sesuai dengan definisi
operasional variabel. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Indikator Variabel Harga
No Pernyataan
Jawaban
SS S
Jumlah
Pesentas
e
TS STS
Rata-rata
Org % Org % Org % Org %
1 Biaya masuk ke obyek wisata
terjangkau oleh semua wisatawan .
39 30,0 70 53,8 83,8 4 3,1 17 13,1 3,01
2 Biaya sarana pada obyek wisata
terjangkau oleh semua wisatawan .
36 27,7 73 56,2 83,9 8 6,2 13 10,0 3,02
3 Harga produk pendamping di
tempat wisata dapat dijangkau oleh
semua wisatawan.
28 21,5 81 62,3 83,8 8 6,2 13 10,0 2,95
Total Rata-rata 2,99
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dijelaskan tentang variabel harga seperti di
bawah ini.
(1) Biaya masuk ke Obyek wisata terjangkau diperoleh hasil persepsi sangat stuju
dan stuju sudah memperoleh hasil sebesar 83,8 persen dan rata- rata dari hasil
persepsi sudah menunjukkan 3,01 persen. Maka dapat dikatakan Harga masuk
Obyek Wisata terjangkau oleh para wisatawan cukup terjangkau.
(2) Biaya sarana pada obyek wisata terjangkau oleh semua wisatawan
memperoleh hasil persepsi sangat stuju dan stuju sudah memperoleh hasil
sebesar 83,9 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,02
persen. Maka dapat dikatakan bahwa biaya sarana pada obyek wisata cukup
terjangkau.
95
(3) Harga produk pendamping di tempat wisata dapat dijangkau memperoleh
hasil persepsi sangat stuju dan stuju sudah memperoleh hasil sebesar 83,8
persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 2,95 persen.
Maka dapat dikatakan bahwa Harga produk pendamping di tempat Obyek
Wisata cukup tejangkau.
Harga biaya masuk, sarana dan produk pendamping berjalan baik,
dimana hal ini terlihat dari jumlah total rata-rata yang menunjukkan angka
2,99.
3) Promosi
Promosi merupakan salah satu dari 7P. Promosi diukur berdasarkan persepsi
responden terhadap indikator Promosi yang sesuai dengan definisi operasional
variabel. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Indikator Variabel Promosi
No Pernyataan
Jawaban
SS S Jumlah
Persentase
TS STS Rata-
rata Org % Org % Org % Org %
1 Promosi yang dilakukan sangat
mengena dengan ke unggulan
yang dimiliki oleh obyek wisata
43 33,1 66 50,8 83,9 6 4,6 15 11,5 3,05
2 Frekuensi promosi kepada
wisatawan cukup tinggi
45 34,6 64 49,2 83,8 8 6,2 13 10,0 3,08
3 Tempat dan bentuk promosi
sangat mudah dimengerti oleh
wisatawan
35 26,9 74 56,9 83,8 10 7,7 11 8,5 3,02
Total Rata-rata 3,08
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dijelaskan tentang variabel promosi seperti di
bawah ini.
96
(1) Promosi yang dilakukan sangat mengena dengan keunggulan yang dimiliki
Obyek Wisata diperoleh hasil persepsi sangat stuju dan stuju sudah
memperoleh hasil sebesar 83,9 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah
menunjukkan 3,05 persen. Maka dapat dikatakan promosi yang dilakukan
sangat mengena dengan keunggulan yang dimiliki oleh Obyek wisata tersebut
cukup baik.
(2) Frekuensi promosi kepada wisatawan cukup tinggi memperoleh hasil persepsi
sangat stuju dan stuju sudah memperoleh hasil sebesar 83,8 persen dan rata-
rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,08 persen. Maka dapat dikatakan
frekuensi promosi yang dilakukan kepada wisatawan cukup baik.
(3) Tempat dan bentuk promosi sangat mudah dimengerti oleh wisatawan
memperoleh hasil persepsi sangat stuju dan stuju sudah memperoleh hasil
sebesar 83,8 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,02
persen. Maka dapat dikatakan tempat dan bentuk promosi yang dilakukan
kepada wisatawan cukup baik.
Promosi yang ditawarkan oleh Obyek Wisata Tanah Lot secara
keseluruhan terbilang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah rata-rata
Promosi yang ditawarkan oleh Obyek Wisata Tanah Lot yang menunjukkan
hasil 3,08
97
4) Tempat
Tempat merupakan salah satu dari 7P dalam penelitian ini. Tempat diukur
berdasarkan persepsi responden terhadap indikator tempat yang sesuai dengan
definisi operasional variabel. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada
Tabel 4.12
Tabel 4.12 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Indikator Variabel Tempat
No Pernyataan
Jawaban
SS S Jumlah
Persentase
TS STS Rata-
rata Org % Org % Org % Org %
1 Tempat obyek wisata sangat
strategis dan mudah di
jangkau
43 33,1 66 50,8 83,9 7 5,4 14 10,8 3,06
2 Tempat fasilitas pendukung
mudah diperoleh
46 35,4 63 48,5 83,9 9 6,9 12 9,2 3,10
3 Tempat obyek wisata aman
dari gangguan
34 26,2 76 58,5 85,7 9 6,9 11 8,5 3,02
Total Rata-rata 3,06
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dijelaskan tentang variabel tempat seperti di
bawah ini.
(1) Tempat obyek wisata sangat strategis dan mudah di jangkau diperoleh hasil
persepsi sangat stuju dan stuju sudah memperoleh hasil sebesar 83,9 persen
dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,06 persen. Maka dapat
dikatakan tempat strategis dan mudah dijangkau sudah cukup baik.
(2) Tempat fasilitas pendukung mudah diperoleh hasil persepsi sangat stuju dan
stuju sudah memperoleh hasil sebesar 83,9 persen dan rata- rata dari hasil
persepsi sudah menunjukkan 3,10 persen. Maka dapat dikatakan tempat
fasilitas pendukung sudah cukup berjalan dengan baik.
98
(3) Tempat obyek wisata aman dari gangguan diperoleh persepsi sangat stuju dan
stuju sudah memperoleh hasil sebesar 85,7 persen dan rata- rata dari hasil
persepsi sudah menunjukkan 3,02 persen. Maka dapat dikatakan tempat
obyek wisata cukup baik aman dari gangguan.
Tempat yang ada pada Obyek Wisata Tanah Lot kepada wisatawan
dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari total rata-rata komunikasi
karyawan yang berada pada angka 3,06.
5) Fasilitas Fisik
Fasilitas Fisik merupakan salah satu dari 7P dalam penelitian ini. Fasilitas Fisik
diukur berdasarkan persepsi responden terhadap indikator Fasilitas Fisik yang
sesuai dengan definisi operasional variabel. Hasil dari jawaban responden dapat
dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Deskripsi Jawaban Responden pada Variabel Fasilitas Fisik
No Pernyataan
Jawaban
SS S Jumlah
Persentase
TS STS Rata-
rata Org % Org % Org % Org %
1 Para pemandu wisata di
obyek wisata sangat
ramah.
41 31,5 69 53,1 84,6 10 7,7 10 7,7 3,08
2 Kualitas pekerja di
obyek wisata sangat
diandalkan.
35 26,9 74 56,9 83,8 10 7,7 11 8,5 3,02
3 Para pekerja ditempat
wisata mempunyai
inisiatif untuk
membantu wisatawan
bila mengalami
masalah.
36 27,7 73 56,2 83,9 12 9,2 9 6,9 3,05
Total Rata-rata 3,05
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dijelaskan tentang variabel fasilitas fisik seperti
di bawah ini.
99
(1) Para pemandu wisata di obyek wisata sangat ramah memperoleh hasil sebesar
84,6 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,08 persen.
Maka dapat dikatakan para pemandu wisata diobyek wisata sangat ramah dan
berjalan cukup baik.
(2) Kualitas pekerja di obyek wisata memperoleh hasil sebesar 83,8 persen dan
rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,02 persen. Maka dapat
dikatakan Kualitas pekerja di obyek wisata sudah sangat cukup diandalkan.
(3) Para pekerja ditempat wisata mempunyai inisiatif untuk membantu wisatawan
bila mengalami masalah memperoleh hasil sebesar 83,9 persen dan rata- rata
dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,05 persen. Maka dapat dikatakan
para pekerja di obyek wisata mempunyai inisiatif untuk membantu wisatawan
sudah berjalan dengan cukup baik.
Fasilitas Fisik yang ada pada Obyek Wisata Tanah Lot kepada
wisatawan dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari total rata-rata
komunikasi karyawan yang berada pada angka 3,05.
6) Orang
Orang merupakan salah satu dari 7P dalam penelitian ini. Orang diukur
berdasarkan persepsi responden terhadap indikator orang yang sesuai dengan
definisi operasional variabel. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada
Tabel 4.14
100
Tabel 4.14 Deskripsi Jawaban Responden pada Variabel Orang
No Pernyataan
Jawaban
SS S Jumlah
Persentase
TS STS Rata-
rata Org % Org % Org % Org %
1 Kemampuan para pekerja di
obyek wisata dalam
memberikan informasi kepada
wisatawan sangat penting .
41 31,5 69 52,3 83,8 13 10,0 8 6,2 3,09
2 Penduduk sekitar obyek
wisata mempunyai
keunggulan dalam bidang
wisata di bandingkan dengan
penduduk di luar obyek wisata
.
40 30,8 69 53,1 83,9 13 10,0 8 6,2 3,08
3 Penduduk sekitar mempunyai
nilai tambah dalam
memberikan informasi tentang
obyek wisata.
35 26,9 74 56,9 83,8 10 7,7 11 8,5 3,02
Total Rata-rata 3,12
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dijelaskan tentang variabel orang seperti di
bawah ini.
(1) Kemampuan para pekerja di obyek wisata dalam memberikan informasi
kepada wisatawan sangat penting memperoleh hasil sebesar 83,3 persen dan
rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,09 persen. Maka dapat
dikatakan para pekerja wisata di obyek wisata memberikan informasi dengan
cukup baik.
(2) Penduduk sekitar obyek wisata mempunyai keunggulan dalam bidang wisata
di bandingkan dengan penduduk di luar obyek wisata memperoleh hasil
sebesar 83,9 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,08
persen. Maka dapat dikatakan penduduk sekitar obyek wisata mempunyai
keunggulan dalam bidang wisata cukup baik dibanding penduduk di luar
obyek wisata.
101
(3) Penduduk sekitar mempunyai nilai tambah dalam memberikan informasi
tentang obyek wisata memperoleh hasil sebesar 83,8 persen dan rata- rata dari
hasil persepsi sudah menunjukkan 3,02 persen. Maka dapat dikatakan
penduduk sekitar mempunyai nilai tambah dlm menberikan informasi berjalan
dengan cukup baik.
Orang yang ada pada Obyek Wisata Tanah Lot kepada wisatawan
dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari total rata-rata komunikasi
karyawan yang berada pada angka 3,12.
7) Proses
Proses merupakan salah satu dari 7P dalam penelitian ini. Orang diukur
berdasarkan persepsi responden terhadap indikator proses yang sesuai dengan
definisi operasional variabel. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada
Tabel 4.15
Tabel 4.15 Deskripsi Jawaban Responden pada Variabel Proses
No Pernyataan
Jawaban
SS S Jumlah
Persentase
TS STS Rata
-rata Org % Org % O
rg
% Org %
1 Prosedur untuk memasuki
kawasan obyek wisata
sangat mudah.
39 30,0 70 53,
8
83,8 6 4,6 15 11,5 3,02
2 Sistem pengamanan para
wisatawan cukup memadai.
38 52,3 41 31,
5
83,8 11 8,5 10 7,7 3,28
3 Sistem informasi dalam
obyek wisata mudah
dipahami.
30 23,1 80 61,
5
84,6 4 3,1 16 12,3 2,95
Total Rata-rata 3,08
Sumber: Lampiran 6
102
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dijelaskan tentang variabel proses seperti di
bawah ini.
(1) Prosedur untuk memasuki kawasan obyek wisata sangat mudah memperoleh
hasil sebesar 83,8 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan
3,02 persen. Maka dapat dikatakan proses prosedur untuk memasuki kawasan
obyek wisata cukup baik.
(2) Sistem pengamanan para wisatawan cukup memadai memperoleh hasil
sebesar 83,8 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 3,28
persen. Maka dapat dikatakan pengamanan para wisatawan sudah cukup baik.
(3) Sistem informasi dalam obyek wisata mudah dipahami memperoleh hasil
sebesar 84,6 persen dan rata- rata dari hasil persepsi sudah menunjukkan 2,95
persen. Maka dapat dikatakan sistem informasi dalam obyek wisata cukup
mudah dipahami.
Proses yang ada pada Obyek Wisata Tanah Lot kepada wisatawan
dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari total rata-rata komunikasi
karyawan yang berada pada angka 3,08.
4.4 Analisis Faktor
Analisis faktor pada perinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu
proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya
sebagai faktor. Penelitian ini menggunakan 21 variabel, yang menjadi pertimbangan
kembali berkunjung ke obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali,
103
mungkin saja dari 21 variabel tersebut menjadi beberapa faktor saja. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam analisis faktor adalah sebagai berikut.
1) Merumuskan masalah.
Langkah awal dalam analisis faktor adalah merumuskan masalah. Langkah ini
dilakukan dengan menentukan variabel sebanyak 21 yaitu: Keindahan obyek
wisata, Sarana obyek wisata, Sarana transportasi, Biaya masuk obyek wisata,
Biaya sarana, Harga produk, Promosi yang dilakukan oleh Obyek Wisata,
Frekuensi promosi cukup tinggi, Tempat dan bentuk Promosi sangat mudah,
Tempat obyek wisata terjangkau, Tempat fasilitas pendukung mudah diperoleh,
Tempat obyek wisata aman dari gangguan, Para pemandu sangat ramah, Kwalitas
pekerja sangat diandalkan, Para pekerja mempunyai inisiatif, Kemampuan para
pekerja memberikan informasi, Penduduk sekitar obyek wisata mempunyai
keunggulan, Penduduk sekitar mempunyai nilai tambah, Prosedur sangat mudah,
Sistem pengamanan cukup memadai, Sistem informasi mudah dipahami.
2) Membuat matriks korelasi.
Matriks korelasi dibuat untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi antar variabel
untuk ke 21 variabel diatas. Variabel yang tidak berkorelasi (korelasinya lemah)
dikeluarkan dari analisa, sedangkan variabel yang memiliki korelasi kuat diikut
sertakan dalam analisis lanjut.
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS versi 15.00 sebagaimana
ditampilkan pada lampiran 7 dapat diketahui Determinant of Corelation Matrix
104
yang mendekati nol (0), yaitu sebesar 0,00000000031 hal ini menunjukkan
variabel-variabel yang teridentifikasi saling berkorelasi. Dengan demikian 21
variabel diatas dapat diikutkan dalam analisis lebih lanjut.
Dari lampiran 7 dapat disajikan tabel berikut.
Tabel 4.16 Nilai Keyser-Meyer-Olkim (KMO)
,818
2652,850
210
,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square
df
Sig.
Bartlett's Test of Sphericity
Sumber: Lampiran 7
Pada tabel diatas terlihat nilai besaran Keyser-Meyer-Olkim (KMO) = 0,818 >
0,5, nilai statistik Bartletts Test of Sphericity = 2652,850 dengan Significance =
0,000 lebih kecil dari 0,05 ini menunjukkan kecukupan sampel telah terpenuhi.
Dengan demikian 21 variabel diatas dapat diikutkan dalam analisis lebih lanjut.
Setelah nilai Keyser Meyer Olkim (KMO) sudah memenuhi syarat,
maka dilakukan analisis lebih lanjut dengan Measure of Sampling Adequency
(MSA). Bila masing masing variabel memiliki nilai Measure of Sampling
Adequency (MSA) > 0,5 maka variabel tersebut disebut valid. Untuk itu MSA
untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4.17.
105
Tabel 4.17 Nilai MSA Untuk Masing- Masing Variabel
No Nama Variabel MSA Keterangan
1 Keindahan obyek wisata 0,858 Valid
2 Sarana obyek wisata 0,851 Valid
3 Sarana transportasi 0,685 Valid
4 Biaya masuk obyek wisata 0,852 Valid
5 Biaya sarana 0,830 Valid
6 Harga produk 0,830 Valid
7 Promosi yang dilakukan oleh Obyek Wisata 0,794 Valid
8 Frekuensi promosi cukup tinggi 0,750 Valid
9 Tempat dan bentuk Promosi sangat mudah 0,938 Valid
10 Tempat obyek wisata terjangkau 0,859 Valid
11 Tempat fasilitas pendukung mudah diperoleh 0,691 Valid
12 Tempat obyek wisata aman dari gangguan 0,836 Valid
13 Para pemandu sangat ramah 0,872 Valid
14 Kwalitas pekerja sangat diandalkan 0,821 Valid
15 Para pekerja mempunyai inisiatif 0,824 Valid
16 Kemampuan para pekerja memberikan informasi 0,798 Valid
17 Penduduk sekitar obyek wisata mempunyai keunggulan 0,782 Valid
18 Penduduk sekitar mempunyai nilai tambah 0,618 Valid
19 Prosedur sangat mudah 0,819 Valid
20 Sistem pengamanan cukup memadai 0,887 Valid
21 Sistem informasi mudah dipahami 0,785 Valid
Sumber: Lampiran 7
Dari tabel diatas dapat diketahui ke 21 variabel diatas adalah valid,
sehingga dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk kesemua variabel.
3) Menentukan jumlah faktor.
Jumlah faktor ditentukan dari nilai eigen value. Semakin besar koefesien eigen
value sebuah faktor berarti semakin respensentatifnya dalam mewakili sejumlah
variabel. Faktor disebut presentatif adalah faktor dengan eigen value lebih besar
atau sama dengan 1. Dengan menggunakan metode Principal Component
Analysis (PCA) pada lampiran 7 diperoleh empat (4) faktor dengan nilai eigen
value 1 seperti terlihat pada tabel 4.18.
106
Tabel 4.18 Faktor Dengan Eigen Value 1
Faktor Eigen Value
Percent of
Variance
Commulative
of Variance
Keindahan Obyek wisata (Faktor 1) 6,528 31,085 31,085
Biaya Sarana (Faktor II) 4,349 20,708 51,793
Promosi Obyek Wisata (Faktor III) 3,498 16,657 68,450
Sarana Taransportasi (Faktor IV) 2,232 10,628 79,079
Sumber : Lampiran 7
4) Rotasi faktor.
Rotasi faktor adalah penyederhanaan matrik faktor, yang memiliki struktur yang
cukup sulit untuk diinterprestasikan. Untuk mempermudah interprestasi faktor,
matriks faktor ditranformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana dengan
rotasi faktor. Dalam penelititian ini rotasi faktor menggunakan rotasi Varimax,
karena akan mempermudah menginterpretasinya. Hasil rotasi faktor dapat dilihat
pada tabel 4.19
107
Tabel 4.19 Rotated Component Matrix
a
Component
1 2 3 4
X.1 ,905 ,046 ,026 ,018
X.2 ,857 ,039 ,101 ,059
X.3 ,125 ,077 ,030 ,908
X.4 ,893 ,013 ,020 ,007
X.5 ,016 ,901 ,040 ,034
X.6 ,128 ,077 ,874 ,152
X.7 ,024 ,041 ,912 ,027
X.8 ,032 ,044 ,882 ,070
X.9 ,034 ,864 ,163 ,067
X.10 ,902 ,068 ,024 ,067
X.11 ,133 ,033 ,145 ,882
X.12 ,836 ,097 ,020 ,110
X.13 ,811 ,154 ,105 ,085
X.14 ,074 ,836 ,103 ,053
X.15 ,050 ,857 ,091 ,065
X.16 ,047 ,061 ,881 ,010
X.17 ,047 ,199 ,872 ,094
X.18 ,014 ,145 ,094 ,902
X.19 ,090 ,891 ,008 ,034
X.20 ,890 ,070 ,081 ,006
X.21 ,157 ,874 ,041 ,082
Sumber: Lampiran 7
Dari tabel 4.19 dapat dijelaskan masing-masing variabel sebagai berikut:
(1) X.1 (Keindahan Obyek Wisata) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar
0,905, pada faktor 1(Keindahan Obyek Wisata). Karena korelasi yang terkuat
berada pada faktor 1, maka variabel X1 (Keindahan Obyek Wisata) menjadi
anggota faktor 1 (Keindahan Obyek wisata).
(2) X.2 (Sarana Obyek Wisata) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar 0,857,
pada faktor 1 (Keindahan Obyek Wisata). karena korelasi yang terkuat berada
pada faktor 1 (Keindahan Obyek Wisata), maka variabel X.2 (Sarana Obyek
Wisata) ) menjadi anggota faktor 1 (Keindahan Obyek wisata).
108
(3) X.3 (Sarana Transportasi) faktor loding (korelasi) sebesar 0,908,pada faktor 4
(Sarana Transportasi). karena korelasi yang terkuat berada di faktor 4 (Sarana
Transportasi), maka variabel X.3 (Sarana Transportasi) menjadi anggota
faktor 4 (Sarana Transportasi).
(4) X.4 (Biaya Masuk Obyek Wisata) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar
0,893, pada faktor 1(Keindahan Obyek Wisata). Karena korelasi yang terkuat
berada pada faktor 1, maka variabel X.4 (Biaya Masuk Obyek Wisata)
menjadi anggota faktor 1 (Keindahan Obyek wisata).
(5) X.5 (Biaya Sarana) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar 0,901, pada
faktor 2 (Biaya Sarana). Karena korelasi yang terkuat berada di faktor 2
(Biaya Sarana), maka variabel X.5 (Biaya Sarana) menjadi anggota faktor 2
(Biaya Sarana).
(6) X.6 (Harga Produk) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar 0,874, pada
faktor 3 (Promosi Obyek Wisata). Karena korelasi yang terkuat berada di
faktor 3 (Promosi Obyek Wisata), maka variabel X.6 (Harga Produk) menjadi
anggota faktor 3 (Promosi Obyek wisata).
(7) X.7 (Promosi yang Dilakukan Oleh Obyek Wisata) memiliki faktor loding
(korelasi) sebesar 0,912, pada faktor 3 (Promosi Obyek Wisata). Karena
korelasi yang terkuat berada di faktor 3 (Promosi Obyek Wisata), maka
variabel X.7 (Promosi yang Dilakukan Oleh Obyek Wisata) menjadi anggota
faktor 3 (Promosi Obyek wisata).
109
(8) X.8 (Frekuensi Promosi Cukup Tinggi) memiliki faktor loding (korelasi)
sebesar 0,882, pada faktor 3 (Promosi Obyek Wisata). Karena korelasi yang
terkuat berada di faktor 3 (Promosi Obyek Wisata), maka variabel X.8
(Frekuensi Promosi Cukup Tinggi) menjadi anggota faktor 3 (Promosi Obyek
wisata).
(9) X.9 (Tempat Dan Bentuk Promosi Sangat Mudah) memiliki faktor loding
(korelasi) sebesar 0,864, pada faktor 2 (Biaya Sarana). Karena korelasi yang
terkuat berada di faktor 2 (Biaya Sarana), maka variabel X.9 (Tempat Dan
Bentuk Promosi Sangat Mudah) menjadi anggota faktor 2 (Biaya Sarana).
(10) X.10 (Tempat Obyek Wisata Terjangkau) memiliki faktor loding (korelasi)
sebesar 0,902, pada faktor 1(Keindahan Obyek Wisata). Karena korelasi yang
terkuat berada pada faktor 1, maka variabel X.10 (Tempat Obyek Wisata
Terjangkau) menjadi anggota faktor 1 (Keindahan Obyek wisata).
(11) X.11 (Tempat Fasilitas Pendukung Mudah Diperoleh) faktor loding (korelasi)
sebesar 0,882, pada faktor 4 (Sarana Transportasi). karena korelasi yang
terkuat berada di faktor 4 (Sarana Transportasi), maka variabel X.11 (Tempat
Fasilitas Pendukung Mudah Diperoleh) menjadi anggota faktor 4 (Sarana
Transportasi).
(12) X.12 (Tempat Obyek Wisata Aman Dari Gangguan) memiliki faktor loding
(korelasi) sebesar 0,836, pada faktor 1(Keindahan Obyek Wisata). Karena
110
korelasi yang terkuat berada pada faktor 1, maka variabel X.12 (Tempat
Obyek Wisata Aman Dari Gangguan) menjadi anggota faktor 1 (Keindahan
Obyek wisata).
(13) X.13 (Para Pemandu Sangat Ramah) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar
0,811, pada faktor 1 (Keindahan Obyek Wisata). Karena korelasi yang terkuat
berada pada faktor 1, maka variabel X.13 (Para Pemandu Sangat Ramah)
menjadi anggota faktor 1 (Keindahan Obyek wisata).
(14) X.14 (Kwalitas Pekerja Sangat Diandalkan) memiliki faktor loding (korelasi)
sebesar 0,836, pada faktor 2 (Biaya Sarana). Karena korelasi yang terkuat
berada di faktor 2 (Biaya Sarana), maka variabel X.14 (Kwalitas Pekerja
Sangat Diandalkan) menjadi anggota faktor 2 (Biaya Sarana).
(15) X.15 (Para Pekerja Mempunyai Inisiatif) memiliki faktor loding (korelasi)
sebesar 0,857, pada faktor 2 (Biaya Sarana). Karena korelasi yang terkuat
berada di faktor 2 (Biaya Sarana), maka variabel X.15 (Para Pekerja
Mempunyai Inisiatif) menjadi anggota faktor 2 (Biaya Sarana).
(16) X.16 (Kemampuan Para Pekerja Memberikan Informasi) memiliki faktor
loding (korelasi) sebesar 0,881, pada faktor 3 (Promosi Obyek Wisata).
Karena korelasi yang terkuat berada di faktor 3 (Promosi Obyek Wisata),
maka variabel X.16 (Kemampuan Para Pekerja Memberikan Informasi)
menjadi anggota faktor 3 (Promosi Obyek wisata).
111
(17) X.17 (Penduduk Sekitar Obyek Wisata Mempunyai Keunggulan) memiliki
faktor loding (korelasi) sebesar 0,872, pada faktor 3 (Promosi Obyek Wisata).
Karena korelasi yang terkuat berada di faktor 3 (Promosi Obyek Wisata),
maka variabel X.17 (Penduduk Sekitar Obyek Wisata Mempunyai
Keunggulan) menjadi anggota faktor 3 (Promosi Obyek wisata).
(18) X.18 (Penduduk Sekitar Mempunyai Tambah) faktor loding (korelasi) sebesar
0,902, pada faktor 4 (Sarana Transportasi). karena korelasi yang terkuat
berada di faktor 4 (Sarana Transportasi), maka variabel X.18 (Penduduk
Sekitar Mempunyai Tambah) menjadi anggota faktor 4 (Sarana Transportasi).
(19) X.19 (Prosedur Sangat Mudah) memiliki faktor loding (korelasi) sebesar
0,891, pada faktor 2 (Biaya Sarana). Karena korelasi yang terkuat berada di
faktor 2 (Biaya Sarana), maka variabel X.19 (Prosedur Sangat Mudah)
menjadi anggota faktor 2 (Biaya Sarana).
(20) X.20 (Sistem Keamanan Cukup Memadai) memiliki faktor loding (korelasi)
sebesar 0,890, pada faktor 1 (Keindahan Obyek Wisata). Karena korelasi yang
terkuat berada pada faktor 1, maka variabel X.20 (Sistem Keamanan Cukup
Memadai) menjadi anggota faktor 1 (Keindahan Obyek wisata).
(21) X.21 (Sistem Informasi Mudah Dipahami) memiliki faktor loding (korelasi)
sebesar 0,874, pada faktor 2 (Biaya Sarana). Karena korelasi yang terkuat
berada di faktor 2 (Biaya Sarana), maka variabel X.21 (Sistem Informasi
Mudah Dipahami) menjadi anggota faktor 2 (Biaya Sarana).
112
Dari penjelasan diatas diketahui ke 21 variabel dapat direduksi menjadi 4 faktor,
yaitu:
1) Faktor I ( Keindahan Obyek Wisata) memiliki anggota sejumlah 7, yaitu
X.1(Keindahan Obyek Wisata), X.2(Sarana Obyek Wisata), X.4(Biaya
masuk), X.10(Tempat Obyek Wisata Terjangkau), X.12(Tempat Obyek
Wisata Aman Dari Gangguang), X.13(Para Pemandu Sangat Ramah),
X.20(Sistem Pengamanan Cukup Memadai).
2) Faktor II (Biaya Sarana) memiliki anggota sejumlah 6, yaitu X.5 (Biaya
Sarana), X.9 (Tempat Dan Bentuk Promosi Sangat Mudah), X.14 (Kwalitas
Pekerja Sangat Diandalkan), X.15 (Para Pekerja Mempunyai Inisiatif), X.19
(Prosedur Sangat mudah), X.21 (Sistem Informasi Mudah Dipahami).
3) Faktor III (Promosi Obyek Wisata) memiliki anggota sejumlah 5, yaitu X.6
(Harga produk), X.7 (Promosi Yang Dilakukan Oleh Obyek Wisata), X.8
(Frekuensi Promosi Cukup Tinggi), X.16 (Kemampuan Para Pekerja
Memberikan Informasi), X.17 (Peduduk Sekitar Obyek Wisata Mempunyai
Keunggulan).
4) Faktor IV (Sarana Transportasi) memiliki anggota sejumlah 3, yaitu X.3
(Sarana Taransportasi), X.11 (Tempat Fasilitas Pendukung Mudah Diperoleh),
X.18 (Penduduk Sekitar Mempunyai Nilai Tambah).
113
5) Interpretasi faktor.
Interprestasi faktor dilakukan dengan mengelompokkan variabel yang
memiliki loading faktor minimal 0,50. Variabel dengan faktor loading dibawah 0,50
dikeluarkan dari model. Dalam Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa seluruh variabel
(21 variabel) memiliki loading faktor diatas 0,50. Keseluruhan variabel tersebut
tersebar ke dalam 4 faktor yaitu faktor I (keidahan obyek wisata), faktor II ( biaya
sarana), faktor III ( promosi obyek wisata), faktor IV ( sarana transportasi) dengan
total varian 79,079 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mampu
menjelaskan faktor - faktor yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Propinsi Bali. Keempat faktor tersebut diberi
nama sesuai dengan variabel tersebar yang berkelompok pada faktor tersebut. Analisa
faktor tidak menentukan nama tiap faktor dan konsep untuk faktor-faktor yang
dihasilkan. Nama dan konsep atau makna tiap faktor ditentukan berdasarkan teori
surrogate. Dapat dilihat pada tabel 4.20.
114
Tabel 4.20 Faktor Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Kembali Berkunjung
Ke Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali
No Parameter Faktor Eigen
Value
Loadin
g
Faktor
Percent
of
Variance
1 V1 (Keindahan Obyek Wisata) Keindahan
Obyek wisata
(Faktor I)
0,905
2 V10 (Tempat Obyek wisata Terjangkau) 6,582 0,902 31,085
3 V4 (Biaya masuk obyek wisata) 0,893
4 V20 (Sistem pengamanan cukup memadai) 0,890
5
6
7
V2 (Sarana obyek wisata)
V12 (Tempat obyek wisata aman dari gangguan)
V13 (Para pemandu sangat ramah)
0,857
0,836
0,811
8 V5 (Biaya sarana ) Biaya Sarana
(Faktor II)
0,901
9 V19 (Prosedur sangat mudah) 4,349 0,891 20,708
10
11
12
13
V21(Sistem informasi mudah dipahami)
V9 (Tempat dan bentuk Promosi sangat mudah)
V15 (Para pekerja mempunyai inisiatif)
V14 (Kwalitas pekerja sangat diandalkan)
0,874
0,864
0,857
0,836
14 V7 (Promosi yang dilakukan oleh Obyek Wisata) Promosi
Obyek Wisata
(Faktor III)
0,912
15 V8 (Frekuensi promosi cukup tinggi) 3,498 0,882 16,657
16
17
18
V16(Kemampuan para pekerja memberikan
informasi)
V6 (Harga produk)
V17(Penduduk sekitar obyek wisata mempunyai
keunggulan)
0,881
0,874
0,872
19
20
21
V3 (Sarana transportasi)
V18 (Penduduk sekitar mempunyai nilai tambah)
V11 (Tempat fasilitas pendukung mudah diperoleh)
Sarana
Taransportasi
(Faktor IV)
2,232 0,908
0,902
0,882
10,628
Sumber : Lampiran 7
Keempat faktor tersebut diberi nama sesuai dengan variabel terbesar yang
berkelompok pada faktor tersebut. Analisa faktor tidak menentukan nama tiap faktor
dan konsep untuk faktor-faktor yang dihasilkan.
115
Penjelasan masing - masing faktor adalah sebagai berikut:
2) Faktor I ( Keindahan Obyek Wisata)
Faktor pertama yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke Obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali. Faktor ini dibentuk oleh 7
variabel, yaitu : Keterpikatan dengan Obyek Wisata, Tempat sangat strategis,
Biaya masuk, Sistem pengamanan, Sarana yang ditawarkan, Tempat obyek
wisata aman dari gangguan,Para pemandu sangat ramah.
2) Faktor II (Biaya Sarana)
Faktor kedua yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke Obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali. Faktor ini dibentuk oleh 6
variabel, yaitu : Biaya sarana pada obyek wisata terjangkau,Prosedur untuk
memasuki kawasan obyek wisata sangat mudah sistem informasi mudah
dipahami, Tempat dan bentuk promosi sangat mudah dimengerti, Para pekerja
mempunyai inisiatif, Kualitas pekerja di obyek wisata sangat diandalkan.
3) Faktor III( Promosi Obyek Wisata)
Faktor ketiga yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke Obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali. Faktor ini dibentuk oleh 5
variabel, yaitu : Promosi yang dilakukan sangat mengena dengan ke unggulan
yang dimiliki oleh obyek wisata, Frekuensi promosi kepada wisatawan cukup
tinggi, Kemampuan para pekerja di obyek wisata dalam memberikan
informasi kepada wisatawan sangat penting, harga produk, Penduduk sekitar
116
obyek wisata mempunyai keunggulan dalam bidang wisata di bandingkan
dengan penduduk di luar obyek wisata
4) Faktor IV ( Sarana Tranportasi)
Faktor keempat yang pertimbangan kembali berkunjung ke Obyek Wisata
Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali. Faktor ini dibentuk oleh 3 variabel, yaitu
: Sarana taransportasi, Penduduk sekitar mempunyai nilai tambah dalam
memberikan informasi tentang obyek wisata, Tempat obyek wisata sangat
strategis dan mudah di jangkau.
6) Ketepatan model.
Langkah terakhir dalam analisa faktor adalah dengan menentukan ketepatan model.
Ketepatan model ditentukan oleh besarnya residual, yaitu perbedaan dari korelasi
yang diamati dengan korelasi yang direproduksi, berdasarkan hasil estimasi matriks
factor. Dalam penelitian ini residual yang diperoleh adalah sebesar 24 persen atau
sebanyak 51 residual dengan nilai absolut diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
model memiliki ketepatan sebesar 76 persen pada tingkat penyimpangan sebesar 5
persen.
117
4.5 Faktor Yang Paling Dominan Berhubungan Dengan Pertimbangan Kembali
Berkunjung Ke Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Berdasarkan hasil olahan data dari keseluruhan faktor tersebut, faktor yang
yang paling dominan berhubungan dengan pertimbangan kembali berkunjung ke
Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. adalah faktor I
(keindahan obyek wisata) karena memiliki eigen value sebesar 6,582 dan memiliki
persentase varians sebesar 31,085 persen.
118
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun simpulan dari hasil penelitian mengenai faktor - faktor yang menjadi
pertimbangan kembali berkunjung ke Obyek Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan
Provinsi Bali ini adalah:
1. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan kembali berkunjung ke Obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, antara lain:
a. Faktor 1 (Keindahan Obyek Wisata) terdiri dari 7 variabel yaitu
keterpikatan dengan obyek wisata, tempat sangat strategis, biaya masuk,
sistem pengamanan, sarana yang ditawarkan, tempat obyek wisata aman
dari gangguan, para pemandu sangat ramah dengan persentase variance
31,085 %
b. Faktor 2 (Biaya Sarana) terdiri dari 6 variabel yaitu biaya sarana pada
obyek wisata terjangkau, prosedur untuk memasuki kawasan obyek wisata
sangat mudah sistem informasi mudah dipahami, tempat dan bentuk
promosi sangat mudah dimengerti, para pekerja mempunyai inisiatif,
kualitas pekerja di obyek wisata sangat diandalkan dengan persentase
variance 20,708 %
119
c. Faktor 3 (Promosi Obyek Wisata) terdiri dari 5 variabel yaitu promosi
yang dilakukan sangat mengena dengan ke unggulan yang dimiliki oleh
obyek wisata, frekuensi promosi kepada wisatawan cukup tinggi,
kemampuan para pekerja di obyek wisata dalam memberikan informasi
kepada wisatawan sangat penting, harga produk, penduduk sekitar obyek
wisata mempunyai keunggulan dalam bidang wisata di bandingkan
dengan penduduk di luar obyek wisata dengan persentase variance
16,657%
d. Faktor 4 (Sarana Transportasi) terdiri dari 3 variabel yaitu sarana
taransportasi, penduduk sekitar mempunyai nilai tambah dalam
memberikan informasi tentang obyek wisata, tempat obyek wisata sangat
strategis dan mudah di jangkau dengan persentase variance 10,628 %
5.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut.
1) Dari deskripsi data penelitian variabel Produk bahwa indikator
mengatakan sarana transportasi untuk menuju obyek wisata kurang
memuaskan maka dari itu perlu adanya transportasi yang khusus menuju
Obyek Wisata Tanah Lot.
2) Dari deskripsi data penelitian variabel Harga bahwa indikator mengatakan
harga produk pendamping di tempat wisata kurang terjangkau, maka dari
120
itu harga produk pendamping harus bisa ditekan lebih murah agar bisa
dinikmati oleh wisatawan.
3) Dari deskripsi data penelitian variabel Promosi bahwa indikator
mengatakan tempat dan bentuk promosi kurang mudah dimengerti oleh
wisatawan, maka dari itu perlu diadakan peningkatan promosi baik
melalui media masa, maupun media elektronik. Selain itu dapat juga
dipromosikan dengan cara bekerja sama dengan perusahaan trevel agent
untuk memperomosikan kepada wisatawan domestik maupun
mancanegara.
4) Dari deskripsi data penelitian variabel Tempat bahwa indikator
mengatakan tempat dan obyek wisata kurang aman dari gangguan karena
luas Tanah Lot kurang lebih 87,3 ha, maka harus di tempatkan pos pos
penjagaan ditempat tempat yang jauh dari pengawasan security/
pecalang yang menjaga agar keamanan dan kenyamanan wisatawan tetap
terjaga.
5) Dari deskripsi data penelitian variabel Fasilitas Fisik bahwa indikator
mengatakan kualitas pekerja kurang bisa diandalkan dan perlu diberikan
peningkatan seperti memberikan senyum, keramah- tamahan kepada
wisatawan agar wisatawan merasa nyaman berada di Obyek Wisata Tanah
Lot.
121
6) Dari deskripsi data penelitian variabel Orang bahwa indikator mengatakan
penduduk sekitar obyek wisata belum mempunyai nilai tambah dalam
memberikan informasi tentang obyek wisata, maka dari itu penduduk
disekitar Obyek Wisata perlu di berikan pengarahan yang cukup agar bisa
paham betul akan Obyek Wisata Tanah Lot dan bisa menjelaskan secara
detail kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
7) Dari deskripsi data penelitian variabel Proses bahwa indikator mengatakan
sistem informasi dalam obyek wisata kurang bisa dipahami, maka dari itu
perlu diadakan tinjauan tentang sistem informasi dan memberikan
beberapa fasilitas pemandu khusus yang bisa menjelaskan kedalam bahasa
asing agar wisatawan mudah mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Torres & Josep A. Tribo. (2007). Ownership Structure,Customer Satisfaction and Brand
Equity. Journal of economics and Businiss. Availaible from:
URL:http//ssrn.com/abstract=1002879
Clara Xiaoling Chen. (2008). The Effect of Competition on the Contracting Use of Customer
Satisfaction. Journal of Economics and Businiess. Available from: URL:
http//ssrn.com/abstract=1004117
David. Sucahyo (2010). Pengaruh Bauran Pemasaran (7P) Terhadap Kepuasan Konsumen Untuk
Menggunakan Jasa Di Hotel Grand Palace. Skripsi. Jurusan Manajemen, Universitas
Merdeka Malang.
file:///I:/bab1-3/jurnal/1.Sucahyo 2006.htm
Dewi. (2002). Hotel Resort SPA di Kawasan Wisata Tawamanggu Sebagai Sarana Wisata
Kesehatan Alami Dengan Dengan Penekanan desain Arsitektur Organik
Dennis, Richard dan Philip (2003). Modeling Dynamic Effects of the Marketing Mix on Market
Share. Journal in Marketing Science. Vol. 5.Hal.10.
Available from: URL:http//erim.eur
Dinas Pariwisata Propinsi Bali, (2005), Pendataan Survey Pengunjung Wisatawan Nusantara di
Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata Serta Usaha Akomodasi di Bali Tahun 2005.
Elten Briggs. (2006). An Examination Into The Nature Of Satisfaction Formation In A
Continually Delivered Business Service Context. Managing Outsourceal Software
Projects.Vol.1.Hal. 2.
Ema Trisiana Dewi, (2002), Strategi Pemasaran Pariwisata di Kabupaten Magenta. Tesis,
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
Ferdinant, Augusty, (2002), Structural Equetion Modeling dalam Penelitian Manajemen :
Aplikasi Model-model Rumit dalam Penelitian Untuk Tesis Magister & Disertasi Doktor,
BP. Undip, Semarang.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Ginanda Paramita. (2006). Pengaruh Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Modern (Studi Kasus Pada Carefour di Depok).
Universitas Gunadarma, Jakarta
Hotniar siringorigo (2004). Peran Bauran Pemasaran terhadap Perilaku Pembelian
Konsumen.Jurnal Ekonomi dan Bisnis.Vol.9. Hal.125 Avalaibe from:
URL:http//www/gunadarman.ac.id
Hawkins, D., D.L. Mothersbaugh, and R. J. Best. (2007). Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy. Tenth Edition. Boston:McGraw Hill.
Kolter, Philip (2002). Manajemen Pemasaran.Edisi Melinium.Jilid II. Jakarta: Prehalindo
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi Keduabelas.
Jakarta PT.Indeks
Kotler, Philip, (2001), Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol, Edisi Indonesia, Jilid 1. Penerjemah : Hendra Teguh, SE, Ak., dan Ronny A.
Rusli, SE, Ak., PT. Prenhallindo, Jakarta.
.
Kuncoro, Mudrajad, (2003), Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Surabaya.
Lancaster, Geoff. (1995). Marketing and engineering revisited. The Journal of Business &
Industrial Marketing.Vol. 10. Hal. 6.
Miguel (2003). Do Changes in Custumer Satisfation Lead to Canges in Sales Performance in
Food Retailing?. Journal of economics and Businiss. Vol.3.Hal.18.
Availaible from: URL:http//ssrn.com/abstract=398720
Mohamad Iqbal (2007). Pengaruh persepsi Nilai, Harapan dan kepercayaan terhadap kepuasan
konsumen pada penyediaan jasa internet di jabodetabek Jurnal Kepuasan Konsumen.
Availabe From: URL:http//www/gunadarma.ac.id
Payne, Adrian, (2001), The Essence of Service Marketing (Pemasaran Jasa), Terjemahan Fandt
Tjiptono, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Yogyakarta.
Ronsumbre, Yoshepus, (1999), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan
Wisatawan, Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Santosa, Singgih, (2002), SPSS Statistik Multivariate, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Satya Harpawan, Ridho. (2007). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pembelian
(Studi Pada Konsumen Sentra Kramik Dinoyo Malang). Skripsi, Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
Sucahyo, (2006). Analisis Pengaruh Kebijakan Harga, Promosi dan Fasilitas Pendukung
Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Hotel Grand Palace Malang. Universitas Merdeka
Malang.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.
Sriram, Pradep & Ramya. (2005). Effect of Brand Preference, Product Attributes, and Marketing
Mix Variable in Technology Product Markets. Journal in Marketing Science.Vol. 1.
Hal.1-2. Available from: URL:http//ssrn.com
Sriram, Sridhar & Jayashankar. (2009). Managing Outsourced Software Projects: An Anaalysis
of Project Performance and Customer Satisfaction. Journal of economics and Businiss.
Vol.1.Hal. 19.
Availaible from: URL:http//ssrn.com/abstract=1548244
Suhayati Dwiyana. (2007). Analisis Kepuasan Pelanggan Atas Bauran Pemasaran Pada
Supermarket Millenium di Natar Lampung Selatan.Universitas Lampung selatan. Vol. 1.
Hal. 1.
Supada Sirikudta, Paiboon Archarungroj. (2010). Development Of Sustainable Tourism Industry
Along Chaophraya River. The International Business & Economics Research Journal.
Vol. 9. Hal. 10.
Splillane, J. James, (2005), Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya, Kanisius, Yogyakarta.
Siagian, Dergibson, (2001), Teknik Sampling, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Umar, Husein.2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Wahyu Nurlistiya. (2009).Analisis Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen pada Nav Karaoke Cabang Depok. Kepuasan Konsumen.Vol. 1. Hal. 8-9.
Wahab. Salah, (2007), Manajemen Pariwisata, Alih Bahasa : Frans Gromang, PT. Pradnyana
Paramita, Jakarta.
Yazid, (2001), Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi, Edisi Kedua, Cetakan Pertama,
Ekonisia Fakutas Ekonomi UII, Yogyakarta.
Yoeti, O. A, (2003), Pemasaran Pariwisata, Penerbit Angkasa, Bandung.
Lampiran 1 (lanjutan)
No. Responden:
I. IDENTITAS RESPONDEN
Beri tanda rumput (V) pada kolom yang dianggap sesuai dengan identitas anda.
NAMA:
NEGARA :
Kelamin : L/P
Usia :
17 25 36-45 55 ke atas
26 35 46-55
Pendidikan Terakhir:
SD SMA Lainnya
SMP Perguruan Tinggi
Asal Wisatawan :
Domestik
International
Tujuan :
Penelitian Perayaan Kunjungan
Khusus
Studi Banding Liburan
II. PERTANYAAN UMUM
1. Rata rata waktu Bapak/Ibu/Saudara di obyek wisata Tanah Lot?
1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 Jam >5 Jam
2. Jumlah belanja anda ke Obyek Wisata Tanah Lot?
<Rp. 500.000,- Rp. 1.000.000,- >Rp. 1.500.000,-
3. Ferekuensi kunjungan anda ke Obyek Wisata Tanah Lot?
Dua Kali Setahun Satu Tahun Sekali Dua Tahun Sekali Tiga
Tahun Sekali
Lampiran 1 (lanjutan)
III. FAKTOR FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN
KEMBALI BERKUNJUNG KE OBYEK WISATA TANAH
LOT KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI
Berilah jawaban dari pertanyaan berikut ini dengan member tanda silang (x) pada
jawaban yang menurut anda paling sesuai.
3.1 PENILAIAN BAURAN PEMASARAN PARIWISATA
Pertanyaan berikut menggambarkan Pemenuhan harapan anda terhadap obyek
Wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan Bali
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
Sangat
Setuju
(4)
Setuju
(3)
Tidak
Setuju
(2)
Sangat
Tidak
Setuju
(1)
I PRODUK
1 Saya sangat terpikat oleh keindahan
obyek wisata Tanah Lot (X1.1)
2 Sarana yang ditawarkan cukup
mendukung para wisatawan
untuk datang ke obyek wisata
Tanah Lot (X1.2)
3 Sarana transportasi untuk
menuju obyek wisata sangat
evektif dan efisien (X1.3)
II HARGA
1 Biaya masuk ke obyek wisata
terjangkau oleh semua
wisatawan (X2.1)
2 Biaya sarana pada obyek wisata
terjangkau oleh semua
wisatawan (X2.2)
3 Harga produk pendamping di
tempat wisata dapat dijangkau
oleh semua wisatawan (X2.3)
III PROMOSI
1 Promosi yang dilakukan sangat
mengena dengan ke unggulan
yang dimiliki oleh obyek wisata
(X3.1)
Lampiran 1 (lanjutan)
2 Frekuensi promosi kepada
wisatawan cukup tinggi (X3.2)
3 Tempat dan bentuk peromosi
sangat mudah dimengerti oleh
wisatawan (X3.3)
IV TEMPAT
1 Tempat obyek wisata sangat
strategis dan mudah di jangkau
(X4.1)
2 Tempat fasilitas pendukung mudah
diperoleh (X4.2)
3 Tempat obyek wisata aman dari
gangguan (X4.3)
V FASILITAS FISIK
1 Para pemandu wisata di obyek
wisata sangat ramah (X5.1)
2 Kualitas pekerja di obyek wisata
sangat diandalkan (X5.2)
3 Para pekerja ditempat wisata
mempunyai inisiatif untuk
membantu wisatawan bila
mengalami masalah (X5.3)
VI ORANG
1 Kemampuan para pekerja di obyek
wisata dalam memberikan
informasi kepada wisatawan sangat
penting (X6.1)
2 Penduduk sekitar obyek wisata
mempunyai keunggulan dalam
bidang wisata di bandingkan
dengan penduduk di luar obyek
wisata (X6.2)
3 Penduduk sekitar mempunyai nilai
tambah dalam memberikan
informasi tentang obyek wisata
(X6.3)
VII PROSES
1 Prosedur untuk memasuki kawasan
obyek wisata sangat mudah (X7.1)
2 Sistem pengamanan para wisatawan
cukup memadai (X7.2)
3 sistem informasi dalam obyek
wisata mudah dipahami (X7.3)
Lampiran 1 (lanjutan)
Respondent Number:
I. RESPONDENT IDENTITY
NAME :
NATIONALITY :
Sex : Male/Female
Age :
17 25 36 45 >55
26 35 46 55
Last Education:
Elementary School Senior High School Others
Junior High School University
Country Origin :
Domestic
International
Purpose :
Research Ceremonial Special Visit
Comparative Study Vacation
II. GENERAL QUESTION
1. Average time for you to visit the tourism object of Tanah Lot?
1 Hours 2 Hours 3 Hours 4 Hours >5 Hours
2. The amount of budget when you are going to shophing at Tanah Lot ?
(Dollar of America)
< $ 50,- $. 100,- >$. 150,-
3. Frequency of Visiting Tanah Lot ?
Twice a year Annually Once in two years
Once in three years
Lampiran 1 (lanjutan)
III. FACTORS AS THE CONSIDERATION OF
TOURIST REVISIT SIGHT SEEING TANAH
LOT TABANAN PROVINSI BALI
Give the answer to the questions above with giving (x)
3.1 The judgement tourism marketing mix
The question above drawing your desire to the tourism object Tanah Lot Tabanan
Bali
NO QUESTIONS ANSWER
Very
Agree
(4)
Agree
(3)
Disagree
(2)
Very
Disagree
(1)
I Product
1 The View of Tanah Lot is very
fascinating (X1.1)
2 All facilities that offered,
supporting the tourists to come
to Tanah Lot (X1.2)
3 The transportation facility is
very effective and efficient
(X1.3)
II Price
1 The entrance fee is very
reasonable for all tourists
(X2.1)
2 The admittance fee of Tanah
Lots facilities are reasonable
(X2.2)
3 Price of miscellaneous product
is reasonable for all tourists
(X2.3)
III Promotion
1 Promotional effort is very
effective (X3.1)
2 High frequency of tourist
promotion (X3.2)
3 Place and promotion are
understandable (X3.3)
Lampiran 1 (lanjutan)
IV Place
1 the tourism object is very strategic
and easy to find (X4.1)
2 The supporting facilities is easy to
find (X4.2)
3 The tourism object is save (X4.3)
V Physical evidence
The guide of tourism object is very
friendly (X5.1)
The workers quality are dependable
(X5.2)
The object workers had high
inisiative to solve the tourists
problem (X5.3)
VI People
1 The ability of workers in giving
information is very important
(X6.1)
2 The local community has better
knowledge about tourism compared
to outsider (X6.2)
3 The ability of workers in giving
information is very important
(X6.1)
VII Process
1 The procedure of entering tourism
object is very easy (X7.1)
2 The security system is very
effective (X7.2)
3 The information system in Tanah
Lot is understandable (X7.3)
Lampiran 2
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 65
2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 67
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 68
5 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 29
6 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 75
7 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 69
8 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 66
9 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 31
10 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 67
11 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 69
12 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 72
13 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 30
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
15 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 69
16 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 75
17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 82
18 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 30
19 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 71
20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 68
21 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
22 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 73
23 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 31
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
No
responden
Pernyataan
DATA KUISIONER PENGUNJUNG OBYEK WISATA TANAH LOT
Lampiran 2 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
26 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 66
27 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 29
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64
29 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 79
30 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 66
31 1 2 4 1 3 3 3 3 3 1 4 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 53
32 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 65
33 4 3 3 4 1 3 3 3 1 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 57
34 4 4 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 4 4 3 1 2 4 4 4 4 65
35 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 73
36 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 71
37 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 61
38 4 3 4 3 3 2 1 1 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 4 3 4 61
39 1 1 3 1 4 3 4 3 3 1 4 2 1 3 4 3 4 4 3 2 3 57
40 3 4 3 3 2 3 3 4 1 3 4 3 3 1 1 4 3 3 1 4 1 57
41 4 4 1 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 1 4 4 4 66
42 3 3 4 4 1 3 3 4 1 4 3 4 3 2 2 4 3 3 1 3 1 59
43 1 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 52
44 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 67
45 4 4 4 3 4 1 1 1 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 68
46 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 67
47 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 71
48 3 3 1 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 66
49 4 4 3 3 1 3 3 4 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 1 4 2 59
50 1 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 4 4 3 1 3 53
No
responden
Pernyataan
Lampiran 2 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
51 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 4 3 4 60
52 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 72
53 4 3 3 4 1 3 4 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 1 3 1 57
54 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 60
55 1 1 3 1 3 3 3 4 3 2 3 1 2 3 3 4 3 3 3 2 3 54
56 3 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 59
57 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 78
58 1 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 52
59 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 71
60 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 1 3 3 3 68
61 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 1 4 1 68
62 3 4 3 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 61
63 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
64 1 2 3 1 3 4 4 4 3 1 4 1 2 4 3 4 4 4 3 1 3 59
65 4 4 4 3 4 1 1 2 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 4 3 65
66 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 61
67 4 4 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4 1 1 4 3 3 1 3 2 61
68 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 72
69 1 1 3 1 4 3 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 3 2 3 62
70 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 71
71 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 62
72 4 4 3 4 1 4 4 3 1 3 3 3 4 2 2 3 4 3 1 4 2 62
73 4 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 4 4 3 63
74 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 77
75 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 69
No
responden
Pernyataan
Lampiran 2 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
76 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 72
77 3 4 3 4 4 1 1 1 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 3 65
78 1 2 4 1 3 3 3 4 4 1 3 2 1 4 3 4 3 3 4 1 3 57
79 3 4 4 3 2 3 4 3 1 3 4 3 3 1 1 3 4 4 2 3 1 59
80 3 4 1 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 63
81 3 3 4 4 3 1 1 2 3 4 3 4 3 3 3 2 1 3 4 3 3 60
82 3 4 3 3 1 3 3 3 2 4 4 3 4 1 1 3 3 3 2 4 1 58
83 1 1 3 1 4 3 3 4 4 1 3 2 1 3 3 4 3 3 4 2 3 56
84 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 69
85 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 73
86 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 66
87 1 2 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 1 4 4 4 4 4 4 1 4 65
88 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 62
89 4 3 3 3 1 3 3 4 1 3 3 3 3 1 2 4 3 3 1 3 3 57
90 4 3 3 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 4 3 4 61
91 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 76
92 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 70
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 65
94 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 62
95 4 4 4 3 1 3 4 3 1 4 4 4 4 2 2 3 3 3 1 4 1 62
96 1 2 3 1 3 3 4 3 3 1 3 1 2 3 3 3 4 4 3 1 3 54
97 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 67
98 3 3 3 4 3 1 1 1 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 59
99 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 70
100 4 4 3 4 3 1 1 1 3 4 4 3 3 3 3 2 1 3 4 4 4 62
No
responden
Pernyataan
Lampiran 2 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
101 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 3 4 4 1 1 3 3 3 2 3 1 60
102 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 73
103 1 2 4 1 4 3 4 3 4 1 3 1 2 3 4 3 4 4 3 1 3 58
104 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
105 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 69
106 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 69
107 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 74
108 1 1 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 64
109 3 4 3 3 1 3 3 4 1 3 4 3 3 1 2 3 3 3 1 4 1 56
110 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 3 4 1 3 4 3 63
111 3 4 4 3 4 1 1 1 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 65
112 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 81
113 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 72
114 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 70
115 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 73
116 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 66
117 1 1 3 1 4 3 4 4 3 1 3 2 1 3 4 3 4 4 4 2 3 58
118 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 69
119 4 3 1 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 67
120 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 77
121 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 1 4 3 3 1 4 1 58
122 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 70
123 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 72
124 3 3 4 3 4 1 1 1 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 60
125 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 74
No
responden
Pernyataan
Lampiran 2 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
126 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 72
127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
128 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 78
129 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 75
130 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 78
No
responden
Pernyataan
Lampiran 3
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
1 3,03 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 71,79
2 3,03 3,23 3,22 4,23 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 70,51
3 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 4,61 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 73,92
4 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 4,61 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 75,05
5 2,02 1,00 1,00 2,08 1,00 1,00 2,09 1,00 2,20 1,00 1,00 1,00 2,20 1,00 1,00 2,23 1,00 2,20 1,00 2,09 1,00 30,11
6 3,03 4,35 3,22 4,23 4,48 4,64 4,27 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 4,59 4,61 4,72 3,47 4,72 4,61 3,22 4,27 3,30 83,39
7 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 4,64 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 4,61 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 76,26
8 3,03 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 72,77
9 1,00 2,12 1,00 1,00 2,16 1,00 1,00 1,00 2,20 2,11 1,00 2,22 1,00 2,20 2,24 2,23 2,24 1,00 2,11 1,00 1,00 32,83
10 3,03 3,23 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 74,12
11 3,03 3,23 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 4,34 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 4,70 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 76,47
12 3,03 3,23 3,22 4,23 3,32 4,64 4,27 4,34 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 4,70 4,72 3,41 3,22 4,27 3,30 79,93
13 1,00 1,00 1,00 2,08 2,16 1,00 2,09 2,11 1,00 2,11 1,00 2,22 1,00 2,20 1,00 1,00 1,00 1,00 2,11 2,09 1,00 31,17
14 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 69,43
15 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 4,64 4,27 4,34 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 76,38
16 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 4,64 4,27 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 4,61 4,72 4,70 4,72 4,61 4,33 4,27 3,30 83,38
17 4,05 4,35 4,33 4,23 3,32 4,64 4,27 4,34 4,61 4,32 4,38 4,65 4,59 4,61 3,48 4,70 4,72 4,61 4,33 4,27 4,45 91,25
18 2,02 1,00 2,11 1,00 1,00 1,00 2,09 1,00 2,20 1,00 2,13 1,00 1,00 2,20 1,00 2,23 1,00 2,20 1,00 2,09 1,00 31,28
19 3,03 3,23 4,33 3,16 3,32 4,64 4,27 3,23 4,61 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 4,72 4,61 3,22 3,18 3,30 78,93
20 4,05 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 4,27 4,45 74,92
21 3,03 3,23 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 72,78
22 4,05 3,23 3,22 3,16 3,32 4,64 3,18 4,34 4,61 4,32 3,25 4,65 4,59 4,61 3,48 4,70 4,72 3,41 3,22 3,18 3,30 81,18
23 1,00 2,12 1,00 1,00 2,16 1,00 1,00 2,11 1,00 2,11 2,13 2,22 1,00 2,20 2,24 2,23 1,00 2,20 1,00 1,00 1,00 32,72
Pernyataan No
responden
TRANSFORMASI DATA ORDINAL - INTERVAL
Lampiran 3 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
24 4,05 4,35 4,33 4,23 4,48 4,64 4,27 4,34 4,61 4,32 4,38 4,65 4,59 4,61 4,72 4,70 4,72 4,61 4,33 4,27 4,45 93,65
25 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 69,43
26 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 3,41 3,21 4,38 3,44 4,59 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 72,87
27 1,00 1,00 1,00 2,08 1,00 2,21 1,00 1,00 2,20 1,00 1,00 2,22 1,00 1,00 2,24 1,00 1,00 2,20 1,00 2,09 2,15 30,40
28 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 70,52
29 4,05 4,35 3,22 3,16 4,48 4,64 4,27 3,23 4,61 4,32 4,38 4,65 3,39 4,61 4,72 3,47 4,72 4,61 4,33 4,27 4,45 87,92
30 3,03 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 72,77
31 1,00 2,12 4,33 1,00 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 1,00 4,38 1,00 2,20 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 1,00 3,30 58,34
32 3,03 3,23 1,00 3,16 4,48 3,43 4,27 3,23 3,41 3,21 2,13 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 4,72 2,20 3,22 4,27 3,30 71,90
33 4,05 3,23 3,22 4,23 1,00 3,43 3,18 3,23 1,00 4,32 3,25 3,44 3,39 2,20 2,24 3,47 3,48 3,41 2,11 3,18 1,00 62,06
34 4,05 4,35 4,33 4,23 3,32 2,21 1,00 1,00 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 4,61 3,48 1,00 2,24 4,61 4,33 4,27 4,45 71,39
35 4,05 3,23 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 4,34 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 4,70 4,72 3,41 4,33 4,27 4,45 80,98
36 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 4,64 4,27 3,23 3,41 3,21 3,25 4,65 4,59 3,41 3,48 4,70 4,72 4,61 3,22 4,27 3,30 78,92
37 3,03 3,23 2,11 3,16 4,48 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 2,13 3,44 3,39 3,41 4,72 3,47 3,48 1,00 3,22 3,18 3,30 67,19
38 4,05 3,23 4,33 3,16 3,32 2,21 1,00 1,00 3,41 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 1,00 2,24 3,41 4,33 3,18 4,45 66,82
39 1,00 1,00 3,22 1,00 4,48 3,43 4,27 3,23 3,41 1,00 4,38 2,22 1,00 3,41 4,72 3,47 4,72 4,61 3,22 2,09 3,30 63,16
40 3,03 4,35 3,22 3,16 2,16 3,43 3,18 4,34 1,00 3,21 4,38 3,44 3,39 1,00 1,00 4,70 3,48 3,41 1,00 4,27 1,00 62,14
41 4,05 4,35 1,00 3,16 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 3,21 2,13 3,44 4,59 3,41 3,48 3,47 4,72 1,00 4,33 4,27 4,45 72,69
42 3,03 3,23 4,33 4,23 1,00 3,43 3,18 4,34 1,00 4,32 3,25 4,65 3,39 2,20 2,24 4,70 3,48 3,41 1,00 3,18 1,00 64,60
43 1,00 2,12 3,22 1,00 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 2,11 3,25 1,00 2,20 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 1,00 3,30 57,21
44 3,03 3,23 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 74,12
45 4,05 4,35 4,33 3,16 4,48 1,00 1,00 1,00 3,41 4,32 4,38 4,65 4,59 3,41 4,72 2,23 2,24 4,61 4,33 4,27 4,45 74,97
46 3,03 4,35 3,22 3,16 3,32 4,64 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 73,98
47 3,03 3,23 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 4,38 4,65 3,39 3,41 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 78,63
48 3,03 3,23 1,00 3,16 3,32 3,43 4,27 4,34 4,61 3,21 2,13 4,65 3,39 3,41 3,48 4,70 4,72 2,20 4,33 3,18 3,30 73,09
Pernyataan No
responden
Lampiran 3 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
49 4,05 4,35 3,22 3,16 1,00 3,43 3,18 4,34 2,20 3,21 4,38 3,44 3,39 1,00 2,24 3,47 3,48 3,41 1,00 4,27 2,15 64,36
50 1,00 2,12 3,22 1,00 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 1,00 3,25 1,00 2,20 3,41 3,48 3,47 4,72 4,61 3,22 1,00 3,30 58,54
51 4,05 3,23 3,22 3,16 3,32 2,21 2,09 2,11 3,41 4,32 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 1,00 1,00 3,41 4,33 3,18 4,45 65,46
52 3,03 3,23 4,33 3,16 4,48 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 3,25 4,65 4,59 3,41 4,72 4,70 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 80,01
53 4,05 3,23 3,22 4,23 1,00 3,43 4,27 3,23 2,20 3,21 3,25 3,44 3,39 1,00 2,24 3,47 4,72 3,41 1,00 3,18 1,00 62,17
54 3,03 3,23 1,00 4,23 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 2,13 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 2,20 3,22 3,18 3,30 65,96
55 1,00 1,00 3,22 1,00 3,32 3,43 3,18 4,34 3,41 2,11 3,25 1,00 2,20 3,41 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 2,09 3,30 59,53
56 3,03 3,23 3,22 3,16 4,48 2,21 2,09 1,00 3,41 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 1,00 2,24 3,41 3,22 3,18 3,30 64,80
57 4,05 4,35 4,33 3,16 3,32 3,43 4,27 4,34 4,61 4,32 4,38 4,65 3,39 3,41 3,48 4,70 4,72 4,61 4,33 4,27 4,45 86,56
58 1,00 2,12 3,22 1,00 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 1,00 3,25 1,00 2,20 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 2,09 3,30 57,19
59 3,03 4,35 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 3,23 3,41 4,32 4,38 3,44 4,59 4,61 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 78,68
60 3,03 4,35 2,11 3,16 4,48 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 2,13 3,44 4,59 3,41 4,72 4,70 4,72 1,00 3,22 3,18 3,30 75,40
61 4,05 4,35 4,33 4,23 1,00 4,64 4,27 4,34 2,20 4,32 4,38 4,65 3,39 2,20 2,24 4,70 4,72 4,61 1,00 4,27 1,00 74,90
62 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 2,21 1,00 2,11 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 4,61 3,48 2,23 2,24 3,41 3,22 4,27 3,30 66,95
63 4,05 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 70,45
64 1,00 2,12 3,22 1,00 3,32 4,64 4,27 4,34 3,41 1,00 4,38 1,00 2,20 4,61 3,48 4,70 4,72 4,61 3,22 1,00 3,30 65,52
65 4,05 4,35 4,33 3,16 4,48 1,00 1,00 2,11 3,41 4,32 3,25 4,65 4,59 3,41 4,72 2,23 2,24 3,41 3,22 4,27 3,30 71,50
66 3,03 4,35 2,11 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 1,00 3,44 3,39 3,41 3,48 4,70 3,48 1,00 3,22 4,27 3,30 67,10
67 4,05 4,35 3,22 4,23 2,16 4,64 3,18 4,34 2,20 3,21 3,25 3,44 4,59 1,00 1,00 4,70 3,48 3,41 1,00 3,18 2,15 66,78
68 4,05 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 4,70 4,72 4,61 3,22 4,27 4,45 79,70
69 1,00 1,00 3,22 1,00 4,48 3,43 4,27 4,34 4,61 2,11 4,38 1,00 2,20 4,61 4,72 4,70 4,72 4,61 3,22 2,09 3,30 68,99
70 4,05 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 3,25 3,44 3,39 4,61 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 78,52
71 4,05 3,23 1,00 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 4,32 2,13 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 1,00 4,33 3,18 4,45 68,06
72 4,05 4,35 3,22 4,23 1,00 4,64 4,27 3,23 1,00 3,21 3,25 3,44 4,59 2,20 2,24 3,47 4,72 3,41 1,00 4,27 2,15 67,94
73 4,05 3,23 4,33 3,16 3,32 2,21 2,09 2,11 3,41 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 1,00 2,24 3,41 4,33 4,27 3,30 68,96
Pernyataan No
responden
Lampiran 3 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
74 4,05 4,35 4,33 3,16 3,32 3,43 4,27 4,34 4,61 4,32 4,38 4,65 3,39 3,41 3,48 3,47 4,72 4,61 4,33 4,27 4,45 85,33
75 4,05 3,23 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 3,18 4,45 76,06
76 3,03 4,35 4,33 4,23 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 3,47 4,72 4,61 3,22 4,27 3,30 79,69
77 3,03 4,35 3,22 4,23 4,48 1,00 1,00 1,00 4,61 4,32 4,38 3,44 4,59 4,61 4,72 2,23 2,24 3,41 3,22 4,27 3,30 71,66
78 1,00 2,12 4,33 1,00 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 1,00 3,25 2,22 1,00 4,61 3,48 4,70 3,48 3,41 4,33 1,00 3,30 63,09
79 3,03 4,35 4,33 3,16 2,16 3,43 4,27 3,23 1,00 3,21 4,38 3,44 3,39 1,00 1,00 3,47 4,72 4,61 2,11 3,18 1,00 64,45
80 3,03 4,35 1,00 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 3,41 3,21 1,00 3,44 3,39 4,61 3,48 4,70 3,48 1,00 4,33 4,27 3,30 69,42
81 3,03 3,23 4,33 4,23 3,32 1,00 1,00 2,11 3,41 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 2,23 1,00 3,41 4,33 3,18 3,30 65,63
82 3,03 4,35 3,22 3,16 1,00 3,43 3,18 3,23 2,20 4,32 4,38 3,44 4,59 1,00 1,00 3,47 3,48 3,41 2,11 4,27 1,00 63,25
83 1,00 1,00 3,22 1,00 4,48 3,43 3,18 4,34 4,61 1,00 3,25 2,22 1,00 3,41 3,48 4,70 3,48 3,41 4,33 2,09 3,30 61,91
84 4,05 4,35 2,11 3,16 4,48 3,43 4,27 3,23 3,41 3,21 1,00 3,44 4,59 3,41 4,72 4,70 4,72 2,20 4,33 4,27 3,30 76,36
85 4,05 4,35 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 4,27 4,45 80,67
86 3,03 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 3,18 3,30 72,79
87 1,00 2,12 4,33 1,00 4,48 4,64 4,27 4,34 4,61 1,00 4,38 2,22 1,00 4,61 4,72 4,70 4,72 4,61 4,33 1,00 4,45 72,52
88 4,05 4,35 1,00 4,23 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 1,00 3,44 3,39 4,61 3,48 3,47 3,48 1,00 3,22 4,27 3,30 68,06
89 4,05 3,23 3,22 3,16 1,00 3,43 3,18 4,34 1,00 3,21 3,25 3,44 3,39 1,00 2,24 4,70 3,48 3,41 1,00 3,18 3,30 62,20
90 4,05 3,23 3,22 4,23 3,32 2,21 1,00 2,11 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 1,00 2,24 4,61 4,33 3,18 4,45 66,78
91 4,05 4,35 4,33 4,23 4,48 4,64 3,18 3,23 4,61 3,21 4,38 3,44 4,59 4,61 4,72 3,47 4,72 3,41 3,22 4,27 3,30 84,43
92 3,03 3,23 3,22 3,16 4,48 3,43 4,27 3,23 4,61 4,32 3,25 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 77,52
93 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 4,32 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 71,63
94 3,03 4,35 1,00 4,23 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 1,00 3,44 3,39 4,61 3,48 3,47 3,48 2,20 3,22 4,27 3,30 68,25
95 4,05 4,35 4,33 3,16 1,00 3,43 4,27 3,23 1,00 4,32 4,38 4,65 4,59 2,20 2,24 3,47 3,48 3,41 1,00 4,27 1,00 67,82
96 1,00 2,12 3,22 1,00 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 1,00 3,25 1,00 2,20 3,41 3,48 3,47 4,72 4,61 3,22 1,00 3,30 59,63
97 3,03 3,23 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 4,65 4,59 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 74,25
98 3,03 3,23 3,22 4,23 3,32 1,00 1,00 1,00 4,61 3,21 3,25 3,44 4,59 3,41 3,48 2,23 2,24 4,61 3,22 3,18 3,30 64,81
Pernyataan No
responden
Lampiran 3 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
99 3,03 4,35 3,22 3,16 4,48 3,43 3,18 3,23 4,61 3,21 4,38 3,44 4,59 3,41 4,72 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 77,57
100 4,05 4,35 3,22 4,23 3,32 1,00 1,00 1,00 3,41 4,32 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 2,23 1,00 3,41 4,33 4,27 4,45 67,69
101 3,03 3,23 4,33 4,23 2,16 4,64 4,27 3,23 1,00 4,32 3,25 4,65 4,59 1,00 1,00 3,47 3,48 3,41 2,11 3,18 1,00 65,58
102 4,05 4,35 1,00 4,23 4,48 3,43 4,27 3,23 4,61 4,32 1,00 4,65 4,59 4,61 3,48 4,70 4,72 2,20 4,33 4,27 4,45 80,97
103 1,00 2,12 4,33 1,00 4,48 3,43 4,27 3,23 4,61 1,00 3,25 1,00 2,20 3,41 4,72 3,47 4,72 4,61 3,22 1,00 3,30 64,35
104 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 70,52
105 3,03 3,23 3,22 4,23 3,32 4,64 3,18 4,34 4,61 3,21 3,25 3,44 3,39 4,61 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 76,48
106 4,05 4,35 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 4,27 4,45 76,04
107 3,03 4,35 4,33 3,16 4,48 3,43 4,27 4,34 3,41 3,21 4,38 4,65 4,59 3,41 4,72 3,47 4,72 3,41 3,22 4,27 3,30 82,13
108 1,00 1,00 4,33 2,08 3,32 4,64 3,18 3,23 3,41 2,11 3,25 4,65 3,39 4,61 3,48 3,47 4,72 4,61 4,33 2,09 4,45 71,34
109 3,03 4,35 3,22 3,16 1,00 3,43 3,18 4,34 1,00 3,21 4,38 3,44 3,39 1,00 2,24 3,47 3,48 3,41 1,00 4,27 1,00 60,99
110 3,03 4,35 1,00 3,16 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 4,32 1,00 4,65 3,39 3,41 3,48 3,47 4,72 1,00 3,22 4,27 3,30 69,42
111 3,03 4,35 4,33 3,16 4,48 1,00 1,00 1,00 3,41 4,32 4,38 4,65 4,59 3,41 4,72 2,23 2,24 4,61 3,22 4,27 3,30 71,70
112 4,05 4,35 3,22 4,23 4,48 4,64 4,27 4,34 4,61 4,32 4,38 4,65 4,59 4,61 3,48 4,70 3,48 4,61 4,33 4,27 4,45 90,06
113 4,05 4,35 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 4,38 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 3,18 4,45 79,48
114 4,05 3,23 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 77,29
115 4,05 4,35 3,22 4,23 3,32 4,64 4,27 3,23 3,41 4,32 3,25 3,44 3,39 4,61 3,48 3,47 4,72 4,61 3,22 4,27 3,30 80,79
116 4,05 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 4,33 3,18 4,45 72,71
117 1,00 1,00 3,22 1,00 4,48 3,43 4,27 4,34 3,41 1,00 3,25 2,22 1,00 3,41 4,72 3,47 4,72 4,61 4,33 2,09 3,30 64,25
118 3,03 3,23 4,33 3,16 3,32 3,43 3,18 4,34 4,61 4,32 3,25 4,65 3,39 3,41 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 76,42
119 4,05 3,23 1,00 3,16 4,48 3,43 4,27 4,34 4,61 3,21 1,00 3,44 3,39 3,41 4,72 4,70 4,72 1,00 4,33 3,18 4,45 74,11
120 4,05 3,23 3,22 4,23 3,32 4,64 4,27 4,34 4,61 3,21 4,38 3,44 3,39 4,61 3,48 4,70 4,72 4,61 4,33 4,27 4,45 85,50
121 3,03 4,35 3,22 3,16 2,16 3,43 3,18 3,23 2,20 3,21 4,38 3,44 3,39 2,20 1,00 4,70 3,48 3,41 1,00 4,27 1,00 63,43
122 3,03 3,23 3,22 4,23 3,32 4,64 3,18 4,34 3,41 4,32 3,25 3,44 4,59 4,61 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 77,58
123 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 3,43 4,27 4,34 4,61 3,21 4,38 3,44 3,39 4,61 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 79,69
Pernyataan No
responden
Lampiran 3 (lanjutan)
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
124 3,03 3,23 4,33 3,16 4,48 1,00 1,00 1,00 3,41 3,21 3,25 4,65 3,39 4,61 3,48 2,23 2,24 4,61 3,22 3,18 3,30 66,03
125 4,05 4,35 3,22 4,23 3,32 3,43 4,27 3,23 3,41 4,32 3,25 4,65 3,39 4,61 3,48 3,47 3,48 4,61 4,33 4,27 4,45 81,82
126 3,03 4,35 3,22 4,23 3,32 4,64 3,18 4,34 4,61 3,21 4,38 3,44 3,39 4,61 3,48 4,70 3,48 3,41 3,22 4,27 3,30 79,81
127 3,03 3,23 3,22 3,16 3,32 3,43 3,18 3,23 3,41 3,21 3,25 3,44 3,39 3,41 3,48 3,47 3,48 3,41 3,22 3,18 3,30 69,43
128 4,05 4,35 3,22 4,23 4,48 4,64 3,18 3,23 4,61 4,32 4,38 3,44 4,59 4,61 4,72 3,47 3,48 4,61 4,33 4,27 4,45 86,65
129 4,05 3,23 4,33 4,23 4,48 4,64 4,27 3,23 3,41 4,32 3,25 4,65 3,39 4,61 3,48 4,70 3,48 4,61 3,22 4,27 3,30 83,16
130 4,05 3,23 4,33 3,16 4,48 3,43 4,27 4,34 4,61 4,32 3,25 4,65 4,59 3,41 4,72 4,70 4,72 4,61 4,33 3,18 4,45 86,82
Pernyataan No
responden
Lampiran 6
Deskripsi Data Penelitian
Statistics
130 130 130 130 130 130 130
0 0 0 0 0 0 0
3,05 3,21 2,99 3,01 3,02 2,95 3,05
3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
397,00 417,00 389,00 391,00 392,00 384,00 397,00
Valid
Missing
N
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Sum
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7
Statistics
130 130 130 130 130 130 130
0 0 0 0 0 0 0
3,08 3,02 3,06 3,10 3,02 3,08 3,02
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
401,00 393,00 398,00 403,00 393,00 401,00 393,00
Valid
Missing
N
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Sum
X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14
Statistics
130 130 130 130 130 130 130
0 0 0 0 0 0 0
3,05 3,09 3,08 3,02 3,02 3,28 2,95
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
396,00 402,00 401,00 393,00 393,00 427,00 384,00
Valid
Missing
N
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Sum
X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21
Lampiran 6 (lanjutan)
Frekuensi Jawaban Responden
X.1
19 14,6 14,6 14,6
2 1,5 1,5 16,2
62 47,7 47,7 63,8
47 36,2 36,2 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.2
10 7,7 7,7 7,7
11 8,5 8,5 16,2
51 39,2 39,2 55,4
58 44,6 44,6 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.3
16 12,3 12,3 12,3
5 3,8 3,8 16,2
73 56,2 56,2 72,3
36 27,7 27,7 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.4
17 13,1 13,1 13,1
4 3,1 3,1 16,2
70 53,8 53,8 70,0
39 30,0 30,0 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lampiran 6 (lanjutan)
X.5
13 10,0 10,0 10,0
8 6,2 6,2 16,2
73 56,2 56,2 72,3
36 27,7 27,7 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.6
13 10,0 10,0 10,0
8 6,2 6,2 16,2
81 62,3 62,3 78,5
28 21,5 21,5 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.7
15 11,5 11,5 11,5
6 4,6 4,6 16,2
66 50,8 50,8 66,9
43 33,1 33,1 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.8
13 10,0 10,0 10,0
8 6,2 6,2 16,2
64 49,2 49,2 65,4
45 34,6 34,6 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lampiran 6 (lanjutan)
X.9
11 8,5 8,5 8,5
10 7,7 7,7 16,2
74 56,9 56,9 73,1
35 26,9 26,9 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.10
14 10,8 10,8 10,8
7 5,4 5,4 16,2
66 50,8 50,8 66,9
43 33,1 33,1 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.11
12 9,2 9,2 9,2
9 6,9 6,9 16,2
63 48,5 48,5 64,6
46 35,4 35,4 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.12
11 8,5 8,5 8,5
9 6,9 6,9 15,4
76 58,5 58,5 73,8
34 26,2 26,2 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lampiran 6 (lanjutan)
X.13
10 7,7 7,7 7,7
10 7,7 7,7 15,4
69 53,1 53,1 68,5
41 31,5 31,5 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.14
11 8,5 8,5 8,5
10 7,7 7,7 16,2
74 56,9 56,9 73,1
35 26,9 26,9 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.15
9 6,9 6,9 6,9
12 9,2 9,2 16,2
73 56,2 56,2 72,3
36 27,7 27,7 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.16
8 6,2 6,2 6,2
13 10,0 10,0 16,2
68 52,3 52,3 68,5
41 31,5 31,5 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lampiran 6 (lanjutan)
X.17
8 6,2 6,2 6,2
13 10,0 10,0 16,2
69 53,1 53,1 69,2
40 30,8 30,8 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.18
11 8,5 8,5 8,5
10 7,7 7,7 16,2
74 56,9 56,9 73,1
35 26,9 26,9 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.19
15 11,5 11,5 11,5
6 4,6 4,6 16,2
70 53,8 53,8 70,0
39 30,0 30,0 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
X.20
10 7,7 7,7 7,7
11 8,5 8,5 16,2
41 31,5 31,5 47,7
68 52,3 52,3 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lampiran 6 (lanjutan)
X.21
16 12,3 12,3 12,3
4 3,1 3,1 15,4
80 61,5 61,5 76,9
30 23,1 23,1 100,0
130 100,0 100,0
1,00
2,00
3,00
4,00
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Anda mungkin juga menyukai