Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

(POTENSI KEBAHARIAN YANG ADA DI WAKATOBI)

NOFRIANA

DO11 18 1026

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
Kata Pengantar
Assalamualaikum. Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi pertolongan kepada
hamba-Nya menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudaha, tanpa
izin dan pertolongan-Nya saya tidak akan sanggup menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu.

Tugas ini disusun agar saya dan para pembaca dapat mengetahui
potensi kebaharian Indonesia khususnya dalam tugas ini adalah Pulau
Wakatobi. Tugas ini memuat tentang potensi kebaharian Pulau
Wakatobi serta analisa langsung oleh saya sendiri dengan tugas ini
diharapkan kita dapat membentuk paradigma baru mengenai potensi
bahari di Indonesia, menciptakan sikap Nasionalisme dan dapat di
mengerti dan di pahami serta di implementasikan di dalam kehidupan
nyata, khususnya bagi diri saya sendiri.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah


mengizinkan saya agar dapat berfikir analitik dan menyelesaikan tugas
ini.

Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Saya menyadari bahwa tugas ini kurang sempurna. Oleh karena itu,
Kritik yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan. Terima
kasih.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Makassar, 22 Februari2019

Nofriana
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………..
BAB II KEADAAN UMUM PULAU WAKATOBI…………
BAB III KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT WAKATOBI
BAB IV WISATA BAHARI WAKATOBI……………
BAB V LAMPIRAN………………………………….
BAB VI PENUTUP……………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Balakang

Potensi wisata bahari Indonesia cukup besar. Kekayaan alam,keanekaragaman


hayati, dan keindahannya terbentang luas. Namun aset ini belum bisa terjamah
seluruhnya. Masih banyak potensi baik yang terbengkalai. Hamparan pantai
berpasir putih terbentang sejauh mata memandang. Langit yang cerah bertemu
birunya samudra hingga cakrawala. Semua itu bukanlah sebuah mimpi tentang
tanah surgawi namun potensi nusantara ini.

Indonesia terbentang dari 6-8 LU hingga 11°-15° LS, dan dari 94°-45° BT
hingga 141°-05° BT teretak di posisi geografis sangat strategis , karena menjadi
penghubung dua samudra dan dua benua, samudra Hindia dan samudra Pasifik,
dan Benua Asia dengan Benua Australia. Kepulauan Indonesia terdiri dari 17. 508
km pulau besar dan pulau kecil dan memiliki garis pantai 81.000 km, serta luas
laut terbesar di dunia yaitu 5,8 juta km² (DEPLU 2005). Wilayah laut Indonesia
mencakup 12 mil laut kea rah luar garis pantai, selain itu Indonesia memiliki
wilayah yuridisk nasional yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sejauh
200 ml dan landas kontinen sampai sejauh 350 mil.

Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak


pulau). Salah satunya adalah pulau Wakatobi yang terletak di tenggara sulawesi,
setiap tahunnya ada wisatawan internasional maupun domestik yang datang
mengunjungi Wakatobi. Mereka tidak hanya tertarik pada keindahan alamnya
saja, tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Wakatobi.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan
masyarakat Wakatobi dan obyek wisata bahari yang ada di Wakatobi. Disamping
itu penulis juga ingin mengetahui mengapa pulau Wakatobi sangat terkenal dan
apa yang membuat wisatawan lebih tertarik pada pulau Wakatobi, padahal banyak
pulau-pulau lain di Indonesia.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

 Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah WSBM


 Untuk menambah wawasan tentang kebaharian di pulau Wakatobi
 Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan pulau Wakatobi
BAB II

KEADAAN UMUM PULAU WAKATOBI

1.Letak Geografis

Kabupaten Wakatobi berbentuk kepulauan dan terletak di tenggara Pulau


Sulawesi. Secara astronomis, Kabupaten Wakatobi berada di selatan
garis khatulistiwa, membujur dari 5,00º sampai 6,25º Lintang Selatan (sepanjang
± 160 km) dan melintang dari 123,34º sampai 124.64º Bujur Timur (sepanjang ±
120 km).

Batas Kawasan :

Utara Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara

Selatan Laut Flores

Barat Kabupaten Buton

Timur Laut Banda

1. Wilayah

Luas wilayah daratan Kabupaten Wakatobi adalah ± 823 km², sedangkan


wilayah perairan lautnya diperkirakan seluas ± 18.377,31 km².

2. Iklim

Kabupaten Wakatobi sama seperti daerah–daerah lain


di Indonesia mengalami dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau.
Wilayah daratan Kabupaten Wakatobi umumnya memiliki ketinggian di bawah
1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa,
sehingga daerah ini beriklim tropika. Posisi yang berdekatan dengan garis
khatulistiwa menjadikan kawasan TN Wakatobi beriklim tropis. Menurut
klasifikasi Schmidt-Fergusson iklim di Kepulauan Wakatobi termasuk tipe C,
dengan dua musim yaitu musim kemarau (musim timur: April - Agustus) dan
musim hujan (musim barat: September - April) dengan suhu harian berkisar antara
19 - 340C. Musim angin barat berlangsung dari bulan Desember sampai dengan
bulan Maret yang ditandai dengan sering terjadi hujan, gelombang laut cukup
besar sehingga nelayan jarang yang melaut.
Jumlah curah hujan di kepulauan Wakatobi tidak begitu tinggi. Data 10 tahun
terakhir menyebutkan jumlah curah hujan terendah terjadi pad abulan September
hanya mencapai 2,5 mm dan curah hujan tertinggi di bulan Januari mencapai
229,5 mm.

3. Pembagian Administratif

-Kecamatan Binongko

-Kecamatan Kaledupa

-Kecamatan Kaledupa Selatan

-Kecamatan Togo Binongko

-Kecamatan Tomia

-Kecamatan Tomia Timur

-Kecamatan Wangi-Wangi

-Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

4. Desa/kelurahan

Seluruh kecamatan di Kabupaten Wakatobi dibagi lagi ke dalam 61


desa/kelurahan, tepatnya 45 desa dan 16 kelurahan. Dari 61 desa/kelurahan pada
tahun 2003 tersebut, 10 desa telah mencapai desa swasembada (15,63%), 16 desa
swakarya (25,00%), dan 38 desa swadaya (59,38%).
5. Penduduk

Jumlah penduduk menurut hasil Sensus Penduduk tahun 2000 berjumlah


87.793 jiwa yang terdiri dari laki-laki 42.620 jiwa dan perempuan 45.173
jiwa.Dan .pada tahun 2016 jumlah penduduk sebanyak 95.209 jiwa atau selama
naik sejumlah 7.416 jiwa.

Jumlah penduduk berada di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, 23,37%


berada di Kecamatan Wangi-Wangi, 19,05% berada di Kecamatan Kaledupa,
17,86% berada diKecamatan Tomia dan 15,01% berada di Kecamatan Binongko.

Terdapat 8 suku bangsa yang mendiami daerah Kabupaten Wakatobi


dengan data tahun 2000 sebanyak 87.793, suku bangsa yang terbanyak
adalah Wakatobi 91,33%, Bajau7,92%, dan suku lainnya yang berjumlah kurang
dari 1%.

6.Pendidikan

Jumlah Sekolah Taman Kanak-kanak pada tahun 2003 ada sebanyak 22


unit yang tersebar di lima kecamatan. Sementara itu jumlah guru ada sebanyak 47
orang, sedangkan jumlah murid ada sebanyak 989 orang. Pada Tahun 2003 rasio
antara guru terhadap sekolah rata-rata 2 orang, murid terhadap sekolah rata-rata
45 orang, dan murid terhadap guru rata-rata 21 orang.

Dari jenjang Pendidikan Sekolah Dasar tercatat jumlah sekolah pada tahun
2003 sebanyak 101 unit. Jumlah guru sebanyak 684 orang, sedangkan jumlah
murid sebanyak 14.742 orang. Rasio di tingkat SD pada tahun 2003 antara guru
terhadap sekolah tercatat dengan rata-rata 7 orang, murid terhadap sekolah rata-
rata 145 orang, dan murid terhadap guru rata-rata 22 orang.

Pada jenjang pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) terdapat


16 unit sekolah pada tahun 2003, sedangkan jumlah guru dan murid masing-
masing ada sebanyak 235 dan 4.287 orang. Sehingga rasio antara guru terhadap
sekolah tercatat dengan rata-rata 15 orang, murid terhadap sekolah rata-rata 268
orang, dan murid terhadap guru rata-rata 18 orang.
Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) tahun 2003 terdapat 4 unit
sekolah. Jumlah guru pada tahun 2003 ada sebanyak 93 orang dan jumlah murid
ada sebanyak 2.212 orang. Rasio yang tercatat pada tahun 2003 antara guru
terhadap sekolah rata-rata 23 orang, murid terhadap sekolah rata-rata 553 orang,
dan murid terhadap guru rata-rata 24 orang.
BAB III

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT WAKATOBI

A. Sistem Kepercayaan

Tempat ibadah menurut agama, terhitung Masjid sebanyak 112 buah dan
Mushollah 22 buah, sementara Gereja, Pura dan Vihara tidak ada. Ini menandakan
bahwa masyarakat Wakatobi memeluk agama Islam.

B. Adat dan tradisi

 PESTA ADAT KARIA’A

Pesta adat Karia’a merupakan tradisi khas masyarakat Kaledupa. Usungan


15 sampai 20 dalam sekali upacara.

 TRADISI ADAT PENCAK SILAT

Tradisi pencak silat adalah tradisi adat masyarakat Kaledupa.

 PESTA ADAT SAFARA

Pesta Adat Safara adalah Pesta adat masyarakat Tomia yang dilakukan
pada setiap Bulan Safar.

 TRADISI BOSE – BOSE

Tradisi Bose – Bose adalah tradisi yang dilakukan dengan menghiasi


perahu dengan hiasan berwarna-warni, dan dimuati sajian masakan
tradisional, seperti Liwo, lalu diarak mengelilingi pantai dari Dermaga
Patipelong menuju Dermaga Usuku sampai ke Selat One Mobaa, sambil
menabuh gendang. Pesta adat ini dilaksanakan bertujuan agar semua dosa
dapat hanyut bersama riaknya air laut.

C. Kesenian

 TARI LARIANGI
Tari Lariangi merupakan tari tradisional Kecamatan Kaledupa yang lahir
pada tahun 1634 dikala Raja Buton yang pertama berkuasa yaitu WA
KAKA.

 TARI HEBALIA

Tari Hebalia merupakan tari tradisional Kecamatan Kaledupa, diciptakan


oleh para dukun pada zaman dahulu,

 TARI SOMBO BUNGKALE

Tari Sombo Bungkale merupakan tari tradisional Kecamatan Kaledupa


Selatan. Tarian ini dilakoni oleh penari gadis cantik sebanyak 12 orang.

 TARI SAJO MOANE

Tari Sajo Moane adalah Tarian Sakral yang dimaikan oleh kaum laki –
laki.

 TARI SARIDE

Tari Saride merupakan tarian tradisional yang berarti persatuan dan


kebersamaan dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang menyangkut
kepentingan umum.

 Tari Balumpa

Tari Balumpa adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Pulau
Binongko.
BAB IV
WISATA BAHARI WAKATOBI

Wakatobi merupakan kependekan dari nama empat pulau besar yang


adadi kawasan tersebut, yaitu Pulau Wangi-wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia
dan Pulau Binongko.

Beberapa objek wisata yang ada di pulau wakatobi :


1. Pulau Wangi- Wangi
a. BENTENG TINDOI
Benteng Tindoi merupakan salah satu objek wisata budayaberada
di Kecamatan Wangi-Wangi, berjarak ± 5 Km, dapat ditempuh
dengan kendaraan roda dua dan roda empat selama ±15 menit dari
pusat kota.
b. BENTENG LIYA dan MESJID KERATON LIYA
Benteng Liya terletak di Desa Liya Togo Kec. Wangi-Wangi
Selatan. Benteng Liya terdiri dari empat lapis dengan 12 Lawa
(Pintu), 12 lawa tersebut merupakan pintu keluar yang digunakan
masyarakat kerajaan untuk berinteraksi dengan masyarakat
sekitarnya.
Di dalam benteng terdapat Masjid Keraton Liya yang berjarak 8
Km atau 15 menit dari Ibukota Kabupaten, dapat ditempuh
menggunakan alat transportasi roda dua dan empat.
c. BENTENG MANDATI TONGA
Benteng Mandati Tonga terletak di Desa Mandati Kecamatan
Wangi-Wangi Selatan. Benteng tersebut berbentuk persegi panjang
dengan luas ± 1 hektare. Pagar tertinggi benteng sekitar 7 meter
terletak di bagian barat dan selatan.
d. BENTENG TOGO MOLENGO
Benteng Togo Molengo terletak di Puncak Gunung Pulau Kapota,
dapat ditempuh ± 20 menit menggunakan perahu tradisional dari
Wangi-Wangi, lalu dengan kendaraan roda dua ±10 menit.
e. MERCUSUAR
Mercusuar ini dibangun 1901 pada masa penjajahan Belanda.
Lokasi objek wisata ini ada di Desa Waha Kecamatan Wangi-
Wangi, dengan jarak ± 8 Km atau dari Ibukota Kabupaten dan
dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ± 15 menit.

2. Pulau Keledupa
a. MAKAM TUA dan KAMALI Makam Tua dan Kamali berada di
Desa Pale’a Kecamatan Kaledupa Selatan.
b. BENTENG OLLO Dan MESJID TUA Benteng Ollo dan Mesjid
Tua merupakan situs sejarah peninggalan kebudayaan masyarakat
di Pulau Kaledupa yang hingga kini tetap terjaga dan dilestarikan
oleh masyarakat setempat.
Di dalam Benteng Ollo terdapat Mesjid Tua yang berukuran 6,5 x
7 meter.
c. BENTENG LA DONDA Benteng La Donda merupakan salah satu
situs sejarah peninggalan kebudayan masyarakat Kaldupa.

3. Pulau Tomia
a. BENTENG PATUA
Benteng Patua adalah salah satu situs sejarah kebudayaan
masyarakat Tomia.
b. BENTENG SUO-SUO
Benteng Suo-Suo berada di Desa Kahianga Kec. Tomia timur,
berjarak ± 3 km dari ibukota kecamatan, dapat ditempuh dengan
dari ibukota kecamatan.
c. MESJID TUA ONEMAY
Mesjid Tua Onemay merupakan berada di Kelurahan Onemay
Kecamatan Tomia.
4. Pulau Binongko
a. BENTENG PALAHIDU
Benteng Palahidu merupakan salah satu peninggalan sejarah
masyarakat Binongko yang berada di Desa Palahidu Kecamatan
Binongko. Benteng Palahidu terletak di atas tebing bagian utara
pinggir pantai Pulau Binongko.
b. BENTENG WALI
Benteng Wali adalah salah situs sejarah peninggalan masyarakat
Togo Binongko.
5. Wisata Taman Nasional

Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal di


Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman
nasional ini ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha,
menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang
menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044
meter di bawah permukaan air laut.

Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan salah satu taman laut


terluas serta cagar biosfer yang ada di Indonesia. Wakatobi merupakan singkatan
untuk empat pulau utama yang ada di kepulauan tersebut yaitu Wangi-Wangi,
Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Secara administratif Kepulauan Wakatobi
termasuk dalam wilayah Kabupaten Wakatobi Propinsi Sulawesi Tenggara yang
terdiri dari 67 desa/kelurahan dan 8 kecamatan yang merupakan 97% wilayah
perairan/laut dan 3% merupakan wilayah daratan berupa pulau-pulau. Sedangkan
luas Taman Nasional Wakatobi (TNW) sekitar 1.390.000 Ha sama persis atau
bahkan melebihi luas wilayah Kabupaten Wakatobi sendiri.

Kepulauan Wakatobi ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1996


dan dikelola dengan sistem zonasi yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Jenderal Perlindungan Hutan Konservasi Alam (PHKA) No. SK. 149/IV-
KK/2007 tanggal 23 Juli 2007, terdiri dari : zona inti (1.300 ha), zona
pemanfaatan bahari (36.450 ha), zona pariwisaata (6.180 ha), zona pemanfaatan
lokal (804.000 ha), zona pemanfaatan umum (495.700 ha) dan zona khusus darat
(46.370 ha).

Karakteristik ekologi TNW

Wakatobi memiliki beragam ekosistem dengan banyak spesies laut. Di


pesisir terdapat rumput laut, terumbu karang, ikan, burung laut, kura-kura,
Cetacea, dan mangrove. Ada sekitar 590 spesies ikan, 396 jenis terumbu karang,
11 spesies mangrove dan 9 spesies rumput. Beberapa spesies langka dan
terancam punah dengan status yang dilindungi dapat ditemukan di Wakatobi,
seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), Ikan
Napoleon (Cheilinus undulatus), kepiting kenari (Birgus latro), kima raksasa
(Tridacna sp), lola (Trochus niloticus), dugong (Dugong), lumba-lumba (delphis
Delphinus, Stenella longiotris, Tursiops truncatus) dan cumi-cumi bintik-bintik
hitam.

Selain itu, terdapat 85 jenis burung laut di Wakatobi, misalnya: angsa batu
coklat (Sula leucogaster plotus), CeReK melayu (Charadrius peronii), raja fisher
Erasia (Alcedo anthis). Beberapa spesies Cetacea dapat juga ditemukan di daerah
ini, seperti ikan paus sperma (Physeter macrocephalus), paus sirip (Globicephala
macrorhyncus), paus pembunuh (Orcinus orca), paus pembunuh kecil (Feresa
attenuata), lumba-lumba (Stenella attenuata), lumba-lumba gigi kasar (Steno
bredenensis), lumba-lumba abu-abu (Grampus griseus), lumba-lumba
hidung botol ( Tursiops truncatus ) dan paus kepala semangka (Peponocephala
electra).
Beberapa spesies yang terdapat di Taman Nasional Wakatobi termasuk
jenis langka dan terancam punah dengan status dilindungi seperti penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), ikan Napoleon
(Cheilinus undulatus), kepiting kenari (Birgus latro), kima (Tridacna sp.), lola
(Trochus niloticus), duyung (Dungong dugong), lumba-lumba (Delphinus delphis,
Stenella longiotris, Tursiops truncatus) dan cumi-cumi berbintik hitam.
Sementara itu jenis burung laut yang terdapat di TN Wakatobi seperti angsa batu
coklat (Sula leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii), raja udang
erasia (Alcedo anthis). Adapun dari family Cetaceans tercatat beberapa jenis yang
tergolong terancam punah (operation Wallacea, 2003) yaitu seperti paus sperma
(physeter macrocephalus), Paus pemandu sirip pendek (Globicephala
macrorhyncus), paus pembunuh (Orcinus orca), Paus pembunuh kerdil (Feresa
attenuata), lumba-lumba totol (Stenella attenuata), lumba-lumba gigi kasar (Steno
bredenensis), lumba-lumba abu-abu (Grampus griseus), lumba-lumba hidung
botol (Tursiops truncatus), dan paus kepala semangka (Peponocephala electra).
Keanekaragaman jenis ikan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi cukup
tinggi, saat ini lebih dari 500 jenis ikan yang telah teridentifikasi terdapat di
Taman Nasional Wakatobi dan masih banyak yang belum diidentifikasi.
Umumnya berukuran kecil dengan karakteristik pewarnaan yang beragam
sehingga dikenal dengan ikan hias. Kelompok ini umumnya ditemukan melimpah
baik dalam jumlah individu maupun jenisnya serta cenderung bersifat teritorial.
Banyak jenis ikan indikator dan ikan target bernilai ekonomis penting juga
beberapa jenis ikan komersial yang selalu diburu seperti ikan napoleon (Cheillinus
undulatus), ikan kerapu (Serranedae), ikan kakap (Lutjanidae), ikan ekor kuning
(Caesionidae), ikan baronang (Siganidae), ikan bibir tebal (Haemulidae), dll
(LIPI, 2006). Tingginya keanekaragaman ikan di Kepulauan Wakatobi terutama
ikan-ikan karang menunjukkan bahwa keadaan karang di Wakatobi masih baik,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak ditemukan tempat-tempat
pemijahan ikan (breeding site) di daerah terumbu karang. Kegiatan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menambah pendapatan adalah
memenfaatkan sumberdaya seperti pengolahan biji jambu mete dan kelapa,
pembuatan kain tenun, penyewaan homestay, budidaya rumput laut, pengambilan
kayu dan kayu bakar mangrove, ikan, kepiting dan udang.

Taman Nasional Wakatobi, Menyajikan Berupa :

1.Terumbu karang

Taman nasional Wakatobi yang terletak di kab.Wakatobi provinsi


Sulawesi tenggara dengan ibu kota wangi-wangi.Wakatobi merupakan singkatan
dari empat pulau yaitu Wangi-Wangi,Kaledupa,Tomia dan Binongko.Sebelum
tanggal 18 Desember 2003,kepulauan ini disebut sebagai kepulauan tukang besi
dan masih merupakan bagian dari Kab.Buton.Taman nasional Wakatobi
dutetapkan pada tahun 1996 dengan total area 1,39 juta ha,menyangkut
keanekaragaman hayati laut dan karang yang menempati salah satu prioritas
tertinggi dati konservasi laut di Indonesia.Keindahan dan kekayaan kawasan
Taman Nasional Wakayobi sebenarnya sudah terkenaln di mancanegara,terutama
setelah EkspedisiWallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebut bahwa
kawasan di kab.Wakatobi sangat kaya akan spesies koral.
Disebutkan,ditaman Nasional Wakatobi terdapat 750 dari total 850 spesies
koral yang ada di dunia.Konfigurasi kedalamannya bervariasi mulai dari datar
sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir
curam.bagian terdalam parairannya mencapai 1.044 meter.

Pariwisata bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan
merupakan pariwisata andalan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi.Kekayaan
biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas
disepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna0warni seperti
berbentuk slop,flat,drop-off,atoll,dan gua bawah air.

Tingginya keanekaragaman ikan di Kepulauan Wakatobi terutama ikan-


ikan karang menunjukkan bahwa keadaan karang di Wakatobi masih baik,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak ditemukan tempat-tempat
pemijahan ikan (breeding site) di daerah terumbu karang.

Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan


keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis
karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. hyacinthus, Psammocora
profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia
robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens,
Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan
Sinularia spp tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya.

2.Ikan

Keanekaragaman jenis ikan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi


cukup tinggi, saat ini lebih dari 500 jenis ikan yang telah teridentifikasi terdapat di
Taman Nasional Wakatobi dan masih banyak yang belum diidentifikasi.
Umumnya berukuran kecil dengan karakteristik pewarnaan yang beragam
sehingga dikenal dengan ikan hias. Kelompok ini umumnya ditemukan melimpah
baik dalam jumlah individu maupun jenisnya serta cenderung bersifat teritorial.
Banyak jenis ikan indikator dan ikan target bernilai ekonomis penting juga
beberapa jenis ikan komersial yang selalu diburu seperti ikan napoleon (Cheillinus
undulatus), ikan kerapu (Serranedae), ikan kakap (Lutjanidae), ikan ekor kuning
(Caesionidae), ikan baronang (Siganidae), ikan bibir tebal (Haemulidae), dll

3.Satwa lain
Selain terdapat beberapa jenis burung laut seperti angsa-batu coklat (Sula
leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii), raja udang erasia (Alcedo
atthis); juga terdapat tiga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang
ada di taman nasional yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu
tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang(Lepidochelys olivacea).

4.Keistimewaan,

Masyarakat asli yang tinggal di sekitar taman nasional yaitu suku laut atau
yang disebut suku Bajau. Menurut catatan Cina kuno dan para penjelajah Eropa,
menyebutkan bahwa manusia berperahu adalah manusia yang mampu menjelajahi
Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari
keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara yang masih mempunyai
kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Melihat kehidupan mereka
sehari-hari merupakan hal yang menarik dan unik, terutama penyelaman ke dasar
laut tanpa peralatan untuk menombak ikan.

5.Pulau Hoga, pulau Binongko, pulau Tomia dan Wangi-wamgi

Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort


Tomia Sombu dive Wanci merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama
untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan
wisata budaya
BAB V
LAMPIRAN

Benteng palahidu

Betnteng liya
BAB VI

PENUTUP

Setelah menyusun tugas makalah ini, penulis menyimpulkan : Pulau


Wakatobi sangat terkenal karena memiliki keindahan alam dan seni
budaya yang sangat menarik. Obyek-obyek wisata Pulau Wakatobi
sangat menarik dan ramai pengunjung, wisatawan tidak hanya dari
dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. Pulau Wakatobi
merupakan obyek wisata alam yang sangat menawan.
DAFTAR PUSTAKA

Astika, Ketut Sudhana. 1999. Analisis Kebudayaan. Jakarta :


Depdikbud. Google.com Wikipedia.com

djabura, Abdi khalik. "Makalah Potensi Dan Sumberdaya Kemaritiman." 2015,


april sabtu, 2013.

Ansar, Muhchae. 2014. Potensi sumberdaya alam bali. Google. Com


slideshare.net

Anda mungkin juga menyukai