Puji syukur kepada Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dalam rangkaian seluruh tugas
kami dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2016 yang berlokasi di
Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari sejak tanggal 15 Agustus
2016 sampai dengan 28 September 2016.
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat mutlak sebagai
Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Nyata Nusantara 2016, sebagai bentuk
pengabdian dalam mewujudkan salah satu dari Universitas Halu Oleo. Dengan
Laporan ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi para civitas
akademi pada umumnya dan pihak lain yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, namun
demikian penulis merasa bahagia karena karya yang sangat sederhana dapat
diselesaikan dengan baik. Kami sadari tanpa bantuan dari berbagai pihak baik
moril maupun materil maka kami tidak mungkin menyelesaikan seluruh tugas dan
kegiatan serta laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara ini, oleh
sebab itu dengan berakhirnya pelaksanaan Kukiah Kerja Nyata ini, penulis
sebagai peserta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu peserta baik moril maupun materi, khususnya yang kami hormati :
1. Bapak Dr. Muh. Hammad Nuh Ibrahim Spy, M.Si Universitas Halu
Oleo Kendari.
2. Bapak LD Muh. Rajiun Tumada selaku Bupati Muna Barat.
3. Bapak Dr. Ir. Marzuki Iswandi, M.Si selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Halu Oleo
Kendari.
4. Bapak Dr. La Aba, S.Si., M.Si selaku Sekretaris Lembaga Penelitian
dan Pengabdian
Kelurahan
Tondonggeu
yang
telah
membantu
Taufik
Wabarakatuh
Walhidayah
Wassalamu
Alaikum
Warahmatulahi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------1
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------3
DAFTAR TABEL-------------------------------------------------------------5
DAFTAR LAMPIRAN------------------------------------------------------6
BAB I PROFIL LOKASI----------------------------------------------------7
BAB II RUMUSAN MASALAH------------------------------------------9
1 Kurangnya kesadaran masyarakat Kelurahan
Tondonggeu tentang pentingnya pendidikan? ----------2 Kurangnya kesadaran masyarakat terkait pemeliharaan
infrastruktur dan sarana
umum?...............................................................................................
3 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
pesisir pantai di Kelurahan
Tondonggeu? ..................................................................
BAB III KEGIATAN KKN NUSANTARA REGULER 2016
1 Bersih-Bersih Kantor Kelurahan---------------------------------2 Pengadaan Tempat Sampah---------------------------------------3 Penanaman Pohon Lindung---------------------------------------4 Partisipasi Perayaan 17 Agustus----------------------------------5 Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Pendidikan
(Pengecetan Pagar PAUD Impian dan SDN 16 Abeli)------------17
BAB I
GAMBARAN PROFIL LOKASI KKN
1.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Abeli
Kecamatan Abeli merupakan salah satu kecamatan di Kota Kendari
yang merupakan berasal dari pemekaran dari Kecamatan Poasia. Pada tahun
2004 dengan jumlah penduduk 22.747 jiwa dan luas wilayah 50,49 KM 2,
Kecamatan Abeli resmi memekarkan dirinya menjadi sebuah kecamatan baru,
karena melihat berbagai potensi-potensi pendukung untuk dapat menjadi
prasyarat berdirinya suatu kecamatan baru, baik dari segi potensi
perekonomian, pertanian, kelautan, dll. Hingga saat ini, Kecamatan Abeli
memiliki 13 Kelurahan yang pada awalnya merupakan kelurahan yang berada
di wilayah Kecamatan Poasia, di mana masing-masing kelurahan itu antara
lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kelurahan Puday
Kelurahan Lapulu
Kelurahan Abeli
Kelurahan Benuanirae
Kelurahan Tobimeita
Kelurahan Anggalomelai
Kelurahan Poasia
8. Kelurahan Talia
9. Kelurahan Petoaha
10. Kelurahan Nambo
11. Kelurahan Bungkutoko
12. Kelurahan Sambuli
13. Kelurahan Todonggeu
Uraian
Luas Wilayah : 50,49 KM2
Jumlah Kelurahan : 13 (tiga belas)
3.
1. Kelurahan Puday
2. Kelurahan Lapulu
3. Kelurahan Abeli
4. Kelurahan Benuanirae
5. Kelurahan Tobimeita
6. Kelurahan Anggalomelai
7. Kelurahan Poasia
8. Kelurahan Talia
9. Kelurahan Petoaha
10. Kelurahan Nambo
11. Kelurahan Bungkutoko
12. Kelurahan Sambuli
13. Kelurahan Tondonggeu
Batas Wilayah :
4.
a. Utara
b. Selatan
c. Barat
d. Timur
Topografi
:
:
:
:
Teluk Kendari
Kecamatan Konda
Moramo Utara
Kecamatan Poasia
m
Hidrologi.
Klimatologi :
7.
a. Suhu 27 32 C
b. Curah Hujan
c. Kelembaban Udara
d. Kecepatan Angin
Luas Lahan pertanian
a. Sawah teririgasi :
b. Sawah tadah hujan :
Keterangan
8.
9.
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
.
1.
PUDAY
596
660
2.
LAPULU
1.958
1.909
3.
ABELI
1.099
862
4.
BENUANIRAE
822
830
5.
TOBIMEITA
1.106
1.063
6.
ANGGALOMELAI
830
835
7.
POASIA
824
749
8.
TALIA
778
751
9.
PETOAHA
818
785
10. NAMBO
702
663
11. BUNGKUTOKO
806
790
12. SAMBULI
777
879
13. TONDONGGEU
457
398
Jumlah
11.573
11.174
Sumber : Kecamatan Profil Kecamatan Abeli, 2016
Jumlah
1.256
3.867
1.961
1.652
2.169
1.665
1.573
1.529
1.603
1.365
1.596
1.656
855
22.747
Mata Pencaharian
Buruh Tani
Petani
Peternak
Pedagang
Tukang Kayu
6.
Tukang Batu
7.
Penjahit
8.
PNS
9.
Pensiunan
10.
TNI/Polri
11.
Perangkat Desa
12.
Pengrajin
13.
Nelayan
14.
Bengkel Motor
15.
Lain-lain
1.4 Sarana dan Prasarana Kel. Tondonggeu
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Kel. Tondonggeu dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Tabel Sarana dan Prasarana Kel.Tondonggeu
No
Jenis Sarana dan Prasarana
2.
Kantor Kelurahan
6.
Gedung SD
7.
Gedung TK
8.
Mushola
16.
Dan Lain-Lain
Sumber : Data Profil Kel. Tondonggeu, 2016
Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
BAB II
RUMUSAN PERMASALAHAN
sangat
mempengaruhi
kualitas
hidup
mereka
sendiri
dan
Masih
Rendahnya
Perhatian
Masyarakat
Dan
Pemerintah
akan
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI
3.1 Pelaksanaan Program
Dengan memperhatikan kondisi serta sarana dan prasarana pendukung,
maka dari sekian banyak program kerja yang telah disusun oleh tim sebagian
besar dapat dilaksanakan dengan baik kendati masih jauh dari sempurna.
Berikut laporan lengkap tentang pelaksanaan program kerja tim KKN
NUSANTARA REGULER 2016 kelurahan tondonggeu Kec. Abeli Kota
Kendari:
1. Program Sektoral Fisik
a. Bersih-bersih kantor kelurahan
Pembersihan kantor kelurahan biasanya dilakukan oleh seluruh
pegawai kelurahan . Namun melihat kondisi lapangan yang mana
banyak anggota kelurahan yang sibuk dengan pekerjaan mereka, maka
kegiatan inipun telah lama vakum. Hal ini terlihat dari fisik kantor
kelurahan yang kurang bersih. Oleh karena itu program bersih-bersih
kantor kelurahan menjadi sangat krusial untuk dilakukan oleh tim
KKN Posko tondonggeu kec. Abeli. Selama masa KKN program
pembersihan kantor kelurahan telah beberapa kali dilakukan secara
bersama-sama.
b. Pengadaan tempat sampah
Pengadaan tempat sampah di peruntukkan atau di tempatkan di
kantor kelurahan tondonggeu, guna untuk memberikan wadah atau
tempat sampah yang berserakan di sekitar kantor kelurahan, dan
memberikan kesadaran terhadapa para anggota kelurahan akan
pentingnya kebersihan lingkungan
c. Penanaman Pohon Lindung
Penanaman pohon lindung ini berdasarkan survey lapangan yang
dimana di lokasi sekitar jalan kurang mempunyai pohon untuk
kerja
ini
bertujuan
untuk
meningakatkan
ditambah dengan dukungan yang sangat sedikit dari instansi atau lembaga
pemerintahan. Ini tentu sangat dimaklumi mengingat pelaksanaan KKN
dilaksanakan saat awal tahun anggaran. Dan biasanya pada bulan-bulan
tersebut semua instansi tutup buku dan baru persiapan untuk membuka
anggaran baru.
2. Bidang Sektoral Non Fisik
Dalam Bidang sektoral non fisik, kegiatan hambatan yang
ditemukan adalah aktivitas dari penduduk kelurahan tondonggeu sangat
sedikit di banding kelurahan-kelurahan lain sehingga tidak mampu secara
optimal dalam mengikuti acara atau kegiatan yang di adakan oleh tim
KKN. Hanya acara dalam waktu tertentu saja yang dapat di hadiri oleh
sebagian banyak warga tondonggeu. Khususnya kegiatan yang di lakukan
pada waktu sore hari.
Pendek kata, hambatan yang dirasakan untuk merealisasikan
kegiatan yang bersifat sektoral non fisik adalah ketidakmampuan untuk
membuat generalisasi kegiatan bagi semua dusun.
3. Bidang Lintas Sektoral Fisik
Dalam bidang lintas sektoral fisik, sebenarnya persoalan tidak
terlalu banyak dijumpai. Karena sejak awal, kami berusaha untuk tidak
memberi janji kepada masyarakat untuk membangun atau mendirikan
sesuatu untuk masyarakat setempat. Karenanya, dalam praktek, kami lebih
banyak untuk berpartisipasi aktif dengan menjadikan warga sebagai orang
yang mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan. Dengan demikian,
peran tim KKN justru sebenarnya lebih ringan.
Namun, ada beberapa catatan kecil yang dapat kami berikan terkait
dengan kesulitan atau hambatan yang kami jumpai dalam realisasi
program lintas sektoral fisik. Yang paling kentara adalah persoalan letak
geografis desa yang dipisahkan oleh hutan. Perlu diketahui bahwa
kelurahan tondonggeu memliki 3 RT dan 4 RW terpisahkan oleh hutan
antara RW 1 dengan RW 2 dan RW 3 yang lain terpisah jauh dengan
keadaan jalan yang sedikit kurang baik. Kondisi inilah yang membuat
pembangunan di bidang fisik agak kurang merata.
4. Lintas Sektoral Non Fisik
Dalam Bidang lintas sektoral non fisik hambatan relatif cukup bisa diatasi.
Yang paling kentara, mungkin kendala geografis yang menyebabkan
mobilisasi tim KKN agak terhambat.
3.3 Faktor Penghambat dan Pendukung
1. Faktor Penghambat
Banyak hal yang menjadi penghambat pelaksanaan KKN ini. Kami
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang kami anggap sebagai factor
penghambat lancarnya realisasi program kerja KKN.
Pertama, Faktor Geografis kelurahan. Seperti yang sudah
disinggung di atas, kelurahan tondonggeu memiliki beberapa RW RT yang
terpisah, kondisi jalan yang sedikit kurang baik diantara satu dengan yang
lainnya. Hal ini menyebabkan kendala dalam pemerataan agenda kerja. Di
tambah lagi posko KKN di kelurahan tondonggeu
kelurahan
tepatnya
di
RW
1,sehingga
berada di ujung
menyebabkan
kurangnya
masyarakat
yang
tinggi
terhadap
kegiatan-kegiatan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Nusantara 2016 ini adalah:
a. Terdapat 11 program kerja dari kelompok Kuliah Kerja Nyata Nusantara
2016 di Kelurahan Tondonggeu , yaitu Acara 17 Agustus, Pembuatan
Tong Sampah, Sosialisasi Bersama Warga,
Pemberian Motivasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
PETA DESA
Foto Kegiatan
a. Bersih-bersih kantor kelurahan
e. Optimalisasi
Pendidikan(
Pembangunan
Pengecetan
Negeri16 Abeli)
Pagar
PAUD
Infrastruktur
Impian
Dan
SD
f. Baksos
(pembersihan
limbah
di
pesisir
pantai
dan