Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pemikiran Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan salah satu program di Universitas Haluoleo yang dimulai pada tahun 2001. Kuliah Kerja Profesi ini merupakan revisi dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mana pelaksanaannya sudah dianggap kurang efektif lagi di masa sekarang ini. Untuk itulah pihak Universitas Haluoleo mencoba format yang disebut Kuliah Kerja Profesi (KKP) karena dianggap lebih praktis dan bermuatan akademik yang mana spesifikasi atau penajaman ilmu melalui Kuliah Kerja Profesi. Kuliah Kerja Profesi merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Haluoleo. Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi ini meliputi pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa untuk mengidentifikasi serta menangani berbagai masalah dengan

menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam menjawab tantangan profesinya. Selain KKP merupakan bentuk KKN alternative, dimana mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam

pemberdayaan masyarakat dan pengembangan diri secara optimal sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam kuliah kerja profesi ini, mahasiswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah

dibidangnya secara profesional.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) tidak sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Jika penekanannya lebih mengarah kepada masyarakat langsung, dalam hal ini lebih besar difokuskan pada daerahdaerah pedesaan, sebaliknya Kuliah Kerja Profesi (KKP) penekanannya difokuskan pada instansi pemerintah maupun swasta.

1.2 Tema Kegiatan Adapun tema Kuliah Kerja Profesi Universitas Haluoleo Angkatan XXI tahun 2013 yaitu : Melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) Kita Tingkatkan Pengabdian Mahasiswa dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Bangsa.

1.3 Bentuk dan Program Kegiatan Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilakukan oleh mahasiswa KKP di Kecamatan Abeli Kota Kendari berupa kegiatan kemasyarakatan yang bersifat fisik maupun non fisik. Kegiatan kemasyarakatan yang bersifat fisik seperti pengecatan di sekitar halaman kantor dan peremajaan halaman kantor kecamatan, sedangkan kegiatan yang bersifat non fisik seperti sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan abeli dan mengadakan kegiatan untuk kerja bakti di kelurahan, serta mengikuti kegiatan Musrenbang Kecamatan sehingga terjalinlah hubungan baik dengan masyarakat.

1.4 Tujuan dan Target Kegiatan Adapun tujuan dan target kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah sebagai berikut : 1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan

pengetahuannya kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmunya. 2. Meningkatkan dan memantapkan nuansa dan wawasan berpikir serta melatih mahasiswa untuk memecahkan persoalan-persoalan pembangunan yang nyata sesuai dengan bidangnya. 3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pembangunan. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan teknologi dan seni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.5 Sasaran Kegiatan Adapun sasaran yang akan dicapai dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi,

merumuskan, dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan dengan disiplin ilmu dan profesi setiap mahasiswa.

b. Terciptanya

hubungan

yang

harmonis

antara

Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat dengan Perguruan Tinggi dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan. c. Membentuk sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi dengan kehidupan nyata di dalam masyarakat/instansi. d. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang terkait dengan disiplin ilmu/profesi keilmuan setiap mahasiswa.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) bertempat di Kecamatan Abeli Kota Kendari. Kegiatan ini berlangsung selama 45 hari kerja dimulai pada tanggal 28 Januari 23 Maret 2013.

BAB II GAMBARAN LOKASI KKP

2.1. Sejarah Singkat Lokasi KKP 2.1.1. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Abeli Kecamatan Abeli merupakan salah satu kecamatan di Kota Kendari yang merupakan berasal dari pemekaran dari Kecamatan Poasia. Pada tahun 2004 dengan jumlah penduduk 22.747 jiwa dan luas wilayah 50,49 KM2, Kecamatan Abeli resmi memekarkan dirinya menjadi sebuah kecamatan baru, karena melihat berbagai potensi-potensi pendukung untuk dapat menjadi prasyarat berdirinya suatu kecamatan baru, baik dari segi potensi perekonomian, pertanian, kelautan, dll. Hingga saat ini, Kecamatan Abeli memiliki 13 Kelurahan yang pada awalnya merupakan kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Poasia, di mana masingmasing kelurahan itu antara lain : 1. Kelurahan Puday 2. Kelurahan Lapulu 3. Kelurahan Abeli 4. Kelurahan Benuanirae 5. Kelurahan Tobimeita 6. Kelurahan Anggalomelai 7. Kelurahan Poasia 8. Kelurahan Talia 9. Kelurahan Petoaha 10. Kelurahan Nambo 11. Kelurahan Bungkutoko 12. Kelurahan Sambuli 13. Kelurahan Todonggeu

2.1.2. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli Setelah definitif menjadi Kecamatan Abeli, sistem pemerintahan mulai tertata dengan baik dengan merujuk peraturan dan perundang-undangan yang ada, adapun pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat. Adapun regenerasi Camat yang menjabat di Kecamatan Abeli dan periode

kepemimpinannya dimuat dalam tabel berikut : Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tahun 2004 2005 2005 2006 2006 2007 2007 2008 2008 2009 2009 2012 2012 - Sekarang Nama Drs. Rusdin Heru Drs. Boy Asis Drs. Zulkarnia Drs. La Ombe B. Rusman, S.Sos Drs. Fadlil Suparman Syahyuddin, S.Sos Jabatan Camat Camat Camat Camat PLT Camat Camat

2.1.3. Sejarah Pembangunan Infrastruktur Kecamatan Pembangunan infrastruktur Kecamatan merupakan hal yang sangat penting, hal ini memudahkan mobilitas dan pelayanan kepada masyarakat desa khususnya dan publik pada umumnya setiap kegiatan dan pembangunan infrastruktur desa dilakukan melalui musyawarah dan perencanaan yang matang dan terdokumentasi dengan baik, sehingga setiap kegiatan dapat dievaluasi dan diawasi kemajuan dan hambatan yang dihadapi.

Tabel 2. Jenis Kegiatan Infrastruktur Kecamatan Abeli No 1. Infrastruktur Jalan Utama Kecamatan a. Perkerasan Tahap I b. Perkerasan Tahap II 2. 3. 4. Pengaspalan jalan Pelabuhan kontainer Jembatan a. Jembatan permanen (1 buah) 2010 APBD Kota 2011 2011 APBN Provinsi APBN Provinsi 2010 APBD Kota Tahun Sumber Dana

5.

Perkantoran a. Kantor Camat b. Gedung Aula c. Kantor Urusan Agama (KUA) 2005 APBD Kota

6.

Semua Ibadah Mesjid Kelurahan 1 Unit Swadaya

7.

Sarana Pendidikan a. Gedung SMA b. Gedung SMP c. Gedung SD d. Gedung TK APBD Provinsi

8.

Sarana Air Bersih Sumur Gali 10 Unit 2010 PNPM-MP

9.

Sarana Kesehatan a. Puskesmas Abeli b. Puskesmas Nambo c. Pustu 2009-2010 APBD Kota

10.

Sanitasi

2.2. Letak Geografis Kecamatan Abeli adalah merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini beranjak 8 KM dari Kota Kendari. Luas wilayah Kecamatan Abeli adalah 50,49 KM2 yang dibagi menjadi tiga belas kelurahan yang masing-masing dikepalai oleh seorang lurah. Secara Geografis Kecamatan Abeli berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari b. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Poasia Adapun letak geografis Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. Kondisi Geografis No 1. 2. Uraian Luas Wilayah : 50,49 KM2 Jumlah Kelurahan : 13 (tiga belas) 1. Kelurahan Puday 2. Kelurahan Lapulu 3. Kelurahan Abeli 4. Kelurahan Benuanirae 5. Kelurahan Tobimeita 6. Kelurahan Anggalomelai 7. Kelurahan Poasia 8. Kelurahan Talia 9. Kelurahan Petoaha Keterangan

10. Kelurahan Nambo 11. Kelurahan Bungkutoko 12. Kelurahan Sambuli 13. Kelurahan Tondonggeu 3. Batas Wilayah : a. Utara : Teluk Kendari

b. Selatan : Kecamatan Konda c. Barat d. Timur 4. Topografi a. Luas kemiringan lahan (Rata-rata) b. Ketinggian di atas permukaan laut (Rata-rata) 25 m 5. Hidrologi. : Moramo Utara : Kecamatan Poasia

6.

Klimatologi : a. Suhu 27 32 C b. Curah Hujan c. Kelembaban Udara d. Kecepatan Angin

7.

Luas Lahan pertanian a. Sawah teririgasi : b. Sawah tadah hujan :

8. 9.

Luas Lahan Pemukiman : 120 Ha Kawasan Rawan Bencana : a. Banjir :

Perekonomian Kecamatan Tabel 4. Sumber Penerimaan Kecamatan No 1. 2. 3. 4. Sumber Pendapatan 2008 Pajak Pendapatan tanah khas DPDK/ADD PAD (Pajak Asli Daerah) Tahun 2009

2010

Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. DPD/K adalah dana pembangunan Desa yang bersumber dari pemerintah, besaran dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB. 2. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah dana APBD Kabupaten besaran dana tiap bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

2.3. Struktur Penduduk 2.3.1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin Secara keseluruhan pendudukan Kecamatan Abeli dapat diartikan sebagai tenaga potensi untuk dikembangkan terutama yang produktif dalam pembangunan. Secara rinci keadaan penduduk Kecamatan Abeli menurut usia dan jenis kelamin sesuai data yang saya dilapangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Komposisi Penduduk Kecamatan Abeli Menurut Usia dan Jenis Kelamin No. 1. Kecamatan PUDAY 10 Laki-laki 596 Perempuan 660 Jumlah 1.256

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

LAPULU ABELI BENUANIRAE TOBIMEITA ANGGALOMELAI POASIA TALIA PETOAHA NAMBO BUNGKUTOKO SAMBULI TONDONGGEU Jumlah

1.958 1.099 822 1.106 830 824 778 818 702 806 777 457 11.573

1.909 862 830 1.063 835 749 751 785 663 790 879 398 11.174

3.867 1.961 1.652 2.169 1.665 1.573 1.529 1.603 1.365 1.596 1.656 855 22.747

Sumber : Kecamatan Profil Kecamatan Abeli, 2011 Tabel 8. Komposisi Penduduk Kecamatan Abeli Menurut Mata Pencaharian No. Mata Pencaharian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Buruh Tani Petani Peternak Pedagang Tukang Kayu Tukang Batu Penjahit PNS Pensiunan TNI/Polri Perangkat Desa Pengrajin Nelayan Bengkel Motor

11

15. 2.4. Sarana dan Prasarana Desa

Lain-lain

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9. Tabel Sarana dan Prasarana Kecamatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Jenis Sarana dan Prasarana Kantor Camat Kantor Kelurahan Gedung Aula Gedung SMA/Sederajat Gedung SMP/Sederajat Gedung SD Gedung TK Mushola Pasar Tradisional Puskesmas Puskesmas Pembantu (Pustu) Kantor Urusan Agama (KUA) Jembatan Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Dan Lain-Lain Keterangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Sumber : Data Profil Kecamatan Abeli, 2011 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pasar desa sangat kurang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat biasanya mereka datang ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Lapulu.

12

2. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Kecamatan sudah cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 22.747 jiwa. 3. Pemerintahan umum Tabel 10. Pemerintahan Umum Kecamatan No 1. 2. 3. 4. 5. Uraian Pelayanan Kependudukan Pemakaman Perijinan Pasar Tradisional Ketentraman dan Tibum Keberadaan Ada Tidak ada Ada Ada Ada Ada Ada Keterangan

Sumber : Buku RPJM Kecamatan, 2011 Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pelayanan Kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore hari atau malam hari, hal tersebut hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang. 2. Ada 3 (tiga) lokasi pemakaman di Kecamatan Abeli tidak ada tim khusus yang menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga. 3. Perijinan diantaranya adalah izin keramaian dan izin tinggal. 4. Izin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang biasa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ketoprak dan orkes, resepsi pernikahan. Izin ini selain ke pemerintah Kecamatan juga diteruskan ke Kelurahan/Muspika. 13

5. Izin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertemu lebih dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat. 6. Pasar desa tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Lapulu. 7. Untuk pengamanan skala sedang dan besar ditangani oleh POLSEK dan KORAMIL.

14

BAB III IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKP

3.1. Potensi Masyarakat Potensi yang dimiliki di Kecamatan Abeli berupa potensi sumber daya alam dari sumber daya manusia. Potensi sumber daya alam di kecamatan Abeli sangat baik mengingat dengan melihat letak wilayah yang cukup luas serta struktur tanah yang subur sangat memungkinkan untuk membuka lahan pertanian dan di perkebunan namun selain dari bidang pertanian dan perkebunan Kecamatan Abeli juga memungkinkan untuk mengembangkan di bidang pertanian dan perkebunan. Kecamatan Abeli juga memungkinkan untuk pengembangan di bidang peternakan dan bidang perikanan. Pada masyarakat Kecamatan Abeli, potensi-potensi pendukung kemajuan Kecamatan Abeli banyak dimiliki oleh masing-masing kelurahan yang memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai potensi-potensi tersebut beranekaragam, sesuai dengan letak geografis suatu daerah. Untuk di

Kecamatan Abeli, potensi yang dimiliki berupa pengembangan perikanan dan rumput laut yang tersebar di wilayah pesisir laut Kecamatan Abeli, seperti Kelurahan Pudai, Lapulu, Talia, Poasia, Bungkutoko, Sambuli, Nambo dan Tondonggedu yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar yang dikarenakan sebagian besar pendukungnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Hal ini juga merupakan faktor pemicu perkembangan

15

perekonomian dan perdagangan untuk masyarakat yang berada di wilayah tersebut. Untuk wilayah lainnya seperti Kelurahan Benua Nirae, Tobimeita dan Anggalomelai potensi sumberdaya alam yang dimiliki berupa potensi pertanian, hal ini dikarenakan wilayah-wilayah tersebut berada pada daerah pegunungan, sehingga potensi pengembangan perekonomiannya berada pada sektor pertanian dan perkebunan. Adapun komoditi hasil dari daerah tersebut berupa jagung, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kelapa, dll. Adapun untuk wilayah Kelurahan Abeli dan Petoaha, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pegawai negeri. Dan dari keseluruhan wilayah Kecamatan Abeli, pusat perekonomian berada pada wilayah Kelurahan Lapulu, yang tepatnya berada di Pasar Lapulu yang merupakan pusat perdagangan di Kecamatan Abeli. Potensi sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat Kecamatan Abeli sudah cukup meningkat hal ini dapat dilihat dari berbagai segi misalnya tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan sosial.

3.2. Permasalahan Secara keseluruhan kurang dari satu setengah bulan (45 hari) berada di lokasi KKP Kecamatan Abeli Kota Kendari. Ada beberapa masalah yang dijumpai oleh mahasiswa peserta KKP yaitu : 1. Pemanfaatan ruang kantor yang belum cukup maksimal, sehingga masih ada ruangan kantor yang tidak terpakai.

16

2. Adanya pembenahan kantor Kecamatan yang belum rampung. 3. Kurangnya aktivitas kebersamaan warga.

3.3. Program Kerja Adapun program kerja selama KKP di Kantor Kecamatan Abeli adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan komputer kecamatan dan Kecamatan Abeli 2. Kerja bakti secara rutin dilakukan setiap hari Selasa dan Jumat. 3. Pembenahan Kantor Camat berupa pembersihan Kantor Camat. 4. Membantu menyelesaikan ADM surat-surat PPAT 5. Pengecatan di sekitar halaman Kantor Kecamatan. 6. Melakukan pencatatan surat masuk 7. Membantu masyarakat membangun sarana dan prasarana yang ada di tiap-tiap kelurahan kecamatan abeli 8. Sosialisasi masalah bahaya narkoba pada kalangan remaja khususnya pada sekolah menengah pertama yang ada di kecamatan abeli yaitu SMAN 8 KDI 9. Mendigitalisasikan berkas-berkas data yang ada di kantor kecamatan Abeli pembenahan tata ulang Kantor

17

BAB IV PELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Program Kerja Sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan oleh peserta Kuliah Kerja Profesi yang berlokasi di Kecamatan Abeli, maka ada beberapa program kerja yang telah dilaksanakan. Adapun program kerja tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pemahaman kepada aparat pemerintah kecamatan dan masyarakat tentang pengertian KKP pada saat perkenalan diri di gedung aula. 2. Mengadakan kegiatan partisipasi yakni kegiatan kebersihan lingkungan atau bakti sosial. 3. Membantu aparat kecamatan dalam peremajaan tempat wisata yang ada di kecamatan abeli yaitu pantai wisata Nambo 4. Membantu aparat kecamatan dalam melakukan pembenahan pada kantor camat berupa pengecatan dan pembersihan kantor camat. 5. Memaintenance Komputer yang ada di kantor kecamatan Abeli

18

4.2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Kerja Berdasarkan hasil pengamatan selama berada di lokasi KKP yaitu Kecamatan Abeli, ada beberapa hal yang menunjang program-program kerja sehingga dapat terealisasi dengan baik, faktor-faktor pendukung tersebut adalah : 1. Peranan Camat dan Sekretaris Camat Peranan Camat yaitu sebagai penyelenggara pemerintahan dalam struktur organisasi Kecamatan sangat mendukung pelaksanaan program kerja mahasiswa KKP. Sekretaris Camat sebagai bawahan camat selalu menjadi pendukung ketika camat sedang menjalankan tugas. Adapun bentuk dukungan tersebut adalah : a. Menjadi fasilisator dari setiap pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKP baik dengan masyarakat maupun dengan aparat pemerintahan kecamatan. b. Membantu penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan program kerja mahasiswa KKP. c. Selalu mendampingi mahasiswa KKP dalam melaksanakan program kerja. 2. Peranan Masyarakat Dukungan masyarakat Kecamatan Abeli terhadap mahasiswa peserta KKP dirasakan cukup besar dalam mendukung setiap program kerja. Adapun bentuk dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kecamatan adalah :

19

a. Ikut sertanya sebagian masyarakat dalam melaksanakan program kerja KKP. b. Kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi dan masukan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa KKP pada saat di lokasi. 3. Peranan Pembimbing Dukungan pembimbing selama berada di lokasi KKP dirasakan cukup menunjang keberhasilan program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKP. Hal ini disebabkan karena kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembimbing dalam memberikan ide-ide yang berguna bagi pemecahan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa KKP selama berada di lokasi. Selain itu juga pembimbing sangat berperan dalam memberikan bantuan moril berupa nasihat-nasehat yang berkaitan dengan kondisi budaya masyarakat setempat.

4.3. Faktor Penghambat Selain faktor pendukung dalam pelaksanaan program kerja tersebut, terdapat beberapa hambatan yang ditemui, antara lain : a. Masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami eksistensi dari mahasiswa peserta KKP sehingga menimbulkan pemahaman yang lain dari masyarakat terhadap mahasiswa KKP. b. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam menunjang program kerja c. Ada sebagian masyarakat yang tidak mau ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program kerja dari mahasiswa KKP.

20

4.4. Rencana Kegiatan Mingguan Rencana kegiatan mingguan dapat dilihat pada lampiran.

21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Dari uraian yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dapat disimpulkan beberapa poin berikut : 1. KKP adalah suatu program yang tepat untuk membantu pemerintah dalam proses pembangunan khususnya pembangunan di Kecamatan Abeli Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari. 2. Program KKP sebagai suatu program akademik dapat menunjang pola pikir dan meningkatkan kepekaan dan kemampuan mahasiswa untuk memecahkan berbagai masalah di masyarakat. 3. KKP yang dilaksanakan di Kecamatan Abeli telah berhasil

merampungkan 95% dari semua rencana kerja yang telah ditentukan.

5.2. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai suatu masukan dari mahasiswa agar Kuliah Kerja Profesi (KKP) untuk kedepannya menjadi lebih baik adalah : 1. Diharapkan pada mahasiswa agar lebih memahami dan mengetahui hakekat dan esensial dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat dalam hal ini pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan program kerja. 2. Dana Kuliah Kerja Profesi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan KKP. 22

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN ABELI

CAMAT

SEKRETARIS CAMAT

SUBAG. PERENCANAAN KEUANGAN & PELAPORAN

SUBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN

KASI PEMERINTAHAN & PELAYANAN UMUM

KASI PEKS. PEMBAG. & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KASI KEMASYARAKATAN & TIBUM

23

SURAT PERNYATAAN TELAH MEMBACA BUKU SAKU KKP, MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN SELURUH ISINYA

Yang bertanda tangan di bawah ini : NAMA STAMBUK LOKASI KKP PEMBIMBING KKP : : : : ZULQIFLI HEDRIANTO TAHIR E1E1 09 044 KANTOR KECAMATAN ABELI LA ODE MUH. GOLOK JAYA, ST., MT

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah membaca Buku Saku KKP yang memuat berbagai ketentuan pelaksanaan KKP Angkatan XXI Universitas Haluoleo, dan seluruh isinya telah saya pahami, dan akan melaksanakan segala ketentuan dalam Buku Saku tersebut secara sungguh-sungguh, guna

mengoptimalkan kemanfaatan KKP ini, baik bagi mahasiswa KKP, bagi lokasi KKP di desa/kelurahan beserta masyarakatnya, di instansi pemerintah dan swasta, maupun bagi kepentingan Universitas Haluoleo dalam menjalankan peran

pengabdiannya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan daerah, bangsa dan negara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan bila ternyata saya tidak mematuhi ketentuan pelaksanaan KKP dalam Buku Saku ini, maka saya bersedia menerima sanksi digugurkannya kepesertaan saya pada KKP Angkatan XXI ini ataupun diturunkannya nilai saya.

Kendari, Diketahui Oleh Penasihat Akademik,

Maret 2013

Yang membuat Pernyataan,

LD. MUH. GOLOK JAYA, ST.,MT

NIP. 19761020 200501 1 1 002 24

ZULQIFLI HEDRIANTO NIM. E1E1 09 044

Anda mungkin juga menyukai