LECTURE NOTES
LEARNING OUTCOMES
1. LO1: Identify and analyze ethical dilemmas that faced by accountants and auditors when
performing their work.
2. LO2: Identify and analyze problems and issues surrounding accountant’s and auditor’s
professions
OUTLINE MATERI :
1. Kasus: Rocky Mount Undergarment Company
2. Independensi dan Kompetensi
3. Model-Model Etika
4. Ethical Behaviour dan Pseudo Values
1242F - Auditing Issues and Cases
ISI
Latar Belakang
a. Rocky Mount Undergarment Co (RMUC) merupakan perusahaan yang memproduksi
garmen di North Carolina
b. Pelanggan utama perusahaan yang mencakup setengah pendapatan per tahun terdiri
dari K-Mart, Wal-Mart, dan Sears
c. Jumlah karyawan RMUC sekitar 1.300 orang dalam aktivitas produksi, dan sekitar 40
orang yang bertugas untuk administrasi.
d. Selama periode 1981 sampai dengan 1984 RMUC mempunyai pertumbuhan
pendapatan dan laba yang menggembirakan.
e. Kinerja perusahaan menurun tahun 1985 yang disebabkan tingginya biaya produksi
dan dibukanya pabrik baru.
f. Security Exchange Commission menyelidiki RMUC dan menemukan bahwa top
management menolak untuk melaporkan laba sebenarnya dalam laporan keuangan
perusahaan
g. Manipulasi laporan keuangan yang dilakukan RMUC adalah dengan meninggikan
saldo persediaan akhir yang dilakukan oleh karyawan di bawah tekanan top
management.
1242F - Auditing Issues and Cases
Diskusi
Diskusikan kasus RMUC dalam buku teks Anda di halaman 217 – 219 dan gunakan
pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di halaman 219 sebagai panduan diskusi anda!
Ethics
Independensi dan Kompetensi
Accounting menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Informasi yang ‘berguna’ bagi pengambil keputusan harus mempunyai karakter:
a. Timeliness (tepat waktu)
b. Understandability (dapat dipahami)
c. Reliability (dapat diandalkan)
d. Truthfulness (mengandung kebenaran)
Yang dimaksud dengan ‘truthfulness’ (kebenaran) dalam akuntansi:
Fair/objectives, informasi dalam laporan keuangan tidak menyesatkan
penggunanya dalam mengambil keputusan
Unbiased, informasi dalam laporan keuangan tidak bias.
Representational faithfulness, informasi menggambarkan realitas transaksi
yang mendasarinya secara akurat.
Dua profesi yang terkait dengan ‘kebenaran’ laporan keuangan yaitu:
i. Akuntan (preparer of the financial statement)
ii. Akuntan Publik (CPA/ Auditor of the Financial Statement)
Audit ethics. auditor bertugas untuk meyakinkan bahwa informasi yang disajikan oleh
manajemen dalam laporan keuangan adalah kebenaran dan bahwa informasi yang benar
telah dikomunikasikan kepada manajemen. Auditor sering dikatakan sebagai “watchdog”
atau “trustworthy guardian of truth”. Pengguna laporan keuangan mengandalkan auditor
untuk meyakini bahwa informasi yang diperolehnya adalah informasi yang benar.
Auditor (CPA – Certified Public Accountant) bertanggung jawab kepada publik. Untuk
itu CPA harus mempunyai seluruhnya dari tiga modal dasar, yaitu:
Kompetensi, diperoleh dari pendidikan dan pengalaman.
Independensi, artinya seorang auditor harus bebas dari benturan
kepentingan dengan perusahaan yang diauditnya. Namun, dalam
praktek menjadi sulit seorang auditor bebas dari benturan kepentingan.
Secara psikologi dan secara ekonomi, auditor mempunyai kepentingan
dengan klien, karena klien bertransaksi dengan auditor dalam hal jasa
audit.
Ethics. Etika menjadi sangat penting untuk menjaga profesi CPA
sebagai “trustworthy guardian of truth”
1. Model-model etika
Definisi Etika
Secara umum ethics adalah serangkaian prinsip atau nilai moral.
Nilai moral berbeda antara seorang dengan yang lain, atau antara suatu komunitas
dengan komunitas yang lain.
1242F - Auditing Issues and Cases
Model etika
a. Relativism
Pandangan ini meyakini bahwa tidak ada kebenaran mutlak. Antara satu orang
dengan yang lain mempunyai pandangan yang berbeda (nilai moral yang
berbeda) terhadap suatu kasus tergantung dari mana sudut pandangnya.
b. Principle based ethics
Pandangan ini meyakini bahwa ada kebenaran universal yang berlaku untuk
setiap orang. (aristotle).
Tugas kita adalah melakukan hal yang benar dan hidup dalam kebenaran.
2. Perilaku etika dan pseudo values
Perilaku etik dapat diartikan sebagai karakter kejujuran, keadilan, dan kesejajaran
dalam hubungan intrapersonal, professional dan akademik. Perilaku etik menghargai
martabat, kebinekaan dan hak-hak individu dan kelompok dalam komunitas. Selain
itu, perilaku etika juga dapat berupa standar yang dimiliki oleh masing-masing
individu berupa atribut-atribut kejujuran dan tanggung jawab serta bagaimana
seseorang memperlakukan orang lain dalam setiap aspek kehidupannya. Standard
tersebut diterapkan dalam posisi manapun orang tersebut berada.
Sedangkan pseudo values artinya seseorang meyakini nilai-nilai tertentu namun nilai-
nilai tersebut tidak dihidupi atau tidak diterapkan dalam hidupnya.
Misalnya dalam kasus Enron:
- Mempunyai nilai-nilai perusahaan yang menunjukkan etika yang tinggi
misalanya: excellence, communication, respect, integrity
- Namun Enron tidak mempraktikannya dalam organisasinya perusahaan
terlibat manipulasi keuangan yang sangat besar.
Pseudo values dapat terjadi karena penggunaan cara berpikir yang salah, misalnya:
1. Rasionalisasi hal tersebut bisa diterima karena….
2. Justifikasi Saya berhak untuk melakukannya karena….
3. Minimisasi hal tersebut tidak mengapa dilakukan karena hanya….
4. Pemindahan kesalahan jangan salahkan saya karena…
5. Delusi ketulusan hanya kali ini saja….
1242F - Auditing Issues and Cases
Thinking errors (kesalahan cara piker) yang sering terjadi dalam kaitannya dengan
manipulasi keuangan perusahaan:
SIMPULAN
1. Kekuatan yang dimiliki profesi akuntansi adalah “trustworthy”, dan hal tersebut dapat
dicapai jika tiga pilar, kompetensi, independensi dan etik dimiliki oleh profesi.
2. Kasus yang dipelajari “Rocky Mount Undergarment company” menyajikan dilemma etik
yang dapat ditemui oleh akuntan dalam menjalankan profesinya.
1242F - Auditing Issues and Cases
DAFTAR PUSTAKA
1. http://fpc.state.gov/documents/organization/13384.pdf
2. Knapp, Michael C. (2013). Auditing Cases. Cengage Learning. ISBN 978-1-133-18790-5