Anda di halaman 1dari 3

Bab 3: Konsep Dasar Pengambilan Keputusan

1. Pendahuluan
Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.
Tipe-tipe kegiatan dan kepurusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi
yang berbeda, disinilah peran sistem informasi dibutuhkan untuk menyediakan informasi
yang berbeda tersebut. Oleh karena itu, pengembang sistem informasi harus memahami
terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan manajemen dan tipe keputusannya untuk dapat
menyediakan informasi yang relevan dan berguna.
2. Tipe Kegiatan Manajemen
Tingkatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu manajemen tingkat
bawah (tingkat operasional), manajemen tingkat menengah (tingkat taktik) dan
manajemen tingkat atas (tingkat stratejik). Kegiatan masing-masing tingkatan dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Perencanaan Stratejik (strategik planning), Manajemen tingkat atas.
Wu (1984) mendefinisikan perencanaan stratejik sebagai proses evaluasi lingkungan
luar organisasi, penerapan tujuan (goal) organisasi dan penentuan strategi-strategi.
Sedangkan Anthony dan Dearden (1980) mendefinisikan perencanaan stratejik
sebagai proses penentuan tujuan-tujuan (goals) dari organisasi dan strategi-strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Perencanaan stratejik pada dasarnya meliputi:
- proses evaluasi lingkungan luar organisasi,
- penetapan tujuan, dan
- penentuan strategi
b. Pengendalian Manajemen (management control), Manajemen tingkat menengah.
Adalah sistem untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan stratgei yang
sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Pusat-pusat pertanggungjawaban
(responsibility centers) merupakan komponen dari sistem pengendalian manajemen,
yang dapat berbentuk pusat biaya (cost center), pusat laba (profit center), pusat
investasi (investment center). Proses pengendalian manajemen terdiri dari:
- tahapan pembuatan program kerja (programming),
- penyusunan anggaran (budgeting),
- pelaksanaan dan pengukuran (operating and measurement), serta
- pelaporan dan analisis (reporting and analysis)
c. Pengendalian Operasi (operational control), Manajemen tingkat bawah.
Adalah sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
3. Tipe Keputusan Manajemen
Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen di dalam pemilihan alternatif untuk
mencapai sasaran. Keputusan manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe:
a. Keputusan terprogram (programmed decision) atau keputusan terstruktur
(Structured decision). keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat
diprogram. Biasanya dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
b. Keputusan setengah terprogram (semi-programmed decision) atau keputusan
setengah terstruktur (semi-structured decision). kepurusan yang sebagian dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin, dan sebagian lagi tidak terstruktur.

c. Keputusan tidak terprogram (unprogramed decision) atau keputusan tidak terstruktur


(unstruktured decision). keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak
selalu terjadi. Keputusan ini terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur dan tidak mudah untuk didapatkan yang
biasanya berasal dari lingkungan luar.
4. Tipe Informasi
Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu:
a. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information)
b. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information)
c. Informasi pemecahan masalah (problem solving information)
5. Karakteristik Informasi
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan manajemen, maka menejemen
membutuhkan informasi yang berguna. Tiap-tiap tingkatan manajemen yang berbeda
membutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik informasi
ini terdiri dari kepadatan informasi, luas informasi, frekuensi informasi, skedul
informasi, waktu informasi, akses informasi dan sumber informasi.
6. Peran Manajemen
Menurut Henry Mintzberg, peran manajemen diklasifikasikan ke dalam tiga kategori :
a. Peran interpersonal, yaitu peran hubungan personal dapat terdiri dari figur kepala
(figure head), pemimpin (leader), dan sebagai penghubung (liason)
b. Peran informasi, yaitu peran dari manajer sebagai pusat saraf organisasi untuk
menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar informasi ke
seluruh personal di organisasi, serta sebagai juru bicara untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
c. Peran keputusan yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai enterprenuer, yang
menangani gangguan, yang mengalokasikan sumber-sumber daya organisasi, dan
sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
7. Tahapan Pengambilan Keputusan
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan,
yaitu:
a. Intelligence tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi permasalahan.
b. Design tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan
masalah.
c. Choice tahap memilih solusi dari alternatif-alternatif yang disediakan.
d. Implementation tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

8. Sistem-sistem Informasi di Fungsi-fungsi Organisasi


Sistem-sistem informasi dapat diterapkan internal dan eksternal perusahaan. Secara
eksternal, sistem-sistem informasi yang ada ditarik keluar menjangkau ke pemasok dan
pelanggan. Secara internal, sistem-sitem informasi dapat diterapkan didalam fungsifungsi organisasi atau ditingkatan-tingkatan organisasi.

Jika struktur organisasi didasarkan pada fungsi-fungsi organisasinya, maka unit-unit


perusahaan dikelompokkan menjadi beberapa fungsi atau departemen seperti akuntansi,
keuangan, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan lain sebagiannya.
Dan jika diterapkan konsep sistem informasi pada fungsi akuntansi akan menjadi sistem
informasi akuntansi, begitu juga jika diterapkan dalam fungsi keuangan akan menjadi
sistem informasi keuangan, jika diterapkan dalam pemasaran akan menjadi sistem
informasi pemasaran, dan begitu seterusnya. Sistem-sistem informasi ini dikenal dengan
nama sistem informasi manajemen (management information system) yang sudah
diterapkan di Amerika Serikat pada tahun 1970-an.
9. Sistem-sistem Informasi di Tingkat Organisasi
Karena persaingan yang lebih kompleks memaksa manajer untuk mendapatkan informasi
yang lebih tepat waktu untuk mendukung permasalahan mereka yang ad-hoc. Untuk
keperluan ini, manajemen membutuhkan informasi tambahan yang khusus yang berbeda
untuk masing-masing tingkatannya.
Manajer tingkat bawah secara umum membutuhkan sistem informasi transaction
processing system (TPS) dan enterprice resource planning (ERP). Manajer tingkat
menengah membutuhkan sistem-sistem informasi tambahan seperti decision support
system (DSS), group support system (GSS), geographic information system (GIS), expert
system (ES), artificial neural network (ANN). Sementara manajer tingkat atas
membutuhkan tambahan sistem informasi khusus yang disebut dengan executive
information system (EIS) atau disebut juga executive support system (ESS). Dan manajer
di semua tingkatan dihubungkan oleh sistem informasi yang disebut office automation
system (OAS).
10. Kerangka Kerja Sistem Informasi
Seseorang yang akan membangun sistem informasi di organisasi harus
mempertimbangkan terlebih dahulu tipe dan karakteristik dari kegiatan manajemen,
sehingga dapat menghasilkan informasi yang relevan, yaitu tipe dan karakteristik
informasinya sesuai dengan tipe dan karakteristik kegiatan manajemennya untuk masingmasing tingkatan.

Anda mungkin juga menyukai