Anda di halaman 1dari 15

1 business combinations: page 16

2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak


3

BUSINESS COMBINATIONS

PENGERTIAN
Penggabungan badan usaha (business combinations) merupakan usaha
untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan
lain ke dalam satu kesatuan ekonomis. Sedangkan bentuk-bentuknya
tergantung dari segi mana melihatnya.
Jika dilihat dari segi jenis usahanya, dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Horizontal combinations, terjadi jika perusahaan yang bergabung tersebut
menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang-barang sejenis.
2. Vertical combinations, terjadi jika perusahaan yang bergabung tersebut
mempunyai hubungan pelanggan dan pemasok.
3. Conglomerate combinations, merupakan kombinasi dari horizontal
combinations dan vertical combinations.
Jika dilihat dari segi kejadian hukumnya, dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu:
1. Merjer, merupakan penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan
langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih
perusahaan lain yang digabungkan.
2. Konsolidasi, jika dalam proses penggabungan tersebut dibentuk perusahaan
baru dengan tujuan khusus untuk membeli satu atau lebih perusahaan yang
telah ada.

MASALAH YANG TIMBUL DALAM BUSINESS COMBINATIONS


Ditinjau dari segi akuntansi, business combinations akan menimbulkan 3
(tiga) masalah utama, yaitu:
1. Masalah penentuan jumlah saham yang akan dikeluarkan.
2. Masalah perlakuan akuntansi dalam business combinations.
3. Masalah perlakuan biaya sehubungan dengan business combinations.

Masalah Penentuan Jumlah Saham


Untuk mengatasi masalah penentuan jumlah saham yang akan
diterbitkan ada 2 (dua) cara, yaitu:
a. Berdasarkan kontribusi relatif dari aktiva bersih (net assets). Dalam cara ini
jumlah saham yang akan diterbitkan sama dengan jumlah aktiva bersih (net
assets) dari perusahaan yang digabungkan.
b. Berdasarkan kontribusi relatif dari laba. Dalam cara ini jumlah saham yang
akan diterbitkan ditentukan dengan cara mengkapitalisasikan laba tiap-tiap
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu. Besarnya tingkat kapitalisasi
tertentu tersebut tidak boleh melebihi tingkat laba terendah tiap-tiap
4
5
1 business combinations: page 17
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

perusahaan yang bergabung. Dengan demikian, tingkat kapitalisasi tersebut


merupakan tingkat laba normal dari perusahaan yang bergabung.
Contoh, pada awal tahun 2012, PT A, PT B, dan PT C sepakat untuk
melakukan penggabungan badan usaha dengan membentuk PT ABC. Neraca
dan laba ketiga perusahaan tersebut diringkas sebagai berikut:

Akun PT A PT B PT C
Aktiva Rp 150 juta Rp 225 juta Rp 300 juta
Hutang 25 juta 50 juta 100 juta
Modal 125 juta 175 juta 200 juta
Laba 25 juta 35 juta 40 juta

Tentukan jumlah saham yang harus diterbitkan oleh PT ABC dengan asumsi:
a. Berdasarkan kontribusi relatif dari aktiva bersih
b. Berdasarkan kontribusi relatif dari laba
Selanjutnya, buatlah jurnal bagi PT ABC

Penyelesaian (a):
Akun PT A PT B PT C Jumlah
Aktiva Rp 150 juta Rp 225 juta Rp 300 juta Rp 675 juta
Hutang (25 juta) (50 juta) (100 juta) (175 juta)
Aktiva bersih 125 juta 175 juta 200 juta 500 juta
Kontribusi relatif 25 % 35 % 40 % 100 %

Atas dasar perhitungan di atas, maka PT ABC akan menerbitkan saham


senilai Rp 500 juta dengan rincian sebagai berikut:
a. Untuk PT A = 25% x Rp 500 juta = Rp 125 juta
b. Untuk PT B = 35% x Rp 500 juta = Rp 175 juta
c. Untuk PT C = 40% x Rp 500 juta = Rp 200 juta

Penyelesaian (b):
Berdasarkan kesepakatan, ditetapkan bahwa tingkat kapitalisasi laba 20%.

Akun PT A PT B PT C Jumlah
Laba Rp 25 juta Rp 35 juta Rp 40 juta Rp 100 juta
Tingkt.kaptls.laba 20% 20% 20% 20%
Juml. mdl. saham 125 juta 175 juta 200 juta 500 juta
Kontribusi relatif 25% 35% 40% 100%
Atas dasar perhitungan di atas, maka PT ABC akan menerbitkan saham
senilai Rp 500 juta dengan rincian sebagai berikut:
a. Untuk PT A = 25% x Rp 500 juta = Rp 125 juta
b. Untuk PT B = 35% x Rp 500 juta = Rp 175 juta
c. Untuk PT C = 40% x Rp 500 juta = Rp 200 juta

Penyelesaian (c):
Aktiva Rp 675 juta
4
5
1 business combinations: page 18
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Hutang Rp 175 juta


Modal Saham 500 juta

Masalah Perlakuan Akuntansi dalam Business Combinations


Untuk mengatasi masalah akuntansi dalam business combinations, ada 2
(dua) cara yang lazim dipakai untuk mencatatnya, yaitu:
a. Metode pembelian (by purchase method).
b. Metode penyatuan kepentingan (by pooling of interest).

Metode Pembelian (by purchase method)


Dalam metode ini diasumsikan bahwa pemilik perusahaan yang
digabungkan menyerahkan aktiva bersihnya kepada perusahaan lain yang
membeli, dengan diganti saham perusahaan lain tersebut atau dengan uang
atau aktiva non kas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembelian (by purchase
method) ini adalah :
1. Kekayaan bersih (= jumlah aktiva dikurang jumlah hutang) dari perusahaan
yang dibeli harus dinilai berdasarkan HARGA PASAR ATAU HARGA YANG
WAJAR.
2. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya LEBIH BESAR dari
kekayaan bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka selisihnya
diperlakukan sebagai GOODWILL.
3. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya LEBIH KECIL dari
kekayaan bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka selisihnya
diperlakukan sebagai PENGURANG AKTIVA NON KAS.
4. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya SAMA DENGAN
dari kekayaan bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka TIDAK ADA
GOODWILL.

Contoh, berikut neraca dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012


Akun PT A (Rp) PT B (Rp)
Aktiva
Kas 2.000 3.000
Piutang 3.000 4.000
Persediaan barang dagangan 3.600 6.000
Macam-macam aktiva tetap 5.400 7.000
Jumlah Aktiva 14.000 20.000
Kewajiban dan Ekuitas
Macam-macam hutang 4.000 6.000
Modal saham @ Rp 10,- 8.000 10.000
4
5
1 business combinations: page 19
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Agio saham 800 1.600


Saldo laba 1.200 2.400
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 14.000 20.000

Tanggal 02 Januari 2013 kedua perusahaan sepakat untuk mengadakan


business combinations dengan ketentuan sebagai berikut:
1. PT A bersedia membeli kekayaan bersih PT B sehingga PT A melanjutkan
usahanya.
2. Assets PT B dinilai kembali sesuai dengan harga pasar dengan rincian:
a. Piutang menjadi Rp 3.800,-
b. Persediaan menjadi Rp 8.000,-
c. Macam-macam aktiva tetap menjadi Rp 9.200,-
3. Sebagai alat pembayarannya, PT A menerbitkan saham sebanyak 1.500
lembar, dengan asumsi bahwa harga pasarnya saat itu adalah :
a. Sebesar Rp 14,- per lembar
b. Sebesar Rp 12,- per lembar
c. Sebesar Rp 10,- per lembar
Dari data di atas, buatlah jurnal untuk mencatat penggabungan perusahaan
tersebut dan siapkan neraca pembukaan per 02 Januari 2013.

Penyelesaian asumsi (3.a):


a. Menentukan goodwill dan agio saham
Jumlah nilai saham menurut harga pasar = Rp 21.000
Jumlah kekayaan bersih menurut harga pasar = Rp 18.000
Goodwill = Rp 3.000

Agio saham = Rp 4,0 x 1.500 lembar = Rp 6.000

b. Mencatat pemilikan kekayaan dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT A


Kas Rp 3.000
Piutang 3.800
Persediaan barang dagangan 8.000
Macam-macam aktiva tetap 9.200
Goodwill 3.000
Macam-macam hutang Rp 6.000
Modal saham PT A 15.000
Agio saham 6.000

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
4
5
1 business combinations: page 20
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 6.800 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 11.600 Modal saham 23.000
Macam-2 aktiva tetap 14.600 Agio saham 6.800
Goodwill 3.000 Saldo laba 1.200
Jumlah aktiva 41.000 Jmlh Kewjbn & Ekuitas 41.000

Penyelesaian asumsi (3.b):


a. Menentukan goodwill dan agio saham
Jumlah nilai saham menurut harga pasar = Rp 18.000
Jumlah kekayaan bersih menurut harga pasar = Rp 18.000
Goodwill = Rp 0
Agio saham = Rp 2,0 x 1500 lembar = Rp 3.000

b. Mencatat pemilikan kekayaan dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT A


Kas Rp 3.000
Piutang 3.800
Persediaan barang dagangan 8.000
Macam-macam aktiva tetap 9.200
Macam-macam hutang Rp 6.000
Modal saham PT A 15.000
Agio saham 3.000

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah
Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 6.800 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 11.600 Modal saham 23.000
Macam-2 aktiva tetap 14.600 Agio saham 3.800
Saldo laba 1.200
Jumlah aktiva 38.000 Jmlh Kewjbn & Ekuitas 38.000

Penyelesaian asumsi (3.c):


a. Menentukan goodwill dan agio saham
Jumlah nilai saham menurut harga pasar = Rp 15.000
Jumlah kekayaan bersih menurut harga pasar = Rp 18.000
Selisih lebih KKB diatas HPS = Rp 3.000
4
5
1 business combinations: page 21
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

b. Mencatat pemilikan kekayaan dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT A


Kas Rp 3.000
Piutang 3.800
Persediaan barang dagangan 8.000
Macam-macam aktiva tetap 9.200
Macam-macam hutang Rp 6.000
Modal saham PT A 15.000

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah
Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 6.800 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 11.600 Modal saham 23.000
Macam-2 aktiva tetap 11.600 Agio saham 800
Saldo laba 1.200
Jumlah aktiva 35.000 Jmlh. Kewjbn & Ekuitas 35.000

Metode Penyatuan Kepentingan (by pooling of interest)


Metode ini diasumsikan bahwa pemilik perusahaan yang bergabung
tidak mengalami perubahan, sehingga hanya harta dan hutang perusahaan yang
digabungkan menjadi satu, tetapi pemiliknya tetap pada para pemilik lama.
Dengan demikian, tidak akan menimbulkan goodwill dan perihal jumlah modal
juga tidak akan terjadi perubahan, yang berubah hanya komposisi modal saja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode penyatuan kepentingan
(by pooling of interest) adalah:
1. Kekayaan bersih (= jumlah aktiva dikurang jumlah hutang) perusahaan yang
digabungkan harus dinilai berdasarkan NILAI BUKU.
2. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya LEBIH BESAR dari modal
saham sebelum penggabungan dan selisihnya TIDAK MELEBIHI agio saham,
maka selisih tersebut dibebankan MENAMBAH MODAL SAHAM, DAN
MENGURANG AGIO SAHAM.
3. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya LEBIH BESAR dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan dan selisihnya MELEBIHI agio saham,
maka selisih tersebut dibebankan MENAMBAH MODAL SAHAM,
MENGURANG AGIO SAHAM, DAN MENGURANG LABA.
4. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya LEBIH KECIL dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan, maka selisih tersebut dibebankan
MENAMBAH AGIO SAHAM.
4
5
1 business combinations: page 22
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

5. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya SAMA DENGAN jumlah


modal sebelum penggabungan, maka KOMPOSISI MODAL TIDAK AKAN
BERUBAH.
Contoh, berikut neraca dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012
Akun PT A (Rp) PT B (Rp)
Aktiva
Kas 2.000 3.000
Piutang 3.000 4.000
Persediaan barang dagangan 3.600 6.000
Macam-macam aktiva tetap 5.400 7.000
Jumlah aktiva 14.000 20.000
Kewajiban dan Ekuitas
Macam-macam hutang 4.000 6.000
Modal saham @ Rp 10,- 8.000 10.000
Agio saham 800 1.600
Saldo laba 1.200 2.400
Jumlah. Kewajiban dan Ekuitas 14.000 20.000
Tanggal 02 Januari 2013 kedua perusahaan sepakat untuk mengadakan
business combinations dengan ketentuan sebagai berikut:
1. PT A bersedia membeli kekayaan bersih PT B sehingga PT A melanjutkan
usahanya.
2. Sebagai alat pembayarannya, PT A menerbitkan modal saham dengan asumsi
sebagai berikut :
a. PT A menerbitkan saham senilai Rp 11.000
b. PT A menerbitkan saham senilai Rp 12.500
c. PT A menerbitkan saham senilai Rp 8.000
d. PT A menerbitkan saham senilai Rp 10.000
Buatlah jurnal untuk mencatat penggabungan perusahaan tersebut dan
siapkan neraca per 02 Januari 2013.
Penyelesaian asumsi (2.a)
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan
Jumlah modal saham setelah penggabungan = Rp 11.000
Jumlah modal saham sebelum penggabungan = Rp 10.000
Selisih = Rp 1.000

Selisih tersebut tidak melebihi agio saham PT B (perusahaan yang digabungkan),


sehingga dibebankan menambah modal saham dan mengurang agio saham.
b. Mencatat penggabungan kekayaan dan hutang PT B dan menerbitkan saham
PT A
Kas Rp 3.000
Piutang 4.000
Persediaan barang dagangan 6.000
Macam-macam aktiva tetap 7.000
4
5
1 business combinations: page 23
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Macam-macam hutang Rp 6.000


Modal saham PT A 11.000
Agio saham 600
Saldo laba 2.400

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah
Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 7.000 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 9.600 Modal saham 19.000
Macam-2 aktiva tetap 12.400 Agio saham 1.400
Saldo laba 3.600
Jumlah aktiva 34.000 Jmlh.Kewjbn. & Ekuitas 34.000

Penyelesaian asumsi (2.b)


b. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan
Jumlah modal saham setelah penggabungan = Rp 12.500
Jumlah modal saham sebelum penggabungan = Rp 10.000
Selisih = Rp 2.500

Selisih tersebut tidak melebihi agio saham PT B (perusahaan yang digabungkan),


sehingga dibebankan menambah modal saham, mengurang agio saham, dan
mengurang saldo laba.
c. Mencatat penggabungan kekayaan dan hutang PT B dan emisi saham PT A

Kas Rp 3.000
Piutang 4.000
Persediaan barang dagangan 6.000
Macam-macam aktiva tetap 7.000
Macam-macam hutang Rp 6.000
Modal saham PT A 12.500
Agio saham 0
Saldo laba 1.500

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)


4
5
1 business combinations: page 24
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah
Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 7.000 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 9.600 Modal saham 20.500
Macam-2 aktiva tetap 12.400 Agio saham 800
Saldo laba 2.700
Jumlah aktiva 34.000 Jmlh.Kewjbn. & Ekuitas 34.000

Penyelesaian asumsi (2. c)


a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan
Jumlah modal saham setelah penggabungan = Rp 8.000
Jumlah modal saham sebelum penggabungan = Rp 10.000
Selisih = Rp 2.000

Selisih tersebut tidak melebihi agio saham PT B, sehingga dibebankan


menambah agio saham, dan mengurang modal saham.
b. Mencatat penggabungan kekayaan dan hutang PT B dan emisi saham PT A
Kas Rp 3.000
Piutang 4.000
Persediaan barang dagangan 6.000
Macam-macam aktiva tetap 7.000
Macam-macam hutang Rp 6.000
Modal saham PT A 8.000
Agio saham 3.600
Saldo laba 2.400

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

4
5
1 business combinations: page 25
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah
Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 7.000 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 9.600 Modal saham 16.000
Macam-2 aktiva tetap 12.400 Agio saham 4.400
Saldo laba 3.600
Jumlah aktiva 34.000 Jmlh.Kewjbn. & Ekuitas 34.000

Penyelesaian asumsi (2.d)


a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan
Jumlah modal saham setelah penggabungan = Rp 10.000
Jumlah modal saham sebelum penggabungan = Rp 10.000
Selisih = Rp 0
b. Mencatat penggabungan kekayaan dan hutang PT B dan emisi saham PT A
Kas Rp 3.000
Piutang 4.000
Persediaan barang dagangan 6.000
Macam-macam aktiva tetap 7.000
Macam-macam hutang Rp 6.000
Modal saham PT A 10.000
Agio saham 1.600
Saldo laba 2.400

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

PT A
Neraca
Per 02 Januari 2013
Aktiva Rupiah Kewajiban dan Ekuitas Rupiah
Kas 5.000 Macam-2 hutang 10.000
Piutang 7.000 Ekuitas:
Persediaan brg.dag. 9.600 Modal saham 18.000
Macam-2 aktiva tetap 12.400 Agio saham 2.400
Saldo laba 3.600
Jumlah aktiva 34.000 Jmlh.Kewjbn.& Ekuitas 34.000

4
5
1 business combinations: page 26
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Jika penggabungan tersebut, misalnya dilakukan di tengah tahun, maka


rekening-rekening biaya dan pendapatan digabung menjadi satu.
Contoh, berikut neraca dari PT A dan PT B per 30 Juni 2013
Debet PT A (Rp) PT B (Rp)
Total aset 14.000 20.000
Biaya-biaya 6.500 7.000
Total Debet 20.500 27.000
Kredit
Macam-macam hutang 3.000 4.000
Pendapatan 8.500 9.500
Modal saham @ Rp 10,- 7.000 9.500
Agio saham 800 1.600
Saldo laba 1.200 2.400
Total Kredit 20.500 27.000

Tanggal 1 Juli 2013 kedua perusahaan sepakat untuk mengadakan


business combinations dengan ketentuan bahwa PT A bersedia membeli
kekayaan bersih PT B sehingga PT A melanjutkan usahanya dan sebagai alat
pembayarannya, PT A menerbitkan saham senilai Rp 9.500. Buatlah jurnal untuk
mencatat penggabungan perusahaan tersebut dan siapkan neraca per 01 Juli
2013.

Penyelesaian
b. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan
Jumlah modal saham setelah penggabungan = Rp 9.500
Jumlah modal saham sebelum penggabungan = Rp 9.500
Selisih = Rp 0
b. Mencatat penggabungan aset, biaya, hutang, pendapatan PT B dan emisi
saham PT A
Total aset Rp 20.000
Biaya-biaya 7.000
Macam-macam hutang Rp 18.000
Pendapatan 9.500
Modal saham PT A 9.500
Agio saham 1.600
Saldo laba 2.400

c. Membuat neraca pembukaan PT A (setelah penggabungan)

PT A
4
5
1 business combinations: page 27
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Neraca
Per 02 Januari 2013
Rekening Debet Rupiah Rekening Kredit Rupiah
Total aset 34.000 Macam-2 hutang 7.000
Biaya-biaya 13.500 Pendapatan 18.000
Modal saham 16.500
Agio saham 2.400
Saldo laba 3.600
Total 47.500 Total 34.000

Masalah Perlakuan Biaya Sehubungan dengan Business Combinations


Menurut metode penyatuan kepentingan (by pooling of interest), semua
biaya sehubungan dengan proses business combinations, dicatat dan diakui
sebagai biaya operasi pada periode terjadinya business combinations; sehingga
jurnalnya tampak sebagai berikut:

Biaya-biaya business combinations xxxxx


K a s/Bank xxxxx

Menurut metode pembelian (by purchase), semua biaya sehubungan


dengan proses business combinations dicatat dan diakui sebagai berikut:
a. Menambah akun aktiva lain-lain (beban ditangguhkan), misalnya biaya
akuntan publik, biaya hukum, biaya komisi dan biaya-biaya lainnya
sehubungan dengan proses business combinations.
c. Mengurang akun agio saham, misalnya biaya cetak saham, biaya emisi
saham, biaya pendaftaran saham dan biaya-biaya lainnya sehubungan
dengan modal saham; sehingga jurnal yang dibuat sebagai berikut:
Agio saham xxxxx
Beban ditangguhkan xxxxx
K a s/Bank xxxxx

Contoh, berikut neraca dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012

Akun PT A (Rp) PT B (Rp)


Aktiva
Kas 950 250
Piutang 1.200 600
Persediaan barang dagangan 1.600 400
4
5
1 business combinations: page 28
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

Macam-macam aktiva tetap 2.400 700


Jumlah aktiva 6.150 1.950
Kewajiban & Ekuitas
Macam-macam hutang 1.000 600
Modal saham @ Rp 10,- 3.000 1.000
Agio saham 1.000 100
Saldo laba 1.150 250
Jumlah Kewajiban & Ekuitas 6.150 1.950

Tanggal 02 Januari 2013 kedua perusahaan sepakat mengadakan business


combinations dengan ketentuan sebagai berikut:
1. PT A bersedia membeli kekayaan bersih PT B sehingga PT A melanjutkan
usahanya.
2. Sebagai alat pembayaran, PT A menerbitkan saham sebanyak 100 lembar
dengan harga pasar saat itu Rp 12,5 perlembar.
3. Persediaan dan macam-macam aktiva tetap PT B dinilai kembali sesuai
dengan harga pasar, sehingga persediaan menjadi Rp 500, dan macam-
macam aktiva tetap menjadi Rp 900.
4. Biaya-biaya sehubungan dengan business combinations ditanggung oleh PT
A, dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya sehubungan dengan saham Rp 50
b. Biaya-biaya lainnya Rp 75
Dengan metode by purchase maupun dengan metode by pooling of interest:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi di atas.
b. Siapkan neraca pembukaannya.

Jurnal Umum (dalam rupiah)


by pooling of
by purchase
Keterangan interest
Debet Kredit Debet Kredit
1. Mencatat biaya-biaya:
Beban ditangguhkan 75
Agio saham 50
Biaya business combinations 125 125
Kas 125

2. Mencatat pemilikan kekayaan PT B:


4
5
1 business combinations: page 29
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

K a s 250 250
Piutang 600 600
Persediaan barang dagangan 400 500
Macam-macam aktiva tetap 700 500
Macam-macam hutang 600 600
Modal saham 1.250 1.000
Agio saham ----- 250
Saldo laba 100 -----

Penjelasan jurnal nomor 2 sebagai berikut:

Metode by purchase: harga pasar saham = Rp 12,5 x 100 lbr = Rp 1.250


harga pasar kekayaan bersih = Rp 1.650
selisih = Rp 400
selisih tersebut dibebankan mengurang macam-macam aktiva tetap.

Metode by pooling: modal saham setelah penggabungan = Rp 1.250


modal saham sebelum penggabungan = Rp 1.000
selisih = Rp 250

selisih tersebut dibebankan menambah modal saham, mengurang agio saham,


dan mengurang saldo laba.

Agio saham sebesar Rp 250 berasal dari (Rp 12,5  Rp 10) x 100 lembar

4
5
1 business combinations: page 30
2Dr. Abdul Halim, SE.,MM.,Ak
3

PT A
NERACA
PER 02 JANUARI 2013 (DALAM RUPIAH)
Akun Metode Akun Metode
Aktiva BP BPOI Kewjbn & Ekuitas BP BPOI
Kas 1.075 1.075 Macam-2 hutang 1.600 1.600
Piutang 1.800 1.800 Ekuitas:
Persed.brg.dag. 2.100 2.000 Modal saham 4.000 4.250
Macam-2 akt.tetap 2.900 3.100 Agio saham 1.200 1.000
Beban ditangghkn. 75 -------- Saldo laba 1.150 1.125
Jumlah aktiva 7.950 7.975 Jml.Kewjbn.&Ektas. 7.950 7.975

*) BP = By Purchase
BPOI = By Pooling Of Interest

4
5

Anda mungkin juga menyukai