Anda di halaman 1dari 9

FLOUR ALBUS

DEFINISI
Flour albus bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dan merupakan gejala yang paling
sering dijumpai dalam kasus ginekologi. Keputihan dalam kedokteran disebut Flour albus,
Leukorea, atau White discharge adalah cairan yang keluar dari vagina yang berlebihan dan
bukan darah. Secara normal seorang wanita selalu mengeluarkan cairan dari organ
reproduksinya yang berasal dari :
 Vulva : Sekret dihasilkan oleh kelenjar – kelenjar bartholin dan skene. Sekret ini
dipengaruhi oleh rangsangan, misalnya saat coitus. Selain itu peradangan pada kelenjar
– kelenjar di atas misalnya karena infeksi gonnococcus maka akan menjadi fluor albus.
 Vagina : Pada vagina tidak ada kelenjar seperti di vulva, tetapi vagina dibasahi oleh
cairan transudat dan lendir dari serviks. pH dalam vagian ± 5, disebabkan oleh kegiatan
bacil Dõderlein yang mengubah glikogen yang terdapat dalam epitel vagina menjadi
acidum lacticum. Saat hamil, cairan dalam vagina bertambah secara fisiologis.
 Serviks : Secara fisiologis serviks menghasilkan sekret yang bersifat jernih, liat, dan
alkalis. Sekret ini dipengaruhi oleh hormon – hormon ovarium baik secara kualitas
maupun kuantitasnya. Sekret juga bertambah saat terjadi infeksi yang dipermudah
kejadiannya bila terjadi robekan serviks dan tumor serviks.
 Corpus uteri : Corpus uteri hanya menghasilkan sekret pada fase post ovulatory.
Sekret bertambah pada endometriosis akut, ada sisa plasenta, polip, miom submucosa,
dan karsinoma.
 Tuba : Walaupun jarang mengeluarkan flour albus, Tuba kadang – kadang juga
mengeluarkan flour albus pada hidrosalping profluens.

Sebenarnya didalam alat genital wanita terdapat mekanisme pertahanan tubuh berupa bakteri
yang menjaga kadar keasaman pH vagina. Normalnya angka keasaman pada vagina berkisar
antara 3,8-4,2. Sebagian besar , hingga 95% adalah bakteri laktobasilus dan selebihnya adalah
bakteri pathogen (yang menimbulkan penyakit).

Biasanya ketika ekosistem didalam keadaan seimbang, bakteri patogen tidak akan
mengganggu. Masalah baru timbul ketika kondisi asam ini turun alias lebih besar dari 4,2.
Bakteri-bakteri laktobasilus gagal menandingi bakteri patogen. Ujungnya, jamur akan berjaya
dan terjadilah keputihan. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan
75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45%
diantaranya bias mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih.

ETIOLOGI
Flour albus dapat disebabkan oleh :
1. Infeksi
a. Bakteri
b. Jamur
c. Parasit
2. Kehamilan
3. Kelainan endokrin seperti pada functional bleeding (kadar estrogen yang tinggi)
4. Penggunaan kontrasepsi
5. Fistula
6. Corpus alineum

Cairan tersebut diatas disebut luar biasa jika :


 Menimbulkan bercak pada celana dalam (berwana hijau atau kuning)
 Berbau
 Menyebabkan keluhan – keluhan seperti perasaan panas dan gatal pada vulva

Agar Keputihan Tak Berulang

Keputihan tak boleh dianggap remeh. Bisa mengakibatkan kemandulan dan kanker. Hampir
setiap wanita pernah mengalaminya. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita
menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur
hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih.

Keputihan normal ditemukan pada bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari yaitu akibat
pengaruh hormon estrogen ibu terhadap rahim dan vagina janin, saat janin masih didalam
kandungan, perempuan dewasa apabila ia dirangsang waktu senggama dan saat mengalami
haid yang pertama kali.
Penyebab lain dari keputihan adalah penggunaan pakaian ketat dan atau celana terbuat dari
bahan sintesis. Apalagi jika dibiarkan dalam keadaan basah, misalnya, pakaian yang dipakai
setelah berolah raga akan mendukung pertumbuhan jamur. Begitu juga dengan penggunaan
spray atau deodoran untuk alat genital harus diwaspadai karena rentan mengubah keasaman
vagina. Selain itu kelelahan dan stress juga bisa memicu keputihan. Padahal hampir setiap
wanita terutama di kota besar rentan terhadap stress.

Celakanya wanita diperkotaan sekalipun sering malu berobat kedokter, sehingga tak sedikit
yang beranggapan keputihan merupakan hal wajar dan tidak perlu diobati. Padahal keputihan
bisa menjadi tanda awal dari penyakit yang lebih berat, dari vaginal candidiasis, gonorrhea,
chlamydia, kemandulan hingga kanker. Keputihan yang tidak segera diobati akan
menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan dapat
menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur.
Penyebab lain dari keputihan selain infeksi adalah adanya benda asing, yaitu adanya kotoran
tanah atau biji-bijian pada anak-anak atau tertinggalnya kondom atau benda lain yang dipakai
waktu senggama atau akibat karet pengganjal (pesarium) yang digunakan untuk mencegah
rahim turun. Begitu juga pada wanita menopause dimana sel-sel dari vagina mengalami
hambatan dalam pematangan sel akibat tidak adanya hormon estrogen sehingga vagina kering
sering timbul rasa gatal karena tipisnya lapisan sel sehingga mudah luka dan timbul infeksi
penyerta.

Dan yang terpenting bila suatu keputihan yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa
(antibiotika dan anti jamur) harus dipikirkan keputihan tersebut disebabkan oleh suatu
penyakit keganasan seperti kanker leher rahim. Ini biasanya ditandai dengan cairan banyak,
bau busuk ,sering disertai darah tak segar.

Apa itu keputihan pada wanita ? Bagaimana penanggulangannya ? Sering sekali pertanyaan
yang terdengar sederhana tapi cukup rumit saat mencari jawaban dan penanggulangannya.
Melanjutkan artikel PMS pada wanita (Pre-Menstruasi Syndrom) sebelumnya. Dunia Wanita
memang dunia yang menyimpan banyak hijab yang layak disingkap. Salah satunya masalah
sepele tapi jangan sampai kecele adalah masalah keputihan yang dialami wanita /
perempuan. Terutama pada wanita usia dewasa.
Tapi jangan salah keputihan itu juga bisa dialami wanita dari masa kanak-kanak bahkan tidak
pandang bulu mau wanita cantik atupun tidak cantik yang berbulu banyak ataupun sedikit
bisa terkena keputihan, dan biasanya wanita yang belum dewasa tidak begitu memperdulikan
masalah keputihan, padahal jika sudah akut agak sulit untuk mengobati keputihan yang
diidap wanita dari masa kanak-kanak sampai dewasa.

Sebagai wanita dewasa, tentu Anda pernah mendengar istilah keputihan. Nah, kali ini kita
coba pelajari lebih jauh apa dan mengapa keputihan itu dapat terjadi pada seorang wanita,
serta bagaimana cara terbaik untuk menanggulanginya.

Keputihan adalah keluarnya cairan berlebihan dari liang senggama (vagina) yang terkadang
disertai rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk, dan
menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama.

Warna cairan keputihan bervariasi, dari putih, kekuningan, abu-abu, dengan konsistensi cair
hingga kental atau bahkan berbentuk seperti kepala susu. Bau dari keputihan pun beragam,
dapat tanpa bau, berbau telur busuk, bahkan anyir seperti ikan mentah.

Celakanya, keputihan dapat menyerang wanita mulai dari kanak-kanak hingga menopause.
Hal ini karena keputihan terbagi menjadi dua, fisiologik dan patologik.

Menurut para pakar sex (pakar seksologi), perbedaan fisiologik dan patologik adalah, pada
fisiologik cairan kadang-kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan
leukosit yang jarang. Sedangkan pada patologik, terdapat lebih banyak leukosit.

Keputihan karena fisiologik dapat ditemukan pada bayi yang baru lahir hingga berumur kira-
kira sepuluh hari, waktu menarche, wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada
waktu koitus (Coitus), waktu ovulasi, pada wanita berpenyakit menahun dengan neurosis, dan
wanita dengan ektropion porsionis uteri.

Sementara keputihan patologik utamanya disebabkan infeksi (jamur, kuman, parasit, virus).
Namun dapat pula akibat adanya benda asing dalam liang senggama, gangguan hormonal
akibat mati haid, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita, adanya kanker atau keganasan
pada alat kelamin terutama di leher rahim.
Infeksi akibat kuman (bakteri), misalnya akibat;
 Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang
sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung
kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol,
deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama.
 Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma.
Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.
 Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh
sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan
diubah menjadi senyawa amin bau amis, berwarna keabu-abuan.
 Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat
terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan.
 Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida. Cairannya kental, putih
susu (sering berbentuk kepala susu), dan gatal. Vagina menjadi kemerahan akibat
radang. Predisposisinya adalah kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB.
Parasit penyebab keputihan terbanyak adalah Trichomonas vaginalis. Cairannya banyak,
berbuih seperti air sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat
buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human Papiloma Virus (HPV)
dan Herpes simpleks.

Penanggulangan Keputihan

Pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila keputihan mulai menyerang Anda.
Tujuannya: Menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana
keputihan itu berasal.
 Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan
gambaran alat kelamin yang lebih baik, seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi
yang berupa alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan
bibir kemaluan.
 Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.
Lalu, bagaimana pengobatan yang rasional untuk mengatasi keputihan? Beberapa cara dapat
dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas, dan melakukan
penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau melakukan
pembedahan.
Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar
membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman
penyebabnya. Selain itu dapat dilakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan
sitostatika. Sedangkan obat pemunah misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol,
doksisiklin, eritromisin, dsb.

Sementara penghancuran lokal dan pembedahan berupa pengangkatan sebagian jaringan


leher rahim, dengan menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung
berbentuk kerucut ke bawah menggunakan pisau bedah yang disebut konisasi.

Atau bisa dilakukan pengangkatan seluruh badan kandungan yang disebut histerektomia (jika
ada prakanker leher rahim, atau kanker leher rahim).

Nah, banyak juga keputihan yang membandel. Karena itu, lebih baik mencegah ketimbang
mengobati. Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti
menggunakan alat pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara profilaksis (pemakaian
obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap jasad renik penyebab penyakit), dan
melakukan pemeriksaan dini.

8 Tip Mencegah Keputihan

Banyak wanita mengeluhakan keputihan. Sangat tidak nyaman. Gatal, berbau, bahkan
terkadang perih. Usut punya usut, ternyata itu berkait dengan kebiasaan sehari-hari. Salah
satu penyebab keputihan adalah masalah kebersihan di sekitar organ intim.

Umumnya wanita sangat peduli dengan kebersihan, terutama yang berhubungan dengan
penampilan. Setiap hari tidak lupa mandi dan selalu telaten menyingkirkan sisa-sisa make up
dari wajah. Tapi, bila ditanya apakah setelaten itu pula kaum Hawa menjaga kebersihan
organ kewanitaannya? Harus kita akui tidak semua wanita melakukannya. Contoh, entah
berapa banyak wanita yang tidak mengeringkan bagian organ intimnya seusai buang air kecil.
Usai dibasuh langsung mengenakan celana dalam. Alhasil celana ikut basah, akibatnya
vagina “terperangkap” dalam suasana lembab.
Organ intim wanita, seperti vagina sangat sensitif dengan kondisi lingkungan. Karena
letaknya tersembunyi dan tertutup, vagina memerlukan suasana kering. Kondisi lembab akan
mengundang berkembanbiaknya jamur dan bakteri pathogen. Inilah salah satu penyebab
keputihan.

Bila ingin terhindar dari keputihan, Anda mesti menjaga kebersihan daerah sensitif itu.
Kebersihan organ kewanitaan hendaknya sejak bangun tidur dan mandi pagi. Bagaimana
caranya?

Berikut Tip yang dapat dilakukan:


1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di
sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu.
Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan
pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat.
Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina. Ini
tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.
2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum
dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah
terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat
itu.
3. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
4. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab, usahakan cepat
mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada salahnya Anda membawa
cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga manakala perlu menggantinya.
5. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana dari
bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim panas dan
lembab.
6. Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-
porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi
udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.
7. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut
8. Gunakan panty liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke
luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda dirumah.
Keputihan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan
yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal didalam vagina dan disekitar
bibir kemaluan bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus,
jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran
kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

Gejala keputihan
 Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina.
Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini
merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
 Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga
dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah.
Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal
dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
 Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari
vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta
atau uri.
 Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas,
biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

Penyebab keputihan
 Dengan memperhatikan cairan yang keluar, terkadang dapat diketahui
penyebab keputihan.
 Infeksi Gonore, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna
kuning kehijauan.
 Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan
encer berwarna kuning kelabu.
 Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
Penyembuhan

Keputihan dapat diatasi dengan berbagai cara tergantung pada penyebabnya.

Catatan
Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal, baik
normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam Bahasa Indonesia yang umum
dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan dimasyarakat

Anda mungkin juga menyukai