Anda di halaman 1dari 11

Keputihan Pada Wanita - Jenis, Penyebab dan Pencegahan

Written by Revina

Category: Keputihan

Permasalah keputihan merupakan permasalahan klasik pada


kebanyakan kaum wanita. Ironisnya kebanyakan wanita tidak
mengetahui tentang keputihan dan penyebab keputihan pada wanita
itu sendiri dan malah yang menjadikan keputihan sebagai hal yang
enteng. Justeru jika tidak ditangani dengan baik, keputihan bisa
berakibat fatal. Kemandulan dan kehamilan ektopik (hamil di luar
kandungan) bisa menjadi salah satu akibat dari adanya keputihan,
selain itu gejala awal kanker rahim biasanya dimuali dengan adanya
keputihan. Dan tentunya kanker leher rahim merupakan jenis penyakit
yang berbahaya yang jika tidak ditangani dengan baik, akan berujung pada kematian. Jadi jangan
anggap enteng keputihan. (Baca: Keputihan dapat menyebabkan Kemandulan dan Kematian)

Keputihan akan sering teralami saat wanita sedang hamil, hal ini akibat adanya perubahan hormonal
yang terjadi dan salah satu efek dari peningkatan hormonal tersebut adalah adanya produksi cairan
yang meningkat serta diakibatkan juga oleh vagina wanita hamil yang mengalami penurunan
keasamannya, juga akibat kondisi pencernaan mengalami perubahan.  Hal tersebut menyebabkan
meningkatnya resiko sering terjadinya keputhan pada wanita hamil,  terutama keputihan yang
diakibatkan adanya infeksi jamur.

Jenis Keputihan

Keputihan terbagi menjadi dua jenis yaitu yang bersifat fisiologis dan Patologis.

Keputihan Fisiologis

Jenis keputihan ini biasanya sering terjadi saat masa subur, serta saat sesudah dan sebelum
menstruasi. Biasanya saat kondisi-kondisi tersebut sering terdapat lendir yang berlebih, itu adalah
hal normal, dan biasanya tidak menyebabkan rasa gatal serta tidak berbau. Keputihan fisiologis pada
wanita hamil tidak berpengaruh terhadap janin secara langsung, karena adanya selaput ketuban
yang dapat melindungi janin.

Keputihan fisiologis atau juga banyak disebut keputihan normal memiliki ciri-ciri:

 Cairan keputihannya encer

 Cairan yang keluar berwarna krem atau bening

 Cairan yang keluar tidak berbau

 Tidak menyebabkan gatal

 Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit

Keputihan Patologis
Keputihan jenis patologis disebut juga sebagai keputihan tidak normal. Jenis keputihan ini sudah
termasuk ke dalam jenis penyakit. Keputihan patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini
akan sangat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan khususnya kesehatan daerah
kewanitaan.

Keputihan patologis akibat adanya infeksi akan mengakibatkan meningkatnya resiko bayi lahir
prematur pada wanita hamil dan bayi pun akan turut terkena infeksi. Bayi yang terkena infeksi virus
beresiko mengalami ganngguan pencernaan dan gangguan pernapasan hingga bisa menyebabkan
bayi mengalami kematian. Dan bayi yang mengalami infeksi akibat bakter dapat menyebabkan
kebutaan pada bayi.

Keputihan patologis memiliki ciri-ceiri sebagai berikut:

 Cairannya bersifat kental

 Cairan yang keluar memiliki warna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga hijau

 Keputihan patologis menyebabkan rasa gatal

 Cairan yang keluar memiliki bau yang tidak sedap

 Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana dalam wanita

 Jumlah cairan yang keluar sangat banyak.

Penyebab Keputihan

Faktor kebersihan yang kurang baik. Kebersihan di darerah vagina haruslah terjaga dengan baik. Jika,
daerah vagina tidak dijaga kebersihannya akan menimbulkan berbagai macam penyakit salah
satunya keputhan. Hal ini menyebabkan kelembaban vagina mengalami peningkatan dan hal ini
membuat penyebab infeksi berupa bakteri patogen akan sangat mudah untuk menyebarnya.

Stress. Semua organ tubuh kinerjanya di pengaruhi dan dikontrol oleh otak, maka ketika reseptor
otak mengalami kondisi stress hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan keseimbangan
hormon -hormon dalam tubuh dan hal ini dapat menimbulkan terjadinya keputihan.

Penggunaan obat-obatan. Penggunaan obat antibitok dalam jangka lama bisa menyebabkan sistem
imunitas pada tubuh wanita, dan obat antibiotik biasanya dapat menimbulkan keputihan. Sedangkan
gangguan keseimbangan hormonal dapat juga disebabkan oleh penggunaan KB

Keputihan yang disebabkan oleh jamur, parasit, bakteri dan virus

Jamur Monilia atau Candidas. Bercirikan memiliki warna putih seperti susu, cairannya sangat kentar,
sangat berbau tidak seda dan menimbulkan rasa gatal pada sekitar daerah vagina. Hal ini dapat
menyebabkan vagina mengalami radang dan kemerahan. Biasanya hal ini juga dipicu oleh adanya
penyakit kencing manis, penggunaan pil KB, serta tubuh yang memiliki daya tahan rendah.

Parasit Trichomonas Vaginalis


Terjadi dan ditularkan melalui hubungan seks, bibir kloset atau oleh perlengkapan mandi. Memiliki
ciri, cairan yang keluar sangat kental, memiliki warna kuning atau hijau, berbuih dan berbau anyir.
Keputihan akibat parasit tidak menimbulkan gatal, tapi jika ditekan vagina akan terasa sakit

Bakteri Gardnella

Keputihan akibat infeksi bakteri ini memiliki ciri berwarna keabuan, sedikit encer, memiliki bau ami
dan berbuih. Keputihan jenis ini dapat menimbulkan rasa gatal yang sangat menggangu.

Virus

Keputihan jenis ini timbul akibat penyakit kelamin, seerti HIV/AIDS, herpes dan conyloma. Timbulnya
kutil-kutil yang banyak dan diikuti oleh cairan berbau menandakan adanya virus condyloma.
Biasanya ibu hamil sering terjangkit oleh virus ini. VIrus yang dapat ditularkan oleh hubungan seks
yaitu virus herpes. Cirinya adanya luka yang melepuh di sekitar lubang vagina, terasa panas dan
menimbulkan rasa gatal. Kanker mulut rahim yang sangat berbahaya bagi kaum wanita dapat di picu
oleh keputihan yang disebabkan oleh keputihan akibat virus.

Mencegah Keputihan

 Bersihkan selalu organ intim anda. Bersihakan dengan menggunakan pembersih yang tidak
menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah vagina anda. Gunakan produk
pembersih terbuat dari bahan susu. Produk yang terbuat dari bahan dasar susu dapat
menjaga pH seimbang juga meningkatkan flora dan bakteri yang tidak bersahabat dapat
ditekan. Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi vagina dalam jangka panjang, karena
bersifat agat keras.

 Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering.
Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga
mengundang datangnya jamur pada vagina.

 Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina sebelum anda
berpakaian

 Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa cadangan guna
berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti

 Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng menggunakan
celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu.

 Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap keringat.

 Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut

 Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.

 Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena
stress juga dapat memacu keputihan
 Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak
mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi dan
bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan.

Tags: keputihan, keputihan pada wanita, penyebab keputihan, mencegah keputihan, keputihan
fisiologis, keputihan atologis, keputihan normal, keputihan tidak normal, virus keputihan, bakteri
keputihan, keputihan pada wanita hamil

Sumber : Keputihan Pada Wanita - Jenis, Penyebab dan Pencegahan http://bidanku.com/keputihan-


pada-wanita-jenis-penyebab-dan-pencegahan#ixzz340AtoApI

Mengenal Penyakit Keputihan

Written by Bidanku.com

Category: Keputihan

Keputihan (Flour Albus) sebenarnya bukan penyakit akan tetapi merupakan manifestasi gejala
penyakit sistem reproduksi wanita. Ditandai dengan keluarnya cairan dari kewanitaan (vagina) yang
bukan berupa darah ataupun air kencing berwarna kekuning-kuningan,dan bentuknya cair hingga
kental.Keputihan dibedakan menjadi dua jenis yaitu keputihan fisiologis (normal) atau keputihan
patologis (abnormal).Keputihan terjadi hampir pada semua wanita dan ibu hamil akan tetapi tidak
semua mengetahui fakta dan penanganan yang tepat untuk mengatasi keputihan.Anda juga harus
mengetahui bahwa tidak semua keputihan berbahaya ada pula keputihan yang lumrah di alami oleh
seluruh wanita.

Jenis Keputihan : Keputihan fisiologis (normal)

Meskipun keputihan jenis ini tidak berbahaya akan tetapi sering kali membuat anda tidak nyaman
dan dapat menurunkan rasa percaya diri. Keputihan fisiologis dapat
dialami oleh wanita normal yang akan haid atau telah haid.Keputihan terjadi pula pada masa
pubertas dan masa mendekati monopouse. Keputihan juga bisa terjadi karena anda sedang
mengalami stress atau anda sedang hamil. Adapun ciri-ciri keputihan fisiologis adalah sebagai
berikut :

1. Vagina mengeluarkan cairan yang berlebihan

2. Tidak menyebabkan gatal pada daerah vagina

3. Cairan berwarna bening

4. Tidak bau amis

Meskipun keputihan jenis ini aman bukan berarti organ kewanitaan anda tidak terancam karena
bagaimana pun memjaga kebersihan organ kewanitaan adalah hal yang harus dilakukan oleh wanita
dalam menjaga agar area kewanitaan bersih dan tidak terkontaminasi dengan bakteri, jamur dan
virus.
Keputihan Patologis (abnormal)

Keputihan jenis ini yang seringkali dianggap remeh dan dianggap keputihan biasa, padahal jika
dibiarkan tanpa pengobatan dan pencegahan maka akan semakin memperburuk keputihan
patologis. Penyebab dari keputihan patologis yaitu adanya perubahan kelembapan vagina yang
meyebabkan terganggunya perkembangan bakteri normal. Ada beberapa infeksi yang ditimbulkan
oleh bakteri, jamur dan virus yaitu contohnya adalah:

1. Infeksi jamur adanya infeksi jamur menyebabkan anda mengalami keputihan berwarna putih
kekuningan , cairan kental, terjadi pembengkakan vulva dan mengalami gatal dan nyeri pada
daerah vulva.

2. Vaginosis Bakterialis(VB). Ada beberapa bakteri penyebab keputihan yaitu Gardnerella,


Mobiluncus, Bacteriodes,Mycoplasma. Adapun ciri-ciri nya jika keputihan anda disebabkan
oleh infeksi bakteri adalah keluar cairan berwarna putih keabuan, berbau, gatal, kemerahan
dan terjadinya pembengkakan pada bibir vagina.

3. Trichomoniasis . Jika anda mengalami keputihan dengan tanda-tanda berwarna kekuningan


atau kehijauaan, lendir berbusa, bau amis, nyeri kemih dan gatal.

4. Gonorrhea. Cairan vagina anda mengalami perubahan warna menjadi keabuan atau
kekuninngan kemudian keluarnya darah diantara siklus haid dan gangguan air kecil.

5. Adapun infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri lain seperti gonococcus,Chlamydia


trichomatis,Gardenella, dan Treponema pallidum. Disebabkan oleh jamur misalnya Candida
infeksi dan disebabkan virus kondiloma acuminata dan herpes.

Penyebab Keputihan

Ada beberapa penyebab terjadinya keputihan yaitu secara internal menyangkut kebersihan area
kewanitaan dan faktor luar diri yang menyangkut kebersihan dan lingkungan :

1. Infeksi yang disebabkan jamur , bakteri atau virus. Mengakibatkan kuman baik menurun
sehingga terjadi nya perkembangan bakteri jahat (patogen) meningkat, sehingga
menyebabkan pH kewanitaan anda meningkat.

2. Kurang menjaga kebersihan. Tidak dapat menjaga kebersihan pada area kewanitaan anda
akan menimbulkan masalah keputihan sehingga bakteri jahat (patogen) meningkat
mengakibatkan terjadinya infeksi yang mudah menyebar ke area kewanitaan.

3. Antibiotik dan Pil KB dalam kurun waktu lama. Konsumsi antibiotik dan pil Kb dalam waktu
lama akan menimbulkan keputihan hal ini dikarenakan antibiotik dapat mengakibatkan
adanya sistem imunitad dalam tubuh. Penggunaan KB pun akan mengakibatkan
terganggunya keseimbangan hormonal.

4. Stress. Stress akan mengakibatkan semua organ tubuh yang dipengaruhi otak mengalamiu
perubahan keseimbangan dan menimbulkan keputihan.
5. Adanya benda yang masuk ke dalam vagina. Keputihan juga dapat diakibatkan oleh tampon,
masuknya rambut kemaluan, alat kontrasepsi, iritasi yang berlangsung lama .

Cara Mengatasi Keputihan :

1. Hindari penggunaan sabun antiseptik yang terlalu sering karena akan menganggu kestabilan
ph kewanitaan anda yang menyebabkan bakteri baik anda terganggu.

2. Usahakan untuk tidak menggunakan bedak di vagina karena akan mengundang jamur dan
bakteri yang menempel dan menjadi tumpukan di vagina

3. Usahakan vagina anda selalu kering sebelum menggunakan celana dalam.

4. Jangan menggunakan celana dalam yang lembab dan bahan tidak menyerap keringat.

5. Sering menggunakan pembalut saat anda menstruasi.

Sumber : Mengenal Penyakit Keputihan http://bidanku.com/mengenal-penyakit-


keputihan#ixzz340Be7Fzu

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    DEFINISI

Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan infeksi
biasanya disertai dengann rasa gatal di dalam vagina dan disekitar bibir vagina bagian luar. Jika
dibiarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil
(Nenk, 2009).

Keputihan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu :

1.      Keputihan yang normal

Dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke
10-16 menstruasi dan juga melalui rangsangan seksual.

2.      Keputihan abnormal

PENYEBAB

Gangguan yang dapat menimbulkan masalah, yaitu :

1.      Candidiasis

Adalah penyebab paling umum pada gatal-gatal pada vagina. Jamur menyerang sel pada saluran
vagina dan sel-sel kulit vulva. Pada beberapa wanita, jamur masuk ke lapisan sel yang lebih dalam
dan beristirahat disana sampai diaktifkan karena satu alasan. Sel-sel yang terinfeksi tidak terlalu
parah gugur ke dalam vagina sehingga menyebabkan keputihan. Candida masuk kevagina dari infeksi
jamu pda jalur khusus tetapi mungkin menyebar oleh hubungan seksual kelamin. Candida tumbuh
lebih cepat jika lingkungan mengandung glukosa dan lebih umum terjadi dalam kehamilan atau pada
wanita penderita diabetes. Namun tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi pada wanita lain
(Llewellyn,2005).

2.      Trichomoniasis

Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau
perih saat buang air kecil (Nenk, 2009).

Infeksi vagina terjadi ketika organisme hidup sangat kecil (disebut trichomonad) masuk kedalam
vagina, biasanya setelah hubungan kelamin dengan pria yang terinfeksi. Trichomonas menginfeksi
sekitar 1 dalam 10 wanita. Organisme ini seukuran dengan sel darah putih dan mempunyai “bulu
getar” serta sebuah ekor yang sangat kuat. Pada kebanyakan wanita jamur ini hidup dalam saluran
vagina yang seperti beledu dan tidk menimbulkan gejala. Pada kebanyakan pria hidupnya dalam
saluran kencing di penis. Tetapi pada beberapa wanita karena sejumlah alasan yang tidak diketahui,
ini menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang cukup parah (Llewellyn, 2005).

3.      Bacterial vaginosis

Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan hasil baksil anaerobic yang biasanya terdapat
divagina. Keputihan itu encer, mempunyai bau amis yang tajam, dan berwarna abu-abu kotor, ini
disebut “amine vaginosis” karena amine diproduksi dan menghasilkan bau amis.

4.      Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes Simpleks

Sering ditandai dengan kondiloma akumminato atau tumbuh seperti jengger ayam, cairan berbau
tanpa disertai rsa gatal (Llewellyn,2005).

Biasanya keputihan dapat terjadi pada :

a.    Wanita usia subur

b.    Wanita yang sedang hamil

c.    Wanita dengan berat badan yang berlebih

d.   Wanita yang terkena penyakit kencing manis

e.    Wanita yang mengidap penyakit kelainan kelamin

f.     Para pengguna obat KB dan obat-obatan tertentu

g.    Sering berbusana dengan busana sangat ketat

h.    Sering memakai atau menggunakan obat pembuilas vagina (kimia) (Nenk,2009).
C.    TANDA DAN GEJALA

Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian besar berkaitan dengan siklus menstruasi.
Biasanya berupa cairan lengket berwarna kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan
ini dapat encer ataupun kental dan biasanya pada keputihan yang normal tidak disetai gatal serta
akan menghilang dengan sendirinya.

Sedangkan pada keputihan abnormal gejala dan tandanya biasanya bisa bervariasi dalam warna,
berbau dan disertai keluhan seperti gatal, nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina. Infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan pada saluran kencing (Sallika, 2010).

Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau daya tahan tubuhnya lemah.
Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang
terinfeksi atau alat kelamin luar (Nenk, 2009).

D.    PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

Keputihan dapat dicegah dengan :

a.    Selalu cuci daerah kewanitaan dengan air bersih setelah buang air, jangan hanya menyekanya
dengan tisu.

b.   Jaga daerah kewanitaan tetap kering.

c.    Hindari bertukar celana dalam dengan teman atau saudara.

d.   Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan (Sallika, 2010).

Dalam kasus keputihan pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan alat
pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai
dengan pengobatan terhadap jasad renik penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini
(Nenk, 2009).

Penanganan yang dapat dilakukan adalah :

a.    Melakukan pemeriksaan dengan alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yangg
lebih baik, seperti melakukkan pemeriksaan kolposkopi yang berupa alat optik untuk memperbesar
gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir kemaluan.

b.    Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.

c.    Beberapa cara dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas,
dan melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau
melakukan pembedahan.

d.   Obat-obat penawar misalnya betadine vaginal kit, intima, dettol, yang sekadar membersihkan
cairan keputihan dari liang senggama, taoi tidak membunuh kuman penyebabnya. Selain itu dapat
dilakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan sitostatiska, sedangkan obat pemusnah
misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol, doksisiklin, eritromisin, flukoonazole,
metronidazoole, enystatin dan sebagainya. Karena itu, lebih baik mencegah dari pada mengobati
(Nenk, 2009).

Sering kali wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa sedang menderita keputihan tanpa
merasa perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan secara lebih detail,
namun langsung diobati sendiri dengan obat-obatan keputihan yang dijual bebas. Pada kasus ini,
tindakan tersebut cukup beresiko, karena apabila kurang tepat dalam pengenalan penyakitnya dapat
menyebabkan kurang ttepat pula obat yang dipilih, sehingga selain efektifitas terapi tidak tercapai
juga akan beresiko pada munculnya resistensi sehingga jamur semakin kebal dengan obat.

E.     ASUHAN KEBIDANAN MENURUT VARNEY

1.      Pengertian Asuhan Kebidanan

Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebütuhan masalah dalam bidang kesehatan
ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (Depkes RI,
1999).

2.      Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah pendekataan yang dilakukan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis mulai dan pengkajiañ, interpretasi data, diagnosa potensial,
diagnosa masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Depkes RI, 1999).

3.      Konsep Kebidanan Menurut Varney

Proses manajemen yang memperkenalkan sebuah metode dengan mengorganisasikan pemikaran


dan tindakan yang harus mengikuti urutan logis dan menbersihkan penelitian yang menyatukan
pengetahuan, hasil temuan, dan pnelitian yang terpisah-pisah berfokus pada klien (Varney, 1997).

Proses manajemen terdiri dan 7 Iangkah yang berurutan dimana setiap langkah disempurnakan
secara peiodik. Proses dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.
Ketujuh langkah tersehut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi
apapun. Akan tetapi setiap Iangkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan
itu bisa berubah sesuai dengan kebutuhan klien.

a.       Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu:

a)      Riwayat Kesehatan.

b)      Pemeriksaan Fisik sesuai dengan kebutuhannya.


c)      Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya.

d)     Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi.

Pada langkah pertama ini dikumpulkan sernua informasi yang akurat dan semua sumber yang
berkaitán dengan kondisi klien.

b.      Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar
yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.

a)      Masalah
Masalah akan timbul jika akseptor menyatakan secara lisan mengenai keluhannya.

b)      Kebutuhan
Kebutuhan dapat timbul setelah dalam pengkajian ditemukan hal-hal yang mernbutuhkan informasi
dan arahan dan tenaga kesehatan.

c.       Mengidentifikasi diagnosa masalah

Pada langkah ketiga ini kita mengidentifikasi atau diganosa potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
rnemungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-
siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.

d.      Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

Mengidentinkasi perlunya tindakan segera oieh bidan atau dokter dan atau untuk dikosultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota team kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dan proses manajemen kebidanan. Data baru
mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi dan data yang dikumpulkan dapat rnenunjukkan
satu situasi yang memerlukan tindakan segera, sementara yang lain, harus menunggu, intrpretasi
dokter.

e.       Rencana Manajemen

Masing-masing jenis rencana manajemen disesuaikan dengan interpretasi data yang berhubungan
dengan interpretasi data dasar dan memasukkannya ke dalam antisipasi masalah atau merupakan
kegiatan rutin manajemen wanita dalam antenatal visip.

f.       Pelaksanaan

Pelaksanan disesuaikan dengan rencana manajemen yang telah dibuat, demi kelancaran dalam
penatalaksanaan harus berpedoman pada intervensi.

g.      Evaluasi
Pada langkah terakhir ini dilakukan evaluasi keaktifan asuhan yang sudah diberikan meluputi teratasi
masalah apakah sudah sesuai dengan diagnosanya. Dalam evaluasi akan ditemukan perkembangan
kesehatan klien, apakah membaik, memburuk atau tidak ada perubahan setelah dilakukan asuhan
teori kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai