1. PENGERTIAN KEPUTIHAN
Keputihan adalah semacam silim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu
kental dan agak kekuning-kuningan. Jika silim atau lendir ini tidak terlalu banyak, tidak menjadi
persoalan.(Handayani, 2008)
Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat – alat
genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005)
Keputihan di devinisikan sebagai cairan dari kelamin perempuan (Vagina ) yang berlebihan
selain air kencing atau darah. Sifatnya bisa normal atau tidak normal (Indriatmi, 2007)
Keputihan adalah semua pengeluarancairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan
bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua penyakit
kandungan (Manuaba, 2005)
Keputihan adalah gejala penyakit yang ditandai oleh keluarnya cairan dari organ reproduksi
dan bukan berupa darah. Keputihan yang berbahaya adalah keputihan yang tidak normal (Blankast,
2008)
3. KLASIFIKASI KEPUTIHAN
Ada dua jenis Keputihan yaitu :
1. Keputihan tidak normal (patologis)
2. Keputihan normal (fisiologis)
Perbedaan keputihan fisiologis dan yang patologis. Keputihan fisiologis terdiri atas cairan
yang kadang – kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang,
sedang pada keputihan patologis terdapat banyak leukosit. (Sarwono, 2005)
4. GEJALA KEPUTIHAN
Keputihan normal mempunyai ciri – ciri :
1. Cairan yang keluar encer
2. Berwarna bening atau krem
3. Tidak berbau
4. Tidak gatal
5. Jumlahnya sedikit
Disebut Keputihan tidak normal jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Cairan yang keluar bersifat kental
2. Berwarna putih susu, kuning atau hijau
3. Terasa gatal
4. Berbau tidak sedap
5. Menyiksa bercak pada pakaian dalam
6. Jumlahnya banyak
a. Tanpa Obat
1. Menjaga agar daerah genetalia senantiasa bersih serta memperhatikan sabun yang di
gunakan sebaiknya sabun yang tidak berparfum
2. Hindari mandi dengan berendam
3. Menggunakan celana dalam dari bahan katun, tidak menggunakan celana dalam yang ketat.
4. Menghindari beraktivitas yang terlalu lelah, panas dan keringat yang berlebih.
5. Liburan untuk mengurangi stress karena stress merupakan suatu faktor timbulnya keputihan.
b. Dengan obat
Konsultasi dengan dokter karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan jenis
keputihan yang di alami.
Keputihan sangat tidak mengenakan, terlebih bagi wanita hamil. Untuk keputihan normal
tidak perlu dilakukan terapi khusus. Yang penting, bagaimana membersihkan organ intim secara
benar dan teratur. Umumnya, cukup dengan sabun khusus vagina dan air bersih serta menjaga agar
pakaian dalam tetap kering dan bersih. Sedangkan keputihan yang tidak normal harus segera
mendapatkan pengobatan media. Keputihan yang terjadi selama kehamilan, misalnya disebabkan
oleh infeksi jamur Candida sp, pengobatan yang paling aman adalah dengan menggunakan obat
lokal berbahan krim atau sejenis kapsul yang dimasukkan ke dalam vagina. Sementara keputihan
yang dialami wanita hamil akibat infeksi bakteri diberikan obat dalam bentuk kapsul atau tablet yang
aman dikonsumsi. Pada infeksi niceria gonorrhoeae, ada obat dalam bentuk kapsul yang dapat
diminum. Sebaiknya, segera periksakan kandungan jika terjadi keputihan. Pemeriksaan dilakukan
dengan menggunakan alat khusus untuk mendapatkan gambaran alat kelamin secara lebih baik,
seperti melakukan kolpokopi yang berupa optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang
senggama, dan bibir kemaluan. Selain pengobatan medis, biasanya orang akan menggunakan daun
sirih untuk mengurangi keputihan. Caranya, dengan meminum air daun sirih yang telah direbus
terlebih dahulu. Cara ini cukup aman bagi ibu hamil dan bayinya. (Suryana, 2009)
Dan yang terpenting bila suatu keputihan yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa
(antibiotika dan anti jamur) harus dipikirkan keputihan tersebut disebabkan oleh suatu penyakit
keganasan seperti kanker leher rahim. Ini biasanya ditandai dengan cairan banyak, bau busuk, sering
disertai darah tak segar. (Blankast, 2008 )
Mean
Mean adalah nilai yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan dibagi
jumlah semua pengamatan dalam agregat
Sifat mean adalah:
Mempertimbangkan semua nilai pengamatan
Dapat dimanipulasi secara matematis, sehingga dapat dipergunakan untuk keperluan statistik
Hanya berlaku untuk data kuantitatif
Sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrem besar atau kecil
X = ∑x / n
X = mean
∑x = hasil penjumlahan nilai observasi
n = jumlah observasi
Contoh Soal
Sepuluh pegawai di PT Samudra penghasilan sebulanya dalam satuan ribu rupiah adalah
sebagai berikut:
90, 120, 160, 180, 190, 90, 180, 70, 160, 100
Me = (90+120+160+180+190+90+180+70+160+100) : 10 = 150
Jadi penghasilan rata-rata pegawai di PT Samudra = Rp.150.000,-
Median
Median: merupakan nilai observasi yang terletak ditengah setelah data pengamatan diurutkan
menurut besar kecilnya (array data)
Sifat nilai median:
Median mudah dihitung dan mudah dimengerti
Dipengaruhi jumlah observasi
Tidak dipengaruhi oleh nilai observasi
Sering dipakai pada distribusi frekuensi yang miring
Digunakan pada data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif berskala ratio, interval
maupun ordinal
Untuk menentukan nilai median harus terlebih dahulu diurutkan dan ditentukan posisi dengan
cara:
Bila seri pengamatan genap, maka posisi median n/2
Bila seri pengamatan ganjil, maka posisi median n+1 / 2
Contoh Median
Tinggi badan 11 Mhs Stikes Pemda: 180, 171, 170, 167, 166, 165, 164, 160, 147, 145, 144
Berat badan 10 Mhs Stikes Pemda: 39, 45, 52, 43, 37, 51, 65, 56, 71, 44
Pendidikan 5 Dosen Stikes Pemda: D3, S2, S1, S1, D3
50, 60, 70 Median à 60
50, 60, 70, 100.000 Median à (60+70)/2 = 65
SD, SMP, PT Median à SMP
SD, SD, SD, PT Median à SD
SD, SD, SMP, PT Median à antara SD dan SMP
Modus
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbanyak atau sering muncul
Sifat modus adalah:
Tidak dipengaruhi nilai ekstrim
Digunakan baik pada data kualitatif (nominal dan ordinal) maupun data kuantitatif (interval
dan rasio)
Contoh Modus
Data kualitatif
Kebanyakan Mahasiswa di Jogja naik sepeda
Kebanyakan pemuda Indonesia merokok
Pada umumnya Pegawai Negeri Sipil tidak disiplin
Pada umumnya warna mobil tahun 70-an adalah cerah, sedangkan tahun 80-an adalah gelap
Data kuantitatif
Data umur pegawai di Departemen X adalah: 20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35
Median = b + p (1/2n – F / f)
f = jumlah data
x = nilai rata-rata batas interval/ midpoint kelas interval
Misal interval: 21 – 30 → x = 21 + 30 / 2 = 25,5
Hitungan Median
Klas median = klas ke-4 (f=30)
b = 51 – 0,5 = 50,5
p = 10
f = 30
F = cf = 2 + 6 + 18 = 26
Median = 50,5 + 10 ((50-26) / 30)
Hitungan Mean
Mean = 6072/100 = 60,72
Latihan
Hasil pemeriksaan tinggi badan pada 10 Mhs: 171, 168, 158, 172, 165, 158, 169, 164, 178,
163
Berapa tinggi rata-rata atau mean tinggi badan Mhs tersebut?
Mean = 166,6 cm
Hasil ujian UTS biostatistik Mahasiswa Stikes dengan nilai rata-rata 65,9. sedangkan hasil
ujian UAS rata-rata 71,2. Berapa mean nilai tersebut jika UTS diberi bobot 1 dan UAS diberi bobot 2
(65,9 x 1) + (71,2 x 2) / (1 + 2) =
Mean = 69,4
Berat badan 15 Mhs Stikes: 51, 54, 55, 58, 63, 64, 65, 68, 69, 71, 72, 78, 79, 80
Berapa mean, median, modus?
Mean = 65,7
Median = 65
Modus = 58
Latihan
Hasil nilai ujian 40 Mhs Stikes dibagi menjadi 4 group sebagai berikut:
REFERENSI:
1. Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC
2. Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 1 (statistik Deskriptif), Jakarta, Bumi Aksara
3. Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 2 (statistik Infereansif), Jakarta, Bumi Aksara
4. Nasution, 2004, Metode research (penelitian Ilmiah), Jakarta, Bumi Aksara
5. Silalahi, 2003, Metodologi Penelitian dan Studi Kasus, Sidoarjo, Citramedia
6. Tjokronegoro, 2004, Metologi Penelitian Bidang kedokteran, Jakarta, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM
PUSKESMAS
1. Pengertian
Monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas adalah: suatu kegiatan mengamati secara
seksama pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, apakah pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas
sudah sesuai dengan sasaran, sesuai dengan tempat dan sesuai dengan waktu pelaksanaan.
Semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi
landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan.
Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi
yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula.
2. Tujuan Monitoring
Tujuan monitoring adalah untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas, identifikasi permasalahan serta upaya pemecahannya.
3. Pelaksanaan Monitoring
4. Jadwal Monitoring
Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dibuat selama satu tahun dengan format sebagai
berikut:
KOP PUSKESMAS
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KOP PUSKESMAS
Identifikasi masalah
Masalah diperoleh dari hasil monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dimana jika
pada hasil monitoring dicontreng TS, berarti itu merupakan masalah, kemudian masalah
tersebut ditulis dengan format identifikasi masalah sebagai berikut:
KOP PUSKESMAS
NO KEGIATAN MASALAH
Analisis Masalah
Analisis masalah adalah proses menyelesaikan masalah dengan cara mencari penyebab
masalah dan memilih rencana kegiatan yang sesuai. Analisis masalah dibuat dengan format
sebagai berikut:
KOP PUSKESMAS
KOP PUSKESMAS