STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. A G2P1A0 USIA KEHAMILAN 30
MINGGU DENGAN KEPUTIHAN PADA KEHAMILAN
DI PUSKESMAS CAKUNG
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka
Kematian Ibu di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi, berdasarkan Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia 359/100.000
kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dibanding data SDKI tahun 2007 yang
besarnya 228 kematian, dan masih merupakan yang tertinggi di Asia (SDKI,2012).
Sedangkan Angka Kematian Bayi di Indonesia 32/1000 kelahiran hidup (Profil
Kesehatan Indonesia,2012).
Penyebab kematian pada ibu salah satunya adalah infeksi .Pada tahun 2013
penyebab kematian pada seorang ibu diantaranya perdarahan (30,3%),hipertensi
(27,1%),partus lama (1,8%),abortus (1,6%),lain-lain(40,8%) dan infeksi yang
mencapai (7,3%) (Kemenkes RI,2014).Sedangkan,kematian bayi kebanyakan
disebabkan oleh Premature (32,4%),Asfiksia (35,9%) Sepsis (12%) ,hipotermi
(6,3),ikterus (5,6%) post matur(2,8%) dan kelainan kongenital(1,4%)(Kemenkes
RI,2010).Salah satu jenis infeksi yang dapat mengakibatkan kematian pada seorang
ibu adalah PMS (penyakit menular seksual ) karena PMS merupakan pintu masuk
atu tanda-tanda adanya HIV (kemenkes,2013) dan total kasus PMS pada tahun 2012
sebanyak 140.803 kasus dari 430 layanan PMS. Jumlah kasus PMS terbanyak berupa
cairan vagina abnormal (klinis) 20.962 dan servicitis (lab) 33.025(Data dari profil
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan,2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan keputihan di
Puskesmas Cakung
2. Tujuan Khusus
Dalam memberikan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui pengertian dari keputihan dalam kehamilan pada Ny. A
b. penyebab dari keputihan dalam kehamilan pada Ny. A
2. Keputihan Patologis
Keputihan patologis biasanya ditandai dengan secret vagina yang berwarna
keruh atau kuning,atau kuning kehijauan,berbau tidak sedap disertai lesi atau
iritasi vagina, dyspareunia, gatal dan perdarahan. penderita juga dapat
mengeluhkan sistitis yang berupa dysuria eksternal akibat lesi vulva. Keputihan
patologis pada wanita hamil yang paling sering terjadi adalah infeksi berupa
vaginosis bacterial trikomoniasis dan candidais. (Bening,2013).
a. Trikomoniasis
Penyebabnya adalah parasite Trichomonas vaginalis .penularan
hampir selalu melalui hubungan seksual .keputihan jenis ini bersifat
khas yaitu jumlah banyak ,warna kuning kehijau-hijauan bau tidak
sedap,sakit saat melakukan hubungan seksual dan gatal
b. Candidais
Penyebabnya adalah jamur Candida.keputihan ini khas ,yaitu
warnanya putih kental (menggumpal) kadang sedikit berair dan
disertai rasa gatal dan sakit waktu senggama.pemeriksaan pada daerah
kelamin akan tampak kemerahan pada vulva sampai sekitar anus.flek-
flek putih,kadang bengkak dan lecet akibat di garuk. Candidais sering
dijumpai pada wanita pemakai pil kontrasepsi ,kehamilan diabetes
dan penggunaan obat yang lama.(Ratna,2010)
B. Penyebab Keputihan
Sejumlah faktor yang menyebabkan keputihan ialah :(Ratna,2010)
1. Faktor pendukung:anemia,gizi rendah,kelelahan dan obesitas
2. Faktor psikologik lebih banyak dipengaruhi faktor hormonal yang normal
seperti saat ovulasi, sebelum/sesudah haid, rangsangan seksual emosi
3. Faktor patologik
a. Tumor alat gestasi
b. Infeksi bakteri,parasite,jamur,virus
c. Keracunan obat yang masuk vagina,antiseptic
d. Benda asing:IUD,tampon
e. Alergi:obat-obatan,alergi sperma/partner seksnya
Penyebab keputihan dari keletihan ditandai muncul hanya pada waktu kondisi
tubuh sangat capek dan biasa lagi ketika tubuh sudah normal kembali (Susanto,dalam
rika puji rahayu dkk,2010).Perilaku tidak hygienis seperti air cebok tidak bersih,
celana dalam tidak menyerap keringat, penggunaan pembalut yang kurang baik
merupakan salah satu faktor penyebab keputihan (Ayuningsih, Teviningrum dan
Krisnawati, 2010)
4. Kontraksi Dini
Keputihan tidak normal juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kontraksi
dini. Kontraksi dini itu adalah ibu hamil mengalami perut mulas dan kencang, ibu
hamil juga akan mengalami pegal-pegal. Kontraksi merupakan tanda-tanda akan
melahirkan. Jika sudah begini, ibu hamil akan diberikan obat penguat kandungan
agar janin yang dikandungnya tidak mengalami lahir prematur atau bahkan
keguguran.
8. Keguguran
Infeksi Chlamydia adalah infeksi yang menyebabkan keputihan tidak normal bagi
ibu hamil. Akibatnya adalah bayi di dalam ibu hamil bisa keguguran, terutama
kehamilan dengan usia muda.
D. Pencegahan Keputihan
1. Jangan menggunakan celana dalam dari nylon karena panas dan lembab
didaerah vulva dan vagina.
2. Meningkatkan kebersihan diri (sehabis BAK/BAB, ceboklah dengan air
bersih)
3. Jangan memakai bedak yang sifatnya merangsang.
4. Hindari pemakaian pantyliners secara terus menerus.
5. Jangan memakai pembersih vagina secara terus menerus karena dapat
mengurangi PH vagina.
6. Pengobatan terhadap partner seks,terutama pada kasus trichomoniasis dan
candidosis
7. Program pengobatan intensif dengan obat yang sesuai dan dosis yang tepat
(Ratna,2010)
Pemeriksaan Inspekulo
Untuk mencari penyebab keputihan :
a. Dari mana asal keputihan ,mulut rahim atau hanya bersifat lokal dalam
vagina
b. Bagaimana warna dinding vagina,apakah terdapat bintik merah,seperti
digigit nyamuk,apakah keputihan bergumpal atau encer ,apakah keputihan
melekat pada dinding vagina
c. Bagaimana mulut rahim (porsio) ,apakah tertutup oleh keputihan , apakah
terdapat perlukaan apakah mudah berdarah
Pemeriksaan Laboratorium
Penyebab keputihan adalah infeksi,benda asing,dan keganasan.Dengan demikian
pemeriksaan pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosis infeksi
(Tricomonas,candida,albikan,bakteri,spesifik) dan pap smear untuk
keganasan .dengan pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk :
a. Penentuan pH, menggunakan kertas indikator (normal 3,0 – 4,5)
b. Penilaian sediaan basah,dengan KOH 10% dan garam fisiologis.
Trichomonas vaginalis akan terlihat jelas dengan garam fisiologis sebagai
parasit berbentuk lonjong dengan flagellnya dan gerakannya yang cepat.
Sedangkan Candida albicans dapat dilihat jelas dengan KOH 10%
tampak sel ragi (blastospora). Pada infeksi Gardnerella vaginalis akan
dijumpai clue cell yang merupakan ciri khasnya.
c. Kultur, untuk menentukan kuman penyebab.
d. Pemeriksaan serologis, untuk mendeteksi Herpes genitalis dan Human
Papiloma virus dengan pemeriksaan ELISA.
e. Tes pap smear, tes ini ditunjukkan untuk mendeteksi adanya keganansan
pada serviks, infeksi termasuk Human Papiloma virus, peradangan,
sitologi hormonal dan evaluasi hasil terapi. (Ramayanti dalam
putriani,2013)
Dalam melakukan asuhan pada ibu hamil dengan keputihan, Bidan dapat
melakukan tindakan :
a. Melakukan pertanyaan tentang berbagai masalah keputihan
F. Pengobatan Keputihan
Keputihan merupakan salah satu kondisi paling umum untuk wanita mencari
perawatan medis. Wanita dengan keluhan keputihan akan berusaha melakukan terapi
dengan menggunakan obat yang salah (Rees M dalam putriani,2013)
1. Parasit Pada infeksi Trichomonas vaginalis diberikan metronidazol 3x250 mg
peroral selama 10 hari, dapat juga dengan Klotrimazol 1x100 mg intravaginal
selama 7 hari.
2. Jamur Pada infeksi Candida albicans dapat diberikan mikostatin 10.000 unit
intravaginal selama 14 hari, obat lainnya Itrakonazol 2x200 mg peroral dosis
sehari.
3. Bakteri Untuk Gonokokus dapat diberikan Tetrasiklin 4x250 mg peroral/hari
selama 10 hari, untuk Gradnerella vaginalis diberikan Clindamycin 2x300mg
peroral/hari selama 7 hari, Klamidia trachomatis diberikan Tetrasiklin 4x500
mg peroral/hari selama 7-10 hari, dan Treponema palladium diberikan Benzatin
Penisilin G 24 juta unit IM dosis tunggal atau Doksisiklin 2x200 mg peroral
selama 2 minggu.
4. Virus
Pada virus Herpes tipe 2,diberikan obat topical larutan neutral 1% atau larutan
proflavine 0,1%, pada Human Papiloma virus pemberian vaksinasi mungkin
cara pengobatan yang rasional untuk infeksi virus ini (namun vaksinasi ini
masih dalam penelitian), kemudian pemberian suntikan interferon dan obat
topical podofilin 25% atau podofilotoksin 0,5% baik untuk Kondiloma
akuminata.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Anamnesis
Tanggal : 25 Mei 2023 Pukul : 10.00 WIB
Tempat : R. KIA
1. Identitas Pasien
ISTRI SUAMI
Nama : Ny. A Tn. B
Umur : 23 Tahun 28 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMK SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Cakung 0812xxxxx
2. Subyektif
a. Alasan Kunjungan
Ibu datang bersama dengan anaknya untuk melakukan kunjungan ulang
pemeriksaan kehamilan. Ibu mengeluh keluar cairan pervaginam sejak 1
minggu yang lalu berwarna putih jernih kental, tidak berbau, tidak bercampur
darah, tidak nyeri perut bagian bawah dan sedikit gatal sejak 1 minggu yang
lalu.ibu mengatakan sering lelah karena tidak ada yang membantu dalam
mengerjakan pekerjaan rumah dikarenakan suami bekerja .
b. Riwayat Haid
HPHT : 02 – 10 – 2022
Menarche : Usia 12 tahun
Lamanya haid : 5-6 hari
Banyaknya : 4-5x ganti pembalut
Siklus haid : 28 – 30 hari
c. Riwayat Perkawinan
Usia saat menikah : 21 tahun
Lama Penikahan : 4 tahun
Pernikahan ke :1
1. 2019 39 BPM/ Bidan Spontan Tidak Ada L 3000/48 Sehat 1 tahun Suntik
g. Lingkungan sosial
Ibu tinggal bersama suami dan anaknya di rumah kontrakan. Orang tua dan
mertua tinggal di Kampung.
h. Psikologis
Ibu senang atas kehamilan keduanya, meski kadang terasa lelah karna harus
menjaga anak pertamanya. Suami membantu pekerjaan rumah.
c. Pemeriksaan Antropometri
Tinggi Badan : 163 cm
Berat Badan : 67 kg
Payudara
g. Ekstrimitas
Tidak ada kelainan
h. Genitalia
Vulva Vagina : Tidak ada kelainan
Varices : Tidak ada Varices
Pengeluaran : Tampak pengeluaran cairan putih bening
i. Anus
Tidak ada kelainan
Assesment
Diagnosa Ibu : G2P1A0 hamil 30 minggu
Diagnosa Janin : Tunggal, hidup, presentasi kepala
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini keadaan ibu dan janin
baik. Ibu hamil 30 minggu bagian terendah janin kepala. Ibu mengetahui keadaan
dirinya dan janinnya.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa cairan yang keluar dari vaginam berwarna putih
jernih,tidak berbau masih termasuk dalam batas normal hal ini bisa disebabkan
oleh efek samping dari kelelahan yang ibu rasakan ,dan kurangnya pemahaman
ibu tentang menjaga kebersihan diri terutama personal hygiene.tetapi hal ini bisa
menjadi tidak normal jika keputihan yang ibu alami menyebabkan gatal pada
daerah genetalia.ibu mengetahui kemungkinan penyebab dari keluhan yang ia
rasakan.
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan personal hygiene ,ganti celana
dalam minimal 2x/hari ,jangan biarkan vagina lembab dan hindari memakai
celana yang terlalu ketat.ibu berjanji akan menjaga kebersihan personal hygiene.
4. memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan, seperti :
perdarahan pervaginam, keluar ketuban sebelum waktunya, demam tinggi >38,0 0
C, nyeri perut hebat, sakit kepala hebat, gerakan janin tidak ada atau berkurang.
Ibu mengetahui dan mengerti tanda bahaya pada trimester III.
5. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang ibu hamil memakan
makanan 4 sehat 5 sempurna .ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi.
6. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidurnya yaitu ± 8
jam/hari .Ibu berjanji akan istirahat yang cukup
7. Memberikan ibu kalk 2x1 ,Fe 1x1,vit c 1x1 .Ibu berjanji untuk menghabiskan
obat yang telah di berikan.
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang dua minggu lagi tanggal 08 Juni 2023
atau jika ada keluhan. Ibu berjanji akan datang untuk kunjungan ulang atau jika
ada keluhan.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan asuhan yang telah diberikan pada Ny. A G2P1A0 hamil 30 minggu
dengan keputihan didapatkan bahwa Ny. A mengalami keputihan dimana pengertian
keputihan pada kehamilan adalah cairan yang keluar dari vagina selain darah atau suatu
keadaan dimana terjadi peningkatan produksi secret oleh serviks uteri sehingga kemudian
keluar melalui vagina. Penyebab dari keputihan yang dialami oleh Ny.A adalah diantaranya
kelelahan yang dirasakannya, kurangnya menjaga kebersihan dari dan kemungkinan akibat
kurangnya menjaga kebersihan diri maka keputihan tersebut dapat disebabkan oleh jamur
candidais.
keputihan memiliki dampak yang serius bagi kehamilan tetapi pada kasus Ny.B
dampak yang dikhawatirkan tidak terjadi dikarenakan sudah terlebih dahulu dilakukan
pencegahan dan penanganan terhadap keputihan.pencegahan yang dilakukan dengan
memberikan pendidikan kesehatan mengenai keputihan, dan penanganan keputihan pada
Ny. A dilakukan sesuai teori yang ada hanya saja tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
dengan penyebab dikarenakan Ny. A menolak untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
sehingga hanya dilakukan pemeriksaan inspekulo dan konsul kepada dokter umum.