Disusun oleh:
(2111144011225)
2B keperawatan
Tahun 2023
BAB I
Konsep penyakit
A. Definisi
Abortus adaalahlah berakhirnya suatu kehamilam akibat factor tertentu
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 20 minggu atau buah
kehamilanbelum mampu untuk hidup diluar kandungan (Yulaikha,
2012).
Abortus juga berarti berakhirnya kehamilan sebelum viable (Mampu
hidup), disertai atau tanpa pengeluaran hasil konsepsi. Berdasarkan
aspek klinisnya,abortus spontan dibagi menjadi beberapa kelompok,
yaitu abortus imminens (threanet abortiom). Abortus insipiens
(inevitable abortion),ab0rtus inkomplite, abortus komplit, missed
abortion, dan abortus habitualis (recurrent abortion), abortus
servikalis, abortus infeksiosus, dab abortus septik..
B. Abortus inkomplit
Abortus inkomplit (kehuhuran tidak lengkap) adalah pengeluaran
Sebagian janin pada kehamilam sebelum 2 minggu dengan masih ada
sisa tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginan, servikal
terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum urteri atau kendang-
kendang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Pendarahan
tidak akanberhenti sebelum sisa janin dikeluarkan dapat menyebabkan
syok (irianti, 2014).
C. Eteologi
Secara umun,abortus inkomlit tida dapat dicegah, dimana 50% kasus berasal dari
kelainan kromoson. Penyabab abortus inkomplit antara lain :
E. Patofisiologi
Terjadi keguguran atau abortus/abortus mulai dari lepasnya Sebagian
atau seluruh jaringan pasenta, yang menyebabkan pendarahan sehingga
janin kekurangan nutrisi dan oksigen.
Bagian yang terlepas dianggap benda asing, sehingga Rahim berusaha
untuk mengeluarkan dengan kontraksi. Pengeluaran tersebut dapat
terjdi spontan seluhunya atau Sebagian masih tertinggal, yang
menyebabkan berbabai penyulit. Oleh karena itu,kegugura memilliki
gejala umun sakit perut karena kontraksi Rahim, terjadi pendaran, dan
disertai pengeluaran seluruh atau Sebagian hasil konsepsi (Manuaba,
IGB, 2010).
Selain itu patofisiologi abortus juga dijelaskan dalam berbagai konsep
teori antara lain adanya abnormalis kromoson, diregulasi sistem imun
selama kehamilan, defek fase leutal, pengingkatan kadar koristol,dan
gangguan oksidasi plasenta.
F. Pathway
G. Penatalaksanaan medis
Abortus inkomplit harus segera dibersihkn dengan curettage atau
secara digital.
Selama masih ada sisa-sisa plasenta akan terus terjadi
pendarahan(podiastuti, 2012).
Penanganan :
1) Terapi abortus dengan curetase
2)perawatan pasca Tindakan
3)pemantauan paska Tindakan
H. Kompilasi
1. Pedarahann
Pendarahan dapat diatasi dengan penggosongan urterus dari sisa-sisa
hasil dari kontrasepsi dan jika perlu pemerian transfuse darah.
Kematian karena pendarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak
diberikan tepat pada waktunya.
2. Perforasi
Perforasi uterus pada korekan dapat terjadi trauma pada uters dalam
posisi hiperretrofleksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian
terjadinyya perforasi, laporotamin harus segera dilakukan untuk
menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan apakah ada perlikaan
alaat-alat lain.
3. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena pendarahan (syok hemarogik)
dan karena infeksi berat (Datta dkk,2010).
4. Infeksi
5. Kematian
Abortus berkonstribusi terhadap kematian ubu sekita 15% data
tersebut sering kali tersembunyi dibalik data kematian ibu akibat
pendarahan. Data lapangan menunjukan bhwa sekitar 60%-70%
kemsatian ibu disebabkan oleh pendarahan, dan sekitar 60%
kematian akibat pendarahan tersebut, atau sekitar 35%-40% dari
seluruh kematian ibu,disebabkan pleh pendarahan postpartum.
Sekitar 15-20% kematian disebabkan oleh pendarahan (irianti,2014)
BAB II
Pendarahan vaginam
A. Pengkajian
1. Identitas
a) Identitas pasien
Nama ,umur jenis kelamin,agama,pendidikan,pekerjaan,alamat,status
perkawinan
b) Penanggung jawab pasien
Nama,umur,jeniskelamin,agama,pendidikan, pekerjaan,alamat,status
pernikahan,hubungan pasien,(wong,2014)
2. Riwayat kesehatan
a. Alasan utama masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit
saat ini
Keluhan utama saat masuk rumah sakit Keluhan utama pasien saat
masuk rumah sakit yaitu dari kapan pasien sudah merasakan sakit
yang dialami
Keluhan utama saat mengkaji Keluhan utama merupakan keluhan
paling utama,hanya ada satu Keluhan yang paling mengganggu
pasien atau mengancam nyawa pasien.
b. Riwayat kesehatan sekarang Penyakit yang dirasakan oleh pasien saat
datang kerumah sakit.
c. Riwayat kesehatan dahulu Riwayat penyakit dahulu yang
pernah diderita ole pasien
d. Riwayat alergi Apakah pasien memiliki riwayat alergi seperti, alergi
obat-obatan,makanan,dan minuman
e. Riwayat penyakit keluarga Apakah keluarga pasien ada yang menderita
penyakit yang sama seperti yang dialami pasien.
f. Genogram Adalah untuk mengetahui garis keturunan dari pasien, agar
mengetahui informasi bila mana ada penyakit keturunan pada keluarga
pasien.(wong,2014).
A. Perencanaan keperawatan
B. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian hasil dan proses, penilaian hasil menentukan berapa
jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi (wong,2014)
Daftar perpustakaan
(Yulaikha, 2012), (irianti, 2014). (Norma,N & Dewi,M,2013),
(Oxorn & Forte, 2010). (Rahamti,2011) , (Manuaba, IGB, 2010).
(podiastuti, 2012). (Datta dkk,2010). (irianti,2014), ,(wong,2014)