Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BIOLOGI

PENYAKIT KEPUTIHAN

NAMA KELOMPOK

1. Kadek Yastini Putri (12)

2. Luh Ari Padma Dewi (17)

3. Komang Trisna Budiwartama (15)

4. Kadek Sujana (11)

5. Ketut Danu Arta (05)

SMP NEGERI 2 KUBUTAMBAHAN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Nyopman Lanus selaku guru Mata
Pelajaran.
Kami menyadari bahwa makalahini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan
dari para pembaca.

Tamblang, 19 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Kajian Pustaka
Bab III Pembahasan
3.1 Pengertian Penyakit
3.2 Penyebab Penyakit
3.3 Gejala Penyakit
3.4 Pengobatan Penyakit
3.5 Cara Mencegah Penyakit
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan
4.3 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu bagi sebagian
besar wanita. Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim.
Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap
bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi. Tak hanya terjadi pada wanita dewasa,
remaja perempuan juga mengalaminya. Pada sebagian besar kasus, keputihan adalah normal.

Keputihan merupakan cara alami tubuh dalam mencegah infeksi serta menjaga
kebersihan vagina. Namun, bahaya keputihan bisa menghantui jika lendir yang keluar dari
vagina tidak normal dan disertai gejala lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian penyakit keputihan?
2. Apa penyebab penyakit keputihan?
3. Bagaimana Gejala penyakit keputihan?
4. bagaimana pengobatan penyakit keputihan?
5. Bagaimana cara penceghan penyakit keputihan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian penyakit keputihan
2. Mengetahui penyebab penyakit keputihan
3. Mengetahui tanda dan Gejala penyakit keputihan
4. Mengetahui pengobatan penyakit keputihan
5. Mengetahui cara penceghan penyakit keputihan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Keputihan

Keputihan adalah sejenis penyakit pada wanita yang di tandai


dengan banyaknya lendir dalam vagina. Keputihan di sebabkan antara lain oleh
jamur/kepang,mikroba (bersifat spesifik) dan gangguan psikis atau fisik (bersifat
non spesifik). Gejala dantanda-tanda penyakit keputihan spesifik dan non spesifik
hampir serupa yaitu banyaknya lendir dalam vagina yang kadang-kadang
mengeluarkan bau yang tidak sedap.(Hargono,D.1993) Keputihan atau flour albus
adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir menyerupai nanah.
Keputihan tidak selamanya merupakan penyakit karena ada juga keputihan yang
normal. Oleh karena itu keputihan dibagi menjadi dua,yaitu keputihan normal dan
abnormal. (Bahari,H.2012).

B. Klasifikasi Keputihan

Menurut Ayuningsih,et al (2009) keputihan terdiri dari 2 jenis,

yaitu :

1) Keputihan Normal (Keputihan Fisiologis)

Keputihan normal merupakan respon tubuh normal yang biasa keluar


sebelum,saat dan sesudah masa haid. Ciri yang lain yaitu, lendir bening, tidak
berwarna, tidak berbau, tidak gatal, dan jumlahnya berlebihan. Keputihan fisiologis
biasanya terjadi menjelang dan sesudah menstruasi, mendapatkan rangsangan
seksual, mengalami stres berat,sedang hamil, atau mengalami kelelahan. Adapun
cairan yang keluar berwarna jernih atau kekuning-kuningan dan tidak berbau. Hal
yang menyebabkan terjadinya keputihan fisiologis antara lain :
a) Bayi baru lahir sampai umur 10 hari

Disebabkan karena masih ada pengaruh estrogen dari plasenta terhadap

uterus dan vagina.

b) Wanita dewasa saat mendapatkan rangsangan seksual

Sebuah mekanisme peralihan vagina secara fisiologis. Dinding vagina bagian


dalam mengeluarkan lendir yang akan diserap kembali oleh mulut vagina dan
berfungsi untuk memudahkan hubungan seksual dan mencegah gesekan penis
yang dapat menyebabkan luka.

c) Wanita dengan penyakit menahun

d) Pada wanita hamil

Disebabkan karena perubahan hormon yang menaikkan tingkat keasaman


vagina. (Cunningham,et al.2001)

e) Waktu ovulasi,sebelum dan sesudah menstruasi.

2) Keputihan Patologi

Keputihan patologi dapat ditandai dengan keluarnya lendir dalam jumlah


banyak. Selain itu, lendir tersebut berwarna putih atau kekuningan dan memiliki
bau yang sangat menyengat. Keputihan jenis ini ditandai dengan rasa gatal, dan
terkadang terasa nyeri. Bahkan, rasa nyeri tersebut sering kali dirasakan Ketika
berhubungan seksual. Daerah vagina yang terinfeksi pun mengalami bengkak.
Akibatnya, hubungan seksual menjadi terganggu.(Shadine,2012) Di dalam vagina
juga hidup kuman pelindung, disebut Flora Doderleins. Dalam keadaan normal
flora ini menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Namun keseimbangan itu dapat
terganggu, sehingga cairan yang keluar berlebihan. Keputihan yang patologis
mempunyai ciri-ciri :
- Jumlahnya banyak

- Timbul terus menerus

- Warnanya berubah (Misalnya kuning, hijau, abu-abu, menyerupai susu/yoghurt)

- Putih, encer berbintik banyak, berbau apek disertai penyakit sistemik, buang

air kecil terasa panas, pruritus vulva, pseudohifa yang disebabkan oleh candida
albicans

- Disertai adanya keluhan (gatal,panas,nyeri) serta berbau (Wijayanti,2009)

Efek yang timbul dapat berupa nyeri diperut, panggul, pinggang atau alat
kelamin luar merupakan gejala kelainan ginekologik (Prawirohardjo,2007).
Keputihan yang patologis dapat disebabkan oleh kandidiasis vagina,
trichomoniasis vagina, vaginosis bakterialis, gonore aataupun benda asing.

Beberapa peneliti melaporkan bahwa penyebab keputihan yang paling


banyak adalah kandidiasis vagina. (Sobel J.D 1985). berhubungan seksual. Daerah
vagina yang terinfeksi pun mengalami bengkak. Akibatnya, hubungan seksual
menjadi terganggu.(Shadine,2012) Di dalam vagina juga hidup kuman pelindung,
disebut Flora Doderleins. Dalam keadaan normal flora ini menjaga keseimbangan
ekosistem vagina. Namun, keseimbangan itu dapat terganggu, sehingga cairan
yang keluar berlebihan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Penyakit Keputihan

Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina. Cairan tersebut menjaga vagina tetap
bersih dan lembap, sekaligus melindunginya dari infeksi. Keputihan juga merupakan masalah
yang sering terjadi dan cukup mengganggu bagi sebagian besar wanita. Keputihan terjadi saat
keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim. Sebenarnya, cairan atau lendir ini
dikeluarkan secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta
melindunginya dari infeksi. Tak hanya terjadi pada wanita dewasa, remaja perempuan juga
mengalaminya. Pada sebagian besar kasus, keputihan adalah normal.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat keputihan bukanlah kondisi abnormal. Untuk
itulah, penting untuk mengenali tanda keputihan normal dan abnormal agar lebih peduli menjaga
kebersihan organ kewanitaan.

3.2. Faktor Penyebab Penyakit Keputihan

Keputihan terbagi menjadi dua, yakni keputihan normal dan keputihan tidak normal
(abnormal). Berikut ini adalah penjelasan dari keduanya:

Keputihan normal

Keputihan adalah kondisi normal yang dialami oleh setiap wanita. Jumlah, warna, dan
tekstur keputihan yang dialami setiap wanita dapat berbeda-beda, mulai dari keputihan yang
kental dan lengket, hingga keputihan yang bening dan berair.

Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum wanita mengalami menstruasi untuk
pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuh. Keputihan
juga normalnya keluar saat wanita menerima rangsangan seksual, sedang menyusui, atau
mengalami stres.

Selain itu, keputihan juga bisa terjadi pada bayi baru lahir. Terkadang, keputihan pada bayi
baru lahir juga disertai dengan sedikit darah. Hal ini terjadi ketika bayi terlalu banyak terpapar
oleh hormon ibu saat masih di dalam kandungan. Namun, keputihan ini umumnya akan
menghilang setelah bayi berusia 2 minggu.

Keputihan tidak normal

Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit.
Infeksi pada keputihan abnormal terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi tidak menular dan
infeksi menular.

Penyebab keputihan dari infeksi tidak menular misalnya akibat vaginosis bakterialis dan
candidiasis. Sementara itu, keputihan dari infeksi menular umumnya disebabkan oleh penyakit
menular seksual (PMS), seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore.

Selain infeksi, keputihan juga bisa menjadi tanda kanker pada rahim atau leher rahim
(serviks).

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seorang wanita rentan terserang infeksi vagina
dan mengalami keputihan, antara lain:

 Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid


 Menderita penyakit diabetes
 Berhubungan seksual tanpa kondom dan sering berganti pasangan
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit HIV & AIDS
 Mengalami iritasi di dalam atau sekitar vagina
 Menipisnya dinding vagina akibat menopause
 Terlalu sering membersihkan area kewanitaan dengan sabun yang mengandung parfum
dan sabun antiseptik
3.3 Tanda dan Gejala Penyakit Keputihan
Keputihan yang tergolong normal dapat terlihat dari ciri-ciri cairan yang keluar dari vagina,
antara lain:

 Tidak berwarna atau berwarna putih


 Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat
 Meninggalkan bercak kekuningan di celana dalam
 Memiliki tesktur cairan yang dapat berubah tergantung siklus menstruasi

Sedangkan pada keputihan yang tidak normal, tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:

 Cairan keputihan berbeda warna, bau, atau tekstur dari biasanya


 Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasanya
 Keluar darah di luar jadwal haid

Keputihan yang abnormal tersebut dapat disertai dengan keluhan:

 Gatal di area kewanitaan


 Nyeri di panggul
 Nyeri saat buang air kecil
 Rasa terbakar di sekitar vagina

Perubahan warna pada cairan keputihan dapat menjadi tanda dari kondisi tertentu, seperti
dijelaskan di bawah ini:

 Keputihan berwarna coklat atau disertai bercak darah bisa disebabkan oleh siklus
menstruasi yang tidak teratur, atau bisa juga merupakan tanda dari kanker pada rahim
atau leher rahim
 Keputihan berwarna hijau atau kekuningan dan berbuih dapat disebabkan oleh penyakit
trikomoniasis
 Keputihan berwarna kelabu atau kekuningan dapat disebabkan oleh gonore
 Keputihan berwarna putih dan kental dapat disebabkan oleh infeksi jamur pada vagina
 Keputihan berwarna putih, abu-abu, atau kuning, serta disertai dengan bau amis, dapat
disebabkan oleh penyakit vaginosis bakterialis
 Keputihan berwarna merah muda bisa disebabkan oleh peluruhan lapisan rahim yang
terjadi setelah melahirkan

3.4 Upaya Pengoabatan Penyakit Keputihan

Keputihan yang normal tidak memerlukan penanganan medis secara khusus. Kondisi ini bisa
diatasi dengan membersihkan area kewanitaan menggunakan air secara rutin, untuk
menghilangkan lendir atau cairan.

Sedangkan cara mengatasi keputihan abnormal tergantung pada penyebabnya, misalnya dengan
pemberian obat, seperti:

 Antibiotik, seperti clindamycin, untuk menghilangkan bakteri penyebab keputihan.


Antibiotik tersedia dalam bentuk pil atau krim oles.
 Antijamur, seperti fluconazole, clotrimazole, dan miconazole, untuk mengatasi infeksi
jamur yang menyebabkan keputihan. Obat ini tersedia dalam bentuk krim atau gel yang
dioleskan di bagian dalam vagina.
 Metronidazole atau tinidazole, untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh parasit
penyebab penyakit trikomoniasis. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Selain dengan obat-obatan dari dokter, keputihan juga bisa diatasi dengan obat keputihan
tradisional. Namun, penggunaan obat-obatan tradisional tersebut harus dikonsultasikan dengan
dokter terlebih dahulu.

Sementara bila keputihan yang dialami merupakan tanda dari kanker rahim, dokter dapat
menganjurkan operasi pengangkatan rahim (histerektomi).

3.5 Upaya Pencegahan Penyakit Keputihan

Langkah utama untuk mencegah keputihan abnormal adalah menjaga kebersihan area
kewanitaan agar terhindar dari risiko infeksi. Cara yang bisa dilakukan yaitu:
 Bersihkan vagina menggunakan pembersih vagina dan air hangat dari arah depan ke
belakang setelah buang air kecil atau besar dan berhubungan seks, untuk mencegah
bakteri dari dubur masuk ke dalam vagina
 Gunakan celana dalam berbahan katun untuk menjaga kelembapan pada area kewanitaan,
dan jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat
 Hindari penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung parfum, karena
dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik pada vagina
 Jaga kebersihan vagina selama menstruasi dengan mengganti pembalut setidaknya setiap
3–5 jam sekali
 Ganti celana dalam dan pantiliners secara rutin
 Gunakan kondom setiap berhubungan seks dan hindari berganti pasangan seksual agar
terhindar dari risiko infeksi menular seksual
 Lakukan pemeriksaan kesehatan vagina secara rutin ke dokter, setidaknya 1 tahun sekali
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu bagi sebagian
besar wanita. Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim.
Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap
bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi. Tak hanya terjadi pada wanita dewasa,
remaja perempuan juga mengalaminya. Pada sebagian besar kasus, keputihan adalah normal.

4.2 Saran

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
selaku penulis berharap pembaca agar memberikan saran dan kritikannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi orang banyak khususnya bagi para perempuan.
DAFTAR PUSTAKA

Rasjidi, Imam (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta:EGC


Sarwono (2002). Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan bina Pustak

Anda mungkin juga menyukai