BAB I
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat
Pendidik. Sebagaimana kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari isi maupun pembahasan. Oleh karena itu kami sangat
sebesar-besarnya kepada semua pihak semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Medan, Oktober
2011
Penulis
(
)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISI..ii
BAB I. PENDAHULUAN..1
3.1 Kesimpulan..21
3.2 Saran....21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Trichomoniasis
Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri
bila ditekan atau perih saat buang air kecil (Nenk,2009).
Infeksi vagina terjadi ketika organisme hidup sangat kecil (disebut
trichomonad) masuk ke dalam vagina, biasanya setelah hubungan kelamin dengan pria
yang terinfeksi. Trichomonas menginfeksi sekitar 1 dalam 10 wanita. Organism ini
seukuran dengan sel darah putih dan mempunyai bulu getar serta sebuah ekoryang
sangat kuat. Pada kebanyakan wanita jamur ini hidup dalam saluran vagina yang
seperti beledu dan tidak mennimbbulkan gejala. Pada kebanyakan pria hidupnya dalam
saluran kencing di penis. Tetapi pada beberapa wanita karena sejumlahalasan yang
tidak diketahui, ini menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang cukup parah
(Llewellyn,2005).
Bacterial Vaginosis
Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan baksil anaerobic yang biasanya
terdapat di vagina. Keputihan itu encer, mempunyai bau amis yang tajam, dan berwarna
abu-abu kotor. Ini disebut amine vaginosis karena amine diproduksi dan menghasilkan
bau amis.
Seringkali wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa sedang menderita keputihan
tanpa merasa perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan secara lebih
detail, namun langsung diobati sendiri dengan obat obat keputihan yang dijual bebas. Pada
kasus ini, tindakan tersebut cukup berisiko, karena apabila kurang tepat dalam pengenalan
penyakitnya dapat menyebabkan kurang tepat pula obat yang dipilih, sehingga selain efektivitas
terapi tidak tercapai juga akan berisiko pada munculnya resistensi sehingga jamur semakin
kebal dengan obat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
D. Pemeriksaan Penunjang
Tes Pap Smear : Dijumpai adanya parasit Candida albican pada
sediaan secret ibu
lum :Dijumpai adanya cairan yang berwarna putih kekuningan yang menutupi portio
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Diagnosis Kebidanan : Ibu PUS dengan keputihan.
Data dasar :
- Pada pemeriksaan speculum tampak adanya cairan berwarna putih-kekuningan yang
menutupin portio
- Pada pemeriksaan mikroskopis dijumpain adanya parasit candida albican pada sampel
sekret ibu
Masalah : - Ibu mengalami gatal-gatal disekitar vagina
dan keluar cairan berwarna putih kekuningan dari vagina ibu
Kebutuhan : - Mengatasi keluhan yang dialami oleh ibu
- Memberikan penkes tentang personal hygiene
Diagnosis Potensial : Ibu mengalami keputihan
Masalah Potensial : Kanker leher rahim
Kebutuhan tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien : Kolaborasi dengan dokter
obgyn dalam pemberian terapi.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 1-10-2011 Pukul : 20.00 WIB
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Berikan penkes tentang :
Masalah yang dialami ibu
Personal hygiene
3. Minta ibu untuk menjelaskan kembali informasi yang telah disampaikan
4. Lakukan kolaborasi dengan dokter obgyn
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 1-10-2011 Pukul :20.10 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu, yaitu, TD : 110/80 mmHg,
Pols : 96 x/i, RR : 24 x/i, Suhu : 36,50c, BB : 61 kg.
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
Masalah yang dialami ibu
- Menjelaskan kepada ibu bahwa ia sedang mengalami keputihan.
Kemerahan yang terjadi disekitar daerah vagina ibu merupakan iritasi akibat dari sering
lembabnya vagina ibu.
Personal Hygiene
Mengganti pakaian dalam minimal 2 x sehari
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun
Tidak memakai celana jeans yang dapat meningkatkan intensitas jamur di sekitar vagina
ibu
Mandi 2x sehari pagi dan sore
Mengganti pakaian setelah mandi dan celana dalam setiap kali basah
3. Meminta ibu menjelaskan kembali informasi yang telah disampaikan
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn.
VII. EVALUASI
Tanggal : 1-10-2011 Pukul : 20.10.00 WIB
1. Hasil pemeriksaan sudah disampaikan kepada ibu
2. Pendidikan kesehatan telah diberikan
3. Ibu dapat menjelaskan kembali informasi yang telah disampaikan bidan dengan baik
4. Ibu setuju dilakukan kolaborasi dengan dokter obgyn untuk terapi lanjutan
terhadap keputihan yang dialami ibu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah mengerti rumitnya kerja dan peran system reproduksi kita, tentu perlu
disadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah satu hal yang
dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau higienitas, terutama pada daerag
sekitar vagina. Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora normal) yang bila tidak
dijaga dapat terganggu keseimbangannya. Bila hal ini terjadi maka bisa timbul
gangguan dan keluhan pada daerah tersebut. Salah satu gejala adanya gangguan
adalah melalui timbulnya keputihan (Sallika,2010).
4.2 Saran
Pada wanita disarankan untuk tidak menganggap remeh atau biasa adanya
pengeluaran cairan leukorea (keputihan) sehingga dianjurkan untuk pemeriksaan
khusus atau rutin sehingga dapat menetapkan secara dini
penyebab leukorea(keputihan). Dan diharapkan agar kita semua agar lebih menjaga
kebersihan diri terutama pada bagian Genital (alat kelamin), karena hal itu dapat
mencegah timbulnya bakteri, jamur atau virus pada bagian genital yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit seperti Leukorea (keputihan) (Manuaba,2009).
DAFTAR PUSTAKA