“VAGINAL DOUCHE”
Dosen Pengampu :
Dra. Yul Mariah, M.Si., Apt
Disusun oleh:
1. Nabila Arraissa 1820364044
2. Nisa Fitri Andhini 1820364045
3. Nisrina Febri Maisun 1820364046
4. Normalisa 1820364047
5. Nova Mahindri SP 1820364048
6. Noviana Nur Laila 1820364049
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud keputihan?
2. Apa yang dimaksud vaginal douche dan fungsinya ?
3. Kapan penggunaan vaginal douche sebaiknya dilakukan?
4. Bagaimana cara penggunaan vaginal douche ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi keputihan.
2. Untuk mengetahuivaginal douche dan fungsinya.
3. Untuk mengetahui waktu penggunaan vaginal douche yang baik.
4. Untuk mengetahui cara penggunaan vaginal douche.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keputihan (Flour Albus)
1. Definisi keputihan
Keputihan (leukorea, fluor albus) merupakan gejala keluarnya cairan
dari vagina selain darah haid. Keputihan (fluor albus) ada yang fisiologik
(normal) dan ada yang patologik (tidak normal). Keputihan tidak
merupakan penyakit melainkan salah satu tanda dan gejala dari suatu
penyakit organ reproduksi wanita (Mansjoer, 2001).
2. Macam-macam keputihan
Menurut Monalisa et al., (2012), keputihan terbagi dua macam, yaitu:
a. Keputihan Fisiologis
Keputihan fisiologis merupakan cairan yang terkadang berupa
lendir atau mukus dan mengandung banyak epitel dengan leukosit
yang jarang. Keputihan fisiologis terjadi pada perubahan hormon
saat masa menjelang dan sesudah menstruasi, sekitar fase sekresi
antara hari ke 10-16 siklus menstruasi, pada saat terangsang, hamil,
kelelahan, stres, dan sedang mengkonsumsi obat-obat hormonal
seperti pil KB, serta atrofi vulvovagina (hipoestrogenisme) pada
menopause.
b. Keputihan Patologis
Keputihan patologis merupakan cairan eksudat dan
mengandung banyak leukosit. Cairan ini terjadi akibat reaksi tubuh
terhadap luka (jejas). Luka (jejas) ini dapat diakibatkan oleh infeksi
mikroorganisme seperti jamur (Candida albicans), parasit
(Trichomonas), bakteri (E.coli, Staphylococcus, Treponema
pallidum). Keputihan patologis juga dapat terjadi akibat benda asing
yang tidak sengaja atau sengaja masuk ke dalam vagina, neoplasma
jinak, lesi, prakanker, dan neoplasma ganas.
3. Penyebab Terjadinya Keputihan
Penyebab terjadinya keputihan bermacam-macam, dapat disebabkan
oleh adanya:
a. Infeksi (kuman, jamur, parasit, virus)
Adanya jasat renik berupa kuman, jamur, parasit atau virus
yang menghasilkan zat kimia tertentu bersifat asam sehingga
menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu kehidupan sel-sel alat
kelamin normal. Beberapa contoh kuman (bakteri), jamur, parasit
dan virus yang dapat menimbulkan keputihan.
1) Kuman (bakteri)
a) Gonococus
Penyakit kelamin yang dikenal dengan nama GO
disebabkan oleh kuman Neisseria gonorhaoe mengeluarkan
cairan dari liang vagina berwarna kekuningan berisi nanah
dari sel darah putih yang mengandung kuman tersebut.
b) Chlangdia trachomatis
Menyebabkan penyakit pada mata yang dikenal dengan
penyakit trakoma, kuman ini juga ditemukan pada cairan
rongga vagina.
c) Treponema pallidum
Merupakan penyebab sifilis, yaitu terbentuknya kulit-
kulit kecil di ruang senggama dan bibir kemaluan yang
disebut kandilomalata.
2) Jamur
Jamur yang menyebabkan keputihan adalah dari spesies
candida, cairan yang keluar dari liang senggama biasanya
kental, berwarna putih susu dan acapkali berbentuk kepala susu
disertai rasa gatal. Beberapa keadaan yang mempercepat
pertumbuhan jamur yaitu pada kehamilan, DM, pemakai pil
KB.
3) Parasit
Penyebab keputihan terbanyak karena parasit. Biasanya
disebabkan oleh Tricomonas vaginalis, cairan yang keluar dari
liang senggama biasanya banyak berbuih menyerupai air sabun
dan bau tidak terlalu gatal, tapi liang senggama tampak
kemerahan dan timbul rasa nyeri bila ditekan atau perih bila
berkemih. Pada pria tanpa gejala sehingga dapat menular pada
pasangannya tanpa disadari.
4) Virus
Keputihan akibat infeksi virus disebabkan oleh Candyloma
acuminata dan herpes. Cairan yang dikeluarkan dari liang
senggama pada infeksi virus condyloma sering berbau, tanpa
rasa gatal, penyebabnya adalah virus caplak pada manusia
(Human Poppiloma Virus) sedangkan jenis lainnya adalah
Condyloma datar yang sering tampak pada leher rahim dan
liang senggama yang di hubungkan dengan cikal bakal
terjadinya kanker rahim. Virus lain yang menyebabkan
keputihan adalah virus herpes simplek tipe 2 yang juga
merupakan penyakit yang ditularkan melalui senggama. Pada
saat awal infeksi tampak kelainan kulit berbentuk seperti
melepuh terkena panas yang kemudin pecah dan menimbulkan
luka seperti borok dan terasa sakit.
B. Vaginal Douche
1. Definisi Vaginal Douche
Kata “douche” berasal dari bahasa Perancis yang artinya mencuci
atau merendam. Douching berarti mencuci atau membersihkan vagina
atau “pintu kelahiran” dengan air atau campuran cairan tertentu. Douche
adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat ke
dalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan.
Karena larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptik. Larutan
untuk disemprotkan pada vagina (vaginal douche) dapat dibuat dari
serbuk, dari larutan cair atau dari cairan padat. Dalam pengguanaan
cairan pekat, pasien diinstruksikan untuk menambahkan sejumlah cairan
pekat yang ditentukan (biasanya satu sendok teh atau satu tutup botol)
dengan sejumlah tertentu air hangat (seringkali hampir satu liter).
Larutan yg dihasilkan maka mengandung bahan kimia dalam jumlah
yang tepat dalam kekuatan yang wajar. Zat yang terdapat adalah sama
seperti yang ditetapkan di atas untuk serbuk yang disemprotkan.
Komposisi dari serbuk untuk vaginal douche yaitu:
1. Asam borat atau natrium borat.
2. Astringen seperti kalium alum (tawas), ammonium aum, zink sulfat.
3. Antimikroba seperti oksiquinolin sulfat, povidon-iodium.
4. Kompleks ammonium kuartener seperti benzetonium klorida.
5. Detergen seperti natrium lauril sulfat.
6. Oksidator seperti natrium perborat.
7. Garam-garam seperti natrium sitrat, natrium klorida.
8. Aromatika seperti mentol timol, eukaliptol, metal salisilat, fenol.
1. Keputihan merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina selain darah haid.
Keputihan (fluor albus) ada yang fisiologik (normal) dan ada yang patologik
(tidak normal). Keputihan tidak merupakan penyakit melainkan salah satu
tanda dan gejala dari suatu penyakit organ reproduksi wanita.
2. Douche adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat ke
dalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan.
Karena larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptik.
KASUS
Nn. Sc mengalami keputihan dan datang ke apotik dengan keluhan gatal dan bau
tidak sedap dibagian vagina, dia mengaku mengalami keluhan tersebut setelah
menstruasi satu hari yang lalu, sebelumnya pasien belum pernah mengalami
gejala seperti ini. Pasien datang ke apotik ingin membeli obat untuk keluhan
tersebut.
Ir.SETIABUDI, M.Kes
SIP. 2020/DU/02/10/2013
Surakarta,18/09/2018
Dokter: Mawar SpOG
Kandungan/Komposisi:
Povidone iodine 10%
Indikasi/Kegunaan:
Untuk menjaga kebersihan vagina, mengobati keputihan, infeksi pada vagina yang
disebabkan oleh jamur, bakteri maupun protozoa.
Kontraindikasi:
Hamil dan menyusui
Efek samping:
Infeksi bakteri vagina, penyakit radang panggul, masalah kehamilan, kanker
serviks.
DAFTAR PUSTAKA
PERCAKAPAN
Apoteker : Selamat sore mba, perkenalkan saya Lisa apoteker di apotek ini,
ada yang bisa saya bantu?
Pasien : Selamat sore mba, ini saya mau menebus resep (sambil
menyerahkan resep)
Apoteker : Iya bmba, mohon ditunggu sebentar ya.
Apoteker menyiapkan obat untuk pasien
Apoteker : baik mba, ini obatnya. Sebelumnya saya boleh minta waktunya
sebentar mba? Saya ingin memberikan penjelasan mengenai obat
yang mba dapatkan.
Pasien : Boleh sekalimba.
Apoteker mengajak pasien ke ruang konseling