Dosen Pengampu :
Lidya Natalia S.Kep., Ners., M.S
Oleh:
Anius Wandik
(1490122145)
B. Anatomi Fisiologi
2) Labia mayora (bibir besar) adalah bagian lanjutan dari mons veneris
yang berbentuk lonjong. Kedua bibir ini akan bertemu dan
membentuk perineum. Bibir ini mengandung kelenjar sebasea
(lemak).
3) Labia minora (bibir kecil) adalah lipatan dibagian dalam bibir besar
tanpa rambut. Diatas klitoris bibir ini bertemu dan membentuk
prepusium klitoridis dan bawahnya bertemu membentuk prenulum
klitoridis. Bibir ini mengelilingi orifisium vagina.
5) Vestibulum
4) Ovarium terdapat dua buah yaitu kanan dan kiri. Ovarium mengarah
pada uterus tergantung pada ligamentum infundibulopelvikum dan
melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium.
Pada saat pubertas sekitar usia 13-16 tahun, dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Pengeluaran
hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak dan
pengeluaran darah darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Selanjutnya menarche diikuti menstruasi yang sering tidak teratur karena
folikel de graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Pada usia
17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari. Sejak saat
itu wanita memasuki masa reproduksi aktif sampai mencapai usia 45 tahun
dan mati haid pada umur sekitar 55 tahun (Eva, 2010).
C. Etiologi
a. Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah
pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
b. Menjelang atau setelah haid.
e. Kehamilan.
f. Stres, kelelahan
a. Infeksi, meliputi :
1) Jamur
3) Deodorant
5) Pembilas vagina ;
Tanda dan gejala flour albus atau yang biasa disebut dengan keputihan
adalah sebagai berikut :
1. Gejala pada keputihan fisiologis :
b. Tidak berbau
c. Tidak berlebihan
f. Sekret berbau
Tanda gejala yang lain yaitu gatal pada organ intim, rasa terbakar dan
panas, kemerahan daerah organ intim bagian luar, nyeri saat
berkemih dan nyeri saat hubungan intim (Kusmiran, 2012).
4. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Mengatasi flour albus, siapkan 7-10 lembar daun sirih merah segar
lalu cuci bersih. Kemudian rebus dalam 2,5 liter dan dalam keadaan
hangat. Gunakan air rendamannya yang masih hangat untuk
membersihkan vagina 2x sehari dan dilaksanakan selama 5 hari
berturut-turut (Yunianti, 2012).
DO : parasit, virus
↓
- Keluhan
Proses infeksi menimbulkan
nyeri
nyeri
- Meringis ↓
- Gelisah Nyeri akut
- Kesulitan
tidur
- Menarik
diri
- Berfokus
pada diri
sendiri
- Kesulitan
untuk fokus
- TTV
meningkat
- Adanya ↓
pengeluaran Produksi lendir meningkat
cairan pada ↓
vagina Lembab pada area vagina
↓
- Gangguan
pola tidur Prasa tidak nyaman
- Gangguan ↓
- Gelisah
- Gatal pada
daerah vagina
- Lelah
- Adanya ↓
pengeluaran Produksi lendir meningkat
cairan
↓
keputihan dari
Gatal
vagina
↓
- Gatal
Perilaku menggaruk
- Perilaku
↓
menggaruk
Resiko integritas kulit/jaringan
- Kemerahan
pada daerah
vagina
- Suhu
meningkat
pada daerah
vagina
- 4 DS : - DO : Infeksi jamur, bakteri, Defisit
parasit, virus Pengetahuan
↓
- Produksi lendir meningkat
Adanya ↓
pengeluaran
Pasien tidak mengetahui
cairan
kondisinya
keputihan
↓
- dari vagina
Defisit pengetahuan
Tampak
tidak
mengerti
dengan
keadaan
yang
- dialami
Perilaku
menggaruk
pada daerah
- vagina
Persepsi
yang keliru
terhadap
masalah
yang
- dihadapi
Klien
bertanya
tentang
keadaan
yang
dialami
7. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
2) Meringis menurun
terhadap respon nyeri berbeda dalam menangani nyeri
3) Sikap protektif menurun
7) Mengetahui sejauh mana nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri
4) Gelisah menurun mempengaruhi kehidupan
pada kualitas hidup
5) Kesulitan tidur menurun pasien
8) Monitor keberhasilan terapi
8) Menentukan apakah terapi
6) Menarik diri menurun komplementer yang sudah
berhasil ataumemerlukan
7) Berfokus pada diri sendiri diberikan
alternatif terapi yang lain
menurun 9) Monitor efek samping 9) Mengetahui apakah
8) Diaforesis menurun penggunaan analgetik penggunaan analgetik dapat
9) Perasaan depresi menurun diterukan atau tidak
10) Anoreksia menurun
11) Perineum terasa tertekan
Terapeutik
menurun 1) Mengurangi rasa nyeri yang
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode,
2) Jelaskan strategi meredakan 1) Untuk memberikan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Edisi 1, Cetakan III. PPNI. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Edisi 1, Cetakan II. PPNI. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi
1, Cetakan II. PPNI. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu Jawab
Pembukaan 3 menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam Elsa CNH
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menyampaikan kontrak waktu 4. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan 5. Memperhatikan
disampaikan
5. Menyampaikan tujuan dari
penyuluhan
a. Menjelaskan pengertian
keputihan
b. Menjelaskan macam-
macam keputihan
c. Menjelaskan penyebab
keputihan
d. Menjelaskan tanda dan
gejala keputihan
e. Menjelaskan pencegahan
keputihan
3. Memberikan kesempatan
kepada audience untuk
bertanya mengenai hal-hal
yang belum dimengerti
Terminasi:
1. Mengucapkan terimakasih
atas peran serta audience
2. Mengucapkan salam penutup
E. Metode penyuluhan
Ceramah dan tanya jawab
F. Media penyuluhan
Leaflet
G. Evaluasi
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Flour albus atau keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari
liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau maupun tidak, serta disertai
rasa gatal setempat.
2. Macam-macam flour albus :
a. Flour albus fisiologis : Jenis flour albus ini merupakan respon tubuh
normal yang biasa keluar sebelum, saat, dan sesudah masa siklus haid.
Flour albus fisiologis terjadi karena rangsangan hormon, stress atau
akibat aktivitas seksual dan datang saat masa subur wanita (Yunianti,
2014). Flour albus normal dapat terjadi pada masa menjelang
menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10- 16 menstruasi
(Marhaeni, 2016).
b. Flour albus patologis : Flour albus jenis patologis disebut juga sebagai
flour albus tidak normal. Jenis flour albus patologis termasuk ke dalam
jenis penyakit. Flour albus patologis dapat menyebabkan berbagai efek
dan hal ini saat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya
dan khususnya kesehatan daerah kewanitaan.Flour albus patologis
merupakan flour albus yang terjadi karena adanya infeksi bakteri,
jamur yang dimana cairan keluar banyak dan terus menerus dari
vagina (Sianturi, 2017).
3. Penyebab flour albus adalah
5) Kehamilan.
6) Stres, kelelahan.
1) Infeksi, meliputi :
c) Deodorant
e) Pembilas vagina ;
2) Tidak berbau
3) Tidak berlebihan
6) Sekret berbau
Tanda gejala yang lain yaitu gatal pada organ intim, rasa terbakar dan
panas, kemerahan daerah organ intim bagian luar, nyeri saat berkemih dan
nyeri saat hubungan intim (Kusmiran, 2012).
5. Cara mencegah flour albus
MATERI
1. Flour albus atau keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari
liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau maupun tidak, serta disertai
rasa gatal setempat.
Jenis flour albus ini merupakan respon tubuh normal yang biasa keluar
sebelum, saat, dan sesudah masa siklus haid. Flour albus fisiologis
terjadi karena rangsangan hormon, stress atau akibat aktivitas seksual
dan datang saat masa subur wanita (Yunianti, 2014). Flour albus
normal dapat terjadi pada masa menjelang menstruasi, pada sekitar
fase sekresi antara hari ke 10- 16 menstruasi (Marhaeni, 2016).
b. Flour albus patologis
Flour albus jenis patologis disebut juga sebagai flour albus tidak
normal. Jenis flour albus patologis termasuk ke dalam jenis penyakit.
Flour albus patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini
saat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan
khususnya kesehatan daerah kewanitaan. Flour albus patologis
merupakan flour albus yang terjadi karena adanya infeksi bakteri,
jamur yang dimana cairan keluar banyak dan terus menerus dari
vagina (Sianturi, 2017).
5) Kehamilan.
6) Stres, kelelahan.
1) Infeksi, meliputi :
c. Deodorant
e. Pembilas vagina ;
Tanda dan gejala flour albus atau yang biasa disebut dengan keputihan
adalah sebagai berikut :
2. Tidak berbau
3. Tidak berlebihan
6. Sekret berbau
Tanda gejala yang lain yaitu gatal pada organ intim, rasa terbakar dan
panas, kemerahan daerah organ intim bagian luar, nyeri saat berkemih
dan nyeri saat hubungan intim (Kusmiran, 2012).