Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

FLOUR ALBUS “KEPUTIHAN”

Anius Wndik

(1490122145)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIX


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
TA 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari / tanggal : Kamis / 21 Juli 2022


Waktu : 60 menit
Judul / Topik : Flour Albus / Keputihan
Sasaran : Remaja
Sasaran Utama : Nn. A
Tempat : Baleendah

A. Tujuan instruksional umum :


Setelah diberikan penyuluhan ini Nn. L mengerti tentang kesehatan reproduksi pada
remaja atau terhadap dirinya sendiri yaitu Fluor Albus atau keputihan.
B. Tujuan instruksional khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 60 menit, diharapkan dapat

1. Menjelaskan pengertian keputihan

2. Menjelaskan macam-macam keputihan

3. Menjelaskan penyebab keputihan

4. Menjelaskan tanda dan gejala keputihan

5. Menjelaskan pencegahan keputihan

C. Sub pokok bahasan :

1. Menjelaskan pengertian keputihan

2. Menjelaskan macam-macam keputihan

3. Menjelaskan penyebab keputihan

4. Menjelaskan tanda dan gejala keputihan

5. Menjelaskan pencegahan keputihan


D. Proses pelaksanaan penyuluhan :
Tahapan Alokasi Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Penanggung

Waktu Jawab
Pembukaan 3 menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam Anius Wandik
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
3. Memperhatikan
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan
disampaikan 5. Memperhatikan

5. Menyampaikan tujuan dari


penyuluhan

Isi 45 menit Pelaksanaan : 1. Mendengarkan dan Anius Wandik

Penyuluhan menjawab
1. Apersepsi materi
2. Memperhatikan

2. Menjelaskan :

a. Menjelaskan pengertian
keputihan
b. Menjelaskan macam-
macam keputihan
c. Menjelaskan penyebab
keputihan
d. Menjelaskan tanda dan
gejala keputihan
e. Menjelaskan pencegahan
keputihan
3. Memberikan kesempatan
kepada audience untuk
bertanya mengenai hal-hal
yang belum dimengerti

Penutup 10 Evaluasi : 1. Memperhatikan Anius Wandik


menit
1. Menanyakan kembali kepada 2. Menjawab salam
audience mengenai materi
yang telah diberikan

Terminasi:

1. Mengucapkan terimakasih
atas peran serta audience
2. Mengucapkan salam penutup

E. Metode penyuluhan

Ceramah dan tanya jawab

F. Media penyuluhan

Leaflet

G. Evaluasi

Pertanyaan :

1. Menjelaskan pengertian keputihan

2. Menjelaskan macam-macam keputihan

3. Menjelaskan penyebab keputihan

4. Menjelaskan tanda dan gejala keputihan

5. Menjelaskan pencegahan keputihan

Jawaban :
1. Flour albus atau keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari liang
vagina diluar kebiasaan, baik berbau maupun tidak, serta disertai rasa gatal
setempat.

2. Macam-macam flour albus :

a. Flour albus fisiologis : Jenis flour albus ini merupakan respon tubuh normal
yang biasa keluar sebelum, saat, dan sesudah masa siklus haid. Flour albus
fisiologis terjadi karena rangsangan hormon, stress atau akibat aktivitas seksual
dan datang saat masa subur wanita (Yunianti, 2014). Flour albus normal dapat
terjadi pada masa menjelang menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke
10- 16 menstruasi (Marhaeni, 2016).
b. Flour albus patologis : Flour albus jenis patologis disebut juga sebagai flour
albus tidak normal. Jenis flour albus patologis termasuk ke dalam jenis
penyakit. Flour albus patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini
saat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan khususnya
kesehatan daerah kewanitaan.Flour albus patologis merupakan flour albus yang
terjadi karena adanya infeksi bakteri, jamur yang dimana cairan keluar banyak
dan terus menerus dari vagina (Sianturi, 2017).
3. Penyebab flour albus adalah

a. Flour albus fisiologis (normal) ditemukan pada :

1) Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah
pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.

2) Menjelang atau setelah haid.

3) Wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus,


disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina. Hal ini
berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi pada
senggama.

4) Ovulasi, secret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.

5) Kehamilan.
6) Stres, kelelahan.

7) Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

8) Pengeluaran secret dari kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita
dengan penyakit menahun, dan pada wanita dengan ektropionporsionis
uteri.

b. Sedangkan fluor albus patologik (abnormal) disebabkan oleh :

1) Infeksi, meliputi :

a) Jamur : Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang


menyebabkan rasa gatal disekitar vulva/vagina.Warna cairan keputihan
akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang
khas.Keputihan jamur bias diakibatkan oleh kehamilan, penggunaanpil
KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah, dan
lain sebagainya.

b) Bakteri : Biasanya, diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan


keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya
encer dengan warna putih keabu-abuan beraromaamis. Keputihan akibat
bakteri biasanya muncul saat kehamilan, berganti-ganti pasangan,
penggunaan alat KB spiral atau IUD, dan lain sebagainya.

c) Virus : Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari


penyakit HIV/AIDS, condyloma, herpes, dan lain-lain yang bias
memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes menular dari
hubunganseksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang
vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan, condyloma
memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau
yang sering menyerang ibu hamil.

d) Parasit : Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit


trichomonasvaginalis yang menular dari kontak seks/hubungan seks
dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak
dan berbusa. Kadang bisa gatal dan
membuatiritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukarmenukar
peralatan mandi, pinjam-meminjam pakaian dalam, menduduki kloset
yang terkontaminasi, dan lain sebagainya (Dita, 2010).

2) Zat atau benda yang bersifat iriatif, meliputi :

a) Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks, dan spons;

b) Sabun cuci dan pelembut pakaian ;

c) Deodorant

d) Zat didalam air mandi ;

e) Pembilas vagina ;

f) Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori, dan tidak menyerap
keringat; serta tinja (El Manan, 2011).
4. Tanda dan gejala, diantaranya :

Tanda dan gejala flour albus atau yang biasa disebut dengan keputihan adalah
sebagai berikut :
a. Gejala pada keputihan fisiologis :

Menurut Stiaputri (2009), gejala keputihan fisiologis yaitu :

1) Cairan tidak berwarna (bening)

2) Tidak berbau

3) Tidak berlebihan

4) Tidak menimbulkan keluhan

b. Gejala pada keputihan patologis :

Menurut Abidin (2009), gejala keputihan patalogis yaitu :

1) Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri

2) Sekret vagina yang bertambah banyak


3) Rasa panas saat kencing

4) Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal

5) Sekret berwarna putih keabu-abuan atau kuning

6) Sekret berbau

Tanda gejala yang lain yaitu gatal pada organ intim, rasa terbakar dan panas,
kemerahan daerah organ intim bagian luar, nyeri saat berkemih dan nyeri saat
hubungan intim (Kusmiran, 2012).
5. Cara mencegah flour albus

a. Membersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak menganggu


kestabilan pH disekitar vagina, serta meningkatkan pertumbuhan flour normal
dan menekan pertumbuhan bakteri.
b. Hindari penggunaan bedak pada organ kewanitaan karena bedak memiliki
partikel halus yang mudah terselip, akhirnya mengundang bakteri dan jamur.
c. Keringkan bagian vagina sebelum berpakaian, gunakan celana dalam yang
kering, apabila basah atau lembab misalnya mengunakan celana dalam yang
bahannya menyerap keringat seperti katun, hindari pemakaian celana terlalu
ketat. Sering ganti pembalut ketika menstruasi untuk mencegah bakteri
berkembang biak (Hikmah, 2014).
d. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah
depan ke belakang.
e. Mengelola stress, stres dapat meningkatkan hormon adrenalin yang
menyebabkanpenyempitan pembuluh darah (Marhaeni,2016).
f. Gunakan panty liner di saat perlu saja. Jangan terlalu lama.Misalkan saat
bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya di rumah (Wijayanti,
2009: 55).
H. Lampiran materi penyuluhan

MATERI

1. Flour albus atau keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari liang
vagina diluar kebiasaan, baik berbau maupun tidak, serta disertai rasa gatal
setempat.

2. Macam-macam flour albus :

a. Flour albus fisiologis

Jenis flour albus ini merupakan respon tubuh normal yang biasa keluar
sebelum, saat, dan sesudah masa siklus haid. Flour albus fisiologis terjadi
karena rangsangan hormon, stress atau akibat aktivitas seksual dan datang saat
masa subur wanita (Yunianti, 2014). Flour albus normal dapat terjadi pada
masa menjelang menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10- 16
menstruasi (Marhaeni, 2016).
b. Flour albus patologis

Flour albus jenis patologis disebut juga sebagai flour albus tidak normal. Jenis
flour albus patologis termasuk ke dalam jenis penyakit. Flour albus patologis
dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini saat mengganggu bagi kesehatan
wanita pada umumnya dan khususnya kesehatan daerah kewanitaan. Flour
albus patologis merupakan flour albus yang terjadi karena adanya infeksi
bakteri, jamur yang dimana cairan keluar banyak dan terus menerus dari vagina
(Sianturi, 2017).

3. Penyebab flour albus adalah

a. Flour albus fisiologis (normal) ditemukan pada :

1) Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah
pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.

2) Menjelang atau setelah haid.


3) Wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus,
disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina. Hal

ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi pada


senggama.

4) Ovulasi, sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.

5) Kehamilan.

6) Stres, kelelahan.

7) Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

8) Pengeluaran sekret dari kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita
dengan penyakit menahun, dan pada wanita dengan ektropionporsionis
uteri.

b. Sedangkan fluor albus patologik (abnormal) disebabkan oleh :

1) Infeksi, meliputi :

a) Jamur : Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang


menyebabkan rasa gatal disekitar vulva/vagina.Warna cairan keputihan
akibat jamur berwarna putih kekuningkuningan dengan bau yang
khas.Keputihan jamur bias diakibatkan oleh kehamilan, penggunaanpil
KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah,
dan lain sebagainya.

b) Bakteri : Biasanya, diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan


keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya
encer dengan warna putih keabu-abuan beraromaamis. Keputihan
akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, berganti-ganti
pasangan, penggunaan alat KB spiral atau IUD, dan lain sebagainya.

c) Virus : Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari


penyakit HIV/AIDS, condyloma, herpes, dan lain-lain yang bias
memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes menular dari
hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang
vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan, condyloma
memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau
yang sering menyerang ibu hamil.

d) Parasit : Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas


vaginalis yang menular dari kontak seks/hubungan seks dengan cairan
yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa.
Kadang bisa gatal dan
membuatiritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukarmenukar
peralatan mandi, pinjam-meminjam pakaian dalam, menduduki kloset
yang terkontaminasi, dan lain sebagainya (Dita, 2010).

2) Zat atau benda yang bersifat iriatif, meliputi :

a. Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks, dan spons

b. Sabun cuci dan pelembut pakaian ;

c. Deodorant

d. Zat didalam air mandi ;

e. Pembilas vagina ;

f. Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori, dan tidak


menyerap keringat; serta tinja (El Manan, 2011).

4. Tanda dan gejala, diantaranya :

Tanda dan gejala flour albus atau yang biasa disebut dengan keputihan adalah
sebagai berikut :

a. Gejala pada keputihan fisiologis :

Menurut Stiaputri (2009), gejala keputihan fisiologis yaitu :

1. Cairan tidak berwarna (bening)

2. Tidak berbau
3. Tidak berlebihan

4. Tidak menimbulkan keluhan

Gejala pada keputihan patologis :

Menurut Abidin (2009), gejala keputihan patalogis yaitu :

1. Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri

2. Sekret vagina yang bertambah banyak

3. Rasa panas saat kencing

4. Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal

5. Sekret berwarna putih keabu-abuan atau kuning

6. Sekret berbau

Tanda gejala yang lain yaitu gatal pada organ intim, rasa terbakar dan panas,
kemerahan daerah organ intim bagian luar, nyeri saat berkemih dan nyeri saat
hubungan intim (Kusmiran, 2012).

b. Cara mencegah flour albus

1) Membersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak menganggu


kestabilan pH disekitar vagina, serta meningkatkan pertumbuhan flora
normal dan menekan pertumbuhan bakteri.
2) Hindari penggunaan bedak pada organ kewanitaan karena bedak memiliki
partikel halus yang mudah terselip, akhirnya mengundang bakteri dan
jamur.
3) Keringkan bagian vagina sebelum berpakaian, gunakan celana dalam yang
kering, apabila basah atau lembab misalnya mengunakan celana dalam yang
bahannya menyerap keringat seperti katun, hindari pemakaian celana terlalu
ketat. Sering ganti pembalut ketika menstruasi untuk mencegah bakteri
berkembang biak (Hikmah, 2014).
4) Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari
arah depan ke belakang.
5) Mengelola stress, stres dapat meningkatkan hormon adrenalin yang
menyebabkanpenyempitan pembuluh darah (Marhaeni,2016).
6) Gunakan panty liner di saat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat
bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya di rumah (Wijayanti,
2009: 55).

Anda mungkin juga menyukai