Sasaran : Remaja
E. Metode penyuluhan :
Ceramah dan sesi tanya jawab
F. Media penyuluhan :
Leaflet
G. Evaluasi :
Pertanyaan :
1. Menjelaskan definisi flour albus
2. Menjelaskan jenis – jenis flour albus
3. Menjelaskan penyebab flour albus
4. Menjelaskan cara mengatasi flour albus
5. Menjelaskan komplikasi flour albus
Jawaban :
1. Keputihan atau istilah medis dikenal sebagai flour albus merupakan istilah
keluarnya cairan dari vagina yang bukan merupakan darah haid.
2. Jenis – jenis flour albus, yaitu :
- Keputihan Fisiologis (normal)
a. Cairan keputihan encer
b. Cairan yang keluar berwarna bening
c. Cairan yang keluar tidak berbau
d. Tidak menyebabkan gatal – gatal di area genatalia
e. Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit
- Keputihan Patologis (abnormal)
a. Cairan keputihan kental
b. Cairan yang keluar berwarna putih seperti susu/kuning/hijau
c. Keputihan ini bisa menyebabkan rasa gatal
d. Cairan yang keluar memiliki bau yang tidak sedap
e. Biasanya menyisakan bercak – bercak yang terlihat pada celana dalam
wanita
f. Jumlah cairan yang keluar terbilang sangat banyak
3. Penyebab terjadinya flour albus yaitu :
a. Jamur candidas/monilia
b. Parasit trichomonas vaginalis
c. Bakteri gardnella
d. Faktor hygine yang kurang baik
e. Pemakaian obat – obatan (antibiotik) dalam jangka waktu lama
f. Stres berlebihan
g. Penyakit organ kandungan
h. Keluarnya mucus serviks (tidak haid)
i. Alergi (penggunaan celana dalam yang salah)
4. Cara mengatasi flour albus dengan cara :
a. Menjaga kebersihan
- Menggunakan sabun non parfum saat mandi untuk mencegah timbulnya iritasi
pada vagina
- Mengganti pembalut saat sedang haid jika terasa pembalut sudah lembab dan
basah
- Setelah BAK bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke belakang
untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina
- Mencuci bagian luar vagina dan menjaga area genetalia tetap kering
- Menjaga kuku tetap bersih dan pendek
b. Memperhatikan pakaian
- Apabila celana dalam yang dipakai sudah terasa lembab sebaiknya diganti
dengan yang kering dan bersih minimal 2x sehari
- Menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap kelebaban
dan sirkulasi udara terja
- Menghindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat
c. Mengatur gaya hidup
- Menghindari seks bebas
- Mengendalikan stres yang berlebihan
- Rajin olahraga
- Menjaga BB tetap stabil/ideal
- Mengkonsumsi tinggi protein seperti : susu, daging sapi, telur, dan yougurt.
5. Komplikasi pada flour albus :
- Kemandulan
- Gangguan haid
- Infeksi saluran kencing (ISK)
- Gejala awal dari kanker rahim
- Despresi berlebihan
- Infertil
- Endometritis
- Radang panggul dan salpingitis
H. Lampiran materi penyuluhan :
1. Definisi
Keputihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai flour albus, leucorrhea,
white discharge, merupakan istilah keluarnya cairan dari vagina selain darah haid.
Cairam atau lendir yang diproduksi dalam vagina dan leher rahim ini akan
membawa sel – sel mati serta bakteri keluar dari vagina sehingga vagina tetap
bersih. Keputihan bukan merupakn penyakit melainkan salah satu tanda dan gejala
dari suatu penyakit organ reproduksi wanita.
Flour albus atau keputihan adalah cairan berwarna putih agak kental yang keluar
dari liang vagina dan biasaya ada yang tidak berbau dan ada juga yang berbau tidak
sedap disertai rasa gatal (Djuanda, 2015)
Daftar Pustaka :
Adhi Djuanda, dkk.2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi7. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
I. Lampiran media/alat bantu :