Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Abses Mamae

Sasaran : pasien dan keluarga Ny.M

Tempat: ruang poli bedah RS Guntur

Hari/tanggal ; Jumat, 18 september 2015

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan pasien

mengerti dan memahami tentang abses mamae.


B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan klien diharapkan dapat :
a. Menjelaskan pengertian abses mamae
b. Menyebutkan penyebab abses mamae
c. Menyebutkan tanda dan gejala abses mamae
d. Mampu menyebutkan tanda dan gejala abses mamae
e. Mampu menyebutkan pencegahan abses mamae
f. Mampu menyebutkan penanganan abses mamae
C. Sasaran
Klien dan keluarga
D. Pokok bahasan
a. Pengertian abses mamae
b. Penyebab abses mamae
c. Tanda dan gejala abses mamae
d. Pencegahan abses mamae
e. Penanganan abses mamae
E. Metoda
Ceramah dan tanya jawab
F. Kegiatan penyuluhan

Kegiatan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


pendahulua 5 menit - Salam - Menjawab salam
- Perkenalan - Mendengarkan,
n - Kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan kegiatan memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan

diberikan
Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang : Memperhatikan

- pengertian abses mamae penjelasan penyuluh

1
- Penyebab abses mamae
- Tanda dan gejala abses mamae
- Pencegahan abses mamae
- Penanganan abses mamae
Evaluasi 10 menit - Memberikan kesempatan kepada - Mengajukan

klien dan keluarga untuk pertanyaan


- Menjawab pertanyaan
bertanya.
- Memberikan unpan balik dengan benar

dengan memberikan

pertanyaan pada klien dan

keluarga mengenai abses

mamae.
- Membacakan kesimpulan
- Mengakhiri kegiatan dengan

salam penutup

G. Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Kesiapan materi
- Kesiapan SAP
b. Kriteria proses
- Tiap fase dilakui sesuai waktu yang direncanakan
- Klien dan keluarga konsentrasi mendengerkan penyuluhan
- Mendapat respon dari klien dan keluarga berupa beberapa pertanyaan diajukan

tentang hal-hal yang belum diketahui


c. Kriteria hasil
- Klien dan ibu nifas mampu menjelaskan pengertian abses mamae
- Klien dan keluarga mampu menyebutkan penyebab abses mamae
- Klien dan keluarga mampu menyebutkan mastitis tanda dan gejala abses

mamae
- Klien dan keluarga mampu menyebutkan pencegahan abses mamae
- Klien dan keluarga mempu menyebutkan penanganan abses mamae

2
MATERI PENYULUHAN ABSES MAMAE

1. Pengertian
Abses payudara adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi

bakteri. Jika bakteri menyusup ke jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi.

Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel

yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam

melawan infeksi, bergerak kedalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel

darah putih akan mati. Sel darah putih inilah yang akan mengisi rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong. Jaringan

pada akhirnya tumbuh di sekitar abses dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini

merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut jika

suatu abses pecah di dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun di

bawah permukaan kulit, tergantung pada lokasi abses.


2. Penyebab
a. Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada

kulit yang normal (Staphilococcus aureus). Bakteri sering kali berasal dari mulut

bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit

(biasanya pada puting susu).


b. Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi

dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3 % wanita menyusui

mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pada

wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan

menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu. Perubahan

hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh

sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih

mudah mengalami infeksi.

3
c. Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara:
- Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari tusukan jarum tidak steril.
- Bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain.
- Bakteri yang dalam keadaan normal, hidup di dalam tubuh manusia dan tidak

menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.


d. Peluang terbentuknya abses akan meningkat jika :
- Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi.
- Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang.
- Terdapat gangguan sistem kekebalan.
- Abses payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat adanya infeksi

payudara. Infeksi ini paling sering terjadi selama menyusui, akibat masuknya

bakteri ke jaringan payudara. Peradangan atau infeksi payudara atau yang

disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi

melalui fisura di puting, dan dermatits yang mengenai puting. Bakteri sering

berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan

atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu). Abses payudara bida terjadi

disekitar puting, bisa juga diseluruh payudara.


3. Tanda dan gejala

Gejala dari abses tergantung pada lokasi dan pengarhnya terhadap fungsi suatu organ

atau syaraf. Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses payudara

diantaranya :

a. Teraba massa, suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak

sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan

lebih putih karena kulit diatasnya menipis.


b. Tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah, mengkilap, panas jika disentuh,

membengkak dan adanya nyeri tekan).


c. Gejala sistematik berupa demam tinggi, menggugil, malaise
d. Nipple discarge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)
e. Gatal-gatal
f. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara

yang terkena.

4
Menurut Sarwono (2009), pada abses payudara memiliki tanda dan gejala yaitu :

a. Nyeri payudara yang berkembang selama periode laktasi


b. Fisura puting susu
c. Fluktuasi dapat dipalpasi atau edema keras
d. Warna kemerahan pada seluruh payudara atau lokal
e. Limfadenopati aksilaris yang nyeri
f. Pembengkakan yang disertai teraba cairan dibawah kulit
g. Suhu badan meningkat dan menggigil
h. Payudara membesar, keras dan akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya

cairan nanah bercampur air susu serta darah.


4. Pencegahan
a. Susui bayi segera dan sesering mungkin
b. Jaga kebersihan sekitar puting dan payudara
c. Jangan membersihkan puting dengan sabun
d. Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap keringat
5. penanganan
a. Teknik menyusui yang benar.
b. Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.
c. Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.
d. Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.
e. Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap

diberikan.
f. Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.
g. Rujuk apabila keadaan tidak membaikik menyusui yang benar.

Anda mungkin juga menyukai