2. Junita Pratiwi
3. Milandari
4. Sintia Nurbayiti
5. Zahratun Nisa
6. Tri Ludita A
Peradangan payudara adalah suatu hal yang sangat biasa pada wanita yang pernah
hamil, malahan dalam praktek sehari-hari yang tidak hamil pun kadang-kadang kita temukan
dengan mastitis (Prawiroharjo,1999).
Bilamana pembesaran payudara hampir terjadi pada semua wanita pada dua sampai tiga
hari pertama setelah kelahiran, tetapi jarang akan menetap dan biasanya tidak disertai dengan
peningkatan temperature yang lebih tinggi . Kongesti cenderung terjadi menyeluruh dengan
pembesaran vena superficial (Friedman,1998).
Mastitis adalah infeksi payudara yang kebanyakan terjadi pada ibu yang baru pertama
kali menyusui bayinya. Mastitis hampir selalu umlateral dan berkembang setelah terjadi aliran
susu. (Bobak,2005). Mastitis adalah radang pada payudara soetjingnisah (1997). Mastitis adalah
abses atau nanah atau radang payudara.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh ibu yang menyusui memahami
dan dapat melakukan pengertian mastitis, macam-macam mastitis, penyebab mastitis,
tanda dan gejala mastitis, pencegahan mastitis, penanganan mastitis, komplikasi
mastitis.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu-ibu yang menyusui dapat :
Menjelaskan pengertian mastitis pada ibu menyusui.
Menyebutkan macam-macam mastitis pada ibu menyusui.
Menyebutkan penyebab mastitis pada ibu menyusui.
Mampu menyebutkan tanda dan gejala mastitis pada ibu menyusui.
Mampu menyebutkan pencegahan mastitis pada ibu menyusui.
Mampu menyebutkan penanganan mastitis ibu menyusui.
Mampu menyebutkan komplikasi mastitis pada ibu menyusui.
KEGIATAN PENYULUHAN
1. Evaluasi Proses
a. Ibu-ibu menyusui antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Ibu-ibu menyusui konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Ibu-ibu menyusui mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan baik.
2. Evaluasi Hasil
a. Ibu-ibu mampu menjelaskan pengertian mastitis pada ibu menyusui.
b. Ibu-ibu mampu menyebutkan macam-macam mastitis pada ibu menyusui.
c. Ibu-ibu mampu menyebutkan penyebab mastitis pada ibu menyusui.
d. Ibu-ibu mampu menyebutkan tanda dan gejala mastitis pada ibu menyusui.
e. Ibu-ibu mampu menyebutkan pencegahan mastitis pada ibu menyusui.
f. Ibu-ibu mampu menyebutkan penanganan mastitis ibu menyusui.
g. Ibu-ibu mampu menyebutkan komplikasi mastitis pada ibu menyusui.
MATERI PENYULUHAN
MASTITIS
1. Pengertian
Mastitis adalah suatu infeksi pada jaringan payudara (infeksi pada payudara).
Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk pembengkakan payudara
(penimbunan nanah di dalam payudara). Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang
manyusui dan paling sering terjadi waktu 1-3 bulan setelah melahirkan.
2. Macam-macam Mastitis
Ada 2 macam mastitis yaitu : mastitis infektif dan non infektif .
a. Mastitis infektif: diakibatkan oleh kuman yang masuk ke saluran air susu
diputing payudara melalui perantaraan dari mulut atau hidung bayi anda saat
menyusui.
b. Mastitis non infektif: Mastitis terjadi karena antara lain saluran air susu yang
tersumbatan atau juga karena menyusui yang salah.
Para wanita yang baru pertama kali menyusui cenderung lebih sering terkena
mastitis. Mastitis ini dapat terjadi kapan saja sepanjang masa periode menyusui,
tapi lebih sering terjadi antara hari ke 10 dan ke 28 setelah kelahiran.
3. Penyebab Mastitis
a. Bayi tidak mau disusui
Biasanya suatu keadaan yang membuat bayi tidak mau menyusu. Misalnya, asi
keluar terlalu deras sehingga setiap kali menghisap putting susu ibunya, bayi jadi
gelagapan.
b. Ibu tidak teratur mengeluarkan asi karena :
a) Terpisah sementara dari si kecil. Misalnya ibu yang bekerja dan tidak
mengeluarkan ASI-nya dengan diperas/dipompa
b) Ibu menyelingi pemberian ASI dengan susu botol. Jadi ada jarak waktu
dimana ibu tidak mengeluarkan ASI
c) Putting terluka atau lecet sehingga ibu tidak menyusui . Lecet pada
putting susu menyebabkan kuman staphylococcus aurens masuk
menyebabkan infeksi mastitis.
5. Pencegah
1) Susu bayi segera dan sesering mungkin
Bila payudara terasa penuh, segera keluarkan dengan cara menyusui langsung pada bayi.
Kalau pun bayi belum lapar, keluarkan ASI dengan cara peras atau dipompa sehingga
pengeluaran ASI tetap lancar.
2) Jaga kebersihan sekitar puting dan payudara
Selesai menyusui, bersihkan puting dengan menggunakan kapas yang dibasahi air
matang. Keringkan puting dengan handuk agar suasana di sekitarnya tidak lembab.
Kelembapan akan memudahkan kuman berkembang biak.
3) Jangan membersihkan puting dengan sabun
Kandungan soda pada sabun dapat membuat kulit menjadi kering sehingga mudah terjadi
iritasi seperti lecet atau luka bila disusui bayi. Puting yang luka harus tetap dibersihkan
sehabis diisap bayi.
4) Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap keringat.
Jangan gunakan bra yang terlalu menekan payudara. Demi menjaga higienitas daerah
payudara, ganti bra sesering mungkin setiap kali basah. Karena keringat atau setelah
dipakai seharian.
6. Penanganan
Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada pasien mastitis adalah:
a) Payudara dikompres dengan air hangat
b) Untuk mengurangi rasa sakit nyeri dapat diberikan analgetika misalnya
acetaminophen atau ibuprofen
c) Untuk mengurangi infeksi dapat diberikan antibiotika
d) Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya
e) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan makan-makanan yang bergizi.
7. Komplikasi
Pada mastitis jika tidak diobati dapat terjadi Abses (penimbunan nanah didalam
payudara) jika terjadi abses dapat dilakukan dengan insisi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mastitis-pencegahan-dan-penanganan
http://scholar.unand.ac.id/33030/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/66230/WHO_FCH_CAH_00.13_i
nd.pd
f;jsessionid=EF9F30F3D533B7721E5DC412A9BA65DF?sequence=2
https://id.scribd.com/doc/259517783/Referat-Mastitis