PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu, dan putting
primpara) dan terjadi luka pada putting susu, mungkin juga peredaran darah.
Mastitis adalan infeksi bacterial yang sering terjadi pada pasca partum semasa
awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mastitis
setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu, dan putting
pembengkakan dan kemerahan pada payudara dan sering terjadi pada hari ke-10
dan hari ke-28, biasanya gejalanya disertai dengan demam dan menggigil.
Mastitis paling sering menyerang wanita yang sedang menyusui, disebut juga
yang sedang tidak menyusui. Pada kebanyakan kasus, mastitis laktasi menyerang
pada tiga bulan pertama setelah melahirkan (postpartum), tetapi dapat juga terjadi
selama menyusui. Tapi seorang ibu masih bisa terus menyusui bayinya saat
mastitis.
3
B. Jenis-Jenis Mastitis
Mastitis puerparalis epidemic ini biasanya timbul bila pertama kali bayi
dan ibunya terpajan pada organisme yang tidak dikenal atau verulen.
Masalah ini paling sering terjadi di rumah sakit, dari infeksi silang atau
b. Mastitis Moninfesiosa
proses ini membutuhkan waktu beberapa hari dan tidak akan selesai dalam
respons peradangan
c. Mastitis Subklinis
ml/hari
d. Mastitis Infeksiosa
Mastitis infeksiosa terjadi bila siasis ASI tidak sembuh dan proteksi
oleh faktor imun dalam ASI dan oleh respons – respons inflamasi. Secara
4
formal ASI segar bukan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras
saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena
infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu.
Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan
tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta
merah.
Tanda-tanda dan gejala mastitis dapat muncul tiba-tiba dan bisa mencakup:
4. Nyeri atau rasa panas terus menerus atau saat menyusui,
menyusui, hal ini bisa terjadi setiap saat selama menyusui. Mastitis cenderung
5
D. Etiologi Mastitis
Pada umumnya yang dianggap porte d’entre’e dari kuman penyebab adalah
putting susu yang luka atau lecet dan kuman perkontinuitatum menjalar ke
duktus-duktus dan sinus. Sebagian beasr yang ditemukan pada pembiakan pus
4. Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, dan anemi akan mudah terkena
infeksi
E. Patofisiologi
Tingkat penyakit ini ada dua yakni tingkat awal peradangan dan tingkat abses.
Pada peradangan dalam taraf permulaan penderita hanya merasa nyeri setempat,
taraf ini cukup memberikan support mamae itu dengan kain tiga segi, supaya tidak
menggantung dan memberikan rasa nyeri, dan di samping itu memberi antibiotika.
Dalam hal ini antibiotik dapat dikemukakan bahwa kuman dari abses yang di
dengan nanah. Gejala abses ini menimbulkan nyeri bertambah heba dipayudara,
6
F. Pencegahan Mastitis
Mastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup istirahat dan
bisa secara teratur menyusui bayinya agar payudara tidak menjadi bengkak.
Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara. Serta usahakan untuk selalu
menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air
hangat sebelum dan sesudah menyusui. Usahakan payudara tetap kering sehabis
menyusui.
untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat
G. Pengobatan mastitis
pemberian antibiotika. Mintalah pada dokter antibiotika yang baik dan aman
untuk ibu sedang menyusui. Selain itu, bila badan terasa panas, ibu dapat
meminum obat penurun panas. Kemudian, untuk bagian payudara yang terasa
keras dan nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air dingin untuk
Bila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit. Istirahat
yang cukup amat diperlukan agara kondisi tubuh ibu kembali sehat dan segar.
7
Makan makanan yang bergizi tinggi sangatlah dianjurkan. Minum banyak air
putih juga akan membantu menurunkan demam. Biasanya rasa demam dan nyeri
itu akan hilang dalam dua atau tiga hari dan Anda akan mampu beraktivitas
seperti semula.
2. Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air dingin Tetap
berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara yang sakit sesering
menghilang. Lalu, lakukanlah pemijatan ringan saat menyusui, ini juga akan
sangat membantu.
8
SOAP MASTITIS
KASUS 1 :
Seorang ibu datang ke BPM bidan R dengan keluhan telah melahirkan bayinya 20
hari yang lalu, namun ibu mengeluh payudaranya terasa keras, asinya tidak lancar,
Subjektif
1. Ibu mengatakan payudara masih sedikit sakit tapi masih teraba keras
Objektif
6. Ibu sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain
9
7. Ibu BAK : 6-8 x sehari
Assasement
Dasar :
Planning
Pelaksanaan :
10
3. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
KASUS 2 :
Ibu melakukan kunjungan kedua ke BPM bidan R dengan keluhan yang sama ia
telah melahirkan bayinya 28 hari yang lalu, setelah ibu mendapat penyuluhan dari
bidan A. minggu lalu ibu mengeluh telah banyak perubahan, payudara tidak
bengkak dan merah lagi, asi sudah keluar walau masih belum banyak, demam ibu
telah turun.
Subjektif
Objektif
1. Pada perabaan payudara sudah lunak, karena ibu habis menyusui
11
TD : 110/70 mmHg
Assasement
Dasar :
12
Planning
Pelaksanaan :
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembengkakan dan kemerahan pada payudara dan sering terjadi pada hari ke-10
dan hari ke-28, biasanya gejalanya disertai dengan demam dan menggigil.
Mastitis paling sering menyerang wanita yang sedang menyusui, disebut juga
Tanda-tanda dan gejala mastitis dapat muncul tiba-tiba dan bisa mencakup:
4. Nyeri atau rasa panas terus menerus atau saat menyusui,
B. Saran
Penulis menyadari makalah yang penulis susun ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu semoga makalah ini dapat dijadikan acuan dalam pembuatan
14
makalah selanjutnya, dan diharapkan adanya perbaikan-perbaikan untuk makalah
15
DAFTAR PUSTAKA
16