Anda di halaman 1dari 10

Executive Summary Skenario 3 Pertemuan 1

“Masya Allah, Nyeri sekali”

( Selasa, 29 September 2020 )

Tutor : dr. Chynthia Wahyu Asrizal

Leader : Raiyan Ananda Lubis

Scribber : Sarah Ade Sellyni

1. Identifikasi istilah

1) Indurasi

 Suatu pembengkakan yang tonjolannya tidak sakit, tetapi keras

 Bagian kulit yang menonjol dan tampak kemerahan

2) Cracked nipple

 Trauma atau luka pada puting payudara karena menyusui, umumnya

hari pertama maupun beberapa minggu setalah melahirkan, dapat

masuk bakteri
 Puting susu lecet  luka pada payudara, adanya erosi kulit sampai

submukosa

3) Pervaginam

 Cara persalinan dengan kelahiran bayi melalui vagina

 Cara persalinan yang melalui jalan lahir dan keluar melalui vagina

4) Kuadran superior lateral payudara kanan

 Bagian dari 4 bagian payudara yang dibagi secara vertikal dan

horizontal, bagian atas yang lateral

Konsep :

- Infeksi payudara pada masa nifas : mastitis

2. Identifikasi masalah

1) Apa yang terjadi pada Ny. A?

2) Definisi dan etiologi kelainan pada Ny. A

3) Bagaimana patofisiologi terjadinya kelainan tersebut?

4) Apa Diagnosis deferensial dari keadaan ibu diatas?

5) Bagaimana penatalaksanaan kasus di atas?

6) Apa saja klasifikasi mastitis ?

3. Analisis masalah

1) Apa yang terjadi pada Ny. A?

 Terdapatnya indurasi pada payudara, demam 38,8 derajat,merasakan

nyeri pada kuadran sup lateral payudara kanan, terdapat cracked nipple,

tidak beritahukan adanya abses atau tidak pada nipple, terjadi pada

masa nifas  pembengkakan payudara disertai demam dimana demam


jarang menetap lebih dari 16 jam. Apabila pembengkakan berlanjut 

mastitis.

 Demam 38,8 derajat mengindikasikan infeksi pada payudara

staphilococcus aureus yang berasal dari permukaan kulit atau mulut

bayi yang masuk melalui saluran susu atau celah pada payudara ibu

2) Definisi dan etiologi kelainan pada Ny. A

 Mastalgia adalah nyeri yang terjadi pada. payudara. Pada minggu

pertama setelah melahirkan; banyak ibu yang tiba-tiba memilih untuk

tidak mau menyusui kembali akibat mastalgia ini. mastalgia memang

penyebab ketiga tersering yang membuat ibu berhenti menyusui,

mencapai sekitar 24%. Sementara mastitis adalah peradangan payudara

yang terjadi saat masa nifas atau hingga. 3 minggu setelah. bersalin .

Etiologi dan Patofisiologi Penyebab. timbulnya kondisi: ' ini akibat

ketidakseimbangan antara Susu yang diproduksi dan konsumsi susu

oleh si bayi; Ketika susu yang dihasilkan melebihi dari kebutuhan bayi,

celah alveolus di daerah payudara menjadi membesar sehingga

payudara menjadi terasa hangat, bengkak. Dan nyeri Pembengkakan ini

menyebabkan penyempitan pada kapiler-kapiler darah sehingga

meningkatkan tekanan arteri di payudara. menyebabkan kompresi pada.

jaringan ikat dan penunman drainase limfatik. Kemudian. akan

menyebabkan: pembengkakan

 Mastitis merupakan peradangan payudara pada masa nifas/ laksatsi,

ditandai kemerahan, pembengkakan, ada yang parah ada yang ringan,


disebabkan oleh kuman yaitu staphilococcus aureus akibat luka atau

lecet pada puting ibu

 Adakalanya mastitis mencapai tingkat epidemi diantara ibu2 menyusui.

Wabah seperti ini sering terjadi bersamaan dengan strain dari

staphiloccocus resisten antibiotik, paling utama staphiloccocus aureus

 Mastitis  peradangan payudara bisa dengan atau anpa infeksi.

Penyebabnya statis asi dan yang ke dua infeksi. Infeksi organismenya

seperti staphiloccus sp, bisa juga e. coli. Mastitis jarang ditemukan

sebagai komplikasi demam typhoid

 Mastitis  payudara ibu sudah membesar sebelum menyusui karena

pembesaran ini maka dirasakan nyeri

3) Bagaimana patofisiologi terjadinya kelainan tersebut?

 Diawali dengan peningkatan tekanan duktus karena statis ASI, sel epitel

akan datar dan tertekan, meningkatkan permeabilitas dapat

meningkatkan infeksi, melalui puting retak atau lecet akan masuk

kuman bisa melalui limfe atau darah

 Non-infeksi dapat menjadi infeksi. Infeksi oleh bakteri karena obstruksi

atau robekan pada puting payudara, bakteri seperti e.coli, streptococcus,

staphilococcus bisa juga kuman tbc pada daerah epidimis tbc

 Kuman tbc masuk ke dalam payudara akan menyebabkan infeksi kronik

spesifik, apabila berlanjut disebut kronik, bakteri tbc spesifik pada

organ tubuh sehingga etiologi daripada infeksi ini mudah dikenali pada

fase awal diganosis


 Obstruktif  pembengkakan payudara, tidak seimbangnya produksi

dan konsumsi, penumpukan pada payudara menekan arteri akan

memunculkan celah yang dapat terinfeksi jika masuk kuman, jika tidak

makan non-infeksi

4) Apa Diagnosis deferensial dari keadaan ibu diatas?

 Saluran susu yang tersumbat  benjolan, tidak ada gangguan sistemik

Pembengkakan payudara  bilateral dan menyeluruh, dapat terjadi

demam ringan

Inflamasi kanker payudara  payudara tegang, perubahan kulit,

biasanya sering terjadi keadaan cracked nipple walaupun sang anak

belum punya gigi, areola akan tampak penumpukan abses, demam akan

lama sekitar 4-5 hari, walupun cukup rutin menyusui sebelum inflamasi

terjadi. Etiologinya masih belum banyak penelitian, beberapa ahli

percaya karena penumpukan kuman2 pada saluran susu ibu yang

menyebabkan pembentukan neoplastis.

Selulitis  infeksi bakter di kulit atau lap dibawahnya, kulit akan

lembek dan sakit saat ditekan, inf bakteri streptococcus

Breast engorgement  pembengkakan payudara akibat menyusui

(overfull milk), pada hari hari awal laktasi


Galaktokel  duktus kadang tersumbat, susu akan terakumulais pada

lobus tertentu, ditemukan masa dan penumpukan abses

5) Bagaimana penatalaksanaan kasus di atas?

 Non medikal mentosa  lakukan tirah baring pada ibu, dan asupan

cairan cukup

Sampel asi diuji dan kultur

Sanggah payudara dengan bra yang tidak ketat

Tata laksana suportif  perbaikan teknik menyusui, ibu dianjurkan

lebih sering menyusui

Melakukan pompa asi untuk pengosongan payudara

Kompres hangat pada payudara

Pijat punggung

Saat melakukan menyusui pastikan posisi benar, payudara yang sakit

dpat dikurangi frekuensi menyusuinya

Setiap menyusui bekas asi diangin2kan saja karena dpat mencegah

infeksi dan membalut puting

Abses diterapi dengan insisi dan drainase serta pemberian antibiotik

 Medikal mentosa  antibiotik kloksasilin 500mg/oral per 6 jam 10-14

hari ataupun eritomicin 250mg/oral selama 10-14 hari berikan

analgetik parasetamol 3X500mg dilakukan evaluasi 3 hari. Pemberian

antibiotik non resisten, dikloksasilin 500mg/oral 4 kali sehari, apabila


dicuragi adanya organisme resiten dan diberikan vankomisin atau anti

mikroba anti-MRSA lainnya untuk diberikan. Pemerian erithromycin

pada yang alergi pencilin

6) Apa saja klasifikasi mastitis ?

Pembagian mastitis menurut penyebab dan kondisinya dibagi pula menjadi 3,

yaitu :

 Mastitis periductal

Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia menjelang

menopause, penyebab utamanya tidak jelas diketahui. Keadaan ini

dikenal juga dengan sebutan mammary duct ectasia, yang berarti

peleburan saluran karena adanya penyumbatan pada saluran di

payudara.

 Mastitis puerperalis/lactational

Mastitis puerperalis banyak dialami oleh wanita hamil atau menyusui.

Penyebab utama mastitis puerperalis yaitu kuman yang menginfeksi

payudara ibu, yang ditransmisi ke puting ibu melalui kontak langsung.

 Mastitis supurativa

Mastitis supurativa paling banyak dijumpai. Penyebabnya bisa dari

kuman Staphylococcus, jamur, kuman TBC dan juga sifilis. Infeksi

kuman TBC memerlukan penanganan yang ekstra intensif. Bila


penanganannya tidak tuntas, bisa menyebabkan pengangkatan

payudara/mastektomi.

 Mastitis periduktal  pada usia menjelang menopause tidak diketahui

penyebabnya, sumbatan pada payudara

 Mastitis laktasional  banyak pada wanita hamil dan menyusui akibat

kuman yg menginfeksi payudara dari kontak langsung ke outing ibu

 Mastitis abses  akibat kuman staphilococcus, jamur, kuman tbc dan

sifilis, infeksi tb memerlukan penanganan yang ekstra dan drainase

yang adekuat

1. Mastitis gravidarum  pada wanita di mas hamil

2. Mastitis Periduktal  pada wanita menopause malmary duct

3. Mastitis Laktasional

Tempat :

1. Mastitis yg menyebabkan abses dibawah areola mame

2. Di tengah mamae

3. Mastitis dibawah jaringan dorsal, antara mamae dan otot dibawahnya

Jenis :

1. Infeksious  mastitis simple (pada lakstional dan nonlaktasional), complicated

mastitis, spesifik mastitis (tbc dan fungi)


dll)

3. Malignan  adanya malignansi pada payudara

4. Strukturisasi

5. LO

1) Epidemiologi mastitis

2) Faktor resiko mastitis

3) Patofisiologi mastitis

4) Manifestasi klinis mastitis

5) Komplikasi mastitis

6) Edukasi mastitis

7) Tata laksana mastitis

8) Fisiologi laktasi

9) Bagaimana cara menegakkan diagnosis mastitis

10) Bagaimana perawatan ibu pada masa nifas


r
k
f
t
lg
o
m
ip
n
fi
e
d
ti
s
a
M
2. Non infeksious  periduktal mastitis, dan secondary mastitis (krn vaskular disease,
Kelas B-05

1907101010062 Rani Salsabila Efendi


1907101010153 Siti Pertiwi
1907101010122 Khairun Najda
1907101010045 Mailani Nisyra
1907101010075 Rizki Fadhlullah
1907101010163 Nuratikah Muelee
1907101010161 Rusnee Cheyi
1907101010060 Sarah Ade Sellyni
1907101010103 Azka Athasyah
1907101010141 Raisyatul Shavira
1907101010041 Raiyan Ananda Lubis
1607101010120 Akhmah Bukhari Tsaqif Lubis

Anda mungkin juga menyukai