Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Keterangan Penyuluhan
Nama penyulihan/topik : Kesehatan Reproduksi pada remaja
Pokok bahasan : Keputihan
Sasaran : Siswi SMA Negeri di Malang
Waktu : 30 Menit
Hari/ Tanggal : Selasa, 4 Desember 2018
Penyuluh :
Latar Belakang
Seorang perawat bertugas untuk melakukan asuhan keperawatan di
lingkungan sekolah menengah atas ( SMA ) di kota Malang. Saat
pengkajian berlangsung perawat mendapatkan data sebagai berikut :
Perawat mendapati sebanyak 70% Siswi SMA Negeri X mengalami
keputihan, Hal ini dikarenakan siswi – siwi banyak yang salah dalam
membasuh selesai BAB maupun BAK dan banyak didapatkan
menggunakan sabun pembersih kewanitaan.SMA tersebut terletak di
daerah pinggiran sehingga siswa kurang menerima informasi bagaimana
cara menjaga organ reproduksi dengan baik maka dari itu perawat wajib
memberikan penyuluhan.

Tujuan
a. Tujuan umum : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, Remaja
SMA Negeri di Malang dapat mengetahui tentang Kesehatan
Reproduksi Pada Remaja
b. Tujuan khusus
1. Menjelaskan dengan singkat pengertian dari keputihan
2. Menyebutkan jenis dan ciri keputihan
3. Menyebutkan penyebab dari keputihan
4. Menyebutkan penanganan dari keputihan
Materi
Sasaran dan Tempat Kegiatan
Sasaran : Remaja SMA Negeri di Malang kelas X
Tempat : SMA Negeri Malang
Metode : Penyuluhan
Alat yang digunakan : PPT
Kegiatan

Susunan
No Kegiatan pengajar Kegiatan peserta didik waktu media
kegiatan
1 Pembuka 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam dan 5 mnt Pembuka
( Perkenalan diri ) mempersilahkan
2. Penjelasan tujuan dari pemberian perawat untuk
Edukasi memberikan Edukasi
3. Kontrak waktu 2. memahami maksud
dari pemberia edukasi
3. menyepakati dari kotrak
waktu yang diberikan

2 Isi 1. Pre test ( Memberika pertayaan 3. Mejawab pertanyaan 20 mnt Isi


pembuka mengenai definisi dari yang diberikan
topik peyuluhan ) 4. Medengarkan dan
2. Mejelaskan topik materi peyuluhan megerti informasi yang
a. Memahami pengertian dari diberikan dan aktif
keputihan Bertanya saat diskusi
b. Memahami jenis dan ciri berlagsung
keputihan
c. Memahami penyebab dari
keputihan
d. Memahami penanganan
dari keputihan

3 Penutup 1. Memberikan kesimpulan dari topik 1. Klien memahami inti 5 mnt Penutup
pehyuluhan dari topik penyuluhan
2. Post test ( memberikan pertanyaan 2. Meyebutkan topik
kepada klien dari materi yang telah materi yang sudah
disampaikan ) dijelaskan
3. Salam penutup 3. Menjawab salam
penutup
Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Pengajar dan media sudah siap saat dilakukan penyuluhan
- Klien siap untuk mendengarkan dan menerima informasi
b. Evaluasi Proses
- Klien mendengarkan saat diskusi berlangsung
- Klien aktif bertanya saat diskusi berlagsung tanda klien faham
terhadap materi yang diberikan
c. Evaluasi hasil
- hasil pre test dan post test mengalami peningkatan
Sumber Pustaka
Lampiran
1. Materi tentang keputihan
2. PPT
1. Pengertian keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal
pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya
disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir
vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara
lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar
dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil. fluor
albus atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari
vagina maupun rongga uterus ( kamus kedokteran ).
2. Jenis dan ciri dari keputihan
Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, ahli kebidanan dan
kandungan sekaligus konsultan seks, keputihan fisiologis biasanya
terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi,
hamil, terangsang, keletihan dan mengkonsumsi obat-obat
hormonal (pil KB) Kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, itu
semua adalah normal. Biasanya tidak terasa gatal dan tidak
berbau.
Sedangkan keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi
karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina
(spiral, kondom), serta keputihan akibat stress, atau karena
keganasan. Infeksi ini bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau
protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis , warnanya tidak seperti
lendir. Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala
susu, atau hijau kekuning-kuningan, atau bercampur darah, jika
keputihan tersebut sudah menjadi suatu penyakit. Wanita yang
menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal atau panas
pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga
menimbulkan rasa yang tidak nyaman.
3. Penyebab keputihan
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa
gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi
kemerahan dan meradang. Biasanya, penyakit kencing manis
dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir
kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna
kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena
parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila
ditekan.
c. Faktor hygiene yang jelek
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya
keputihan. Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang
meningkat sehingga bakteri patogen penyebab infeksi mudah
menyebar
d. Pemakaian obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama
dapat menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang
mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan
e. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor
otak mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh
mengalami perubahan keseimbangan dan dapat menyebabkan
timbulnya keputihan. wanita bisa mengalami gangguan siklus
menstruasi / keputihan yang disebabkan oleh stres.
f. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ
kandungan, misalnya peradangan, Tumor (misalnya papiloma,
sering menyebabkan keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak
berbau), kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim) (cairan
yang keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai
darah).
4. Penanganan keputihan
I. Menjaga kebersihan, diantaranya:
a. Mencuci bagian vulva (bagian luar vagina) setiap hari dan menjaga
agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
b. Saat menstruasi biasakan mengganti pembalut minimal 4 kali
sehari agar terhindar dari infeksi bakteri
c. Menggunakan sabun non parfum saat mandi untuk mencegah
timbulnya iritasi pada vagina.
d. Menghindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang
mengandung deodoran dan bahan kimia terlalu berlebihan, karena
hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan dapat
merangsang munculnya jamur atau bakteri.
e. Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari
arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari
anus ke vagina.
f. Menjaga kuku tetap bersih dan pendek. Kuku dapat terinfeksi
Candida akibat garukan pada kulit yang terinfeksi. Candida yang
tertimbun dibawah kuku tersebut dapat menular ke vagina saat
mandi atau cebok.
II. Memperhatikan pakaian, diantaranya:
a. Apabila celana dalam yang dipakai sudah terasa lembab sebaiknya
segera diganti dengan yang kering dan bersih. Minimal sehari 2
kali.
b. Menghindari pemakaian pakaian dalam atau celana panjang yang
terlalu ketat karena dapat meningkatkan kelembaban organ
kewanitaan.
c. Tidak duduk dengan pakaian basah(misalnya: selesai olahraga dan
selesai renang karena jamur lebihsenang pada lingkungan yang
basah dan lembab.
d. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun karena katun
menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap
terjaga.
III. Mengatur gaya hidup, diantaranya:.
a. Mengendalikan stres
b. Rajin berolahraga agar stamina tubuh meningkat untuk melawan
serangan infeksi.
c. Mengkonsumsi diet yang tinggi protein. Mengurangi makanan tinggi
gula dan karbohidrat karena dapat mengakibatkan pertumbuhan
bakteri yang merugikan.
d. Menjaga berat badan tetap ideal dan seimbang.Kegemukan dapat
membuat kedua paha tertutup rapat sehingga mengganggu
sirkulasi udara dan meningkatkan kelembaban sekitar vagina.
e. Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan
antibiotik oral (yang diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik
tersebut sampai habis sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri
tidak kebal dan keputihan tidak datang lagi.

Anda mungkin juga menyukai