Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN DIARE

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK : III

1. DEHIR M. KARMOMJANAN
2. DESRY G SINGERUBUN
3. DEWI M BORUT
4. DESSY R. SONGJANAN
5. DIKA N. RENYAAN
6. CHRISTINA HETUBUN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKA DEMIK 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diare pada Anak


Sasaran : Masyarakat posyandu yarler
Tempat : Puskesmas Un
Hari/Tanggal : Kamis,6 Mei 2021
Pukul : 8.00

I. Tujuan Instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dapat mengerti dan menambah wawasan
mengenai diare pada anak.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
1. Menyebutkan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Mengetahui cara pencegahan diare
5. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah

III. Materi
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Pencegahan diare
5. Cara mengatasi diare di rumah

IV. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab

V. Media
1. Leaflet

Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam
diskusi
4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan

VI. Kegiatan Penyuluhan


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 menit Pembukaan Mendengarkan
a) membuka kegiatan dengan pembukaan yang
mengucapkan salam disampaikan oleh
b) Memperkenalkan diri moderator.
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan
diberikan
e) Menyampaikan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a) Menggali pengetahuan peserta tehadap materi yang
tentang diare disampaikan.
b) Menjelaskan tentang pengertian
diare
c) Menyebutkan penyebab diare
d) Menyebutkan tanda dan gejala diare
e) Menjelaskan tentang pencegahan
diare
f) Menjelaskan tentang penanganan
diare di rumah
3 5 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya tentang materi
yang kurang dipahami
4 4 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan
5 3 menit Penutup Mendengarkan dengan
a) Menjelaskan kesimpulan dari materi seksama dan menjawab
penyuluhan salam
b) Ucapan terima kasih
c) Salam penutup

VII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a) Masyarakat hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di posyandu yarler.
2. Evaluasi Proses
a) Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
b) Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus

MATERI PENYULUHAN
1 PENGERTIAN
Beberapa pengertian diare
1. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari
keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).
2. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga
kali sehari.
3. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau
dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).
2 PENYEBAB
1). Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia,
T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
c. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping
itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
2). Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
3). Gangguan Kesehatan: misalnya campak
4). Factor lingkungan : lingkungan kotor, tidak cuci tangan sebelum memegang
makanan / setelah BAB

5). Faktor Psikologis


Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
3 TANDA DAN GEJALA
1). Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu
makan berkurang, kencing sedikit dan dehidrasi
2). Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3). Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4). Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat.
5). Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun),
ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan
berat badan. 
6). Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen,
soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik.
7). Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8). Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan
dalam (Kusmaul).

4 PENCEGAHAN
Peningkatan kesehatan perorangan dan lingkungan : gunakan air bersih yang
cukup, cuci tangan dengan sabun dan air bersih, berak di jamban, buang tinja bayi di
jamban
Peningkatan daya tahan tubuh, melalui: pemberian ASI, pemberian makanan
pendamping ASI, imunisasi campak

5 PENANGANAN DIARE DI RUMAH


a. Berikan ASI lebih lama pada setiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).
b. Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.
c. Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah
sayur, air tajin atau air matang.
d. Berikan oralit jika ada persediaan oralit di rumah
1. 1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang
2. Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak
3. Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah tunggu
sampai 10 menit, kemudian berikan lagi

jika tidak ada oralit di rumah, ibu bisa menyiapkan oralit secara mandiri: Cara
menyiapkan oralit : sediakan 1 gelas air matang (200 ml), 1 sendok teh gula pasir, dan
½ sendok garam, aduk sampai larut.
Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk
mencegah agar anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan
agar pasien terus diberi minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasi.

Segera ke puskesmas atau rumah sakit bila tidak membaik dalam 3 hari atau jika
menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
 Diare terus menerus
 Anak muntah tiap kali minum, Karena hal tersebut biasa menjadikan
diare dengan dehidrasi berat.
 Demam
 Adanya lender dan darah dalam tinja
DAFTAR PUSTAKA

Depertemen kesehatan RI. Dukung ibu bekerja beri ASI ekslusif. 2013: Retrieved.

Depkes RI. Pedoman pemberantasan diare. Jakarta : Ditjen PPM dan PL; 2015

Sugiyono. Metode penelitian kesehatan . jakarta: Rineka cipta ; 2018

UNICEF. Paket konseling pemberian makanan bayi dan anak; 2014 Retrieved.

Anda mungkin juga menyukai