DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK : III
1. DEHIR M. KARMOMJANAN
2. DESRY G SINGERUBUN
3. DEWI M BORUT
4. DESSY R. SONGJANAN
5. DIKA N. RENYAAN
6. CHRISTINA HETUBUN
III. Materi
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Pencegahan diare
5. Cara mengatasi diare di rumah
IV. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam
diskusi
4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
1 PENGERTIAN
Beberapa pengertian diare
1. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari
keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).
2. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga
kali sehari.
3. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau
dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).
2 PENYEBAB
1). Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia,
T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
c. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping
itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
2). Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
3). Gangguan Kesehatan: misalnya campak
4). Factor lingkungan : lingkungan kotor, tidak cuci tangan sebelum memegang
makanan / setelah BAB
4 PENCEGAHAN
Peningkatan kesehatan perorangan dan lingkungan : gunakan air bersih yang
cukup, cuci tangan dengan sabun dan air bersih, berak di jamban, buang tinja bayi di
jamban
Peningkatan daya tahan tubuh, melalui: pemberian ASI, pemberian makanan
pendamping ASI, imunisasi campak
jika tidak ada oralit di rumah, ibu bisa menyiapkan oralit secara mandiri: Cara
menyiapkan oralit : sediakan 1 gelas air matang (200 ml), 1 sendok teh gula pasir, dan
½ sendok garam, aduk sampai larut.
Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk
mencegah agar anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan
agar pasien terus diberi minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasi.
Segera ke puskesmas atau rumah sakit bila tidak membaik dalam 3 hari atau jika
menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
Diare terus menerus
Anak muntah tiap kali minum, Karena hal tersebut biasa menjadikan
diare dengan dehidrasi berat.
Demam
Adanya lender dan darah dalam tinja
DAFTAR PUSTAKA
Depertemen kesehatan RI. Dukung ibu bekerja beri ASI ekslusif. 2013: Retrieved.
Depkes RI. Pedoman pemberantasan diare. Jakarta : Ditjen PPM dan PL; 2015
UNICEF. Paket konseling pemberian makanan bayi dan anak; 2014 Retrieved.