DIARE
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok
Tingkat 2A
Nama :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Yang atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Diare Pada Anak”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Anak.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2.1 Definisi
3.1 Pengkajian
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan
dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini
sering menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita).
Dalam satu tahun sekitar 760.000 anak usia balita meninggal karena penyakit
ini (World Health Organization (WHO), 2013 b). Menurut catatan WHO,
diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia,
menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian ke
2 terbesar pada balita.
Penularan diare dapat dengan cara fekal-oral, yaitu melalui makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, kontak tangan langsung dengan
penderita, barang-barang yang telah tercemar tinja penderita atau secara tidak
langsung melalui lalat. Cara penularan ini dikenal dengan istilah 4F, yaitu
finger, flies, fluid, field (Subagyo & Santoso, 2012).
1.3. Tujuan
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
1.4. Manfaat
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1. Definisi
Diare adalah pengeluaran feses yang lunak dan cair disertai sensasi ingin
defekasi yang tidak dapat ditunda. (Grace, Pierce A &Borley, Neil R, 2006).
Diare adalah gejala kelainan pencernaan, absorbsi dan fungsi sekresi (Wong,
2001). Diare mengacu pada kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi dengan bagian feses tidak terbentuk (Nethina, 2001). Diare
adalah kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui tinja (Behrman, 1999).
A. Diare Akut
B. Diare Kronis
2.2. Etiologi
Terdapat 3 bahan dalam etiologi diare pada anak (Mary E. Muscari, 2005).
1. Diare Akut
c. Penyebab lain diare akut adalah infeksi lain (misal, infeksi traktus
urinarius dan pernapasan atas), pemberian makan yang
berlebihan, antibiotik, toksin yang teringesti, iriitable bowel
syndrome, enterokolitis, dan intoleransi terhadap laktosa.
a. Sindrom malabsorpsi
b. Defek anatomis
c. Reaksi alergik
d. Intoleransi laktosa
e. Respons inflamasi
f. Imunodefisiensi
g. Gangguan motilitas
h. Gangguan endokrin
i. Parasit
3. Faktor predisposisi diare antara lain, usia yang masih kecil, malnutrisi,
penyakit kronis, penggunaan antibiotik, air yang terkontaminasi,
sanitasi atau higiene buruk, pengolahan dan penyimpanan makanan
yang tidak tepat.
2.3. Patofisiologi
1. Diare akut
- Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam
perut, rasa tidak enak, nyeri perut.
- Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut.
- Demam.
2. Diare kronik
Mata cekung
Dehidrasi ringan Terdapat 2 atau lebih tanda: Beri anak dengan cairan
atau sedang dengan makanan untuk
Rewel gelisah dehidrasi ringan
Mata cekung Setelah rehidrasi, nasehati ibu
Minum dengan lahap atau haus untuk penangan dirumah dan
Tanpa dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk Beri cairan dan makanan
diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan untuk menangani diare
atau berat dirumah
1. Diare akut
2. Diare kronis
- Lemak dan tinja: cara paling sederhana adalah pewarnaan sampel tinja
dengan Sudan black kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pada
kasus yang lebih sulit, kadar lemak tinja harus diukur, walaupun untuk
pengukuran ini dibutuhkan diet yang terstandardisasi.
- Foto polos abdomen: pada foto polos abdomen bisa terlihat klasifikasi
pankras, sebainya diperiksa dengan endoscopic retrograde
cholangiopancreatography (ERCP) dan/atau CT pankreas.
4. Terapi intravena untuk hidrasi cepat, terutama untuk pasien yang sangat
muda atau lansia.
Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan karena
tersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah
bila dibandingkan dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia
dapat diberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya ditambahkan
dengan 1 ampul Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl
isotonik. Pada keadaan diare akut awal yang ringan dapat diberikan
cairan oralit untuk mencegah dehidrasi dengan segala akibatnya.
Mengukur BJ Plasma
x 4 ml
0,001
Metode Pierce
Total
Kehilangan
BB (kg) Umur PWL NWL CWL Cairan
Keterangan:
2) Cairan parentral
- Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg :
- Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg :
2. Dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan
kurang dari 7 kg, jenis makanan:
- Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak
tak jenuh.
Kebutuhan kalori
c. BB 0- 10 Kg : 100Kkal/ Kg BB
a. BBLR 2,5 – 3/ Kg BB
Kebutuhan Mikronutrien
Salah satu contoh makanan untuk anak dengan diare adalah bubur
tempe yang bertujuan untuk memberikan diet kepada anak dengan diare.
Adapun sasaran dan kegunaannya adalah untuk meringankan kerja usus
bagi penderita diare dan diberikan kepada anak usia 6 -12 bulan dan anak
usia 1 -5 tahun. Adapun bahan yang dibutuhkan adalah tepung beras 30
gram, tempe 50 gram, margarine 10 gram dan gula pasir 20 gram, serta air
200 ml. Adapun caranya ada 2 yaitu cara pertama: tempe di blender
ditambah 20 cc, campurkan tempe yang sudah diblender dengan tepung
beras, gula pasir, margarine dan air sebanyak 200 cc, aduk hingga rata,
lalu mask diatas api sampai mengental dan siap disajikan. Cara kedua:
tempe direbus lalu dihaluskan, campur tempe , tepung beras, maragarine,
gula pasir dengan sisa rebusan tempe sebanyak 200 cc. Masak diatas api
sampai mengental kemudian disaring dan siap untuk disajikan.
3. Obat-obatan
Opiat
Tingfur opium TR: D: PQ: 0,6 mL atau 10 Untuk diare akut dan
nonspesifik. Obat golongan II
tts, q.i.d. dicampur dengan air
Camphorated: 5-10 mL, 1-4
kali/ hari
Paregorik D: PO: 5-10 mL, 1-4 kali/ hari Untuk diare. Obat golongan III
A: PO: 0,25-0,5 mL, 1-4 kali/
hari
Agen-agen opiat
Related
Difenoksilat dengan D: PO: 2,5-5 mg, b.i.d,q.i.d. Untuk diare akut, nonspesifik.
atropin (Lomotil) Obat golongan V.
Anak >2 thn: 0,3-0,4 mg/kg,
setiap hari dalam dosis terbagi 4 Dosis untuk anak bervariasi
atau 2 mg, 3-5 kali setiap Hari sesuai dengan umur.
Loperamid (Imodium) D: PO: M: 4 mg, kemudian 2 Untuk diare. Obat bebas terbaru.
mg setelah buang air cair. Tidak Kategori kehamilan
melebihi 16 mg/ hari.
B. Tidak mempengaruhi SSP.
A (5-8 thn) PO: 2 mgg, dosis Kurang dari 1% yang mencapai
sirkulasi sistemik.
dapat diulangi, tidak melebihi 4
mg/ hari
Adsorben
Kombinasi
Difenoksilat dengan Lihat agen-agen opiat related Lihat agen-agen opiat related
atropin (Lomotil)
Donnagel P-G D: PO: 15 mg, setiap 3 jam Mengandung opium, atropin, dan
kaopectate
BAB III
1. Identitas
2. Keluhan Utama
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan
susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara
pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi
makanan, kebiasan cuci tangan,
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
Fase anal :
9. Pemeriksaan Fisik
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang .
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu
meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok),
capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah
perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400
ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
1) Laboratorium :