Anda di halaman 1dari 15

ANAMNESIS GANGGUAN

SISTEM MUSKULOSCLETAL,
PERSYARAFAN DAN INDERA

KELOMPOK 1
INDAH TRI OKTAVIANI
HEPPY ANGGRAINI
LILI RESTA SEPTIANA
LISA NIRINDA
M.SYAFARI
1.Gangguan Sistem Muskuloskletal

 A.Definisi
 Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang
mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon,
serta tulang belakang.
 Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap
area dalam tubuh. Bagian utama termasuk leher, bahu,
pergelangan tangan, punggung, pinggul, lutut, dan
kaki. Beberapa gangguan umum termasuk:
 nyeri pada punggung bagian bawah
 fibromyalgia
 encok
 osteoarthritis
 radang sendi
 tendinitis
B.Anamnesa

 Menurut Risnanto (2014), Anamnesa Sistem


Muskuloskeletal terdiri dari :
 1. Riwayat Keperawatan
 a. Data Biografi
 Data ini meliputi antara lain nama, umur, jenis kelamin, tempat
tinggal, jenis transportasi yang digunakan, orang orang yang terdekat
dengan klien (Suratun:2008).
 b. Keluhan utama
 Keluhan utama pasien-pasien gangguan muskuloskeletal adalah:
sakit/nyeri delormitas kelainan fungsi.
 Namun demikian perawat dapat memfokuskan pertanyaan pada
adanya nyeri, kulit dirasakan menipis, kram, sakit tulang belakang,
kemerahan, bengkak, delormitas, pengurangan gerakan atau faktor-
faktor lain yang mempengaruhi aktifitas sehari-hari. (Risnanto: 2014)
 c. Riwayat kesehatan sekarang
 Menurut Risnanto (2014)Sejak kapan timbul keluhan, apakah ada
riwayat trauma. Hal-hal yang menimbulkan gejala. Timbulnya
gejala mendadak atau perlahan serta timbul untuk pertama
kalinya atau berulang.
 d. Riwayat kesehatan masa lalu
 Data ini meliputi kondisi kesehatan individu. Data tentang adanya
efek langsung atau tidak langsung terhadap muskuloskeletal,
misal riwayat trauma/kerusakan tulang rawan.
 Riwayat Arthritis, osteomielitis. Riwayat pengobatan berikut efek
sampingnya, misal kortikosteroid dapat menimbulkan kelemahan
otot(Risnanto 2014).
 e. Riwayat Perkembangan
 Data ini menggambarkan sejauh mana tingkat perkembangan
pada neonatus, bayi, pra sekolah, usia sekolah, remaja, dewasa
dan tua (Suratun:2008).
 f. Riwayat Sosial
 Data ini meliputi antara lain pendidikan klien dan pekerjaannya.
Seseorang yang terpapar terus pada agent-agent tertentu dalam
pekerjaannya akan dapat mempengaruhi status kesehatan.
 g. Keadaan Tubuh Lainnya.
 Tanyakan pada klien tentang, kondisi sistem tubuh lainnya.
Pengkajian pada sistem tubuh yang lain kadang kadang
merupakan indikasi problem muskuloskeletal, sebagai contoh
gejala-gejala kardiovaskuler seperti takhikardi dan hipertensi
biasanya mendukung adanya gout/pirai, perubahan kulit misal
keringnya kulit pada ibu jari tangan dan jari telunjuk dan tengah
menandai adanya carpal tunnel syndrome. (Risnanto 2014)
 h. Riwayat Keluarga
 Riwayat keluarga untuk menentukan hubungan genetik perlu di
identifikasi misal adanya predisposisi, seperti Arthritis,
spondilitas ankilosis, gout/pirai.
 i. Riwayat Diet
 Identifikasi adanya kelebihan berat badan karena kondisi ini
dapat mengakibatkan stress pada sendi sendi penyangga tubuh
dan predisposisi terjadinya instabilitas ligamen, khususnya pada
punggung bagian bawah, kurangnya intake kalsium dapat
menimbulkan fraktur karena adanya dekalsifikasi.
 j. Aktifitas kegiatan sehari hari
 Identifikasi pekerjaan pasien dan aktifitasnya sehari-hari.
Kebiasaan membawa benda-benda berat yang dapat menimbulkan
strain otot dan jenis jenis trauma Iainnya. Orang yang kurang
aktivitas mengakibatkan tonus otot menurun.
2.Gangguan Sistem Persyarafan

 A.Definisi
 Sakit saraf adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada sistem
saraf. Ketika sistem saraf terganggu, maka penderitanya bisa
kesulitan bergerak, berbicara, menelan, bernapas, atau berpikir.
Penderita juga bisa mengalami gangguan pada ingatan, panca
indera, atau suasana hati.
 Beberapa fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem saraf adalah:
 Pertumbuhan dan perkembangan otak
 Sensasi dan persepsi
 Pikiran dan emosi
 Proses belajar dan ingatan
 Pergerakan, keseimbangan dan koordinasi
 Tidur
 Pemulihan dan rehabilitasi
 Suhu tubuh
 Pernapasan dan detak jantung.
 Ada tiga tipe saraf pada tubuh manusia, yaitu:
 Saraf otonom. Saraf ini berfungsi mengontrol gerakan tubuh
yang tidak disadari atau gerakan tubuh setengah disadari
seperti detak jantung, tekanan darah, pencernaan, dan
pengaturan suhu tubuh.
 Saraf motorik. Jenis saraf yang mengontrol gerakan dengan
mengirimkan informasi dari otak dan tulang belakang menuju
ke otot.
 Saraf sensorik. Saraf ini akan mengirimkan informasi dari
kulit dan otot kembali ke tulang belakang dan otak. Informasi
ini diproses agar manusia merasakan sakit atau sensasi
lainnya.
 B.Anamnesa
 Pengkajian neurologis dimulai saat pertemuan pertama.
Percakapan klien dan keluarga adalah sumber utama untuk
mengevaluasi fungsi sistem persarafan secara utuh.
 Pengkajian secara umum (Muttaqin, 2008)
 Identitas Klien
 Keluhan utama
 Riwayat Penyakit dahulu
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian Psikososial
 Kemampuan Koping normal
 Pengkajian Sosioekonomispiritual
 Pengkajian neurologik berdasarkan 11 pola fungsi
(NANDA, 2009)
 Health Perception – Health Management
 Nutritional - Metabolic
 Elimination
 Activity – Exercise
 Sleep-Rest
 Cognitive-Perceptual
 Self Perception-Self Concept
 Role-Relationship
 Sexuality-Reproductive
 Coping-Stress
 Value-Belief
3.Gangguan Sistem Indera

 A.Definisi
 Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi
sebagai reseptor atau penerima rangsangan dari lingkungan
sekitar. Manusia mempunyai dari lima macam indera (panca
indera)
 Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik
jika:
 saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan
bekerja dengan baik,
 otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
 alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk
dan fungsinya
 B.Anamnesa
 a. Riwayat kesehatan
 Informasi yang harus diperoleh meliputi informasi mengenai
penurunan tajam indra penglihatan (mata), indra pendengaran
(telinga), indra peraba (kulit), indra pembau (hidung), indra
pengecap (lidah) ,keamanan, dan semua hal yang terkait penyakit
 b) Riwayat penyakit dahulu
 c) Riwayat psikososial
 Pengkajian psikososial terutama penting bagi perawat untuk
menanyakan pertanyaan mengenai riwayat klien, kita harus
memperhitungkan efek keadaan oftalmik terhadap aktivitas klien
pada kehidupan sehari – hari dan terhadap pekerjaan.
Kesimpulan

 Pengkajian muskuloskeletal meliputi pemeriksaan pada


tulang, persendian, dan otot-otot.Pengkajian perlu
dilakukan secara sistematis, teliti,dan terarah. Data yang
dikumpulkan meliputi data subjektif dan objektif dengan
cara melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan diagnostik.

 Gangguan pada sistem indera disebabkan oleh adanya


lesi pada saraf yang mengatur sensori tubuh. Lesi-lesi
tersebut dapat menghambat hantaran impuls saraf.
Pemeriksaan fisik sensori dapat dilakukan pada berbagai
usia dan dilakukan untuk dapat menentukan atau
mengetahui apakan pasien tersebut mengalami
gangguan pada saraf sensorinya

Anda mungkin juga menyukai