SISTEM MUSKULOSCLETAL,
PERSYARAFAN DAN INDERA
KELOMPOK 1
INDAH TRI OKTAVIANI
HEPPY ANGGRAINI
LILI RESTA SEPTIANA
LISA NIRINDA
M.SYAFARI
1.Gangguan Sistem Muskuloskletal
A.Definisi
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang
mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon,
serta tulang belakang.
Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap
area dalam tubuh. Bagian utama termasuk leher, bahu,
pergelangan tangan, punggung, pinggul, lutut, dan
kaki. Beberapa gangguan umum termasuk:
nyeri pada punggung bagian bawah
fibromyalgia
encok
osteoarthritis
radang sendi
tendinitis
B.Anamnesa
A.Definisi
Sakit saraf adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada sistem
saraf. Ketika sistem saraf terganggu, maka penderitanya bisa
kesulitan bergerak, berbicara, menelan, bernapas, atau berpikir.
Penderita juga bisa mengalami gangguan pada ingatan, panca
indera, atau suasana hati.
Beberapa fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem saraf adalah:
Pertumbuhan dan perkembangan otak
Sensasi dan persepsi
Pikiran dan emosi
Proses belajar dan ingatan
Pergerakan, keseimbangan dan koordinasi
Tidur
Pemulihan dan rehabilitasi
Suhu tubuh
Pernapasan dan detak jantung.
Ada tiga tipe saraf pada tubuh manusia, yaitu:
Saraf otonom. Saraf ini berfungsi mengontrol gerakan tubuh
yang tidak disadari atau gerakan tubuh setengah disadari
seperti detak jantung, tekanan darah, pencernaan, dan
pengaturan suhu tubuh.
Saraf motorik. Jenis saraf yang mengontrol gerakan dengan
mengirimkan informasi dari otak dan tulang belakang menuju
ke otot.
Saraf sensorik. Saraf ini akan mengirimkan informasi dari
kulit dan otot kembali ke tulang belakang dan otak. Informasi
ini diproses agar manusia merasakan sakit atau sensasi
lainnya.
B.Anamnesa
Pengkajian neurologis dimulai saat pertemuan pertama.
Percakapan klien dan keluarga adalah sumber utama untuk
mengevaluasi fungsi sistem persarafan secara utuh.
Pengkajian secara umum (Muttaqin, 2008)
Identitas Klien
Keluhan utama
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit keluarga
Pengkajian Psikososial
Kemampuan Koping normal
Pengkajian Sosioekonomispiritual
Pengkajian neurologik berdasarkan 11 pola fungsi
(NANDA, 2009)
Health Perception – Health Management
Nutritional - Metabolic
Elimination
Activity – Exercise
Sleep-Rest
Cognitive-Perceptual
Self Perception-Self Concept
Role-Relationship
Sexuality-Reproductive
Coping-Stress
Value-Belief
3.Gangguan Sistem Indera
A.Definisi
Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi
sebagai reseptor atau penerima rangsangan dari lingkungan
sekitar. Manusia mempunyai dari lima macam indera (panca
indera)
Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik
jika:
saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan
bekerja dengan baik,
otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk
dan fungsinya
B.Anamnesa
a. Riwayat kesehatan
Informasi yang harus diperoleh meliputi informasi mengenai
penurunan tajam indra penglihatan (mata), indra pendengaran
(telinga), indra peraba (kulit), indra pembau (hidung), indra
pengecap (lidah) ,keamanan, dan semua hal yang terkait penyakit
b) Riwayat penyakit dahulu
c) Riwayat psikososial
Pengkajian psikososial terutama penting bagi perawat untuk
menanyakan pertanyaan mengenai riwayat klien, kita harus
memperhitungkan efek keadaan oftalmik terhadap aktivitas klien
pada kehidupan sehari – hari dan terhadap pekerjaan.
Kesimpulan