Anda di halaman 1dari 14

 Konstitusimerupakan dokumen sosial

dan politik bangsa Indonesia yang


memuat konstitusi dasar tatanan
bernegara.Di samping itu, konstitusi juga
merupakan dokumen hukum yang
kemudian dipelajari secara khusus
menjadi hukum konstitusi (hukum tata
negara) yang merupakan hukum yang
mendasari seluruh aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Koernimanto soetopawiro : Istilah konstitusi berasal dari
bahasa latin cisme yang berarati bersama dengan dan
statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi
konstitusi berarti menetapkan secara bersama.
 Lasalle : Konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan
yang terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang
mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya
kepala negara angkatan perang, partai politik.
 Herman heller : Konstitusi mempunyai arti luas daripada
UUD.Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga
sosiologis dan politis.
 K. C. Wheare : Konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan
peraturan yang membentuk mengatur/memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.
 Konsepsi Konstitusi Negara Indonesia bersumber pada
Undang-Undang Dasar 1945.Mekenisme konstitusional
Demokrasi Pancasila Mekanisme pelaksanaan demokrasi
Pancasila bersumber pada konstitusi atau Undang-Undang
Dasar 1945. Perihal mekanisme demokrasi pancasila telah
tercantum di dalam penjelasan UUD 1945, dan dijabarkan
lebih lanjut dalam system pemerintahan Negara sebagai
berikut:
 1. Indonesia ialah Negara berdasar atas hukum (rechstaat).
 2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
 3. Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan MPR.
 4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan
Negara tertinggi dibawah majelis.
 5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
 6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden ; Menteri
Negara tidak bertanggung jawab kepadaDewan Perwakilan
Rakyat.
 7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas.
 Tujuan-tujuanadanya konstitusi tersebut,
secara ringkas dapat diklasifikasikan
menjadi tiga tujuan, yaitu:
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan
pembatasan sekaliguspengawasan terhadap
kekuasaan politik;
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol
kekuasaan daripenguasa itu sendiri;
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan
ketetapan bagipara penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya
 1) Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak
dalam bentuk
 2) Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid
 3) Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi
derajat tidak derajat tinggi
 4) Konstitusi Negara Serikat dan Negara
Kesatuan
 5) Konstitusi Pemerintahan Presidensial
dan pemerintahan Parlementer
 Empat sasaran yang hendak dituju dalam usaha
mempertahankan Konstitusi dengan jalan
mempersulit perubahannya adalah:
1. Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan
pertimbangan yang masak, tidak secara serampangan
dan dengan sadar (dikehendaki).
2. Agar rakyat mendapat kesempatan
untukmenyampaikan pandangannya sebelum
perubahan dilakukan.
3. Agar kekuasaan Negara serikat dan kekuasaan Negara
bagian tidak diubah semata-mata oleh perbuatan
masing-masing pihak secara tersendiri.
4. Agar supaya hak-hak perseorangan atau kelompok,
seperti kelompok minoritas agama atau kebudayaannya
mendapat jaminan.
 Faktor utama yang menentukan pembaharuan
UUD adalah berbagai pembaharuan keadaan di
masyarakat.Dorongan demokrasi, pelaksanaan
paham Negara kesejahteraan (welfare state),
perubahan pola dan system ekonomi akibat
industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat menjadi kekuatan (forces)
pendorong pembaharuan UUD.Demikian pula
dengan peranan UUD itu sendiri. Hanya
masyarakat yang berkendak dan mempunyai
tradisi menghormati dan menjunjung tinggi UUD
yang akan menentukan UUD dijalankan
sebagaimana semestinya.
 Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan
pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang
berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan
serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan
dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu
sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara
dengan Negara. Sistem Politik di Indonesia diartikan
sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan
kepentingan umum termasuk proses penentuan
tujuan,Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang
tersebut di dalam konstitusi negara (termasuk fungsi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
 Fungsi-fungsipokok politik yang harus
berjalan dalam sebuah sistem politik/
negara adalah:
 a. Fungsi perumusan kepentingan
 b. Fungsi pemaduan kepentingan
 c. Fungsi pembuatan kebijakan
 d. Fungsi penerapan kebijakan
 e. Fungsi pengawasan pelaksanaan
kebijakan
1. Deskripsi Singkat Struktur Ketatanegaraan RI
“Sebelum” Amandemen UUD 1945
 Undang-Undang Dasar merupakan hukum
tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan
seluruhnya kepada MPR (Lembaga Tertinggi).
MPR mendistribusikan kekuasaannya
(distribution of power) kepada 5 Lembaga Tinggi
yang sejajar kedudukannya, yaitu:
 Mahkamah Agung (MA),
 Presiden,
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
 Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan;
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
2. Deskripsi Struktur Ketatanegaraan RI “Setelah”
Amandemen UUD 1945:
 Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara
Indonesia adalah negara kesatuan (desentralis)
yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat
disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya
adalah republik.Negara kesatuan adalah negara
berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu
kesatuan tunggal di mana pemerintah pusat adalah
yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya
hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang
dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
3. Deskripsi Lembaga-Lembaga Terkait
Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif
 UUD memberikan pembagian kekuasaan
(separation of power) kepada 8 Lembaga
Negara dengan kedudukan yang sama dan
sejajar, yaitu Presiden, Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah
Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial.
4. Deskripsi Pengertian dan Fungsi Masing-
masing Lembaga

Anda mungkin juga menyukai