Faktor Resiko
1. Gangguan Muskuluskeletal
a. Arthritis
b. Osteoporosis
c. Fraktur
d. Bunion, kalus.
2. Gangguan Neurologis
a. Stroke
b. Parkinson
c. Lain lain
1.4 Jenis Mobilitas
a. Mobilitas penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan
bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran
sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter
dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
b. Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas
dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya
1.3 Etiologi
Gangguan Mobilitas Fisik
a. Kerusakan integritas struktur tulang
b. Perubahan metabolisme
c. Ketidakbugaran fisik
d. Penurunan kendali otot
e. Penurunan massa otot
f. Penurunan kekuatan otot
g. Kekakuan sendi
h. Gangguan muskulokeletal
1.4 Manifestasi Klinis
Tanda dan Gejala Gangguan Mobilitas Fisik
1) Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
2) Kekuatan otot
3) Rentang gerak (ROM) menurun
4) Nyeri saat bergerak
5) Enggan melakukan pergerakan
6) Sendi kaku
7) Gerakan tidak terkoordinasi
1.5 Patofisiologi
otot skeletal karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang
bekerja sebagi sistem pengungkit. Tipe kontraksi otot ada dua, yaitu isotonik
peningkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak terjadi pemendekan atau
irama jantung, dan tekanan darah yang dikarenakan pada latihan isometrik
yang memiliki penyakit seperti infark miokard atau penyakit obstruksi paru
Mobilisasi
Perubahan system
Resiko Dekubitus
muskuluskeletal
Gangguan
Resiko Luka Tekan
Mobilitas Fisik
1.7 Pemeriksaan Penunjang
a. Tes cairan sendi. Cairan diambil dari sendi yang sakit dengan jarum, lalu
dipelajari di bawah mikroskop yang bertujuan untuk memeriksa apakah
kristal ada di sana.
b. Tes darah. Tes darah dapat memeriksa kadar asam urat. Tingkat asam urat
yang tinggi tidak selalu berarti gout, tetapi berarti terdapat risiko untuk
mendapat gout
d. USG. Tes tanpa rasa sakit ini menggunakan gelombang suara untuk
melihat area asam urat.
K:
Kolaborasi pemberian salep dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Haswita & Reni Sulistyowati. (2017). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta Timur:
CV. Trans Info Media.
Ignatavicius, Workman, & Rebar. 2017. Medical Surgical Nursing: Concepts For
Interprofessional Collaborative Care (9 th ed.). St. Louis : Elsevier, Inc.
Potter, A & Perry, A 2012, Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses,
dan praktik, vol.2, edisi keempat. Jakarta: EGC
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.