Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Dosen Pengampu : Elisa Ulfiana, S.SiT., M.Kes

Di Susun Oleh :

Shelta Azalea ( P1337424417012)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN


PROFESI BIDAN SEMARANG

JURUSAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SEMARANG

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPUTIHAN

Topik : Kesehatan Reproduksi Remaja


Pokok bahasan : Keputihan
Sasaran : Siswi putri kelas XI SMA N 4 Pekalongan
Hari / Tanggal : 21 Februari 2020
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang kelas XI SMA N 4 Pekalongan

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan
peserta mampu memahami pengertian dan bahaya dari keputihan
sehingga dapat mencegah sejak dini penyakit keputihan.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit,
diharapkan peserta mampu menyebutkan:
1. Pengertian keputihan
2. Jenis-jenis keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Tanda dan gejala keputihan
5. Cara mengatasi keputihan

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian keputihan
2. Jenis-jenis keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Tanda dan gejala keputihan
5. Cara mengatasi keputihan

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. LCD, laptop, Power point (ppt)
2. Leaflet

F. Evaluasi
1. Peserta dapat menyebutkan pengertian keputihan
2. Peserta dapat menyebutkan jenis – jenis keputihan
3. Peserta dapat menyebutkan penyebab keputihan
4. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala keputihan
5. Peserta dapat menjelaskan cara mengatasi keputihan

G. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta

1. 3 menit Pembukaan :
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyimak
4. Memberikan apersepsi
2. 15 menit Inti : Menyimak
Menjelaskan materi penyuluhan secara Memperhatikan
berurutan dan teratur. Menjawab pertanyaan
Materi :
1. Pengertian keputihan
2. Jenis-jenis keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Tanda dan gejala keputihan
5. Cara mengatasi keputihan
3. 7 menit Diskusi dan evaluasi :
1. Memberikan kesempatan kepada
Bertanya mengenai
peserta untuk mengajukan materi yang kurang jelas
pertanyaan kemudian mendiskusikan
bersama-sama
Peserta mampu
2. Menanyakan kembali materi yang
menjelaskan kembali
telah diberikan
materi yang telah
dijelaskan
4. 2 menit Kesimpulan Mendengarkan
1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan
disampaikan

5. 3 menit Penutup Mendengarkan


1. Membagikan leaflet Menjawab salam
2. Mengucapkan terima kasih
3. Menyampaikan maaf
4. Memberi salam
BAB II

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

KEPUTIHAN DI KALANGAN REMAJA PUTRI

A. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari vagina yang
berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan baik encer maupun
kental, yang beraroma tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal yang
cukup hebat.
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di
dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan
tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil (Nenk,2009).

B. Jenis –jenis Keputihan


Jenis keputihan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Keputihan normal
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah
menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi.
Bisa terjadi saat terangsang seksual atau mengalami stres emosional.
Keputihan seperti ini wajar terjadi pada wanita.
2. Keputihan abnormal
Gejalanya keluar lendir secara berlebihan, berwarna putih dan
berbau, gatal, biasanya tidak disertai nyeri. Dapat terjadi pada semua
infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut
rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit karena hubungan
kelamin)(Manuaba,2009).
C. Penyebab Keputihan
1. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal
pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan
meradang. Biasanya, penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan
tubuh menjadi pemicu.
2. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir
kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau
kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak
menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
3. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan
kebauan, berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya
penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoe.
4. Faktor kebersihan yang kurang baik
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan.
Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga
bakteri patogen penyebab infeksi mudah menyebar.
5. Pemakaian obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama
dapat menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang
mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan.
6. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor
otak mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami
perubahan keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan.
wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi / keputihan yang
disebabkan oleh stres.
7. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan,
misalnya peradangan, tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan
keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak berbau), kanker rahim atau
kanker serviks (leher rahim) cairan yang keluar bisa banyak disertai bau
busuk dan kadang disertai darah.

D. Tanda dan Gejala Keputihan


a. Keputihan normal (fisiologis)
1. Keluarnya cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
2. Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
3. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga
sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh
hormon yang dihasilkan oleh plasenta
4. Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat
sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan
sendirinya
5. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau
yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut
berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina
yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
b. Keputihan abnormal (patologis)
1. Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih
kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat
encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa
2. Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
3. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta
dapat mengakibatkan iritasi pada vagina
4. Nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina.
5. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang
berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.
6. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada
saluran kencing
(Sallika,2010).

E. Cara Mengatasi Keputihan


Mengatasi keputihan biasanya dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, diantaranya:
1. Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dan jamur.
2. Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
3. Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung
bahan kimia terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH
cairan kewanitaan dan dapat merangsang munculnya jamur atau bakteri.
4. Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah
depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke
vagina.
5. Gunakan celana dalam minimal 2 kali sehari dan sebaiknya yang
berbahan dasar katun karena katun menyerap kelembaban dan menjaga
agar sirkulasi udara tetap terjaga
6. Hindari seks bebas atau berganti–ganti pasangan tanpa menggunakan
alat pelindung seperti kondom
7. Sebisa mungkin kendalikan stress
8. Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik
oral (yang diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut
sampai habis sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal
dan keputihan tidak datang lagi.
LAMPIRAN EVALUASI

1. Apa pengertian keputihan?

2. Sebutkan jenis-jenis keputihan!

3. Apa penyebab keputihan?

4. Apa tanda dan gejala keputihan?

5. Bagaimana cara mengatasi keputihan?


DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC


:Jakarta
Nenk. 2009. Lentera Biru. Salemba Medika : Jakarta
Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. EGC :
Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Keputihan (diakses tanggal 13 Februari 2020
pukul 21.00)

Anda mungkin juga menyukai