Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Tentang Personal Hygiene Post Partum dan Post SC RSUD


WALUYO JATI KRAKSAAN ”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :
Kelompok 1:
1. Anggun Wahyuni P (14401.19.2000
2. Silvia(14401.19.20017)
3. Anisa Dewi R (14401.19.200
4. Yesita Triana W(14401.19.20020)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY
PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2022
SATUAN ACARA PENYULAN (SAP)

Pokok pembahasan : Memberi Pemahaman Tentang


Personal Hygiene (Kebersihan Diri )
Post Partum dan Post SC
Sub Pokok Pembahasan : Personal Hygiene Post Partum dan
Post SC
Sasaran : Ibu –ibu nifas

PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/tanggal : Jumat, 17 Juni 2022
Waktu : 10.00- selesai
Tempat : Ruang Rosella
Pemberi materi : Kelompok 1
A. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan
 Ibu Ibu dalam masa nifas
2. Penyuluh
 Kelompok 1
3. Tempat
 Ruang Rosella

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 20 menit tentang
pentingnya menjaga kebersihan pada masa nifas, ibu – ibu
nifas di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. mengetahui cara
menjaga kebersihan tubuh pada masa nifas.

b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang
pentingnya menjaga kebersihan pada masa nifas, Ibu – ibu nifas
di RSUD WaluyoJati Kraksaan mampu :
a. Menjelaskan pentingnya kebersihan tubuh pada masa nifas
b. Menyebut hal yang dapat dilakukan untuk menjaga dan
kebersihan tubuh selama masa nifas
c. Menyebutkan alasan pentingnya menjaga kebersihan alat
kelamin
d. Menyebutkan gejala – gejala infeksi
e. Menjelaskan langkah – langkah membersihkan alat kelamin
dengan benar.

C. Materi (terlampir)
1. Pentingnya menjaga kebersihan pada masa nifas
2. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk membersihkan tubuh
3. Mengapa alat kelamin harus bersih ?
4. Gejala – gejala infeksi
5. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan alat kelamin.

D. Media
 Leatflet /Poster
E. Metoder
❖ Presentasi
❖ Diskusi / Tanya jawab
F. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Presentator : Yesita Triana Wulandari
3. Fasilitator : Yesita Triana Wulandari
4. Observer :
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


.
1 5 menit Pembukaan: • Menjawab salam
• Memberi salam • Mendengarkan
dan memperhatikan
• Menjelask
an tujuan
pembelajaran
• Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan, menjelaskan Menyimak dan
materi penyuluhan secara memperhatikan penjelasan
berurutan: materi.
1. Pentingnya menjaga
kebersihan pada masa
nifas
2. Hal – hal yang dapat
dilakukan untuk
membersihkan tubuh
3. Mengapa alat kelamin
harus bersih
4. Gejala – gejala infeksi
5. Langkah – langkah yang
dilakukan untuk menjaga
kebersihan alat kelamin.

3 5 menit Evaluasi: • Bertanya kepada pemateri.


• Tanya jawab -Menjawab pertanyaan yang
tentang materi diberikan oleh pemateri
penyuluhan • Menyimpulkan semua
• Memberi pujian atau dari materi penyuluhan yang
dukungan kepada peserta. telah
diberikan.
4 5 menit Penutup: Menjawab salam
• Mengucapkan
terima kasih.
Mengucapkan salam.

H. Metode

a. Ceramah
b. Tanya Jawab

I. Media

a. Persentasi

b. Leaflet

J. Rencana Evaluasi Kegiatan / Pertanyaan

1. Evaluasi Struktur
Mahasiswa mempersiapkan diri untuk melakukan edukasi kepada
klien dan keluarganya yaitu selama 2 hari.
2. Evaluasi Proses
Proses edukasi direncanakan selama 20 menit mulai dari jam
10.00 - selesai WIB. Diharapkan bahwa semua prosesnya berjalan
dengan lancar.
3. Evaluasi Hasil
Setelah proses edukasi berjalan dengan lancar, diharapkan bahwa
orang tua dapat menjelaskan dan mengerti tentang:
1. Pentingnya menjaga kebersihan pada masa nifas
2. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk membersihkan tubuh
3. Mengapa alat kelamin harus bersih
4. Gejala – gejala infeksi
5. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan alat kelamin.

Lampiran Materi / Teori Tentang Personal


Hygiene Post Partum dan Post SC

Menjaga personal hygiene atau kebersihan tubuh pada masa nifas adalah
suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh kita tetap bersih
pada saat nifas. Masa nifas merupakan masa yang sangat rentan terhadap
infeksi bagi Ibu postpartum bila dalam perawatannya tidak tepat. Hal ini
dapat terjadi karena pada Ibu postpartum terjadi perlukaan, baik di jalan lahir
seperti episiotomi maupun perlukaan karena SC. Untuk itu perawatan
kebersihan Ibu postpartum harus diperhatikan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh antara
lain :
a. Mandi minimal dua kali sehari, menjaga kebersihan rambut, hidung,
telinga, mulut (gigi), payudara dan putting susu serta kebersihan kuku dan
tangan.
b. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh alat
kelamin. Dalam kaitannya meningkatkan kesehatan yang positif, mencuci
tangan merupakan satu – satunya prosedur klinis yang paling penting
karena tangan merupakan perantara utama terjadinya infeksi silang (Elliot,
1996. Hal.401) Walau caranya sedehana dan mudah, banyak Ibu yang
ragu-ragu membersihkan daerah alat kelaminnya di masa nifas.
Beberapa alasan yang sering dikeluhkan adalah :
· Khawatir jahitan di antara anus dan alat kelamin akan robek, padahal ini
jelas tidak benar. Jahitan tersebut memang baru akan diserap tubuh dalam
waktu lima sampai tujuh hari, namun tidak mudah lepas.
· Setelah persalinan normal alat kelamin dibersihkan akan terasa nyeri
karena ada bekas jahitan di daerah perineum (antara anus dan alat
kelamin), namun kebersihan harus tetap dijaga. Ibu yang melahirkan
dengan bedah sesar pun akan mengalami masa nifas selama 40 hari.
Meskipun alat kelaminnya tidak terluka, dari situ tetap akan keluar darah
dan kotoran (lokia) yang merupakan sisa jaringan didalam rahim. Jadi Ibu
yang melahirkan dengan operasi pun harus juga membersihkan alat
kelaminnya dengan benar.
 MENGAPA ALAT KELAMIN HARUS BERSIH ?
Pada prinsipnya, pentingnya kebersihan alat kelamin pada saat nifas
dilandasi beberapa alasan yaitu :
1. Banyak darah dan kotoran yang keluar dari alat kelamin.
2. Alat kelamin berada dekat saluran buang air kecil dan buang air
besar yang tiap hari kita lakukan.
3. Adanya luka didaerah perineum yang bila terkena kotoran dapat
terinfeksi.
4. Alat kelamin merupakan organ terbuka yang memudahkan kuman
untuk kemudian menjalar ke rahim.
Kebersihan yang kurang terjaga di masa nifas bukan hanya dapat
mengundang infeksi pada alat kelamin tapi juga rahim.

 GEJALA INFEKSI
1. Keputihan yang berlebihan
2. Keluarnya cairan seperti nanah
3. Cairan yang keluar berbau busuk
4. Keluarnya cairan disertai rasa nyeri
5. Ibu mengalami demam
6. Nyeri diperut
7. Tiba – tiba perdarahan kembali banyak padahal sebelummya sudah
berkurang. Misalnya, setelah pendarahan mulai menyurut seminggu
sesudah melahirkan, tiba – tiba darah yang keluar menjadi banyak.

 LANGKAH MENJAGA KEBERSIHAN ALAT KELAMIN


Berikut ini langkah – langkah menjaga kebersihan alaat kelamin yang
benar :
1. Siram mulut alat kelamin hingga bersih dengan air setiap kali habis
BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih.
Basuh dari arah depan kebelakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang
menempel disekitar alat kelamin baik itu dari air seni maupun feses yang
mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
2. Apabila ada pembengkakan dapat dikompres dengan es.
3. Bila Ibu benar – benar takut menyentuh luka jahitan upaya menjaga
kebersihan alat kelamin dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dapat
dengan duduk berendam di air hangat setelah 24 jam pascapersalinan dan
selanjutnya dapat dilakukan setelah BAK atau BAB.
4. Bila tidak ada infeksi tidak diperlukan penggunaan antiseptic, cukup
dengan air bersih saja.
5. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut.
6. Kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis
BAK atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tak nyaman.

 Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri
secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun
kulit.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat
karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi
berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya,
pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan
kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi
(lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-
beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian,
kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari
penggunaan pengering rambut.
c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu,
dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih
sering dan jaga agar kulit tetap kering.
d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
a) Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan
vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
b) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
c) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
d) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk
mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat
penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis
BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian
daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci
tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila
pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat
dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan
disetrika.
 LAMPIRAN DOKUMENTASI
o

Anda mungkin juga menyukai