Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG VULVA HYGIENE

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3


ANGGOTA :
1. AYU APRIANI : 022.01.3868
2. DESI FIRJATULLAH : 022.01.3878
3. GISNA YANI RIDHOLAINI : 022.01.3892
4. KAILA ISPIAITUL ISTIHAROH : 022.01.3904
5. MITA LAORA SAGIA : 022.01.3914
6. WIDARI HELWANI : 022.01.3962
7. NADIAH SAFITRI WAIPRATAMA ` : 022.01.3940
8. SALUWA NOVI AFRIANI : 022.01.3956
9. YULYASTARI : 022.01.3966

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
{STIKES} MATARAM TAHUN AJARAN 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
VULVA HYGIENE

Pokok bahasan : Vulva Hygiene


Sasaran : Ibu Post Partum
Hari/tanggal : Kamis, 27 juli 2023
Waktu Pertemuan : Pukul 09.00 – 09. 45 { 45 Menit }
Tempat : Ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram
Pemberi materi : Mahasiswa Praktik STIKES Mataram Kelas 2B kelompok Maternal

A. Latar Belakang
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,psikologis,
sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).Perineum
adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000).
Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar,2002).Perawatan perineum
adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva
dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan kesehatan, sasaran mampu
mengetahui cara merawat vulva higiene
2. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian vulva higiene
2. Menjelaskan tujuan vulva higiene
3. Menjelaskan Lingkup Perawatan vulva hygiene

C. Materi Penyuluhan (terlampir )


1. Pengertian Vulva hygiene
2. Tujuan perawatan perineum
3. Bentuk Luka Perineum
4. Lingkup Perawatan
5. Waktu Perawatan
6. Tips menjaga kesehatan miss v

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Leaflet
2. Poster

F. KegiatanPenyuluhan

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan, perkenalan, Memperhatikan dan siap
memberi penjelasan topik. mendengarkan ceramah
2. 15 menit Menguraikan materi Mendengarkan dengan
penyuluhan. penuh perhatian
3. 5 menit Tanya jawab dan Evaluasi Mengajukan pertanyaan,
pendapat dan menjawab
pertanyaan penyuluh
maupun peserta lain
4. 5 menit Menyimpulkan materi yang Mendengarakan dan
telah diberikan, penutup. memperhatikan.

G. PENGORGANISASIAN
1. MODERATOR
Oleh : Saluwa novi afriani
Tugas : Membuka acara, memperkenalkan diri dan tim penyuluuh, mengatur proses
penyuluhan,tanya jawab serta menutup acara.
2. Penyaji
Oleh : Nadiah safitri waipratama
Tugas : Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami oleh
peserta penyuluhan
3. Fasilitator
Oleh : Desi firjatullah dan Gisna yani ridhol aini
Tugas : Mengevaluasi penyuluh,moderator peserta dan jalannya proses penyuluhan
4. Observer
Oleh : Mita laora sagia dan Widari helwani
Tugas : Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana kegiatan penyuluhan
5. Notulen
Oleh : Yulyastari
Tugas : Mencatat pertanyaan yang diajukan audiens atau peserta penyuluhan dan
masukan dari fasilitator
6. Peserta
Tugas : Mendengarkan,memperhatikan,menjawab serta mengajukan pertanyaan.
H. EVALUASI
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal :
a. Jelaskan pengertian Vulva hygiene ?
b. Jelaskan Tujuan Vulva hygiene?
c. Jelaskan Lingkup Perawatan Vulva hygiene?
DAFTAR PUSTAKA
Health Education Personal Hygiene, Istrahat dan Tidur Pada Ibu Nifas.
www.superbidanhapsari.wordpress.com (Diakses pada tanggan 24 juli 2023)
Konsep dan Metoode Keperawatan (ed.2).Jakarta: Gramika
LEMBARAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUAHAN PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

Satuan acara penyuluhan hand hygine kepada pasien dan keluarga ruang nifas rumah
tangga Universitas Mataram
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktek pendidikan kesehatan yang
diliaksanakan pada taggal 1 Agusntus 2023.

Mataram, 29 juli 2023

Mengetahui,

Pembimbing lahan Dosen pembimbing

NIP.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Vulva hygiene
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita
yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus istirahat di
tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari
dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan bersalin
biasanya masih muda dan sehat,daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian
serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering
dilakukan,sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang
atau sehabis menggunakan pispot. Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada
saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali
sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan
khusus untuk keperluan ini.Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan
perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik keluar.Jangan menggunakan sabun
untuk membersihkan puting.
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu
perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan
simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva,
labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah jaringan eriktil
yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya
seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.

B. Tujuan perawatan perineum


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002),adalah mencegah terjadinya
infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut Moorhouse et. al.
(2001) adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam
28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.

C. Bentuk Luka Perineum


Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
a) Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek
sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
b) Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar
muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A.,
1996).Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang
sedang dalam keadaan meregang.Tindakan ini dilakukan jika perineum
diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin,harus dilakukan infiltrasi
perineum dengan anestasi lokal,kecuali bila pasien sudah diberi anestasi
epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral.Insisi
garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar
dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).

Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1) Episiotomi medial
2) Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi
1) Tuberositas ischii
2) Arteri pudenda interna
3) Arteri rektalis inferior

D. Lingkup Perawatan
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ
reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva
yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung
lochea (pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah:
i) Mencegah kontaminasi dari rektum
ii) Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
iii) Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
E. Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah:
a) Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian pula pada
perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
b) Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi
kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada
perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
c) Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar,diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar
anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang
letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara
keseluruhan.

F. Indikasi dan kontra indikasi


Indikasi : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
Kontra indikasi : Berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi

G. Persiapan alat
Alat dan bahan :
 Kapas sublimat atau desinfektan
 Pinset
 Bengkok
 Pispot
 Tempat cebok yang berisi larutan
 Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
 Pengalas
 Sarung tangan
H. Prosedur kerja
 Jelaskan prosedur pada klien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien (manusia coba) dengan dorsal recumben
 Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien
 Gunakan sarung tangan
 Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai kapas
sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan.
Membersihkan vulva harus secara searah dari atas kebawah dan tidak boleh dibolak
balik.
 Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva dari atas atau ke
bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih
 Setelah selesai,ambl pispot dan atur posisi pasien
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

I. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini:
i) Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
ii) Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
iii) Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian
pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah
(Suwiyoga, 2004).
J. Tips menjaga kesehatan miss v
Setiap wanita wajib menjaga kesehatan organ intimnya dengan seksama, agar
fungssinya senantiasa terjaga. Kesehatan oragn intim haruslah memnjadi perhatian umum
semua wanita, jijka tidak dirawat dengan benar,vagina bisa mengalami bberbagai
masalah, salah satunya keputihan abnormal. Tidak hanya itu,vagina yang tidak terawat
juga lebih beresiko mengalami infeksi jamur.
Berikut beberrapa cara merawat vagina dengan baik dan benar :
a) Bersihkan area kewanitaan dengan benar
b) Menjaga keseimbangan pH alami vagina
c) Membersihkan vagina saat menstruasi
d) Rutin ganti pembalut saat menstruasi
e) Penggunaan pakaian dalam yanng tepat
f) Mencukur bulu kemaluan seperlunya
g) Menggunakan pelindung saat berhubungan seksual
h) Lakukan screening rutin

Anda mungkin juga menyukai