Anda di halaman 1dari 30

Kasus 1

Seorang laki-laki Tn. A usia 61 tahun dengan pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta dibawa ke
IGD RS Bolak Balik pada tanggal 22 Desember 2019 pukul 10.20 WITA dikarenakan klien
mengeluh demam naik turun sejak 1 minggu yang lalu, badan sempoyongan, susah tidur dan
sering sakit kepala, seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4, dan sakit kepala terkadang hilang
apabila dibawa istirahat dan minum obat. Sebelumnya klien sudah memeriksakan diri ke
Puskesmas dan mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter Puskesmas, namun tidak terdapat
perubahan. Klien mengatakan tidak punya penyakit seperti darah tinggi atau gula darah. Ketika
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut klien mengatakan bahwa klien tahun tentang sakitnya dan
proses perawatannya namun kondisi tidak mengalami perubahan, klien mendapatkan diit rendah
gula, kegiatan aktivitas harian seperti makan, minum, ke kamar mandi masih bisa dilakukan
secara mandiri. Hasil pemeriksaan TTV TD 120/60 mmHg, Nadi 116x/menit, RR 20x/menit, S
38,9oC. Pemeriksaan head to toe bentuk dada simetris dan ireguler, perkusi paru sonor, iktus
cordis teraba pada intercostal V, GCS 15, kesadaran compos mentis, konjungtiva anemis, selaput
lender mulur kering mulut tampak kotor, gigi kuning. Hasil Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan WBC 11,4. 103/uL, RBC 5,02X106/Ul, plt 40 mg/dl, HB 15,2 g/dl. Klien
mendapatkan terapi infus NaCl 20 tpm/24 jam, Apidra 3x6 unit, Lantus 12 mg/8 jam,
Cepoporazone 1 gr/12 jam, omeprazole 4 mg/24 jam, paracetamol 1 grm/8 jam.
Tugas
1. Tentukan LO?
2. Buat Asuhan Keperawatan

KATA-KATA SULIT
1. Gula darah
2. Perekuensi paru sonor
3. kesadaran compas metis
4. apirda
5. ictus cordis
6. konjungtiva anemis
7. lantus
MEMBUAT PERTANYAAN DARI KATA SULIT :
1. gula darah
 apa Pengertian dari gula darah
 berapa kisaran normal dari gula darah
 alat untuk mengecek gula darah

2. Perekuensi paru sonor


 Apa itu perekuensi palu sonor
 Bagaimana cara pemeriksaan perekuensi palu sonor
 Alat yang digunakan untuk pemeriksaan perkusi paru sonor
 Apa penyebab terjadinyaa perkusi paru senor?
3. kesadaran compas metis
 Apa yg dimaksd kesadaran compas metis?
 Cara menghitung tingkat kesadaran?
 berapa normal dari kesadaran compas metis
 macam2 tingkat kesadaran
4. apirda
 apa yang dimaksud dengan apirda
 Obat apidra diperuntukan untuk pasien apa
5. Ictus cordis
 Pengertian dari ictus cordis
 Ictus cordis adalah jenis pemeriksaan
6. konjungtiva anemis
 Pengertian dari konjungtiva anemis
 Apa yang menyebabkan konjungtiva anemis
7. Lantus
 Apa itu lantus
 Efek Samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Lantus?
MENJAWAB PERTANYAAN2 DARI KATA2 SULIT
1. Gula darah
 Apa Pengertian dari gula darah ?
 Gula darah adalah tingkat glukosa didalam darah (elsa)
 glukosa darah/gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk
dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan otot
rangka. ( Jurnal Kesehatan Prima, Volume 13 No. 1, Februari 2019)
 Berapa kisaran normal dari gula darah ?
 Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL ,Dua jam setelah makan: kurang dari 140
mg/dL ,Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari
100 mg/dL,Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
 Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL Dua jam setelah makan: kurang dari 180
mg/dL Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari
100 mg/dL Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL (tirto. Id) penulis : Yulaika
Ramadhani, dibuat tgl 17 oktober 2018.
 alat untuk mengecek gula darah
 Saat ini alat yang umum digunakan untuk mengukur kadar gula darah adalah
glucometer berbasis sensor kimia dengan enzim glucose oxidase sebagai bahan
aktifnya.
Di ambil dri Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
2. Paru sonor
 Apa itu paru sonor
 Paru sonor adalah bunyi normal paru saat dilakukan pemfis dengan cara perkusi
Lawry, George V. 2015. Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Jakarta : Erlangg
 Paru sonor adalah Suara perkusi normal resonan (sonor) bergaung, nada rendah.
Dihasilkan pada jaringan paru normal. Dullness dihasilkan di atas bagian jantung
atau paru. KKBI
 Bagaimana cara pemeriksaan palu sonor
 Perkusi dinding thorak dengan cara mengetuk dengan jari tengah, tangan kanan
pada jari tengah tangan kiri yang ditempeklan erat pada dinding dada celah
interkostalis.
Lawry, George V. 2015. Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Jakarta : Erlangga
3. kesadaran compas metis
 Apa yg dimaksd kesadaran compas metis?
 Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. (lalu andriadi)
 Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. Apatis, yaitu keadaan
kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak
acuh.
Sumbernya hallodoc
 Cara menghitung tingkat kesadaran?
 Tingkat kesadaran tertinggi atau bisa dibilang terjaga sepenuhnya, berada di skala
15. Sementara yang terendah atau yang dikatakan koma, berada di skala 3. (diana)
 caranya yaitu dengan menggunakan salah satu alat yang umum digunakan oleh
tenaga kesehatan di ruang IGD yaitu GCS (Glasgow Coma Scale) dapat digunakan
untuk menentukan prognosis seorang pasien, mengukur disfungsi selebral, dan
dapat mengevaluasi tingkat kesadaran px. Selain itu, GCS dapat melakukan
pengukuran dalam waktu yang relatif singkat dan mudah digunakan.
Sumbernya (honestdocs. Id) Dipublish tanggal: Feb 22, 2019
Update terakhir: Mar 16, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019
 berapa normal dari kesadaran compas metis
 Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan
yang terendah adalah 3 yaitu E1V1M1. Berikut beberapa penilaian GCS dan
interpretasinya terhadap tingkat kesadaran : Nilai GCS (15-14) : Composmentis.
Nilai GCS (13-12) : Apatis (hendra)
 Nilai acuan dalam penilaian GCS dengan tingkat kesadaran compos mentis pada
orang dewasa:
A. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan atau membuka mata dengan
sendirinya tanpa dirangsang.
B. Verbal (respon verbal atau ucapan) : (5) : orientasi baik, bicaranya jelas.
C. Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah pemeriksa.
Sumbernya (honestdocs. Id) Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update
terakhir: Mar 16, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019
 macam2 tingkat kesadaran
 CM
 Apatis
 Delirium
 Somnen
 Stupor
 Semi koma
 Koma (jalil)
 1.Compos Mentis(conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawabsemua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
 2.Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnyaacuh tak acuh.
 3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,
berteriak-teriak,berhalusinasi, kadang berhayal.
 4.Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor
yang lambat,mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah.
Lawry, George V. 2015. Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Jakarta : Erlangga
4. apirda
 apa yang dimaksud dengan apirda
 Apidra adalah obat yang diperuntukkan bagi pasien dengan diabetes mellitus, baik
tipe 1 maupun tipe 2.
Sumbernya hellodoc.com
 Obat apidra diperuntukan untuk pasien apa
 Untuk pasien diabetes mellitus baik tipe 1 atau tipe 2
Sumbernya hellodoc.com
5. Ictus cordis
 Pengertian dari ictus cordis
 Pengertian ictus cordis adalah denyutan jantung pada pada apex jantung.
Sumbernya hellodoc.com
 Ictus cordis adalah jenis pemeriksaan
 ictus cordis adalah Pemeriksaan untuk jantung
sumber hallosehat
6. konjungtiva anemis
 Pengertian dari konjungtiva anemis
 Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi
permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata). Selain
mata merah, conjunctivitis atau konjungtivitis dapat disertai dengan rasa gatal pada
mata dan mata berair.
Sumber nya Lawry, George V. 2015. Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Jakarta :
Erlangga
 Konjungtiva merupakan lekukan pada mata, normalnya konjungtiva itu berwarna
kemerahan, pada keadaan tertentu (misal pada anemia) konjungtiva akan berwarna
pucat yang disebut dengan nama konjungtiva anemis.
Sumbernya universitan hasanudin.com
 Apa yang menyebabkan konjungtiva anemis
 sering kali disebabkan oleh infeksi virus (konjungtivitis virus). Selain
konjungtivitis virus, terdapat juga konjungtivitis bakteri yang disebabkan oleh
infeksi bakteri dan konjungtivitis alergi yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Sumbernya alodokter.com
7. Lantus
 Apa itu lantus
 Lantus adalah merek dagang dari insulin glargine yang digunakan bersamaan
dengan program diet dan olahraga yang tepat untuk kontrol gula darah pada pasien
diabetes. Obat ini merupakan insulin buatan yang menyerupai insulin alami
manusia.
Sumber hellosehat.com
 Lantus adalah obat dengan kandungan insulin glargine, yang merupakan bentuk
sintetis dari hormon insulin.
Sumber : doktersehat.com
 Efek Samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Lantus?
 Beberapa efek samping yang umum terjadi akibat konsumsi Lantus adalah
hipoglikemia. Hal ini dapat ditandai dengan keringat dingin, badan gemetar,
penglihatan kabur, lemas, kesemutan pada tangan dan kaki, serta rasa lapar yang
meningkat. Sumber hellosehat.com
 Efek samping Lantus yang paling umum adalah hipoglikemia atau gula darah
rendah yang biasanya ditandai dengan:
- Gemetar
- Berkeringat
- Detak jantung cepat
- Penglihatan kabur
 Efek samping lain yang juga berpotensi terjadi adalah seperti:
A. Ruam di seluruh tubuh
B. Kesulitan bernapas
C. Pembengkakan wajah, tenggorokan, atau lidah
D. Sesak napas
E. Mengantuk, kebingungan, dan pusing luar biasa.
Sumber : dokter sehat
MENENTUKAN LO
 LO yang kita dapatkan silahkan di buat askepnya...
1. Nyaman Nyeri
2. Personal Hygine
ASKEP KASUS 1
 NYAMAN NYERI
 PERSONAL HYGIENE

Penyelesaian :

Identiitas data :
Nama : Tn. A
Umur : 61 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat dirawat: IGD RS Bolak Balik
Tanggal MRS : 22 Desember 2019
Waktu MRS : 10.20 WITA

Keluhan utama : klien mengeluh demam naik turun sejak 1 minggu yang lalu, badan
sempoyongan, susah tidur dan sering sakit kepala, seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4.

Riwayat penyakit sekarang : klien mengeluh demam naik turun, badan sempoyongan, susah
tidur dan sering sakit kepala seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4.

Riwayat penyakit dahulu : Klien mengatakan tidak punya penyakit seperti darah tinggi atau
gula darah.

Data pemeriksaan fisik :


- Hasil pemeriksaan TTV :
 TD 120/60 mmHg
 Nadi 116x/menit
 RR 20x/menit
 S 38,9oC.
- Pemeriksaan head to toe :
 bentuk dada simetris dan ireguler
 perkusi paru sonor
 iktus cordis teraba pada intercostal V
 GCS 15
 kesadaran compos mentis
 konjungtiva anemis
 selaput lender mulur kering mulut tampak kotor, gigi kuning.
- Hasil Pemeriksaan laboratorium
 menunjukkan WBC 11,4
 103/Ul
 RBC 5,02X106/Ul
 plt 40 mg/dl
 HB 15,2 g/dl.
 Klien mendapatkan terapi infus NaCl 20 tpm/24 jam, Apidra 3x6 unit, Lantus 12 mg/8
jam, Cepoporazone 1 gr/12 jam, omeprazole 4 mg/24 jam, paracetamol 1 grm/8 jam

ANALISA DATA
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS : Lansia
- klien mengeluh demam
naik turun sejak 1 minggu
yang lalu
- klien mengatakan badan
sempoyongan
- klien mengatakan susah
tidur dan sering sakit
kepala seperti ditusuk-
tusuk, dengan skala nyeri
4.
- klien mengatakan sakit
kepala terkadang hilang
apabila dibawa istirahat
dan minum obat.
DO :
- Hasil pemeriksaan TTV :
 TD 120/60 mmHg
 Nadi 116x/menit
 RR 20x/menit
 S 38,9oC.
- Pemeriksaan head to toe :
 bentuk dada simetris
dan ireguler
 perkusi paru sonor
 iktus cordis teraba
pada intercostal V
 GCS 15
 kesadaran compos
mentis
 konjungtiva anemis
- Hasil Pemeriksaan
laboratorium :
 menunjukkan WBC
11,4
 103/Ul
 RBC 5,02X106/Ul
 plt 40 mg/dl
 HB 15,2 g/dl.
 Klien mendapatkan
terapi infus NaCl 20
tpm/24 jam, Apidra
3x6 unit, Lantus 12
mg/8 jam,
Cepoporazone 1 gr/12
jam, omeprazole 4
mg/24 jam,
paracetamol 1 grm/8
jam
DS :
- Sebelumnya klien
mengatakan sudah
memeriksakan diri ke
Puskesmas dan
mengkonsumsi obat yang
diberikan oleh dokter
Puskesmas, namun tidak
terdapat perubahan.
- Klien mengatakan tidak
punya penyakit seperti
darah tinggi atau gula
darah.
- klien mengatakan bahwa
klien tahun tentang
sakitnya dan proses
perawatannya namun
kondisi tidak mengalami
perubahan
- klien mengatakan
mendapatkan diit rendah
gula
- klien mengatakan kegiatan
aktivitas harian seperti
makan, minum, ke kamar
mandi masih bisa
dilakukan secara mandiri.
DO :
- Hasil pemeriksaan TTV :
 TD 120/60 mmHg
 Nadi 116x/menit
 RR 20x/menit
 S 38,9oC.
- Pemeriksaan head to toe :
 bentuk dada simetris
dan ireguler
 perkusi paru sonor
 iktus cordis teraba
pada intercostal V
 GCS 15
 kesadaran compos
mentis
 konjungtiva anemis
 selaput lender mulur
kering mulut tampak
kotor, gigi kuning.
- Hasil Pemeriksaan
laboratorium
 menunjukkan WBC
11,4
 103/Ul
 RBC 5,02X106/Ul
 plt 40 mg/dl
 HB 15,2 g/dl.
- Klien mendapatkan terapi
infus NaCl 20 tpm/24 jam,
Apidra 3x6 unit, Lantus 12
mg/8 jam, Cepoporazone 1
gr/12 jam, omeprazole 4
mg/24 jam, paracetamol 1
grm/8 jam

Diagnosa Keperawatan :
1. Nyaman Nyeri
2. Personal Hygiene

Intervensi keperawatan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
diagnosa
1 Juni Tujuan:
2020 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
konstipasi teratasi
Kriteria Hasil:
-
1 Juni Tujuan:
2020 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
konstipasi teratasi
Kriteria Hasil:
-
IMPLEMENTASI
Tanggal/ Tanda tangan/ paraf
Implementasi Evaluasi
jam perawat
1 Juni 2020 S=
09.00 O=
A=
P=
1 Juni 2020 S=
09.00 O=
A=
P=

Kasus 2

Seorang perempuan Ny. M usia 62 tahun pendidikan SMP seorang janda dibawa ke IGD RS
Maju Mundul pada tanggal 21 Desember 2019 pukul 01.30 dengan keluhan sesak, bengkak pada
kaki dan tangan, lemas sejak 1 hari yang lalu disertai mual muntah. Keluarga mengatakan bahwa
klien sebelumnya sudah dibawa ke Puskesmas namun tidak ada perubahan dank lien bertambah
sesak dan bengkak. Klien sudah menderita kencing manis sejak 5 tahun yang lalu disertai dengan
hipertensi. Klien mengatakan bahwa awalnya dia hanya tahu kalau dirinya menderita kencing
manis namun tidak tahu ternyata juga menderita penyakit gagal ginjal, klien mengatakan bahwa
dirinya jarang memeriksaan kesehatannya di RS, karena takut kalau tambah banyak pikiran dan
cemas kalau tahu tentang penyakitnya.Klien mendapatkan diit uremia rendah garam dan nasi
lunak selama di RS, namun porsi tidak habis karena merasa mual dan nafsu makan tidak ada.
Klien mengatakan sering ke kamar mandi untuk BAK ketika di rumah. Hasil pemeriksaan TTV
di dapatkan TD 200/10 mmHg, Nadi 70x/menit, RR 29x/menit, suhu 37 oC. Pola aktivitas dan
latihan klien semua dibantu oleh orang lain, klien mendapatkan terpai okigen. Klien mengatakan
takut kalau diminta untuk melakukan cuci darah, karena akan mengganggu aktivitasnya. Hasil
pengkajian fisik diperoleh pernafasan bentuk dada simetris, pernapsan ireguler, terdapat alat
bantu nasal kanul 2 lpm, Tingkat kesadaran compos mentis GCS 15, terapasang kateter urin
dengan produksi urin 1600 ml/24 jam, terdapat edema pada ektremitas atas dan bawah derajat 2,
turgor> 2 detik dan CRT> 2 detik. Hasil pemeriksaan penunjang HGB 8,3 gr/dl, RBC 2,46.10 6
/uL, HCT 21 %, WBC 8,99.103/uL., BUN 90 mg/dl, creatinine 5,99 gr/dl, Na 137 mmol/l, K 4,9
mmol/l, Cl 101 mmol/l, GDS 172 mg/dl. Klien mendapatkan terapi infus NaCl, Amlodipin,
Candesartan, Furosemid, Omeprazole, ASpilet, CPG, ISDN.

Tugas
1. Tentukan LO?
2. Buat Asuhan Keperawatan?

KATA-KATA SULIT
1. Edema
2. Gagal ginjal
3. Cuci darah
4. Kencing manis

MEMBUAT PERTANYAAN DRI KATA SULIT DI ATAS


1. Edema
 Apa yg dimaksd dgn edema.
 Penyebab terjadinya edema
 cara penanganan dan pengobatan edem
2. gagal ginjal
 Apa yg di maskud dengan gagal ginjal
 Penyebab gagal ginjal
 Apa faktor dan resiko gagal ginjal?
 Apa tanda dan gejala gagal ginjal?
3. Cuci darah
 Definisi dari cuci darah
 apa maanfat dari melakukan cuci darah?
 kenap melakukan cuci darah?
4. Kencing manis
 Definisi dari kencing manis
 Tanda dan gejala kencing manis
 Pengobatan kencing manis

MENJAWAB PERTANYAAN DRI KATA SULIT TSB


1. Edema
 Apa yg dimaksd dgn edema
 Edema adalah pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan
cairan di dalam jaringan. (HENDRA)
 Edema adalah pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan
cairan di dalam jaringan. Beberapa area tubuh yang mudah dikenali saat
mengalami edema adalah tangan, lengan, kaki dan pergelangan kaki.
(alodokter. Com)
Terakhir diperbarui: 8 Juni 2018
Ditinjau oleh : dr. Allert Benedicto Ieuan Noya
 Edema adalah penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Edema dapat
terjadi di seluruh bagian tubuh, namun yang paling jelas terlihat pada lengan atau
tungkai. Edema terjadi saat cairan di pembuluh darah keluar ke jaringan
sekelilingnya. Cairan kemudian menumpuk sehingga membuat jaringan tubuh
menjadi bengkak.
Terakhir duperbarui : 24 januari 2019
Sumber : hallodokter
 Penyebab terjadinya edema
 Edema terjadi ketika pembuluh darah kecil di tubuh Anda (kapiler) mengeluarkan
cairan. Cairan menumpuk di jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan
pembengkakan. Sumbr hellosehat.com
 edema seringkali terjadi akibat terlalu lama duduk atau berdiri di satu posisi yang
sama. Selain itu, edema bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan
asin, sebagai gejala premenstruasi, atau pada masa kehamilan.
 Edema juga mungkin menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius.
Beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan edema antara lain:
A. Gagal jantung kongestif
B. Sirosis
C. Infeksi
D. Reaksi alergi yang parah
E. Penyumbatan pembuluh darah
F. Penyakit ginjal
G. Gangguan peredaran cairan kelenjar getah bening (sistem limfatik)
H. Defisiensi protein jangka panjang yang berat (malnutrisi energi protein).
Alodokter.com
Terakhir diperbarui: 8 Juni 2018
Ditinjau oleh : dr. Allert Benedicto Ieuan Noya
 Penyebab edema
Edema terjadi akibat cairan yang terdapat di dalam pembuluh darah, keluar dari
jaringan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti: Duduk atau
berada di dalam satu posisi dalam waktu yang lama. Mengonsumsi banyak
makanan yang mengandung garam.
Sumber sehatq.com 27 nov 2029
 Penyebab Edema
Edema terjadi saat cairan di pembuluh darah keluar ke jaringan di sekitarnya,
sehingga cairan menumpuk dan menjadi bengkak. Edema yang ringan biasanya
disebabkan karena berdiri atau duduk terlalu lama, terlalu banyak mengonsumsi
makanan dengan kadar garam tinggi, atau menjelang menstruasi dan selama
kehamilan bagi wanita.
 Jaringan yang bengkak karena penumpukan cairan juga dapat terjadi karena
penyakit yang serius, di antaranya:
A. Kekurangan protein albumin
B. Reaksi alergi.
C. Kerusakan pembuluh darah vena pada tungkai.
D. Gagal jantung.
E. Penyakit ginjal.
F. Gangguan pada otak
G. Luka Bakar.
H. Gangguan sistem aliran getah bening.
I. Efek samping obat.
[08:55, 5/15/2020] LaluAndriadi S1. KEP: Sumber alodokter
Dokter terkait : dr. Sussy listiarsasih, MMR
 cara penanganan dan pengobatan edema :
A. Mengonsumsi makanan sehat, hindari makanan yang dikemas dan diproses
dengan kandungan garam yang tinggi.
B. Hindari merokok dan minum alkohol.
C. Rutin melakukan olahraga ringan, yang dapat membantu mencegah
pembengkakan.
Sumber alodokter.com 8 juni 2018
 Penanganan dilakukan sesuai penyebab edema. Kasus yang ringan akan pulih
dengan sendirinya. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi gejala
edema, yaitu:
A. Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih. Banyak
penderita edema memiliki berat badan berlebih. Dengan menurunkan berat
badan secara bertahap, maka kondisi edema dapat membaik.
B. Menghindari posisi duduk atau berdiri terlalu lama.
C. Mengganjal kaki ketika sedang berbaring.
D. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan atau berenang.
E. Mengurangi asupan garam dalam makanan. Garam dapat meningkatkan
penumpukkan cairan dan memperburuk kondisi edema.
F. Menggunakan stoking khusus untuk mencegah tungkai bertambah bengkak.
G. Untuk edema yang lebih parah, penanganan dilakukan dengan obat. Edema
yang disebabkan alergi, maka penderita dapat mengonsumsi obat antialergi
untuk mengatasi anggota tubuh yang bengkak. Sedangkan edema karena
kerusakan pembuluh darah akibat gumpalan darah, dapat diatasi dengan obat
pengencer darah. Sementara edema tungkai yang berkaitan dengan gagal
jantung atau penyakit hati, maka dokter memberi obat diuretik untuk
meningkatkan frekuensi buang air kecil. Dengan demikian, cairan dapat
kembali mengalir dalam pembuluh darah
H. Jika edema terjadi karena efek samping konsumsi obat, maka dokter dapat
menyesuaikan pemberian obat sehingga tidak menimbulkan edema pada
penderita. Selain mengurangi edema, pengobatan terhadap penyakit yang
mendasarinya merupakan pengobatan utama, agak edema tidak terus
terbentuk.
I. Komplikasi Edema
Jika tidak diatasi, edema dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut:
a. Sulit berjalan.
b. Rasa nyeri bertambah parah.
c. Kulit semakin menegang, sehingga menjadi gatal dan tidak nyaman.
d. Terdapat luka parut di antara lapisan jaringan.
e. Risiko luka terbuka atau borok kulit semakin meningkat.
f. Elastisitas pembuluh darah, sendi, dan otot semakin menurun.
Terakhir diperbarui: 24 Januari 2019
Sumber alodokter
Dokter terkait dr. Tjin willy
2. Gagal ginjal
 Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal?
 Gagal ginjal adalah salah satu penyakit ginjal yang cukup ditakuti. Kondisi ini
terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
refrensi Aucella, et al. (2019). Beyond Chronic Kidney Disease: The Diagnosis of
Renal Disease in the Elderly as An Unmet Need.Terakhir diperbarui: 20 April
2020
 Gagal ginjal adalah penyakit dimana terjadi penurunan fungsi ginjal. Ginjal
menjadi salah satu organ penting dalam tubuh. Organ ini berfungsi untuk
menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum dibuang melalui
cairan urine. Ginjal mengirimkan racun ke kandung kemih yang kemudian akan
dikeluarkan tubuh melalui urine saat buang air kecil.
Hello sehat.com
 Penyebab gagal ginjal?
 Penyebab Penyakit Ginjal
Ada beberapa faktor yang secara umum bisa meningkatkan risiko terjadinya
penyakit ginjal, yaitu:
A. Menderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit hati
B. Memiliki keluarga yang juga menderita penyakit ginjal
C. Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal yang berulang
D. Menderita obesitas
E. Memiliki pola makan yang tinggi kandungan garam atau gula
F. Memiliki kebiasaan jarang minum air putih sehinga meningkatkan risiko
kekurangan cairan
G. Berusia lanjut
H. Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit autoimun
I. Memiliki kelainan bentuk ginjal
Sumber: allodokter
 Secara umum, gagal ginjal disebabkan oleh 3 hal, yaitu kerusakan langsung pada
ginjal, kurangnya pasokan darah ke ginjal, dan penyumbatan pada ginjal atau
saluran kemih, sehingga urine tidak bisa dikeluarkan dari tubuh.
refrensi:Aucella, et al. (2019). Beyond Chronic Kidney Disease: The Diagnosis of
Renal Disease in the Elderly as An Unmet Need.Terakhir diperbarui: 20 April
2020
 Gagal ginjal dapat disebabkan karena usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit
seperti diabetes, hipertensi maupun penyakit gangguan metabolik lain yang dapat
menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Selain itu, penyalahgunaan penggunaan
obat-obat analgetik dan OAINS baik secara bebas maupun yang diresepkan dokter
selama bertahun-tahun dapat memicu risiko nekrosis papiler dan gagal ginjal
kronik. Kebiasaan merokok dan penggunaan minuman suplemen energi juga
dapat menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal.
Majalah Farmaseutik, Vol. 11 No. 2 Tahun 2015
 Apa faktor dan resiko gagal ginjal?
 Faktor resiko :
A. Penyumbatan
B. Terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit, dan reaksi alergi
antibiotic
C. Penyalahgunaan narkoba
D. Peradangan
E. Tes rontgen pewarna
F. Sejarah penyakit ginjal dalam keluarga
G. Lahir premature
H. Usia,Trauma atau kecelakaan
I. Penyakit tertentu
Sumber hellosehat.com
 Gagal ginjal dapat disebabkan karena usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit
seperti diabetes, hipertensi maupun penyakit gangguan metabolik lain yang dapat
menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Selain itu, penyalahgunaan penggunaan
obat-obat analgetik dan OAINS baik secara bebas maupun yang diresepkan dokter
selama bertahun-tahun dapat memicu risiko nekrosis papiler dan gagal ginjal
kronik. Kebiasaan merokok dan penggunaan minuman suplemen energi juga
dapat menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal.
Majalah Farmaseutik, Vol. 11 No. 2 Tahun 2015
 Faktor Risiko Penyebab Gagal Ginjal
Secara umum, gagal ginjal disebabkan oleh 3 hal, yaitu kerusakan langsung pada
ginjal, kurangnya pasokan darah ke ginjal, dan penyumbatan pada ginjal atau
saluran kemih, sehingga urine tidak bisa dikeluarkan dari tubuh.
refrensi:Aucella, et al. (2019). Beyond Chronic Kidney Disease: The Diagnosis
of Renal Disease in the Elderly as An Unmet Need.Terakhir diperbarui: 20 April
2020
 Apa tanda dan gejala gagal ginjal?
A. Bengkak-bengkak di wajah dan tubuh.
B. Frekuensi berkemih menjadi lebih jarang.
C. Sesak napas
D. Letih dan kurang bertenaga.
E. Mual dan muntah.
F. Berkurangnya nafsu makan.
G. Sulit berkonsentrasi.
H. Sering mengantuk.
I. Kulit pucat.
J. Kejang.
K. Penurunan kesadaran atau koma.
refrensi:Aucella, et al. (2019). Beyond Chronic Kidney Disease: The
Diagnosis of Renal Disease in the Elderly as An Unmet Need.Terakhir
diperbarui: 20 April 2020
 Tanda dan gejala
A. Berkurangnya jumlah urin
B. Pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan telapak kaki akibat penyimpanan
cairan yang disebabkan oleh kegagalan ginjal Anda dalam menyingkirkan zat
cairan sisa
C. Sesak napas yang tidak jelas sebabnya
D. Kelelahan dan kantuk berlebih
E. Mual yang terus menerus
F. Linglung
G. Nyeri atau tekanan pada dada
H. Kejang
I. Koma
[09:27, 5/15/2020] Lalu Andriadi S1. KEP: Hallo sehat
3. Cuci darah
 Definisi dari cuci darah?
 Cuci darah atau dialisis (dialysis) adalah suatu proses pencucian darah untuk
membersihkan tubuh dari zat-zat limbah yang berbahaya yang terdapat dalam
aliran darah. Normalnya pencucian darah ini secara alami dilakukan oleh organ
tubuh kita sendiri yaitu ginjal yang sehat
Sumbernya (honestdocs. Id) Dipublish tanggal: Feb 22, 2019
Update terakhir: feb 11, 2020 Tinjau pada mei 25, 2019
 apa maanfat dari melakukan cuci darah?
 Manfaat Cuci darah atau dialisis merupakan salah satu bentuk pertolongan pada
kerusakan ginal. Proses ini dapat membantu tubuh untuk mengendalikan tekanan
darah serta mengatur kadar mineral dan elektrolit dalam tubuh.
Smber sehtq.com
 kenap melakukan cuci darah?
 Karna Cuci darah diperlukan untuk menggantikan fungsi ginjal ketika organ ini
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya karena adanya kondisi
medis tertentu atau cedera. Tanpa proses dialisis, zat sisa yang berbahaya dapat
menumpuk dalam darah, meracuni tubuh, dan merusak organ-organ dalam
tubuh.sumber sehtq.com 14 Jan 2020
 Alasan kenapa harus di cuci darah adalah karena kelebihan cairan ekstraseluler
yang sulit dikendalikan, biasanya akan mengalami bengkak-bengkak diseluruh
tubuh yang sebenarnya bengkak itu adalah tumpukan cairan; anemia dimana
pasien perlu transfusi sedangkan fungsi ginjal pasien buruk, pada anemnia
seharusnya tidak boleh di transfusi ketika fungsi ginjalnya buruk.
Sumber kompas.com
4. Kencing manis
 Definisi dari kencing manis ?
 Kencing manis adalah penyakit autoimun kronis yang disebabkan oleh gangguan
pengaturan gula darah.
Sumber : hallosehat
 Kencing manis adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang
yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas
nilai normal
Hallodokter
 Tanda dan gejala kencing manis ?
 Tanda dan gejala kencing manis :
A. Sering buang air kecil
B. gampang haus
C. cepat lapar
D. berat badan turun drastic
E. kulit kering
F. luka yang lama sembuhnya
G. gangguan pengelihatan
H. kesemutan
I. lemas
J. infeksi jamur dan bakteri
K. gusi merah dan bengkak
Sumber : hallosehat.com
 tanda dan gejala
A. Sering merasa haus.
B. Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari.
C. Rasa lapar yang terus-menerus
D. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
E. Lemas dan merasa lelah.
F. Pandangan yang kabur.
G. Luka yang lama sembuh.
H. Sering mengalami infeksi pada kulit, saluran kemih, gusi, atau vagina
 Pengobatan kencing manis ?
 Menjalami tes DNA untuk mengetahui adanya gen pembawa atau penyakit
diabetes tipe 1.
 Pada diabetes tipe 2, antara lain:
A. Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah
lemak.
B. Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
C. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
D. Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
E. Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
F. Menghindari atau berhenti merokok.
Hallodok

5. Menentukan LO
 Intoleransi aktivitas

ASKEP KASUS 2
 INTOLERANSI AKTIVITAS
Penyelesaian :

Identiitas data :
Nama : Ny. M
Umur : 62 tahun
Pendidikan : SMP
Tempat dirawat : IGD RS Maju Mundul
Tanggal MRS : 21 Desember 2019
Waktu MRS : 01.30 WITA

Keluhan utama : klien mengatakan sesak, bengkak pada kaki dan tangan, lemas sejak 1 hari
yang lalu disertai mual muntah.

Riwayat penyakit sekarang : keluhan sesak, bengkak pada kaki dan tangan, lemas sejak 1 hari
yang lalu disertai mual muntah. Keluarga mengatakan bahwa klien sebelumnya sudah dibawa ke
Puskesmas namun tidak ada perubahan dank lien bertambah sesak dan bengkak. Klien
mengatakan takut kalau diminta untuk melakukan cuci darah, karena akan mengganggu
aktivitasnya.

Riwayat penyakit dahulu : Klien sudah menderita kencing manis sejak 5 tahun yang lalu
disertai dengan hipertensi.

Data pemeriksaan fisik :


- Hasil pemeriksaan TTV :
 TD 200/10 mmHg
 Nadi 70x/menit
 RR 29x/menit
 suhu 37oC.
- Pola aktivitas dan latihan klien semua dibantu oleh orang lain, klien mendapatkan terpai
oksigen.
- Hasil pengkajian fisik diperoleh :
 pernafasan bentuk dada simetris
 pernapasan ireguler
 terdapat alat bantu nasal kanul 2 lpm
 Tingkat kesadaran compos mentis GCS 15
 terapasang kateter urin dengan produksi urin 1600 ml/24 jam
 terdapat edema pada ektremitas atas dan bawah derajat 2
 turgor> 2 detik dan CRT> 2 detik.
- Hasil pemeriksaan penunjang :
 HGB 8,3 gr/dl
 RBC 2,46.106 /uL
 HCT 21 %, WBC 8,99.103/uL
 BUN 90 mg/dl
 creatinine 5,99 gr/dl
 Na 137 mmol/l
 K 4,9 mmol/l
 Cl 101 mmol/l
 GDS 172 mg/dl.
 Klien mendapatkan terapi infus NaCl, Amlodipin, Candesartan, Furosemid, Omeprazole,
ASpilet, CPG, ISDN.

ANALISA DATA
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS : Lansia
- Klien mengatakan
mengalami keluhan sesak,
bengkak pada kaki dan
tangan, lemas sejak 1 hari
yang lalu disertai mual
muntah.
- Keluarga mengatakan
bahwa klien sebelumnya
sudah dibawa ke
Puskesmas namun tidak
ada perubahan dank lien
bertambah sesak dan
bengkak.
- Klien mengatakan sudah
menderita kencing manis
sejak 5 tahun yang lalu
disertai dengan hipertensi.
- Klien mengatakan bahwa
awalnya dia hanya tahu
kalau dirinya menderita
kencing manis namun
tidak tahu ternyata juga
menderita penyakit gagal
ginjal
- klien mengatakan bahwa
dirinya jarang
memeriksaan
kesehatannya di RS,
karena takut kalau tambah
banyak pikiran dan cemas
kalau tahu tentang
penyakitnya.
- Klien mengatakan sering
ke kamar mandi untuk
BAK ketika di rumah.
DO :
- Klien mendapatkan diit
uremia rendah garam dan
nasi lunak selama di RS,
namun porsi tidak habis
karena merasa mual dan
nafsu makan tidak ada.
- Hasil pemeriksaan TTV :
 TD 200/10 mmHg
 Nadi 70x/menit
 RR 29x/menit
 suhu 37oC.
- Pola aktivitas dan latihan
klien semua dibantu oleh
orang lain, klien
mendapatkan terpai
oksigen.
- Hasil pengkajian fisik
diperoleh :
 pernafasan bentuk
dada simetris
 pernapasan ireguler
 terdapat alat bantu
nasal kanul 2 lpm
 Tingkat kesadaran
compos mentis GCS
15
 terapasang kateter urin
dengan produksi urin
1600 ml/24 jam
 terdapat edema pada
ektremitas atas dan
bawah derajat 2
 turgor> 2 detik dan
CRT> 2 detik.
- Hasil pemeriksaan
penunjang :
 HGB 8,3 gr/dl
 RBC 2,46.106 /uL
 HCT 21 %, WBC
8,99.103/uL
 BUN 90 mg/dl
 creatinine 5,99 gr/dl
 Na 137 mmol/l
 K 4,9 mmol/l
 Cl 101 mmol/l
 GDS 172 mg/dl.
 Klien mendapatkan
terapi infus NaCl,
Amlodipin,
Candesartan,
Furosemid,
Omeprazole, ASpilet,
CPG, ISDN.

Diagnosa Keperawatan :
1.

Intervensi keperawatan
Tanggal
Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
diagnosa
1 Juni Tujuan:
2020 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
konstipasi teratasi
Kriteria Hasil:
-

IMPLEMENTASI
Tanggal/ Tanda tangan/ paraf
Implementasi Evaluasi
jam perawat
1 Juni 2020 S=
09.00 O=
A=
P=

Anda mungkin juga menyukai