PEMBANGKIT KESADARAN
( Arousal) ( Awareness)
A. Tingkat Kesadaran
• Tingkat kesadaran merupakan ukuran dari kesadaran
dan respon seseorang terhadap ransangan yang
berasal dari lingkungan.
• Pada keadaan tertentu, seperti keracunan,
kekurangan oksigen baik karena berada di tempat
sempit dan tertutup atau karena berkurangnya
aliran darah ke otak, dan adanya tekanan yang
berlebihan di dalam rongga tulang kepala dapat
menyebabkan seseorang mengalami penurunan
kesadaran.
1. Perbedaan kualitas dan Tingkat Kesadaran
• Kesadaran mempunyai arti yang luas, kesadaran dapat didefenisikan
sebagai keadaan yang mencerminkan pengintegrasian impuls eferen
( input susunan saraf pusat) dan aferen ( Output susunan saraf pusat.
• Kualitas kesadaran terganggu apabila klien tidak menunjukkan
gangguan tingkat kesadaran, oleh karen apabila perawat memberi
stimulus klien akan memberikan respon dengan perubahan ekspresi
nyeri atau klien akan menarik bagian yang diberikan stimulus untuk
menghindarinya.
• Kualitas kesadaran yang menurun tidak senatiasa menurunkan juga
tingkat kesadaran. Tetapi tingkat kesadaran yang menurun senantiasa
mengganggu kualita kesadaran.
• Kualitas dan tingkat kesadaran dapat diartikan juga bahwa jumlah
(kuantitas) input susunan saraf pusat menentukan tingkat kesadaran.
• Kesadaran diatur oleh ascending reticular
activating system (ARAS) dan kedua hemisfer
otak.
• ARAS terdiri atas beberapa saraf yang
menghubungkan batang otak dengan korteks
serebri.
• Batang otak terdiri dari medulla oblongata,
pons, dan mesensefalon.
• Batang otak berperan penting dalam
mengatur kerja jantung, pernapasan, sistem
saraf pusat, tingkat kesadaran dan siklus tidur.
Beberapa Tingkat Kesadaran Manusia
a. Compos mentis
b. Apatis
c. Delirium
d. Samnolen
e. Sopor semi koma
f. koma
Nilai Tingkat kesadaran GCS orang Dewasa
1. Otak Mati
– Dicirikan dengan hilangnya refleks batang otak,
fungsi otak dan pernapasan pada pasien koma.
– Dalam menilai pasien mati otak, harus ada bukti
adanya keadaan koma dan pemisahan mati otak
dengan keadaan lain, seperti keracunan obat,
hipotermia dll
– Mati otak juga bisa di konfirmasi dengan adanya
ketiadaan aktivitas listrik pada otak (dengan EEG)
dan ketiadaan aliran darah pada otak
2. Koma
– Koma adalah ketiasaan respon pasien yang ditandai
dengan tertutupnya mata pasien tidak dapat
dibangunkan meskipun diberi stimulus secara intensif.
– Fungsi otonom seperti bernapas dan pengaturan
suhu tubuh menjadi berkurang, sehingga pasien koma
memerlukan peralatan bantuan medis.
– Pada pasien koma metabolisme otak menurun hingga
50-70 %.
– Koma diakibatkan oleh rusaknya penghubung putih
pada otak
– Koma juga bisa disebabkan oleh adanya luka pada
otak.
3. Keadaan vegetatif
– Keadaan vegetatif (unresponsive wakefulness sybdrome )
adala keadaan diman pasien dapat membuka mata baika
secara spontan ataupun setelah diberi stimulus.
– Metabolisme otak berkurang 40-50%
– Pada kondisi ini pasien dapat menjalankan fungsi
otonomnya sendiri, namun pasien tidak dapat merespon
terhadap stimulus verbal dan tidak sadar akan dirinya
dan lingkungan sekitar.
– Pasien vegetatif mampu melakukan gerakan seperti
menelan, menguap, menangis dan tersenyum, namun
reflek tersebut tidak berkaitan dengan lingkungan
sekitarnya.
4. Kondisi Sadar Minimal
– Kondisi ini ditandai dengan kesadaran atas diri
sendiri dan lingkungan yang tidak stabil.
– Pasien masih mampu merespon perintah verbal
secara baik dan mampu berkomunikasi secara
verbal, dan mampu mengekspresikan emosi
– Pada pasien ini metabolisme otak menuru 20 – 40
%
5. Sindrome Terkunci (Locked in Syndrome)
– Sindrom terkunci atau yang disebut dengan pseudokoma
adalah kelumpuhan total tubuh sebagai hasil terlukanya
batang otak
– Pasien masih bisa berkomunikasi berdasarkan kedipan atau
gerakan mata dan ujung jari. Karena pada kondisi ini pasien
tidak mampu berkomunikasi secara verbal.
– Hampir 90 % pasien sindrome terkunci diakibatkan oleh
kurangnya pasokan darah ke otak
– Fungsi kognitif masih bisa dipertahnkan dengan catatan
luka tersebut hanya terbatas pada batang otak
PENYEBAB PENURUNAN KESADARAN
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan defisit funsi
otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika:
1. Otak mengalami kekurang oksigen (hipoksia)
2. Kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok)
3. Penyakit metabolic seperti DM ( koma ketoasidosis)
4. Pada keadaan hypo atau hypernatremia
5. Dehidrasi; asidosi, alkalosis
6. Pengaruh obat – obatan, alcohol, keracunan: hypertermia,
hypotermia, peningkatan tekanan intrakarnial ( karena
perdarahan, stroke, tumor otak)
7. Infeksi ( enchepalitis); epilepsi
TINDAKAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN
DENGAN PENURUNA KESADARAN
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), tindakan keperawatan pada pasien dengan penurunan kesadaran atau pasien
tidak sadar, adalah sebagai berikut: