Anda di halaman 1dari 25

KOMPONEN KOMPONEN

YANG BERKAITAN DENGAN


KESADARAN
1. OTAK MATI

Otak mati dicirikan dengan hilangnya refleks


batang otak, fungsi otak, dan pernafasan pada
pasien koma. Mati otak bisa dikonfirmasi
dengan adanya ketidaadaan aktivitas listrik
pada otak (EEG) dan ketiadaan aliran darah
pada otak
2. KOMA
Koma adalah ketiadaan respon pasien. Koma ditandai dengan tertutupnya
mata pasien. Pasien juga tidak dapat bangun meskipun deberi stimulus
secara sensitif.

Pasien tidak sadar terhadap dirinya dan lingkungannya. Fungsi otonom


seperti bernafas dan pengaturan suhu tubuh menjadi berkurang, sehingga
pasien koma memerlukan peralatan bantu medis
Koma diakibatkan oleh rusaknya penghubung putih pada otak, koma juga
disebebkan adanya luka pada otak. Koma harus terjadi minimal 1 jam. Hal
ini untuk bisa membedakan koma dengan gangguan kesadaran lainnya.
3. KEADAAN VEGETATIVE
keadaan vegetative atau unresponding wakefulness syndrome
adalah keadaan dimana pasien dapat membuka matanya, baik
itu secara spontan maupun setelah diberi stimulus tertentu.
Pada kondisi ini pasien dapat melakukan fungsi otonomnya
sendiri.
Pasien vegetative dapat bangun tetapi tidak sadar
Kondisis vegetative di bagi menjadi 2 :
1. Vegetative persisten : apabila pasien dalam fase vegetative
setelah satu bulan mengalami cedera otak.
2. Vegetative permanen : Aapabila pasien dalam fase
vegetative selama 3 bulan (nontrauma) atau 1
tahun ( trauma).
Metabolisme otak pada pasien vegetatife berkurang sampai
40-50%. Pasien vegetatife mampu melakukan gerakan seperti
menelan, mengunyah, menguap, menangis dan tersenyum,
namun refleks tersebut tidak dapat berkitan dengan
lingkungan disekitarnya.
4. KONDISI SADAR MINIMAL
• Kondisi ini ditandai dengan kesadaran atas diri senidiri dan
lingkungan yang tidak stabil, meskipun begitu pasien masih
mampu merespon perintah verbal secara baik dan mampu
berkomunikasi secara verbal. Selain itu mereka juga
mengekspresikan emosi, layaknya tertawa, tersenyum dan
meneteskan air mata.
• Pada pasien dengan kesadaran minim, metabolisme otak
menurut 20-40%. Layaknya kondisis vegetative, kesadaran
minimum juga bisa bersifat sementara dan permanen.
5. LOCKED IN SYNDROME (SINDROM
TERKUNCI)
• Sindrom terkunci atau yang disebut pseudokoma adalah
kelumpuhan total tubuh sebagai hasil dari terlukannya
batang otak. Komunikasi secara bahasa tubuh atau lisan
tidak mungkin dilakukan, namun pasien masih bisa
berkomunikasi berdasarkan kedipan mata atau gerakan mata
dan ujung jari. Meskipun tidak dapat bergerak, pasien masih
bisa sadar terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
• Dalam kasus ini fungsi kognitif masih bisa dipertahankan
dengan syarat luka hanya terbatas pada batang otak saja.
PENYEBAB
GANGGUAN
KESADARAN
1. TRAUMA

• Traum adapat menyebabkan gangguan kesadaran lewat


beberapa mekanisme perdarahan subdural, perdarahan
epidural serta kontusio. Perdarahan subdural sering
disebabkan trauma. Perdarahan epidural biasanya terjadi
akibat robeknya arteri meningea media.
• Gambaran pasti adanya traum ahrus dilakukan pemeriksaan
CT-Scan (tampak gambaran bulan sabit). Dimana pengobatan
dengan cara pembedahan.
• Selain akibat trauma pedarahan subdural juga bisa terjadi
akibat shaken baby syndrome atau kekerasan pada anak
2. INFEKSI
• Infeksi bisa mengakibatkan gangguan kesadaran
dimana infeksi terjadi pada sistem saraf pusat (SSP).
• Salah satu tanda dan gejala pasie mengalami infeksi
SSP adalah ganggaun mental, demam, muntah dan
kekakuan leher.
• Pemeriksaan yang menunjang terkait kondisi infeksi SSP
adalah dengandilakukannya pemeriksaan fungsi lumbal.
• Selain itu lakukan pemeriksaan sitologi darah, kadar
gula, protein dan kultur.
3. VASKULAR STROKE
• Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak
terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah 
• Stroke dibagi menjadi 3
1. stroke Hemorargic :  kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang
memicu perdarahan di sekitar organ tersebut sehingga aliran darah pada
sebagian otak berkurang atau terputus.
2. Stroke Non hemorargic /stroke Iskemik : penyabab stoke iskemik adalah
penyakit jantung Seperti kelain jantung kongenital,
penyakit jantung rematik, atrial myxoma, endokarditis selanjutnya
iskemik disebabkan karena gangguan darah seperti
koogulapati, sickle cell disease, penyakit vaskuklar, vaskularopati,
diseksi aorta dan trauma .
4. TUMOR
• Tumor SSP adalah tumor solid yang paling sering menjadi
penyebab terganggunya kesadaran.
• Tumor otak menyebabkan gejala lewat gejala kenaikan
tekanan intrakranial. Gejala dapat terjadi dalam hitungan
bulan atau tiba tiba jika terjadi masalah perdarahan.
• Obat golongan Kortekosteriod sangat berguna untuk
mengurangi edema otak vasogenik dan memperbaiki defisit
neurologisnya. Terapi lain adalah eksisi (pengangkatan
tumor), radioterapi, kemotherapi.
5. KENAIKAN TEKANAN INTRAKRANIAL (HIDROSEFALUS)

• Kenikan TIK disebabkan oleh berbagai hal. Kenaikan TIK


harus dicurigai pada seseorang dengan perubahan mental
dan sakit kepala yang berat dengan bersin, batuk dalam
kondisis bungkuk dan berbaring, muntah, perubahan
kepribadian, diplopia dan gangguan melirik ke atas.
• Pasien hidrosefalus dengan shunt yang mengalami kenaikan
TIK bisa saja mengalami kegagalan shunt
• Pemeriksaan TIK bisa dilakukan dengan pemeriksaan Ct-Scan
6. METABOLIK
• Ada banyak sekali gangguan metabolik yang dapat
menyebabkan gangguan kesadaran seperti : hypo/hyper
natremia, hypo/hiperglikemis,hypo/hyperglikemia, uremia,
gagal hati dll. Oleh karena itu setiap pasien yang mengalami
gangguan kesadaran harus dilakukan pemeriksaan serum
elektrolit, glukosa serta fungsi hati dan ginjal.
• Kondisi hypoglikemia merupakan kondisi yanh harus segera
ditangani.
• Pada anak gangguan metabolik bisa ditandai dengan
gangguan perkembangan, letargi, gangguan makan, kuning,
apnea, kejang, dan gangguan kesadaran.
7. IGESTI/INTOKSIKASI SUBTANSI
• Igesti subtansi toksik sering datang dengan gangguan
kesadaran. Tanyakan riwayat pengobatan, serta obat-obatan
yang dikonsumsi dirumah. Mengingat kemungkinan igesti
disengaja atau tidak. Pada pemeriksaan fisik juga harus dicari
tanda-tanda yang mengarah dugaan ke zat tertentu. Lihat
tabel 5.1 halam 139.
• Sangat penting untuk mengambil sample urine untuk
menyingkirkan dugaan intoksikasi zat multiple.
8. IMFALAMTORI
• Acute disseminated encephalomyelitis (ADEM) adalah
penyakit deminelisasi yang biasanya terjadi setelah infeksi
atau imunisasi. Biasa terjadi pada rubella, varicella, herpes
zooster, gondongan, ISPA, pnemonia
• Gejala biasanya kesadaran menurun, kejang dan defisit
neurologis fokal
• Pemeriksaan penunjang biasanya menggnakan MRI. Hasil
MRI akan menu jukan adanya plak demienilisasi.
9. HIPERTERMIA
• Pada temperatur 42-43 derajt celcius, tubuh tidak mampu mencukupi
kebutuhan metabolik neuron SSP sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan kesadaran.
• Penyebab terjadinya hypertermia adalah kenaikan temperatur
lingkungan (heat srtoke), status epileptikus, reaksi idiosinkrasi
terhadap anastesi inhalasi, obat antikoliwnergik dan kerusakan
hipotalamus.
• Dalam hasil pemeriksaan fisik akan ditemukan pupil yang masih
reaktif dan kenakan tonus otot menyeluruh.
• Terapi dilakukan dengan cara menurunkan suhu tubuh pasien sampai
mencapa 39 derajat celcius dengan air dingin atau dengan evaporasi.

Anda mungkin juga menyukai