NPM : 211204026
Kelas : A RMIK
f. Manfaat penilaian
1) Mengukur kemampuan organisasi untuk terus meningkatkan
dimensi / aspek yang memerlukan optimalisasi
2) Membantu memahami status digitalisasi rumah sakit pada
saat ini dan membantu memberikan rekomendasi roadmap
untuk mencapainya.
3) Semakin besar tingkat kematangan maka semakin kuat sistem
dan kemampuannya menghadapi gangguan.
4) Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman organisasi dalam penerapan sistem informasi.
5) Membantu rumah sakit mempersiapkan dan meningkatkan
implementasi rekam medis elektroniknya
B. STANDARISASI DATA KESEHATAN DAN INTEROPERABILITAS DATA
REKAM MEDIS ELEKTRONIK.
1. Sistem informasi di fasilitas Kesehatan
• EMR adalah rekam medsi terkomputerisasi yang digunakan untuk
menangkap, menyimpan dan berbagai informasi antara penyedia
layanan Kesehatan dalam suatu organisasi, mendukung pemberi
layanan Kesehatan kepada pasien.
• EHR adalah catatan Kesehatan terkomputerisasi yang digunakan
untuk menangkap, menyimpan dan berbagi informasi ringkasan
pasien antara organisasi layanan Kesehatan dan penyedia layanan.
2. Urgensi intergrasi data Kesehatan dalam pelayanan Kesehatan
a. Tantangan data Kesehatan
1) 233 juta jumlah kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan
Kesehatan selama 2021
2) 60-70 sistem informasi di fasyankes terlalu banyak dan
memberatkan pekerja bagi tenaga Kesehatan.
3) 400+ banyaknya sistem informasi Kesehatan baik di pusat
maupun di daerah.
b. Dampak dari masalah
1) Tata kelola pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang tidak efisien mengakibatkan kurang
optimalnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2) Data kesehatan pribadi yang tidak terintegrasi, tidak akurat,
dan tidak dapat dioperasikan dengan baik akibat administrasi
kesehatan yang tidak efisien
3) Data kesehatan pribadi yang tidak terintegrasi, tidak akurat,
dan tidak dapat dioperasikan dengan baik akibat administrasi
kesehatan yang tidak efisien
3. SATUSEHAT
a. Platform satu sehat
1) Digitalisasi dan Integrasi
Platform SATUSEHAT memberikan manfaat dengan
menghubungkan semua pihak dalam ekosistem industrikesehatan
(rumah sakit, puskesmas, startup, apotek, dinas kesehatan,
laboratorium, dll).
2) Standardisasi Pelayanan
a. Fungsi:
• Digunakan untuk mencatat data klinis pada Electronic Medical
Record (EMR)
• Digunakan untuk bertukar data kesehatan
• Platform analitik untuk tujuan analitis (klinis, populasi,
manajemen, penelitian)
b. Penggunaan SNOMED CT
• Riset
• Analisis manajemen
• Entri dan intergrasi data
• Analisis populasi
• Analisis tempat perawatan
• Berbagai pertukaran informasi klinis
c. SNOMED CT RME
• SNOMED-CT bisa digunakan untuk berbagai jenis integrasi data
dan menukarkan, dokumentasi dan data tujuan kesinambungan.
• Hirarki di SNOMED-CT bisa menentukan kondisi klinis mana
yang lebih tepat diterapkan di fasilitas kesehatan.
• SNOMED-CT mampu untuk mendefinisikan satu konsep dengan
lebih menyelesaikan klasifikasi dari kondisi klinis
• Hubungan dalam SNOMED-CTKonsep klinis ditunjukkan
dengan adanya “orang tua” dan “anak”.
5. LOINC
LOINC adalah standar internasional yang diprakarsai oleh Regenstrief
pada tahun 1994 untuk mengidentifikasi pemeriksaan radiologi, dokumen,
survei, dll. Mempermudah pemahaman kode karena terdiri dari sekelompok
pengidentifikasi, nama, dan kode untuk mengidentifikasi pengukuran kondisi,
observasi, dan dokumen Kesehatan.
Terdapat 4 kategori utama dalam LOINC yaitu :
• Radiologi
• Klinis
• Lampiran HIPAA, dan
• Instrumen Survei Terstandar.
6. FHIR
FHIR adalah standar global (internasional) yang menetapkan format data dan
elemen-elemennya (disebut “sumber daya”) dan standar antarmuka pemrograman
aplikasi (API) untuk pertukaran informasi Rekam Medis Elektronik (EMR). Ini
dibuat oleh Health Level Seven International (HL7), a organisasi standar
kesehatan.
• Data kesehatan di FHIR dibagi menjadi beberapa kategori seperti pasien,
hasil laboratorium, hasil pemeriksaan fisik, dll.
• Kategori ini diwakili oleh sumber daya FHIR yang menentukanelemen
data, batasan, dan hubungan data antar sumber daya
7. Tahapan klister SATUSEHAT
a. Sumber klaster 1
Resgistrasi/ kunjungan pasien dan diagnose.
b. Sumber klaster 2
Prosedur medis, kondisi vital, diet.
c. Sumber klaster 3
Resep dan penyaluran obat.
d. Sumber klaster 4
Labolatorium
e. Sumber klaster 5
Alergi, kondisi fisik, kondidi keluar, rumah sakit, Pendidikan, RTL.
8. Kesimpulan
• Standar mendukung komunikasi data antar organisasi layanan
kesehatan, pemberian layanan kesehatan yang efisien (interopabilitas)
• Beberapa inisiatif yang mengatasi masalah interopabilitas
• Banyak model interopabilitas yang sudah ada
• Perlu tata kelola yang jelas untuk mencapai interopabilitas