Anda di halaman 1dari 18

Nama Rega Yoga Pradana

Nim 192102128

TM 1

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN

1. Definisi sistem informasi keperawatan

Kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yg disusun untuk mempermudah
manajemen, pengambilan data, dan pelaksanaan asuhan keperawatan . Informasi keperawatan
adalah cara perawat mengumpulkan dan mengelola data dan menjadikan informasi dan
pengetahuan serta menggunakan pengetahuan dan pengalaman untuk memeperluas ruang
lingkup dan meningkatakan kualitas praktik profesional

2. Sejarah Sistem Informasi Keperawatan


Usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan
awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan
status dan perawatan pasien dan penyimpanan  hasil sensus dan gambaran staf keperawatan
untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Di Indonesia sistem informasi manajemen
keperawatan masih minim penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih
menggunakan  pendokumentasian tertulis.

3. Manfaat TI keperawatan
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi
perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen.

4. Fungsi SIK
a) Proses perawatan pasien
b) Proses managemen bangsal
c) Proses Komunikasi
d) Proses Pendidikan dan Penelitian
5. Keuntungan menggunakan SIK
a) Penghematan biaya, ruanagan, mencari datavpx lebih cepat, meningkatan produktititas
kerja,mengurangi kesalahan dalam mengintepretasikan data px
b) Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
c) Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan
keputusan secara cepat
d) Meningkatkan produktivitas kerja.
e) Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan

6. Pengelola Sistem Informasi

Top management :Perencanaan Strategis, Kebijakan Dan pengambilan keputusan

Middle management : perencanaan taktis dan pengambilan keputusan

Low management : perencanaan, pengawasan, operasi dan pengambilan keputusan

Operator : pemrosesan transaksi dan respon permintaan

TM 2

TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN DAN KEPERAWATAN

contoh peranan-peranan dalam bidang kesehatan antara lain:

1) Bidang administrasi: membantu di dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan


data.
2) Bidang farmasi : untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat –
obatan tersebut.
3) Mendiagnosa suatu penyakit : dengan menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah
dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit
4) Memonitoring status pasien
5) Penelitian
6) Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia

Contoh penggunaan sistem computer untuk menganalisa organ-organ tubuh:

a System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak
dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X.
b System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
c SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem komputer
yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang
ditampilkan dalam bentuk gambar.
d PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang menampilkan
gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
e NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
f USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250
kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa
gambar dua dimensi atau tiga dimensi
g Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi,
denganpotongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
h Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.

• Pengertian sistem E-health adalah dalam KepMenKes Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012


disebutkan bahwa eHealth adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan.

Suatu stasiun medis sendiri dapat terdiri atas :

• Komputer dengan perangkat lunak di dalamnya


• Sebuah perangkat antar-muka pasien

• Sejumlah instrument biomedika (tergantung keperluan)

• Sebuah perangkat antar-muka pengguna (berikut alat input output yang


digunakan)

• Jaringan dan perangkat telekomunikasi yang tersedia

Manfaat E-health:

 Peningkatan efisiensi, penurunan biaya


 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
 Pembuktian melalui evaluasi ilmiah (evidence based)
 Pemberdayaan pasien dan konsumen
 Mendorong terjadinya hubungan yang lebih baik antara pasien dan tenaga
kesehatan
 Pendidikan bagi tenaga kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat
 Mendorong tumbuhnya komunikasi dan pertukaran informasi antar lembaga
pelayanan kesehatan
 Perluasan ruang-lingkup pelayanan kesehatan
 Masalah etika (practice, informed consent, privacy, equity)

Contoh penerapan E-health:

Resep elektronik : Mencatat semua data pasien yang dapat dengan mudah dicari kembali,
menulis resep elektronik tanpa kertas dan dapat langsung dikirim ke apotek, mendeteksi
apabila ada interaksi antara obat-obata tersebut dalam resep dengan memberi peringatan
sebelum obat dikirimkan ke apotek, mencatat data penggunaan obat, membuat laporan
dengan lebih cepat dan mudah.
TM 3

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN


INFORMASI KESEHATAN DI RS

1. Definisi
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah rangkaian kegiatan atau komponen
pengumpulan data yang satu sama lain berkaitan dalam mengolah data kemudian diproses
menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang akurat, cepat dan
bermutu (Hafizurachman, 2000).
Sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat
lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan.

2. Modul-Modul SIMK
a) Mengklasifikasikan pasien.
b) Penjadwalan.
c) Catatan personal.
d) Laporan bertahap.
e) Pengembangan anggaran.
f) Alokasi sumber dan pengendalian biaya.
g) Analisa kelompok diagnosa yang berhubungan.
h) Pengendalian mutu.
i) Catatan pengembangan staf.
j) Model dan simulasi untuk pengembilan keputusan.
k) Rencana strategi.
l) Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja.
m) Evolusi program.

3. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan di RS


Alasan SIM keperawatan belum menjadi suatu prioritas utama untuk
diaplikasikan karena salah satu penyebabnya adalah membutuhkan biaya yang cukup
besar, masih belum memilki pemahaman yang baik tentang dampak apabila program ini
diberlakukan terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan rumah sakit secara umum,
serta adanya pemikiran bahwa pekerjaan perawat tidak memerlukan bantuan
teknologi/alat yang canggih.

4. Fungsi Administrasi dan Fungsi Klinis sistem Informasi


Fungsi administrasi ini meliputi fungsi pendaftaran pasien elektronik (79.17%),
sistem tagihan (70.83%), dan sistem klaim jaminan kesehatan (68.75%). Namun
demikian penggunaan aplikasi sistem informasi di beberapa rumah sakit juga telah
mengarah pada penggunaan untuk pelayanan klinis meliputi dokumentasi medis dan
keperawatan (58.33%), sistem informasi laboratorium (39.58%).

5. Penggunaan Standar Kodefikasi dan Terminologi Medis


Standar kodefikasi diagnosis (56,25%) merupakan kodefikasi yang paling banyak
digunakan. Penggunaan standar terminologi medis merupakan salah satu aspek penting
untuk mendukung  pertukaran data elektronik lintas sistem.
Selain menjaga konsistensi, standar terminologi digunakan untuk menghindari kesalahan
persepsi (semantic interoperability) sehingga dapat memberikan manfaat informasi secara
berkesinambungan dan lengkap tentang kesehatan individu yang dapat dimengerti.

6. Pertukaran Data Elektronik


Kurangnya penggunaan standard terminologi menghambat fungsi pertukaran data
elektronik pada SIMRS. Hanya 18,75% rumah sakit yang dapat melakukan pertukaran
data elektronik secara aktif, terutama untuk mengirimkan laporan rutin. Beberapa rumah
sakit sudah mampu melakukan pertukaran data elektronik tetapi sampai saat ini belum
pernah dikerjakan (20,83%) dan mayoritas rumah sakit tidak dapat melakukan pertukaran
data elektronik (60,42%)

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Sistem informasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan


Intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan NIC.
Perawat tinggal memilih label NIC yang tersedia dari masing-masing diagnosa
keperawatan. (Maria,2009).

2. Contoh aplikasi asuhan keperawatan


Aplikasi merupakan aplikasi berbasis web dan untuk dapat mengakses aplikasi
dibutuhkan browser (mozila firefox/google chrome) dalam uji coba aplikasi ini.
Aplikasi pada web server dengan mengetikkan pada browser:
http://localhost/askeppneumonia.

3. pengelolaan data basis pengetahuan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :


a) Pengelolaan data domain, merupakan tahapan pendefenisian domain yang
terdapat pada nanda
b) Pengkajian pasien, merupakan pencatatan batasan karakteristik dari pasien ketika
perawat melakukan suatu interview
c) Menampilkan hail diagnosis, merupakan langkah seorang perawat untuk
menampilkan diagnosa

TM 4,5, dan 7

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

1. Fungsi SIK
a) Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen
b) Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen
c) Fungsi SIK : proses perawatan pasien, proses komunikasi, proses pendidikan dan
pelatihan, proses managemen bangsal
 Proses Perawatan pasien : adalah apa yang dilakukan oleh perawat kepada
pasien : pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan, jadwal
pengobatan, catatan keperawatan, administrasi pasien, laporan rawat inap,
dll (asuhan keperawatan)
 Proses managemen bangsal : Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi
bangsal untuk secara efektif menggunakan  menggunakan sumber dalam
merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada
manajemen  yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan:
jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal
dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan,
manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
 Proses Komunikasi : Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi
pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek,
pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data,
dan segala bentuk pesan.
 Proses Pendidikan dan penelitian : pendokumentasian proposal/ penelitian,
proposal seminar kesehatan, data penelitian yang berhubungan dengan
data pasien, mempermudah mencari informasi di bidang kesehatan
terbaru, mempermudah akses, sharing dan berbagi file di bidang
kesehatan,dll

2. Keuntungan SIK
a) Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
b) Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip
c) Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama
d) Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik
dan dapat dipertanggung jawabkan
e) Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
f) Meningkatkan produktivitas kerja
g) Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan

3. Peran SIK dalam perawat:


a) Sebagai pengguna dan pengelola dalam kegiatan pelayanan perawatan kepada
pasien
b) Sebagai manajer, perawat bertanggung jawab untuk terus-menerus memperbarui
produk saat ini dan menjaga mengikuti perkembangan baru yang sangat
bermanfaat
c) Sebagai klinikal sistem, perawat bekerja dengan pihak penjual sistem komputer
yang bertujuan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dalam sistem
informasi
d) Sebagai analisis sistem atau programer, perawat dalam peran ini bekerja
menganalisis sistem informasi dan memelihara system informasi agar berjalan
dengan lancer

4. Dampak teknologi pada perawat, pasien, masyarakat, dan RS:


a) Resiko terjadinya penyakit baru.
b) Pemberitaan yang kurang tepat
c) Kesalahan resepsi
d) Biaya mahal
e) Individu jadi malas untuk bersosialisasi secara fisik
f) Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas
g) Menjauhkan yang dekat
h) Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
i) Membuang-buang waktu untuk hal tidak berguna
j) Dalam hal ini disinilah kita sebagai mahasiswa harus berperan lebih aktif lagi
dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi.
k) Kita dapat lebih peka, terutama kita sebagai petugas pelayanan kesehatan dimana
masyarakat banyak membutuhkan kita.
l) komputerisasi yang diperlukan untuk melayani pasien dalam pelayan kesehatan di
rumah sakit, puskesmas, klinik, dll.
m) Ini dapat mempermudah pekerjaan dalam melayani masyarakat yang dapat
mengefisiensiasikan waktu dan meningkatkan efetifitasnya. Disinilah mahasiswa
dapat mengasah keterampilan dan ide-ide kreatif mereka yang bisa sangat berguna
dalam pelayanan kesehatan baik sekarang atau pun masa depan.
n) Dan dari hal-hal yang kecil yang bisa kita perbuat untuk memberi keuntungan
pada masyarkat sebagai petugas pelayanan kesehatan maka bisa berdampak baik
di kemudian harinya.

TM 6

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN

1. Pencapaian Teknologi Kesehatan di Indonesia


Sebenarnya Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk pengembangan
kesehatan berbasis teknologi. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi
berbasis teknologi yang diciptakan langsung oleh orang Indonesia. Berdasarkan
pemaparan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia telah
berhasil menempati peringkat ke-46 dalam kemajuan teknologinya pada tahun 2012.
Dari tingkat institusi pendidikan saja, ada contoh pelajar yang sudah bisa
mengembangkan inovasi teknologi untuk pembangunan kesehatan. Tiga mahasiswa
Teknik Elektro ITB mendesain sebuah alat yang dapat mengirimkan sinyal otak untuk
menggerakan sebuah robot tangan. Alat ini dirancang untuk membantu penderita
penyakit stroke yang tidak mampu menggerakkan jaringan tubuhnya. Penelitian tugas
akhir yang diberi judul ‘Brain Computer Interface sebagai Pengendali Robot Tangan’
atau BCI ini dirancang agar dapat digunakan untuk sarana komunikasi bagi penderita
lumpuh total dan untuk keperluan rehabilitasi. Inovasi-inovasi seperti diharapkan dapat
mendorong pelaku usaha di bidang industri kesehatan untuk menghasilkan peralatan
kesehatan yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan peralatan sejenis dari luar
negeri.
Di luar inovasi teknologi yang dapat langsung digunakan untuk
merawat/mengobati pasien, Indonesia juga telah melakukan beberapa pengembangan
teknologi untuk memajukan sistem pelayanan kesehatan. Contohnya saja, e-Health,
layanan elektronik untuk membenahi sistem kesehatan nasional. E-health merupakan
solusi enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari
masyarakat luas, rumah sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan
industri farmasi.
Selain itu juga ada Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis
elektronik yang merupakan segmen fundamental dari e-Health, karena DMR memberikan
fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas,
perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain.
Adanya E-health dapat membantu mengurangi kesalahan interpretasi data,
penyajian yang variatif, mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis data.
Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan seperti
Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem Informasi Geografis
(SIG) Kesehatan.

2. Dampak Perkembangan Teknologi untuk Pembangunan Kesehatan


Pada akhirnya, ada banyak aspek yang harus ditangani dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan terutama peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
melalui upaya prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Inovasi teknologi menjadi
salah satu ujung tombak untuk pembangunan ini, sehingga diharapkan para peneliti
Indonesia dapat menghasilkan produk-produk yang bisa memberikan manfaat baik dari
segi pengembangan obat, teknologi kesehatan, dan sistem pengelolaan pelayanan
kesehatan.
Teknologi kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dan diperlukan
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mewujudkan kemandirian
produk kesehatan, dan meningkatkan daya saing industri kesehatan

ELEKTRONIC HEALTH RECORD – STRUCTURE


1. Definisi EMR
a) EMR adalah lingkungan aplikasi yang tersusun atas penyimpanan data klinis,
sistem pendukung keputusan klinis, standarisasi istilah medis, entry data
terkomputerisasi, serta dokumentasi medis dan farmasi.
b) EMR digunakan oleh paramedic untuk mendokumentasikan, memonitor, dan
memanage pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien di fasilitas pelayanan
kesehatan.
c) Data dalam EMR merupakan rekaman legal dari pelayanan yang telah diberikan
pada pasien dan data tersebut disimpan serta dimiliki oleh fasilitas pelayanan
kesehatan.”
d) HR merupakan kumpulan dari EMR di masing-masing pelayanan kesehatan yang
telah memberikan pelayanan kesehatan pada pasien.
e) EHR dapat diakses dan dimilki oleh pasien serta datanya bisa digunakan di
fasilitas pelayanan kesehatan lain pada episode perawatan berikutnya
f) EHR baru bisa diwujudkan jika sudah ada format standar data EMR pada masing-
masing fasilitas pelayanan kesehatan sehingga data-data tersebut bisa
diintegrasikan.
g) Untuk mewujudkan EHR ini dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi dan
disepakati bersama oleh masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan pada suatu
region atau wilayah.”

2. Tantangan dan Perubahan Budaya


a) Keterbatasan dana dari institusi pelayanan kesehatan dan optimalisasi sumber
daya yang ada.
b) Pembagian pelayanan dari spesialis ke arah komunitas
c) Persyaratan untuk menghantarkan evidence-base dan pelayanan yang berkualitas
d) Berkembangnya konsumerisme dan partispasi aktif dari pasien dalam pelayanan
kesehatan
e) Kesamaan akses dan keterlibatan public dalam menetapkan prioritas
f) Meningkatnya kompleksitas dari pelayanan kesehatan
g) Meningkatnya distribusi dan pelayanan mobile
h) Perubahan dalam suasana kerja dan akuntabilitas dari pelayanan kesehatan
i) Pertumbuhan pengetahuan medis yang cepat
j) Tuntutan akan catatan medis pasien yang komprehensif
k) Meningkatnya perhatian akan kerahasiaan informasi medis pasien
l) Mendapatkan, mengorganisasi dan melihat record data kesehatan
m) Duplikasi entry data dapat dihindari ketika data ditangkap
n) Perawatan dan komunikasi aman dan konsisten sesuai dengan kebutuhan klinis
o) Informasi yang sama dapat dilihat dengan berbagai macam cara, sebagai contoh
berdasarkan
p) problem, episode atau ringkasan sama baiknya dengan kronologis tradisional
q) Standar data dan template untuk memastikan penangkapan data dan komunikasi
dapat dijabarkan dan diadaptasikan seperti susunan praktis
r) Pasien record dapat diakses dari terminal manapun di jaringan bahkan dengan
multiuser bersamaan
s) Sistem dapat menghantarkan peringatan secara real time dan mendukung
keputusan dalam pengetahuan medis dan informasi yang didokumentasikan
sebelumnya dari tiap pasien
t) Mendukung keterlibatan konsumen
u) Mendukung konsumen pelayanan kesehatan
v) Mendukung komunukasi
w) Mendukung managemen dan perbaikan kualitas
x) Mendukung pelayanan kesehatan
y) Mendukung riset dan pendidikan

3. Karakteristik EHR
a) Struktur organisasi dari EHR dibutuhkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan
dokter
b) Fleksibilitas entry data dan mendukung narasi adalah alasan utama untuk retensi
record kertas oleh banyak dokter
c) Pencapaian keseimbangan antara struktur, sistematika record dan narasi holistik
sangat sulit dilakukan
d) membutuhkan flexible framework untuk merekam proses konsultasi dan
mengakomodasi dokter secara pribadi seperti pasien

4. Persyaratan Untuk Menyusun EHR


a) Riset tentang persyaratan untuk menyusun informasi rekam kesehatan memberi
perhatian pada konteks isi informasi yang harus ditangkap selama entry individu
klinis pada saat direkam
b) Sekarang telah banyak dibicarakan persyaratan klinis dan legal untuk arsitektur
informasi EHR jika disadari adanya interkoneksi antar sisitem klinik

5. Karakteristik EHR Yang Baik


a) Entry data sebagai kontribusi formal untuk pertumbuhan dan menyusun riwayat
melalui penyusun yang bertanggung jawab untuk tindakan kesehatan
b) Penggunaan terminology atau teks bebas, praktisi klinis membutuhkan banyak
dan variasi kosa kata untuk mengekspresikan variasi dan kompleksitas dari
masing-masing pasien
c) Sistem EHR harus dilandasi terminologi umum untuk mengekpresikan isi data
klinis yang dapat mengakomodasi ekspresi selain mendukung kebutuhan untuk
interpretasi terstruktur dan semi-struktur masing-masing entry

6. Data Value Contact


Konteks ini mengacu pada detil yang baik berkaitan dengan pemilihan nilai
tersebut. EHR membutuhkan berbagai macam data termasuk
a) Teks, kuantitas, waktu, orang, multimedia
b) Nama terminologi, versi dan registrasi agency
c) Bahasa yang biasa dipakai ketika merekam data
d) Range normal

7. Ethico-Legal Context
Sebagai contoh pembaca dapat memastikan bahwa data telah direvisi dari aslinya,
yang berarti terdapat kesalahan dalam pencatatan dan telah dikoreksi (akses ke versi yang
asli harus lebih sulit daripada versi yang terbaru). Macam konteks ini termasuk:
a) mengidentifikasi pengarang, agen yang berwenang dan tangungjawab legal untuk
dokumentasi pelayanan kesehatan.
b) Identifikasi subyek pelayanan, dan subyek informasi dari yang diisikan tiap entry
c) Tanggal dan waktu dari pengisi record, transfer pelayanan dan kejadian yang
dicatat.
d) Kontrol versi.
e) Hak akses, hak amandemen.

8. Resoning Contact
Konteks ini mengacu pada informasi yang mungkin berhubungan dengan entry
untuk menjelaskan bagaimana atau mengapa diaplikasikan pada pasien di bagian ini.
Reasoning context mungkin berisi:
a) kehadiran/absen
b) kepastian
c) keadaan klinis secara umum
d) catatan tambahan oleh pengisi
e) observasi abnormal
f) justifikasi atau alasan klinis
g) referensi pengetahuan

9. Care Process Context


Konteks ini berkaitan dengan link dan ponter yang membantu untuk menampilkan non
kronologis dari rekam kesehatan. Potensial link dan pointer yang harus terdapat dalam
EHR adalah :
a) Sebab dan akibat
b) Permintaan dan hasil
c) Status proses
d) Definisi masalah
e) Episode perawatan
f) Jalannya protokol
g) Decission support systems

TELEHEALTH/ TELENURSING
Telehelath dalam keperawatan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam bidang
pendidikan maupun bidang pelayanan keperawatan. Dalam bidang pelayanan keperawatan
telehealth dapat membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di rumah atau dikenal
dengan home care.

Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau


homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat,
instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen
Kesehatan. Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan
banyak sakali tantangan dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia,
kebijakan dan perilaku.

Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan mobile center.
Aplikasi telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling banyak
dikembangkan secara luas untuk saat ini (Russo, 2001).

Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam pelayanan: Store Forward
Dan Real Time Tekhnologi.

1. Teknologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya : gambar yang didapatkan
dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis untuk
diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah pindah.Radiologi, dermatologi,
patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan tekhnologi ini.
2. Tekhnologi real time
Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider berinteraksi
dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua
arah menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi realtime juga dapat
membuat alat untuk menstransimisikan gambar dari tempat yng berbeda. Misalnya
kamera untuk mengobservasi keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi
komunikasi dua arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth
Sebagai kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat melakukan operasi
dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu. Prosedur ini disebut dengan telepresence.
Telepresence menjadi salah satu sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang
dikembangkan karena membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang
sangat tinggi.

Contoh Telehealth :
1. Salah satu contoh program tlehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan
audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan
telehealth perawat. Perawat memasukkan data data pasien secara elektronik dan
menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan
melakukan kunjungan ke pasien.
2. Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program
kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh : konsultasi dengan
perawat akn mengurangi angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan
emergency ke Rumah Sakit.

Beberapa Keuntungan Telenursing Yaitu:


1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat
darurat, RS dan nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video
conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan
klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi
lewat secara interaktif.

Anda mungkin juga menyukai