Karena itu, metode pengobatan kanker yang ditentukan oleh dokter kan bergantung pada jenis dan
penyebaran kanker, serta kondisi medis lain yang dimiliki oleh penderita.
Dokter akan menentukan frekuensi kemoterapi yang akan dijalani oleh penderita. Keputusan ini
akan diambil berdasarkan jenis obat, karakteristik kanker, dan respons tubuh pasien terhadap
kemoterapi.
Oleh sebab itu, jadwal kemoterapi bervariasi dan biasanya dalam periode pengobatan tertentu yang
dinamakan siklus.
Dalam satu siklus, pasien akan menjalani periode pengobatan dalam waktu tertentu lalu akan
melakukan rehat selama beberapa waktu. Waktu rehat ini diperlukan agar tubuh dapat membentuk
sel-sel baru yang sehat.
Pasien perlu menjalani pengobatan dengan teratur sesuai siklus. Apabila muncul efek samping yang
serius, segera diskusikan dengan dokter.
[6/6 6.53 PM] Rega Yoga Pradana: 2. Gangguan pada rambut, kuku, dan kulit
[6/6 6.55 PM] Rega Yoga Pradana: 10. Gangguan kesuburan (infertilitas)
[6/6 6.55 PM] Rega Yoga Pradana: 12. Gangguan mental dan kognitif
Menyembuhkan kanker
Pada beberapa kasus, kemoterapi dapat menghancurkan sel kanker sampai dokter tidak bisa lagi
mendeteksi sel kanker dalam tubuh. Hasil terbaiknya, sel kanker tidak akan kembali. Namun hal ini
tidak terjadi pada semua kasus.
Kemoterapi dapat mengontrol sel kanker agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain atau
memperlambat pertumbuhannya.
Sebelum kemoterapi dimulai, dokter akan meminta pasien untuk menjaga sistem kekebalan tubuh
pasien.
Pasien dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, olahraga, dan istirahat cukup.
Selain itu, dr. Muhammad Iqbal mengatakan agar menghindari stres berlebih atau pikiran yang
mengganggu guna mengoptimalkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Saat menjalani proses kemoterapi, pasien akan merasa kelelahan yang tidak biasa. Selain itu, pasien
juga akan membutuhkan bantuan untuk diantar dan dirawat selama proses pengobatan.
Pihak keluarga mesti berperan aktif dalam hal tersebut. Jadi, pasien kanker tak perlu sungkan untuk
meminta bantuan orang-orang terdekat.
Dukungan dari keluarga dan teman terdekat juga dapat berdampak positif pada sisi emosional.
Dengan demikian, beban pasien kanker yang harus kemoterapi dapat sedikit berkurang.
Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal, dokter akan meminta pasien untuk periksa kesehatan gigi dan
mulut sebelum kemoterapi dilakukan.
Pasien juga perlu bertanya tentang perawatan gigi dan mulut yang baik selama kemoterapi pada
dokter gigi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan efek samping kemoterapi pada gigi dan mulut.
4. Siapkan Mental
Persiapan sebelum kemoterapi yang tak boleh luput dilakukan adalah memastikan kondisi mental
yang stabil. Pasalnya, kemoterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping yang mungkin
membuat Anda kepikiran.
“Siapkan prevention, seperti misalnya nanti menemukan rambut rontok. Mungkin bisa disiasati
terlebih dahulu dengan menggunakan topi atau wig saat terjadi kerontokan setelah kemoterapi,”
ucap dr. Iqbal
Jangan berencana untuk pergi ke acara apa pun atau langsung melakukan aktivitas setelah
kemoterapi.
Pasalnya, setelah prosedur tersebut, pasien akan merasakan sangat lelah. Oleh karena itu, bersantai
atau tidur adalah pilihan yang terbaik.
6. Menunda Kehamilan
Sebelum kemoterapi, dokter perlu memastikan pasien sedang tidak dalam keadaan hamil. Dokter
juga akan meminta pasien untuk menunda kehamilan selama proses kemoterapi.
“Efek samping dari kemoterapi akan menghancurkan atau merusak dari sel sperma ataupun akan
menyebabkan cacat lahir. Jadi, hindari kehamilan selama kemoterapi, misalnya dengan
menggunakan pelindung saat berhubungan seksual,” kata dr. Iqbal
Mengutip WebMD, dalam 48 jam setelah perawatan, sejumlah kecil obat kemoterapi akan keluar
dari tubuh Anda melalui urine, muntahan, dan cairan tubuh lainnya.
Upayakan agar bahan kimia yang ‘keluar’ tersebut tidak terpapar ke mana-mana. Tanyakan kepada
dokter untuk meringankan rasa mual, dan meminimalkan cairan yang keluar dari tubuh setelah
kemoterapi.
Sesi kemoterapi dapat berlangsung lama dan memakan waktu beberapa jam. Jadi, pastikan Anda
telah mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang sebelum melakukan prosedur tersebut.
Dikutip dari healthline, mengonsumsi makanan bergizi satu jam sebelum kemoterapi dimulai dapat
memberikan efek pengobatan yang lebih baik.
Beberapa makanan yang dapat dijadikan pilihan, yaitu kacang-kacangan, biskuit gandum dan
granola, serta buah-buahan.