M DENGAN
“FEBRIS” DI PUSTU SUMBERBENING RT 14/RW 03 KECAMATAN
BANTUR KABUPATEN MALANG
TAHUN 2021
OLEH:
NIM : 192102128
2021
LEMBAR PENGESAHAN
TAHUN 2021
Oleh:
192102128
Hari:
Tanggal:
Mahasiswa,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga “Resume Asuhan Keperawatan
pada Klien An. M dengan Febris” ini dapat terselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta hidayah-
Nya kepada kita semua, dan semoga Resume Asuhan Keperawatan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun,
LAPORAN PENDAHULUAN FEBRIS
A. DEFINISI FEBRIS
Sebagian besar kondisi febris yang terjadi pada bayi serta anak
disebabkan oleh virus, dan anak sembuh tampa terapi spesisfik. Namun
infeksi bakteri serius seperti meningitis, sepsis, osteomilitis, srtritis spesis,
infeksi traktus urinarius, pneumonia, endokarditis, gastroenteritis dapat
mula – mula muncul sebagai demam tampa tanda yang menunjuk pada
suatu lokasi. Tantangan bagi klinis adalah melakukan penatalaksanaan
adekuat semua anak dengan infeksi bakteri serius, tanpa melakukan
pengobatan berlebihan terhadap mayoritas luas anak yang menderita
infeksi virus.
Jadi dapat disimpulkan febris keaadaan dimana seseorang yang
mengalami atau beresiko kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih dari
batas normal suhu tubuh yaitu < 37,5 °C, dan demam juga dapat berperan
penting terhadap peningkatan perkembangan imunitas dalam membantu
pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi.
B. KLASIFIKASI FEBRIS
a. Klasifikasi febris/demam menurut Jefferson (2010), adalah :
1) Fever
Keabnormalan elevasi dari suhu tubuh, biasanya karena
proses patologis.
2) Hyperthermia
Keabnormalan suhu tubuh yang tinggi secara intensional
pada makhluk hidup sebagian atau secara keseluruhan
tubuh, seringnya karena induksi dari radiasi (gelombang
panas, infrared), ultrasound atau obat – obatan.
3) Malignant Hyperthermia
Peningkatan suhu tubuh yang cepat dan berlebihan yang
menyertai kekakuan otot karena anestesi total.
C. ETIOLOGI
D. PATOFISIOLOGI
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Suriadi dan Yuliani (2001)
a. Uji coba darah, Contoh pada Demam Dengue terdapat leucopenia
pada hari ke-2 atau hari ke-3. Pada DBD dijumpai trombositopenia
dan hemokonsentrasi. Masa pembekuan masih normal, masa
perdarahan biasanya memanjang, dapat ditemukan penurunan
factor II,V,VII,IX, dan XII. Pada pemeriksaan kimia darah tampak
hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia. SGOT, serum
glutamit piruvat(SGPT), ureum, dan pH darah mungkin meningkat,
reverse alkali menurun.
b. Pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar
tembus rutin. Contoh pada DBD air seni mungkin ditemukan
albuminuria ringan.
c. Dalam tahap melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai.
Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi, aortografi
atau limfangiografi.
d. Ultrasonografi, endoskopi atau scanning.
H. KOMPLIKASI
Menurut Corwin (2000),komplikasi febris diantaranya:
a. Takikardi
b. Insufisiensi jantung
c. Insufisiensi pulmonal
d. Kejang demam
I. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian menurut M. Azmi Yahya asuhan keperawatandengan kasus
febris yaitu:
a. Pengkajian
1) Identitas
Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
nama orang tua, perkerjaan orang tua, alamat, suku, bangsa,
agama.
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Klien yang biasanya menderita febris mengeluh suhu
tubuh panas > 37,5 °C, berkeringat, mual/muntah.
3) Kebutuhan dasar
a) Makanan dan minuman
Biasa klien dengan febris mengalami nafsu makan, dan
susuh untuk makan sehingga kekurang asupan nutrisi.
b) Pola tidur
Biasa klien dengan febris mengalami susah untuk tidur
karena klien merasa gelisah dan berkeringat.
c) Eliminasi
Eliminasi klien febris biasanya susah untuk buang air
besar dan juga bisa mengakibatkan terjadi konsitensi
bab menjadi cair.
4) Pemeriksaan fisik
a) Kesadaran
Biasanya kesadran klien dengan febris 15 – 13, berat
badan serta tinggi badan
b) Tanda – tanda vital
Biasa klien dengan febris suhunya > 37,5 °C, nadi
> 80 x i
c) Head to toe
i. Kepala dan leher
Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak
ii. Kulit, rambut, kuku
Turgor kulit (baik-buruk), tidak ada gangguan /
kelainan.
iii. Mata
Umumnya mulai terlihat cekung atau tidak.
iv. Telingga, hidung, tenggorokan dan mulut
Bentuk, kebersihan, fungsi indranya adanya
gangguan atau tidak, biasanya pada klien
dengan febris mukosa bibir klien akan kering
dan pucat.
v. Thorak dan abdomen
Biasa pernafasan cepat dan dalam, abdomen
biasanya nyeri dan ada peningkatan bising usus
bising usus normal pada bayi 3 – 5 x i.
vi. Sistem respirasi
Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan
dalam
vii. Sistem kardiovaskuler
Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya
meningkat
viii. Sistem muskuloskeletal
Terjadi gangguan apa tidak.
ix. Sistem pernafasan
Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang
tertinggal / gerakan nafas dan biasanya
kesadarannya gelisah, apatis atau koma
d. Evaluasi
Evaluasi adalah langkah terakir dalam asuhan keperawatan,
evaluasi dilakuakan dengan pendekatan SOAP ( data subjektif,
data objektif, analisa, planning ). Dalam evaluasi ini dapat
ditentukan sejauh mana keberhasilan rencana tindakan
keperawatan yang harus dimodifikasi.
ASUHAN KEPERAWATAN FEBRIS
I. BIODATA
A. IdentitasKlien
1. Nama/Nama panggilan : An. M
2. Tempat tgl lahir/usia : Malang, 18 februari 2018/ 3 tahun
3. Jeniskelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Krajan RT 14, Sumberbening, Bantur
7. Tgl masuk : 29 juni 2021 (jam 17.00)
8. Tgl pengkajian : 29 juni 2021
9. Diagnosa medik : Febris
10. Rencana terapi : R/ grafadon syrup 60ml (3 x 1),
[cefadroxyl 500mg (3 kaplet) + dexclosan 0,5ml (2 kaplet) + becom c (1
kaplet) (3 x 1)]
V. DATA FOKUS
A. Data Subjektif
1. Orang tua klien mengatakan badan pasien panas sejak 2 hari terakir
2. Orang tua klien mengatakan nafsu makan berkurang
B. Data Objektif
1. Klien tampak lemas, lesu
2. Suhu tubuh 38⁰ C
3. N : 90× /menit
4. R : 22× /menit
Demam
hipertermia
2 DS : Dehidrasi Nutrisi kurang
- Orang tua klien dari kebutuhan
mengatakan nafsu
makan berkurang Tubuh kehilangan cairan
DO :
Penurunan cairan intrasel
- Klien tampak
lemas, lesu
Demam
Ph berkurang
Anoreksia
VII. DIAGNOSA
Dari pengkajian di atas di dapatkan diagnosa keperawatan :
1. Hipertemia berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh, di tandai dengan
Suhu tubuh klien 38⁰ C
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurangnya nafsu makan, di tandai dengan Orang tua klien
mengatakan nafsu makan berkurang.
VIII. INTERVENSI
NO TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 Setelah dilakukan Termogulasi : Perawatan Demam :
kunjungan 1 x 50 - Merasa merinding - Pantau suhu dan ttv
menit, di saat dingin dengan - Tutup pasien dengan
harapkan suhu skala outcome 4 selimut atau pasien
tubuh klien - Berkeringat saat ringan
kembali normal panas dengan skala - Fasilitsi istirahat
outcome 4 - Dorong konsumsi cairan
- Menggigil saat - Monitor warna kulit
dingin dengan dan suhu
skala outcome 4 - Tingkatkan sirkulasi
- Melaporkan udara
kenyamanan suhu
dengan skala
outcome 4
2 Setelah dilakukan Nafsu Makan : Manajemen gangguan makan
kunjungan 1 x 50 - Keinginan untuk :
menit, di makan dengan - Kembangkan hubungan
harapkan nafsu skala outcome 4 yang mendukung
makan klien - Energi untuk dengan klien
meningkat makan dengan - Ajarkan dan dukung
skala outcome 4 konsep nutrisi yang
- Menyenangi baik dengan klien dan
makanan dengan keluarga klien
skala outcome 4 - Dorong klien/ keluarga
- Intake makanan klien untuk
dengan skala mendiskusikan
outcome 4 makanan yang disukai
- Intake nutrisi - Kolaborasi dengan
dengan skala keluarga klien untuk
outcome 4 membatasi makanan
sesuai dengan
jadwal,makanan
pembuka dan makanan
ringan.
IX. IMPLEMENTASI
NO TGL/ IMPLEMENTASI PARAF
BLN/
THN
1 29/6/ - Memantau suhu dan ttv
2021 - Menutup pasien dengan selimut atau pasien
ringan
- Memfasilitsi istirahat
- Mendorong konsumsi cairan
- Memonitor warna kulit dan suhu
- Meningkatkan sirkulasi udara
- Berkolaborasi dengan bidan Memberikan obat
Grafadon Syrup 60ml (3 X 1), [Cefadroxyl
500mg (3 Kaplet) + Dexclosan 0,5ml (2
Kaplet) + Becom C (1 Kaplet) (3 X 1)]
2 29/6/ - Mengembangkan hubungan yang mendukung
2021 dengan klien
- Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang
baik dengan klien dan keluarga klien
- Mendorong klien/ keluarga klien untuk
mendiskusikan makanan yang disukai
- Melakukan kolaborasi dengan keluarga klien
untuk membatasi makanan sesuai dengan
jadwal,makanan pembuka dan makanan ringan.
X. EVALUASI
NO TGL/ EVALUASI PARAF
BLN/
THN
1 29/6/ S:
2021 - Ibu mengatakan anaknya masih panas
O:
- Suhu masih panas
- S : 38⁰ C
- N : 90× /menit
- R :22× /menit
- T:-
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Klien pulang dengan resep bidan
2 29/6/ S:
2021 - Ibu klien mengatakan anakknya masih tidak
nafsu makan
O:
- Klien masih tampak lemas, lesu
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Klien pulang dengan anjuran manajemen
gangguan makan dari bidan
DAFTAR PUSTAKA
Khoirudin Adha Nur. ( 2015) laporan pendahukluan pada anak dengan febris
stase keperawatan anak dibangsal tulip rsud dr. Tjitrowardojo purworejo.
Purworejo.
Yahya M. Azmi. (2018) Asuhan Keperawatan Pada Klien An. Q Dengan Febris
Di Ruang Rawat Inap Amak Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukitinggi Tahun 2018.
Bukittinggi.