DI RUANG AYYUB 3
Disusun Oleh:
Atin Nor Solekha
NIM 1901027
Febris (demam) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal
sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus
anterior. Suhu tubuh normal dapat dipertahankan, ada perubahan suhu lingkungan, karena
adanya kemampuan pada pusat termoregulasi untuk mengatur keseimbangan antara panas
yang diproduksi oleh jaringan, khususnya oleh otot dan hati, dengan panas yang hilang.
Dalam keadaan febris, keseimbangan tersebut bergeser hingga terjadi peningkatan suhu
Definisi demam (febris) adalah suhu rectal yang lebih dari 38 0C (100,4 0F). suhu
normal dapat berfluktuasi sepanjang hari, berkisar antara 36,1 0C-380C (970F-100,4oF).
umumnya suhu tubuh pada anak-anak lebih tinggi, emudian menurun hingga padaa tingkat
dewasa pada usia 13-14 tahun pada anak perempuan, dan 17-18 tahun pada anak laki-laki.
(Robert, 2007)
Febris adalah peningkatan abnormal suhu badan rectal minimal 380C. demam
merpakan tanda adanya masalah yang menjadi penyebab, buakan suatu penyakit dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Data klinis terkait menemukan tanda yang menunjukkan
keseriusan demam (missal: anak yang aktif dan sadar memiliki suhu 40 0C secara umum
kurang mengkhawatirkan dibandingkan dengan bayi yang lesu dan letargik dengan suhu
- Demam septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun
kembali ketingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan mengigil dan
berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan
- Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
- Demam intermiten
Suhu badanturun ketingkat yang normalselama beberapa jam dalamsatu hari. Bila demam
seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas
- Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang
- Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode
bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.
Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe
demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat
dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia, infeksi
saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera
Menurut beberapa definisi tentang febris di atas, dapat disimpulkan bahwa febris
adalah peningkatan abnormal suhu badan minimal 380C sebagai akibat dari perubahan
B. ETIOLOGI
Penyebab febris selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia,
keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu
sentral (misalnya : perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan
diagnosis penyebab demam antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyakit pasien,
Beberapa hal khusus perlu dipeehatikan pada demam adalah cara timbul demam,
lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam. (aplikasi
nanda)
Febris umumnya terjadi akibat adanya gangguan pada hipotalamus, atau sebaliknya
- Penyebab umum febris pada bayi antara lain infeksi saluran pernapasan atas dan bawah,
faringitis, otitis media, dan infeksi virus umum dan enteric. Reaksi vaksinasi dan pakaian
C. PATOFISIOLOGI
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada
peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap
infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk
adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan
luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau
Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada
pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan
produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh
dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar
pengeluaran panas.
Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan merangsang
aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing
tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan
Menggigil. Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke
nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau
dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.
Krisis/flush. Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan,
termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan
D. MANIFESTASI KLINIS
2. Kulit kemerahan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba
darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam
tahap melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hematologi
Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan usus.
b. Kimia darah
Pemeriksaan elektrolit, kadar glukosa, blood urea nitrogen dan kreatinin harus
dilakukan.
c. Imunorologi
Widal : pemeriksaan serologi ini ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody di dalam
darah terhadap antigen kuman Salmonella typhi. Hasil positif dinytakan dengan adanya
aglutinasi. Hasil negative palsu dapat disebabkan oleh karena antara lain penderita
sudah mendapatkan terapi antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu
sakit, keadaan umum pasien buruk, dan adanya penyakit imunologik lain.
d. Urinalis
e. Mikrobiologi
Sediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, serviks dan vagina harus dibuat
dalam situasi yang tepat. Pemeriksaan sputum diperlukan untuk pasien yang demam
disertai batuk-batuk. Pemeriksaan kultur darah dan kultur cairan abnormal serta urin
Pembuatan foto toraks biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan untuk setiap
g. Biologi molekuler
kuman yang kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji
ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensifitas tinggi)
serta kekhasan (spesifitas) yang tinggi pula. Specimen yang digunakan dapat berupa
darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi (Soedarto, 2007)
F. PATHWAY
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Secara fisik
a. Mengawasi kondisi klien dengan pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6
jam. Perhatikan apakan anak tidur gelisah, sering terkejut atau mengigau.
Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik keatas atau apakah
rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat
f. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak, lipat paha. Tujuannya untuk
2. Obat-obatan antipiretik
atas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi ( Suriadi dan Yuliani,
R., 2001)
a. Pengkajian
2) Sirkulasi
Tanda takikardi, kemerahan, tekanan darah hipotensi, kulit membrane mukosa kotor,
turgor buruk, kering dan lidah pecah-pecah akan ditemukan pada pasien febris.
3) Integritas ego
Gejala seperti ansietas, emosi, kesal dan faktor stress serta tanda seperti menolak dan depresi juga
4) Eliminasi
Pengkajian eiminasi akan menemukan gejala tekstur feses yang bervariasi dari lunak sampai bau
atau berair, perdarahan per rectal dan riwayat batu ginjal dengan tanda menurunnya bising usus,
Pasien akan mengalami anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan dan tidak toleran
terhadap diet. Dan tanda yang ditemukan berupa penurunan lemak sub kutan, kelemahan hingga
6) Hygiene
Pasien akan mengalami ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri dan bau badan.
Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah akan dialami pasien dengan titik nyeri yang dapat berpindah.
8) Keamanan
Pasien mengalami anemia hemolitik, vaskulotis, arthritis dan peningkatan suhu tubuh dengan
I. Diagnosa Keperawatan
J. ANALISA DATA
fokus
Hipertermia (0007) 1. konvulsi 1. anastesia
kemerahan lingkungan
e. Takikardi metabolism
f. takipnea 8. medikasi
9. trauma
pucat adekuat
pucat
16. Ketidakmampuan
memakan makanan
sensasi rasa
makanan berkurang
makan
Ketidakefektifan perfusi
Ds:
a. Ibu klien mengatakan
anaknya lemas
Do:
K. RENCANA KEPERAWATAN
O. KEPERAWATAN
1. Hipertermia(00007) NOC: NIC:
dankehilanganpanas tandahipertermidanhipotermi
diterima, nyakehangatantubuh
ma 28 tuapasiencaramencegahkeletihanakib
haripertamakehidupan atpanas
3. Keseimbanganasambasa 9. Diskusikantentangpentingnyapengat
bayibarulahir uransuhudankemungkinanefek
– 37,5°C 10.Beritahutentangindikasiterjadinyakel
akulit 11.Ajarkanindikasidarihipotermiadanpe
hipertermia diperlukan
hipotermia
9. Pengendalianrisiko:
proses menular
10. Pengendalianrisiko:
paparansinarmatahari
malnutrisi
5. Menunjukan
peningkatan fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle
River
Julia Klaartje Kadang, SpA (2000). Metode Tepat Mengatasi Demam. www. Google. Com
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey: Upper
Saddle River
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : Prima Medika.
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika
Sinarty hartanto. (2003). Anak Demam Perlu Kompres. www. Pediatrik. Com/knal.php. diakses
Suriadi dan Yuliani, R., 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, CV. Sagung Seto, Jakarta.