Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA OBSERVASI FEBRIS PADA ANAK USIA


16 TAHUN DI BANGSAL MARWA RS NURHIDAYAH YOGYAKARTA

A. DEFINISI
Febris (demam) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normalsebagai
akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamusanterior. Suhu
tubuh normal dapat dipertahankan, ada perubahan suhu lingkungan,karena adanya
kemampuan pada pusat termoregulasi untuk mengatur keseimbanganantara panas yang
diproduksi oleh jaringan, khususnya oleh otot dan hati, dengan panasyang hilang. Dalam
keadaan febris, keseimbangan tersebut bergeser hingga terjadipeningkatan suhu dalam
tubuh. (Ngastiyah, 2005)
Definisi demam (febris) adalah suhu rectal yang lebih dari 380C (100,4 0F). suhunormal
dapat berfluktuasi sepanjang hari, berkisar antara 36,1 0C-380C (970F-100,4oF).umumnya suhu
tubuh pada anak-anak lebih tinggi, emudian menurun hingga padaatingkat dewasa pada usia 13-
14 tahun pada anak perempuan, dan 17-18 tahun padaanak laki-laki. (Robert, 2007)
Febris adalah peningkatan abnormal suhu badan rectal minimal 380C. demammerpakan
tanda adanya masalah yang menjadi penyebab, buakan suatu penyakit dantidak terjadi dengan
sendirinya. Data klinis terkait menemukan tanda yang menunjukkankeseriusan demam (missal:
anak yang aktif dan sadar memiliki suhu 400C secara umumkurang mengkhawatirkan
dibandingkan dengan bayi yang lesu dan letargik dengan suhu390C. (Muscari, 2001)
a. Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain adalah:
- Demam septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun
kembali ketingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan mengigil dan
berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan
juga demam hektik.
- Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
- Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua
hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
- Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam
yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
- Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode
bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.

Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe
demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat
dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia, infeksi saluran
kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab
yang jelas. (Nurarif & Kusuma, 2013) Menurut beberapa definisi tentang febris di atas, dapat
disimpulkan bahwa febris adalah peningkatan abnormal suhu badan minimal 380C sebagai akibat
dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior.

B. ETIOLOGI
Penyebab febris selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau
reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya :
perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab
demam antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan
pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit, dan evaluasi pemeriksaan laboratorium,
serta penunjang lain secara tepat dan holistic. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada
demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain
yang menyertai demam. (aplikasi nanda) Febris umumnya terjadi akibat adanya gangguan
pada hipotalamus, atau sebaliknya dapat disebabkan oleh setiap gangguan berikut:
- Penyebab umum febris pada bayi antara lain infeksi saluran pernapasan atas danbawah,
faringitis, otitis media, dan infeksi virus umum dan enteric. Reaksi vaksinasi dan pakaian
yang terlalu tebal juga sering menjadi penyebab demam pada bayi.
- Penyebab febris yang lebih serius antara lain infeksi saluran kemih,
pneumonia, bakteremia, meningitis, osteomielitis, atritis septic, kanker, gangguan
imunologik, keracunan atau overdosis obat, dan dehidrasi. (Muscari, 2001)
C. PATOFISIOLOGI
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada
peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan
setpoint (Julia,2000) Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun)
anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zatasing
masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen.
Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen
endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikro organisme
atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (noninfeksi) Pirogen selanjutnya
membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk
disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini
akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi
prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara
menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat.
Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan
pengeluaran panas.
Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan merangsang
aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut
dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam
pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. Sedangkan sifat-sifat demam dapat
berupa menggigil atau krisis/flush. Menggigil, Bila pengaturan termostat dengan mendadak
diubah dari tingkat normal kenilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan
jaringan, zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk
mencapai suhu baru. Krisis/flush, Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak
disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin
malahan kembali ke tingkat normal. (Corwin, 2000)
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C-40C)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan (Nurarif & Kusuma, 2013)
E. PATHWAY

Dehidrasi

Tubuh kehilangan
cairan

Penurunan cairan
intrasel

Demam

Ph berkurang
Meningkatkan Peningkatan
metabolic tubuh suhu tubuh

Anoreksia
Kelemahan Hipertermi

Intake makanan
Intoleransi berkurang
aktivitas

Deficit
nutrisi

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan demam menurut (Zein, 2012)
a. Pemeriksaan radiologis :
Thorax, USG upper dan lower abdomen, bila dibutuhkan juga harus diperiksa CT scan
abdomen, pemeriksaan darah lengkap, termasuk kimia darah, serologi terhadap beberapa
seromarker yang ada, serta pemeriksaan imunologi, seperti ANA tets untuk melihat
kemungkinan SLE.
b. Pemeriksaan laboratorium
1. Darah dan urine merupakan pemeriksaan dasar untuk penjajakan demam. Kalau dari
darah dan urine rutin sudah dapat menemukan penyebab demam, maka pemeriksaan
lainnya hanya untuk konfirmasi diagnostic atau untuk melihat

Anda mungkin juga menyukai